OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
2017
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Dalam proposal ini, penulis membahas
mengenai PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK, MEDIA EXPOSURE,
DAN PROFITBILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILIT STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTARB DI BURSA EFEK INDONESIA
(BEI) TAHUN 2012-2016
penulis
z
ii
DAFTAR PUSTAKA
z
iii
z
1
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
z
2
z
3
z
4
z
5
z
6
z
7
z
8
1.3.Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji pengaruh agresivitas pajak terhadap pengungkapan
CSR?
2. Untuk menguji pengaruh media exposure terhadap pengungkapan
CSR?
3. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan
CSR?
z
9
z
10
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Legitimasi ( Legitimacy Theory)
Teori legitimasi merupakan kontrak sosial yang diimplikasikan
antara suatu institusi dengan masyarakat (Nurkhin, 2009). Teori ini
menjelaskan bahwa suatu bisnis dibatasi oleh kontrak sosial yang
menyatakan perusahaan sepakat untuk menunjukkan berbagai aktivitas
sosial agar perusahaan memperoleh penerimaan atau legitimasi dari
masyarakat sehingga akan menjamin keberlangsungan perusahaan tersebut
(Reverte, 2009). Menurut Gray et al. (1995) teori yang melandasi
pengungkapan CSR adalah teori legitimasi. Menurut Pattern dalam Hadi
(2011), salah satu upaya yang perlu dilakukan perusahaan dalam rangka
mengelola legitimasi agar efektif adalah dengan melakukan strategi
legitimasi dan pengungkapan terkait dengan CSR. Dengan adanya
pengungkapan CSR yang baik maka diharapkan perusahaan akan mendapat
legitimasi dari masyarakat sehingga dapat berpengaruh terhadap eksistensi
perusahaan (going concern). Praktik CSR yang dilakukan perusahaan ini
mempunyai tujuan untuk menyelaraskan diri dengan norma masyarakat.
Dalam konteks ini CSR juga dipandang sebagai suatu kewajiban yang
disetujui oleh perusahaan dengan masyarakat.
Pendapat lain diungkapkan oleh Ghozali dan Chariri (2007) yang
mengatakan bahwa kegiatan perusahaan dapat menimbulkan dampak sosial
dan lingkungan, sehingga praktik pengungkapan sosial dan lingkungan
merupakan alat manajerial yang digunakan perusahaan untuk menghindari
konflik social dan lingkungan. Praktik pengungkapan sosial dan lingkungan
dapat dipandang sebagai wujud akuntabilitas perusahaan kepada publik
untuk menjelaskan berbagai dampak sosial dan lingkungan yang
ditimbulkan oleh perusahaan baik dalam pengaruh yang baik maupun
dampak yang buruk.
z
11
z
12
z
13
z
14
z
15
z
16
pemegang saham. Bila tanggung jawab pada level ini tidak dipenuhi
akan menimbulkan dampak yang sangat serius.
2. Organization responsibility (OR) Pada level kedua ini menunjukan
tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan
stakeholder seperti pekerja, pemegang saham, dan masyarakat di
sekitarnya.
3. Sociental responses (SR) Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika
interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang
demikian kuat sehingga perusahaan dapat tumbuh dan berkembang
secara berkesinambungan, terlibat dengan apa yang terjadi dalam
lingkungannya secara keseluruhan.
z
17
z
18
z
19
z
20
z
21
z
22
z
23
2.1.9 Profitabilitas
Anindita (2008) profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba atau profit yang akan menjadi dasar pembagian dividen
perusahaan. Hubungan antara pengungkapan CSR dan profitabilitas
perusahaan telah dipostulasikan untuk merefleksikan pandangan bahwa
kepekaan sosial membutuhkan gaya managerial yang sama sebagaimana
yang diperlukan untuk dapat membuat perusahaan menguntungkan
(profitable) Bowman dan Haire (1976) dalam Heckston dan Milne (1996).
Pengungkapan CSR merupakan cerminan suatu pendekatan manajemen
dalam menghadapi lingkungan yang dinamis dan multidimensional serta
kemampuan untuk mempertemukan tekanan sosial dengan reaksi kebutuhan
masyarakat. Dengan demikian, ketrampilan manajemen perlu
dipertimbangkan untuk survive dalam lingkungan perusahaan masa kini
(Cowen et al., 1987 dalam Heckston dan Milne, 1996).
Heinze (1976) dalam Heckston dan Milne, (1996) menyatakan
bahwa profitabilitas merupakan faktor yang memberikan kebebasan dan
fleksibilitas kepada manajemen untuk mengungkapkan pertanggungjawaban
sosial kepada pemegang saham. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi
sosial yang dilakukan oleh perusahan.
z
24
z
25
z
26
z
27
GAMBAR 2.1.
KERANGKA PEMIKIRAN
teori legistimasi
(Deegan, et al (2002)
AGRESIVITAS PAJAK dalam Octaviana
(2014)
CORPORATE
teori stakeholder SOCIAL
(Deegan, 2004). RESPONSIBILITY
MEDIA EXPOSURE Chariri,2008).
Riswari (2012)
teori stakeholder
PROFITBILITAS (Deegan, 2004).
Chariri,2008).
Riswari (2012
z
28
2.4 Hipotesis
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu seperti yang telah
dipaparkan di atas, maka penelitian ini akan mencoba menguji pengaruh
Agresivitas pajak ,media exposure dan profitbilitas sebagai berikut:
z
29
z
30
tersebut didukung oleh penelitian dari Melati (2014), Deegan, et.al (2002),
yang menyatakan bahwa pengungkapan CSR melalui Media Exsplosure
perusahaan memberikan pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR
yang dilakukan oleh perusahaan. Kristi (2012) melakukan penelitian pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
berhasil menemukan adanya hubungan positif antara media exposuree
terhadap pengungkapan CSR. Hussainey (2011) menunjukan bahwa
media exposuree berhubungan positif terhadap pengungkapan CSR namun
penelitian dari (Nur, 2012) memiliki hasil yang berbeda dari penelitian
yang dilakukan (Hussainey, 2011) penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa media exposuree tidak berhubungan dengan pengungkapan CSR.
Dalam teori stakeholder bahwa perusahaan yang melakukan
kegiatan operasi, harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang
terlibat, maka perusahaan harus mempunyai kapasitas untuk memenuhi
kebutuhan stakeholderdan berkomunikasi secara efektif melalui web.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis
sebagai berikut:
H2 : Media exposuree berpengaruh positif terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility.
z
31
terhadap CSR. Suhaenah (2011), Airlangga (2009) dan Jurica dan lady
(2012) yang meneliti pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR
perusahaan, hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial .Berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka (2011), Ekowati(2013)
Wulandari (2012), Andi Kartika (2010), dan Sembiring (2005) yang
menyatakan bahwa variabel Profitabilitas memiliki pengaruh yang
signifikan negatif terhadap pengungkapan CSR. menyatakan bahwa
variabel Profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan negatif terhadap
pengungkapan CSR. Profitabilitas yang tinggi akan diikuti dengan
pengungkapan CSR yang tinggi karena sebagai bagian dari timbale balik
atau hasil dari hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dan
stakeholder-nya sesuai dengan teori stakeholder
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis
sebagai berikut:
H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan
Corporate Social Responsibility.
3. Metode Penelitian
3.1. Jenis penelitian
z
32
z
33
z
34
1. Agresivitas pajak
Menurut Slemrod (2004) dalam Balakrishnan, et. al. (2011)
berpendapat bahwa agresivitas pajak merupakan kegiatan yang lebih
spesifik, yaitu mencakup transaksi yang tujuan utamanya adalah untuk
menurunkan kewajiban pajak perusahaan. Adapun yang menjadi
proksi utama dalam penelitian ini adalah Effective Tax rates (ETR).
ETR menggambarkan presentase total beban pajak penghasilan yang
z
35
3. Profitabilitas
Anindita (2008) profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba atau profit yang akan menjadi dasar
pembagian dividen perusahaan. Pada penelitian ini indikator yang
digunakan untuk mengukur variabel profitabilitas perusahaan adalah
Return on Assets (ROA), karena merupakan analisa keuangan yang
z
36
z
37
z
38
z
39
z
40
z
41
Tabel 3.2
Daerah Pengambilan Keputusan Uji Durbin_Watson
z
42
Keterangan :
Y : Indeks pengungkapan CSR
: Konstanta
X1 : Agresivitas pajak
X2 :media exposuree
X3 : Ukuran Perusahaan
X4 : Profitabilitas
X5 : Leveage
1...5 : Koefisien X1...X4
t : Error
z
43
` `
z
44
Daftar Pustaka
z
45
Astutin, Sari. 2009. Pengaruh Firm Size, Growth, Profitability, Business Risk
Dan Tangible Asset, Terhadap Financial Leverage Pada Industri
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. jurnal Manajemen Dan Bisnis,
Vol.11, No.04, November : 345-370.
A.P, Winda & Hardiningsih, P. (2015). Pengaruh Agresivitas Pajak Dan Media
Eksplosure Terhadap Corporate Social Responsibility. Jurnal Ilmiah.
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Stikubank
z
46
Beria Leimona & Aunul Fauzi. 2008. Corporate Social Responsibility dan
Pelestarian Lingkungan. Jakarta: Indonesia Business Links.
z
47
Elkington, John. 1997. Cannibals with forks, the triple bottom line of twentieth
century business, dalam Teguh Sri Pembudi. 2005. CSR. Sebuah
Keharusan dalam Investasi Sosial. Jakarta: Pusat Penyuluhan Sosial
(PUSENSOS) Departemen Sosial RI. La Tofi Enterprise.
Emanuel, Victor. 2011. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Antara Ada dan
Tiada, 07 Agustus 2011, http://www.kalimantan-news.
com/berita.php?idb=8778, diakses 19 Juni 2017
Ezat, A. and Em-Masry, A. (2008). The impact of corporate governance on the
timeliness of corporate internet reporting by Egyptian listed companies,
Managerial Finance, 34 (12), 848 867.
Fahmi, F. 2015. pengaruh ukuran dewan komisaris, profitabilitas, media
exposure dan umur
perusahaan pengungkapan corporate social responsibility. Skripsi. Universitas
Negri Semerang.
Fahrizqi,Anggara. 2010. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (Csr) Dalam Laporan Tahunan
Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Ghozali, Imam dan A. Chariri, 2007, Teori Akuntansi, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Guthrie, J., and Parker, L. D. (1989). Organizational social reporting: A rebuttal
of legitimacy theory, Accounting and Business Research, 19 (76), 343
352.
z
48
Gray, et. al. 1995. Corporate Social and Environmental Reporting: A Review of
Literature and a Longitudinal Study of UK Disclosure.
Accounting,Audiitng, and Accountability Journal, Vol.8 No 2: 47-76.
Hassan, O., Giorgioni, G. and Romilly, P. (2006). The extent of accounting
disclosure and its determinants in an emerging capital market: the case of
Egypt, International Journal of Accounting, Auditing and Performance
Evaluation, 3 (1), 4167
http://www.rahmatullah.net/2013/05/regulasi-csr-di-indonesia.html.diakses 21
juni 2017
http://ekoteguh23.blogspot.com/2010/10/corporate-social-responsibility-csr.html,
diakses 19 Juni 2017.
z
49
Jessica dan Agus Arianto Toly. (2014). Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Terhadap Agresivitas Pajak.Tax & Accounting. Review Vol.
4 No. 1.
Jurica dan Lady G.P. 2012. The Influence of Company Characteristics Toward
Corporate Social Responsibility Disclosure. Dalam Accounting Journal.
Jakarta: Bakrie University.
Munif, A.Z dan Tri Jatmiko Wahyu Prabowo. 2010. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Indeks Pengungkapan Corporate Social Responsibility di
z
50
z
51
Putra,W. E., Yuliusman, dan Dedi Setiawan. 2011. Pengaruh Size, Profitabilitas,
Leverage,Kepemilikan Dalam Negeri dan Kepemilikan Asing Terhadap
z
52
z
53
Slemrod, J., 204. The Economic Of corporate Tax Selfishness. National Tax
Journal 57,877-899.
z
54
Towers Watson. (2012). Indonesia: Organisation face a huge retention risk with
nearly two-thirds of Indonesian workforce not highly engaged [MENA
Report]. Retrieved from Towers Watson website:
http://www.towerswatson.com/en-D/Press/2012/09/organisations-face-a-
huge-retention-risk-with-nearly-two-thirds-of-the-indonesian-workforce
z
55