PEMBAHASAN
Gambar 1. Sirkulasi
(http://www.ilmudasar.com/2016/08/Sistem-
Peredaran-Darah-Sirkulasi-Manusia-Adalah.html)
1. Sistem difusi
Terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba
maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan
salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran makanan. Makanan
umumnya beredar keseluruh tubuh karena adanya aliran protoplasma.
2. Sistem peredaran darah terbuka
Sistem sirkulasi darah terbuka artinya dalam peredarannya, darah
dan cairan lainnya tidak selamanya beredar atau berada di dalam
pembuluh darah. Darah menuju jaringan tanpa melalui pembuluh. Pada
saat tertentu darah meniggalkan pembuluh darah dan langsung beredar
dalam rongga-rongga tubuh dan akhirnya kembali lagi ke dalam
tubuh. Bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi jantung, dan
volume darah yang dikeluarkan hanya sedikit, terdorong rendah dan
mengalir dengan lambat yang mengakibatkan sari makanan yang
dilepaskan sel terbatas sehingga aktivitas metabolisme
terbatas. Contohnya: Moluska dan Artropoda.
Namun, pembuluh pada sistem sirkulasi terbuka tidak dilengkapi
dengan pembuluh darah perifer (kapiler) sehingga pada tingkat jaringan,
darah akan keluar dari pembuluh dan selanjutnya mengalir bebas di antara
sel jaringan. Pada tahap selanjutnya, darah atau cairan tubuh tersaring dan
4
secara perlahan-lahan kembali ke jantung melaui ostia (katup) yang
banyak terdapat di bagian tersebut. Sebagai akibat dari tidak adanya
pembuluh kapiler, sistem sirkulasi terbuka bekerja dengan tekanan rendah.
Dengan demikian, pada setiap kontraksi jantung, volume darah yang dapat
dikeluarkan dari jantung ke rongga tubuh hanya sedikit. Selain itu, tekanan
yang ditimbulkan oleh jantung untuk mendorong darah juga rendah
sehingga darah mengalir lambat. Hal ini menyebabkan jumlah sari
makanan yang dilepaskan ke sel tubuh terbatas, dan akibatnya aktivitas
metbolisme dalam tubuh pun terbatas. Kelemahan lain dari sistem sirkulasi
terbuka ialah hewan tidak dapat mengatur aliran darah secara tepat ke
berbagai organ yang berbeda.
3. Sistem peredaran darah tertutup
Sistem sirkulasi darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya
melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau
jaringan tubuh. Bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus
menerus, dan tekanannya dipertahankan tetap tinggi mengakibatkan darah
yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan
cepat. Dalam sistem darah tertutup umumnya darah mengalir dari jantung
ke pembuluh kapiler dan kembali ke jantung. Contohnya : Annelida,
Moluska jenis Cephalopoda (oktofus dan cumi-cumi) dan Vertebrata.
Sistem sirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan apabila
dibandingkan dengan sistem sirkulasi terbuka. Pada sistem sirkulasi darah
tertutup, darah beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, didorong
oleh kekuatan dari hasil kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung
bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus
sehingga tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi.
Hasilnya, darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke
jantung dengan cepat. Selain itu, pada hewan yang memiliki sistem
sirkulasi ini, darah akan mengalir dalam pembuluh secara langsung ke
setiap sel tubuh. Hal ini menjamin adanya pasokan sari makanan dan
oksigen dalam jumlah memadai ke tiap sel agar proses metabolisme dapat
5
terselenggara dengan baik. Apabila ada peningkatan aktivitas metabolisme
(misalnya saat melakukan latihan fisik), vertebrata dapat meningkatkan
jumlah pasokan darah ke organ yang aktif (misalnya otot) dan mengurangi
penyebaran darah ke daerah yang kurang/ tidak aktif (misalnya organ
gasroinointestinal).
Secara garis besar, sistem sirkulasi memiki tiga fungsi sebagai berikut:
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen,
serta pembuangan zat sisa metabolisme dari tubuh dengan segera.
2. Berperan penting dalam penyebaran panas tubuh.
3. Menyebarkan tekanan atau kekuatan.
6
Gambar 3. Bagian-bagian Jantung
(http://edyutomo.com/wp-content/uploads/2016/10/bagian-
bagian-jantung.jpg)
7
Gerak memompa yang dilakukan jantung merupakan kekuatan utama
yang dapat menjamin kelancaran aliran darah. Otot jantung berkontraksi
terus-menerus tanpa mengalami kelelahan. Kontraksi jantung mamalia
merupakan kontraksi miogenik, yaitu kontraksi yang diawali
kekuatan/rangsangan dari dalam otot jantung itu sendiri, bukan dari saraf.
Meskipun demikian, irama kontraksi jantung dapat dipengaruhi oleh
sistem saraf otonom atau oleh hormon.
Jantung mamalia terletak di daerah dada, dibungkus selaput tipis yang
dinamakan perikardium. Jantung tersebut memiliki empat rongga, terdiri
atas dua ruang serambi yang berdinding lebih tipis dan dua ruang bilik
yang berdinding lebih tebal. Serambi dan bilik berkontraksi secara
bergantian. Pada saat serambi berkontraksi (fase sistol), jalan masuk darah
dari vena ke serambi tertutup oleh kontraksi otot-otot disekitarnya, dan
tekanan di dalamnya meningkat sehingga darah akan terdorong menuju
bilik yang ada pada saat itu sedang berelaksasi. Dalam peristiwa tersebut,
darah akan melewati klep atrioventrikularis, yaitu dua unit klep yang
membatasi rongga serambi dan bilik. Kedua klep tersebut ialah klep
bikuspidalis dan trikuspidalis. Klep bikuspidalis menjadi pembatas antara
rongga serambi dan bilik jantung sebelah kanan, sedangkan trikuspidalis
menjadi pembatas antara rongga serambi dan bilik jantung sebelah kiri.
Pada saat bilik berkontraksi, serambi mengalami relaksasi sehingga jalan
masuk darah dari vena (yang semula tertutup) akan terbuka. Hal ini akan
menyebabkan penurunan tekanan dalam serambi sehingga darah tertarik
masuk ke dalam serambi jantung.
2. Pembuluh
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah. Pembuluh
darah biasa di sebut oleh orang awam dengan sebutan urat. Pembuluh
darah merupakan jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh
tubuh, kemudian mengembalikannya lagi kedalam jantung. Pembuluh
darah termasuk kedalam sistem pembuluh darah,yang mana pada
mamalia, sistem ini terdiri jantung, arteri besar, arteriol (arteri kecil),
8
kapiler (pembuluh darah kecil di ujung jaringan dan sel), venula (vena
kecil) dan vena. Fungsi utama sistem ini adalah menyalurkan darah yang
mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalika darah vena
ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon dioksida
(CO2).
Secara garis besar, pembuluh darah terbagi menjadi dua, yaitu arteri
dan vena yang dilengkapi dengan kapiler sebagai penghubung antara
arteri dan vena.
a. Jenis-jenis arteri
1) Arteri elastik
Arteri elastik adalah pembuluh terbesar di tubuh, contoh
arteri ini adalah aorta(pembuluh darah terbesar yang menyambut
darah setelah baru dikeluarkan dari ventrikel kiri
jantung), trunkus pulmonalis (pembuluh darah yang menyambut
darah yang keluar dari pompaan ventrikel kanan jantung), dan
juga cabang-cabang utamanya. Dinding pembuluh darah jenis ini
terutama terdiri dari jaringan ikat elastik, memperlihatkan daya
9
tahan dan kelenturan ketika darah mengalir. Dinding pembuluh
ini sangat melebar selama sistol (kontraksi jantung atau pompa
jantung). Sewaktu diastol (relaksasi jantung), dinding kembali
mengerut (recoil) dan mendorong darah maju.
2) Arteri muskular
Dinding mengandung banyak otot polos, juga mengontrol
aliran darah melalui vasokontriksi (menguncup)
dan vasodilatasi (mengembang), mekanisme ini diatur oleh sistem
saraf otonom.
3) Arteriol
Arteri kecil dengan satu sampai lima lapisan otot polos,
arteriol terminal akan mengalirkan darah ke pembuluh darah
paling kecil, yaitu kapiler.
b. Jenis-jenis vena
1) Vena cava
Vena ini adalah pembuluh darah yang menyambut darah
dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 ketika hendak masuk
kedalam jantung, vena ini merupakan vena terbesar, vena cava
ada dua yaitu vena cava superior yang letaknya diatas jantung,
dan vena cava superior yang terletak dibawah vena cava inferior.
2) Vena pulmonalis:
Vena ini membawa darah dari paru atau sirkulasi
pulmoner ke dalam jantung, vena ini mengandung darah yang
berisi O2. Vena pulmonalis juga terbagi dua yaitu vena
pulmonalis dextra yang membawa darah dari paru-paru kanan,
dan vena pulmonalis sinistra yang membawa darah dari paru-paru
kiri.
3) Vena cutanea
Vena cutanea adalah vena yang tampak di bawah kulit,
yang biasa ditusuk saat seseorang di infus.
10
4) Deep vein: adalah vena yang terletak lebih dalam dan berdekatan
dengan arteri, vena ini tidak tampak dari luar kulit.
5) Venula
Venula adalah vena dengan ukuran terkecil, dan
berhubungan langsung dengan kapiler.
c. Jenis-jenis kapiler
Gambar 5. Kapiler
(http://2.bp.blogspot.com/-YarsZyTKoLk/
KQ/s1600/JEnis%2BJenis%2BKapiler.jpg)
11
3. Cairan Tubuh
Pada hewan multiseluler ada dua cairan tubuh yaitu cairan intrasel dan
cairan ekstrasel. Kira-kira 70% dari seluruh bagian tubuh hewan berupa
air, sekitar 45% diantaranya terdapat didalam sel (intra sel). Pada cairan
ekstrasel dapat ditemukan di berbagai tempat dengan sebutan yang
berbeda yaitu cairan jaringan, darah, limfe, dan homolimfe. Cairan
jaringan mengandung sedikit protein, sejumlah garam dan bahan nutritive
serta zat sisa. Cairan jaringan berfungsi sebagai fagostik dan mampu
bergerak melalui ruang antar jaringan. Pada hewan yang memiliki system
sirkulasi tertutup darah dan jaringan cairan merupakan dua macam cairan
yang terpisah dengan jelas. Darah tersusun atas cairan plasma dan sel
darah. Pembuluh limfe berfungsi mengangkut kelebihan cairan yang
tertimbun dilingkungan ekstra sel dan mengembalikan ke sirkulasi darah.
Pada ikan (selain telostei) dan invertebrate tidak ditemukan adanya
pembuluh limfe. Cairan dalam pembuluh limfe sebenarnya berasal dari
cairan jaringan yang masuk kedalam pembuluh dengan cara difusi
melalui dinding pembuluh atau mengalir langsung ke dalam pembuluh
melalui lubang yang terbuka pada ujungnya. Cairan hemolimfe
merupakan pembatasan antara cairan darah dan caiaran limfe (cairan
jaringan) karena cairan yang mengalir dalam pembuluh dan di ruang
antarsel merupakan cairan yang sama.
Cairan ekstrasel pada semua hewan mengandung sel jenis tertentu
yang mengapung bebas dan mengembara melalui ruang-ruang antar
jaringan. Secara fungsional, sel tersebut berkaitan erat dengan transfor gas
dan pertahanan tubuh hewan dalam melawan mikroorganisme serta
berbagai zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Pada hewan tertentu, sel
tersebut juga berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Adapun fungsi darah, sebagai berikut:
a. Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-
jaringan.
b. Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan.
12
c. Membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan ke
organ ekskresi.
d. Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang
mengatur fungsi sel.
e. Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam
berbagai organ tubuh
C. Proses Sirkulasi pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata
1. Invertebrata
a. Porifera
Gambar 6. Porifera
(https://biologiklaten.files.wordpress.
com/2012/01/porifera.jpg)
13
b. Hydra
Gambar 7. Hydra
(https://biologiklaten.files.word
press.com/2012/01/hydra.jpg)
Gambar 8. Mollusca
(http://1.bp.blogspot.com/
-9jWfc3-/s1600/Sistem-
peredaran-darah-pada-
siput.jpg)
14
d. Cacing Tanah
15
transportasikan ke seluruh tubuh secara bersamaan dengan distribusi
darah didalam pembuluh darah. Karena darah selalu beredar dalam
pembuluh darah maka pada cacing tanah disebut dengan sistem
peredaran tertutup.
e. Arthropoda (Serangga)
16
2. Vertebrata
Pada hewan Vertebrata memiliki sistem peredaran darah tertutup.
Mekanisme sistem darah tertutup adalah Jantung bekerja dengan
melakukan gerakan memompa secara terus menerus. tekanan
dipertahankan tetap tinggi, mengakibatkan darah yang keluar dari
pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat. Akibat
selanjutnya darah mengalir secara langsung ke setiap sel tubuh. Pasokan
sari makanan dan oksigen dalam jumlah yang memadai ke tiap sel. Proses
metabolisme dapat terselenggara dengan baik.
a. Pisces
17
sari makanan serta mengikat CO2. Sekanjutnya darah kembali ke
jantung melalui vena kardinalis anterior dan vena kardinalis posterior.
b. Amphibi
18
c. Reptil
19
d. Aves
20
e. Mamalia
21
Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri
pulmoner. Ketika darah mengalir melalui hamparan kapiler paru-paru
kanan dan kiri, darah mengambil oksigen dan melepaskan
karbondioksida. Darah yang kaya oksigen akan kembali dari paru-
paru melalui vena pulmoner ke atrium kiri jantung. Kemudian, darah
yang kaya oksigen mengalir ke dalam ventrikel kiri, ketika ventrikel
tersebut membuka dan atrium berkontraksi. Selanjutnya, ventrikel kiri
akan memompa darah yang kaya oksigen keluar ke jaringan tubuh
melalui sirkuit sistemik. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui
aorta, yang mengirimkan darah ke arteri yang menuju keseluruh
tubuh. Cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner, yang
mengirimkan darah ke otot jantung itu sendiri. Kemudian ada juga
cabang-cabang yang menuju ke hamparan kapiler di kepala dan
lengan (atau tungkai depan). Aorta terus memanjang ke arah posterior,
sambil mengalirkan darah yang kaya oksigen ke arteri yang menuju ke
hamparan kapiler di organ abdomen dan kaki (tungkai belakang).
22