Anda di halaman 1dari 6

PEMBINAAN TEKNOLOGI PENETASAN ITIK TALANG BENIH DESA PANCA

MUKTI KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH

A. LATAR BELAKANG
Itik Talang Benih adalah salah satu ternak Plasma Nutfah Rejang Lebong, Bengkulu,
yang saat ini sedang digalakkan. Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Rejang Lebong
menyatakan, bahwa itik ini adalah salah satu jenis itik terbaik di Indonesia. Itik Talang Benih
adalah hasil perkawinan antara itik Cianten (Bogor) dengan burung Belibis di Rejang
penduduk yang semakin meningkat, sementara ketersediaan populasi itik sangat
berkurang terutama itik talang benih. Berkurangnya populasi tersebut karena belum adanya
masyarakat yang beternak secara konvensional dan juga kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai pembudidayaan ternak itik. Melihat permasalahan tersebut, maka ditemukanlah suatu
cara untuk meningkatkan populasi Itik yaitu dengan cara penetasan telur. Penetasan telur ini
merupakan suatu upaya untuk menyelesaikan permasalahan kebutuhan unggas dimasyarakat baik
kebutuhan untuk dikonsumsi maupun kebutuhan untuk pemberdayaan.
Dalam penetasan ada dua metode yaitu metode konvensional dan menggunakan bantuan
mesin. Metode konvensional adalah induk mengerami telurnya sampai menetas menjadi bibit
unggas baru. Sedangkan metode dengan bantuan mesin, adalah upaya mengadopsi pengeraman
unggas melalui alat yang dibuat sedemikian rupa dengan system kerja mesin tetas yang sama
seperti system kerja induk. Keunggulan menggunakan mesin tetas dengan penetasan alami yaitu
: mesin tetas mampu menetaskan telur dalam jumlah yang banyak sesuai dengan kapasitas mesin
tetas yang digunakan. Persentase keberhasilan penetasan telur melalui bantuan mesin tetas dapat
mencapai 90% sehingga metode penetasan dengan mesin tetas dapat menjadi solusi dalam
pengembangan itik Talang Benih. Penetasan telur dapat dilakukan terus-menerus tanpa
dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Pasalnya, mesin tetas biasanya ditempatkan di dalam ruangan
dan seluruh komponen pendukungnya terkontrol. Tingkat hidup anakan hasil penetasan melalui
mesin tetas lebih tinggi dibandingkan dengan penetasan alami, karena perubahan suhu dari
dalam telur ke lingkungan tidak terlalu ekstrim. Berbeda halnya anakan hasil penetasan alami
harus lebih menyesuaikan suhu setelah menetas. Selain keunggulan diatas kontrol terhadap
kualitas telur lebih mudah dilakukan. Selain itu, risiko kontaminasi bakteri dan penyakit relatif
lebih kecil karena telur disimpan di dalam ruangan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang ditemukan pada daerah sasaran yaitu:
1. Di Desa Panca Mukti Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai daerah sasaran mempunyai
tingkat pendidikan yang rendah sehingga kemampuan dalam penggunaan teknologi
peternakan yang masih rendah.
2. Masyarakat yang hanya mengandalakan pendapatan dari hasil perkebunan dan pertanian
yang kurang stabil.
3. Manajemen pengolahan yang rendah akan mempengaruhi produktivitas penetasan telur.dan
Kurangnya minat masyarakat dalam bidang peternakan terkhusus ternak unggas.

C. TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah :
1. Memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat sasaran untuk dapat
memanfaatkan dan mempertahankan plasma nutfah lokal Itik Talang Benih.
2. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat sasaran dalam penggunaan
mesin tetas.
3. Mengevalusi dan menghitung besarnya pendapatan di daerah sasaran setelah menggunakan
mesin tetas dibandingkan pendapatan perkebunan di daerah sasaran sebelumnya.
4. Membuka peluang kerja pada masyarakat sekitar untuk dapat membuka usaha dalam
pemberdayaan Itik Talang Benih.

D. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


1. Adanya peningkatan partisipasi masyarakat.
Masyarakat yang dilibatkan dalam program ini meliputi penggunaan 3 mesin tetas.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
penggunaan teknologi peternakan pada mesin tetas lebih dari 3 mesin tetas.
2. Masyarakat mengetahui cara penggunaan mesin tetas dan memberdayakan plasma nutfah
Itik Talang Benih. Masyarakat membentuk kelompok peternak itik talang benih sebagai
tempat bertukar pengetahuan dan berdiskusi dalam memecahkan masalah dan mencari jalan
keluar pemecahan masalah.
3. Adanya peningkatan pendapatan masyarakat yang mengaplikasikan mesin tetas pada
penetasan telur itik talang benih. Dilakukan perhitungan besarnya pendapatan masyarakat
didaerah sasaran sebelum dan sesudah program dilakukan.
4. Tumbuh dan berkembangnya usaha di tengah masyarakat yang menggunakan mesin tetas
dalam proses penetasan dan pemberdayaan itik talang benih. Masyarakat berinisiatif untuk
memberdayakan itik talang benih dari hasil penetas masyarakat menjadi produk yang siap
untuk dijual.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Dari kegiatan yang telah dilakukan diharapkan luaran yang dihasilkan adalah:
1. Publikasi Ilmiah
Hasil Program Hibah Bina Desa dengan judul pembinaan teknologi penetasan itik talang
benih pada kelompok tani desa panca mukti kecamatan pondok kelapa kabupaten Bengkulu
utara.dan akan di publikasikan di jurnal peternakan nasional.
2. Kesedian Masyarakat untuk Melanjutkan Program
Kelompok masyarakat akan menerapkan teknologi dengan menggunakan mesin tetas setelah
program ini berakhir dengan tetap membuka komunikasi aktif antara mahasiswa dan
masyarakat.
3. Memanfaatkan Mesin Tetas
Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat mampu untuk menetaskan telur
menggunakan mesin tetas secara mandiri, mengetahui permasalahan yang ada pada
penetasan telur dan menjadi terampil untuk menetaskan telur.
4. Menerapkan Teknologi di Bidang Peternakan
Program ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan jumlah peternak yang
menerapkan teknologi dengan menggunakan mesin tetas berkelanjutan.
5. Buku Pengembangan Masyarakat oleh Mahasiswa
Akan diterbitkan buku pemberdayaan masyarakat oleh UMB Press yang berisikan seluruh
program dan kegiatan yang dilakukan.
F. KEGUNAAN
1. Masyarakat mendapat pengetahuan mengenai manfaat dan teknik pembuatan alat tetas
telur.
2. Masyarakat dapat menambah penghasilan sebagai penunjang kebutuhan hidup.
3. Masyarakat dapat melakukan pengaplikasian penetasan telur dengan manajemen yang
lebih baik.
4. Terbentuknya kelembagaan lokal di masyarakat yang meneruskan dan mengembangkan
program ini.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN


Desa Panca Mukti Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, memiliki
lahan yang cukup luas dan belum dikelola secara optimal. Masyarakat sasaran belum bisa
memanfaatkan lahan marginal menjadi lahan produktif. Kondisi lahan yang demikian
menyebabkan tidak banyak komoditi yang dapat dikembangkan. Salah satu komoditi
perternakan yang belum maksimal dibudidayakan dari daerah setempat adalah beternak Itik,
namun untuk potensi pakan sangat berlimpah baik dari hama persawahan seperti Keong Mas,
yang tidak termanfaatkan dan dapat dijadikan pakan tambahan bagi ternak itik.
Kendalanya adalah para peternak masih melakukan sistem peternakan tradisional.Untuk
mengatasi kurangnya pengetahuan masyarakat tentang cara beternak yang baik dan kebiasaan
beternak yang masih konvensional maka kami melakukan pembinan tentang cara
pengembangan itik Talang Benih dan cara yang efektif dalam pengembangannya dengan cara
pembinaan menggunakan teknologi penetasan yang sangat menguntungkan bagi peternak. Hal
ini merupakan metode yang efektif untuk memanfaatkan lahan semaksimalnya dan dapat
meningkatkan pendapatan petani daerah sasaran. Denah lokasi pelaksanaan program disajikan
pada Gambar 1

Gambar 1. Denah Lokasi Pelaksanaan Program


H. METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah
Daerah sasaran adalah Desa Panca Mukti Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu
Tengah dipilih secara sengaja karena merupakan daerah yang mempunyai potensi untuk
dikembangkan. Dari hasil pendekatan dengan masyarakat dan aparat desa disimpulkan
bahwa masyarakat dan aparat desa dapat bekerjasama dan mendukung program ini. salah
satu komoditi yang saat ini mempunyai permintaan pasar dan harga yang tinggi.
2. Analisis Kebutuhan
Dalam pelaksanaan program ini luas lahan yang akan digunakan 40 m2 dengan rincian
kebutuhan yang dibutuhkan :
2 unit mesin tetas dengan muatan 200 butir telur itik Talang Benih. Untuk penetasan
memerlukan telur yang fertil sebanyak 500 butir telur. Kandang untuk ternak Itik Talang
Benih. Pakan dan suplement untuk ternak. Obat-obatan. Tempat pakan dan minum. Papan
Lebel. Ember. Nampan. Sekop. Cangkul. Bola Lampu Pijar dan Kabel. Sekam. Spray. Alat
Kebersihan Kandang.

3. Penyusunan Program
Adapun program yang akan dilaksanakan nantinya :
a. Sosialisasi ke masyarakat
Sosialisasi melibatkan petani, mahasiswa, pembimbing dan aparat desa.
b. Survey dan persiapan lokasi
Untuk melihat kondisi lahan di desa tersebut yang akan di jadikan lahan untuk program hiba
bina desa.
c. Persiapan alat dan bahan
Merincikan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam program hibah bina desa.
d. Persiapan kandang dan penetasan
Membuat kandang untuk itik talang benih dan Telur yang sudah diseleksi atau dipilih
langsung ditetaskan dengan mesin tetas yang disediakan.
e. Pemeliharaan dan pemberian suplemen
Manajemen pemeliharaan dan pemberian suplemen pada ternak untuk meningkatkan daya
tahan itik talang benih.
f. Evaluasi kegiatan pembinaan
Melakukan evaluasi selama pelaksanaan program hibah bina desa
g. Pemanenan
Melakukan pemanenan dari hasil penetasan telur itik talang benih

I. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Secara keseluruhan program ini akan dilaksanakan pada bulan juni sampai dengan
Desember 2017.

J. KEMITRAAN
Pada program ini tim pengabdian bermitra dengan petani daerah sasaran sebagai pelaksana
kegiatan.

G. RANCANGAN BIAYA
a. Bahan habis pakai = Rp 17.000.000
b. Biaya pralatan tidak habis pakai = Rp 19. 950. 000
c. Biaya konsumsi = Rp 2. 050. 000
d. Biaya transportasi = Rp 6.000. 000
Total = Rp 45.000.000

Anda mungkin juga menyukai