Kejadian Plebitis
10
9
8
7
6
5
4 Kejadian Plebitis
3
2
1
0
a. Analisa Masalah
Berdasarkan data diatas, angka plebitis pada Triwulan II meningkat 4,3
dari Triwulan I. Dan angka tertinggi pada Triwulan II ada di bulan Mei sebesar
9,2 ,hal ini disebabkan pada bulan mei banyak pasien anak dan bayi yang
dirawat.
b. Rencana Tindak Lanjut
a. Mengadakan pelatihan bagaimana melakukan pemasangan infus yang
benar agar tidak terjadi plebitis.
b. Tekhnik pemasangan infus harus sesuai dengan SPO
c. APD petugas harus selalu diperhatikan.
d. Penggunaan IV line harus diganti 3 hari.
2. Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO)
a. Analisa Masalah
Berdasarkan data diatas, angka Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada Triwulan
II meningkat 0,16% dari Triwulan I. Dan angka tertinggi pada Triwulan II ada
di bulan Juni sebesar 0,8% dimana terdapat pasien dengan IDO 2 orang
dari 236 pasien bedah. Hal ini dapat disebabkan dari faktor ekstrinsik
ataupun intrinsik dari pasien.
a. Analisa Masalah
Berdasarkan data diatas, angka Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Triwulan I dan
Triwulan I masih sama yaitu 0 (tidak ada kejadian). Hal ini dikarenakan karena
perawat selalu memperhatikan pelaksanaan bundles Infeksi Saluran Kemih.
Kejadian VAP
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4 Kejadian VAP
0.3
0.2
0.1
0
a. Analisa Masalah
Berdasarkan data diatas, angka Angka Kejadian VAP pada Triwulan II dan
Triwulan I masih sama yaitu 0 (tidak ada kejadian). Hal ini dikarenakan
tidak adanya pasien yang terpasang ventilator lama selama perawatan di
ICU rumah sakit.
Kejadian Dekubitus
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4 Kejadian Dekubitus
0.3
0.2
0.1
0
a. Analisa Masalah
Berdasarkan data diatas, angka Angka Kejadian VAP pada Triwulan II dan
Triwulan I masih sama yaitu 0 (tidak ada kejadian). Hal ini dikarenakan tidak
adanya pasien yang tirah baring lama selama perawatan di rumah sakit.
b. Rencana Tindak Lanjut.
Memastikan bahwa pencatatan kejadian dekubitus selalu tercatat dengan benar.
Jambi, 15 Agustus 2017
Mengetahui