Anda di halaman 1dari 14

ARAHAN KEBIJAKAN DAN

STRATEGI PENGEMBANGAN
KAWASAN PERKOTAAN
Banjarmasin, 25 September 2010

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
Kondisi Perkotaan Indonesia
Kawasan perkotaan berkembang dengan pesat
Laju tingkat urbanisasi yang tinggi
Tahun 2008 jumlah penduduk perkotaan melampaui
penduduk perdesaan.

Penurunan kualitas hidup (sosial)


masyarakat di perkotaan

Penurunan kualitas Penurunan kualitas


lingkungan fisik kawasan pelayanan kebutuhan
perkotaan dasar perkotaan

Keterkaitan kota-kota
dalam sistem global
Perkembangan dan Sebaran Kota Indonesia

Pertumbuhan Kota di Indonesia Jumlah kota di Indonesia mengalami


120 pertumbuhan yang cukup progresif.
98
100

80 73
Dalam 40 tahun (1970 sampai 2010)
jumlah kota bertambah dua kali lipat.
60 49 53
45
40
Dari jumlah awal 45 berkembang menjadi
20 98 pada tahun 2010
0
1970 1980 1990 2000 2010

Sebaran kota-kota otonom terbanyak


berada pada Pulau Sumatera (34
kota) dan Pulau Jawa (35 kota).

29 kota lainnya tersebar di


Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa
Tenggara dan Papua.
Perkiraan Perkembangan Kawasan Perkotaan
Jakarta dan Bandung Thn 2025
Area Perkotaan Tahun 2000

Legenda :

area perkotaan

area non perkotaan

Perkiraan Area
Perkotaan
Tahun 2025
Tantangan Pengembangan Perkotaan
Penyediaan lapangan kerja
Penyediaan sarana dan prasarana dasar
Peningkatan kualitas lingkungan hidup di perkotaan
Peningkatan kesadaran budaya
Peningkatan keamanan dan ketertiban kota
Pengendalian dan pencegahan pertumbuhan kota
yang masif
Konurbasi
Penanganan masalah urban-sub urban-rural
beserta hubungannya
Peningkatan SDM, kelembagaan, pembiayaan dan
pengelolaan perkotaan
Peningkatan peran serta dalam globalisasi
Hirarki Sistem Rencana Tata Ruang

Dilengkapi
peraturan zonasi
(Zoning Regulation)
Kedudukan RTR Kawasan Perkotaan Dalam Sistem
Perencanaan Tata Ruang

RENCANA UMUM RENCANA RINCI TATA RUANG


TATA RUANG Ps. 14 ayat (2) Ps. 14 ayat (3)

RTR PULAU / KEPULAUAN


RTRW NASIONAL RTR KWS STRA. NASIONAL
WILAYAH

RTRW PROVINSI RTR KWS STRA. PROVINSI


RTR Kawasan Perkotaan
merupakan alat
RTR KWS STRA KABUPATEN
RTRW KABUPATEN koordinasi pelaksanaan
RDTR WIL KABUPATEN pembangunan lintas
wilayah dan sebagai
RTR KAWASAN alat pengendali
PERKOTAAN
perngembangan
PERKOTAAN

RTR BAGIAN WIL KOTA perkotaan

RTR KWS STRA KOTA


RTRW KOTA
RDTR WIL KOTA
Visi Pengembangan Perkotaan
(Permen PU No 494 Tahun 2005)

VISI PENGEMBANGAN PERKOTAAN


Terwujudnya kawasan perkotaan yang aman, layak huni,
berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif dan
berkembang secara berkelanjutan, serta saling memperkuat
dalam mewujudkan pengembangan wilayah
Misi Pengembangan Perkotaan

6 Misi Pembangunan Kota

4
Mengembangkan
1 pembangunan kota yang
Mengembangkan kota yang
aman dan layak huni : berkelanjutan (SUD) :
Kota yang nyaman Aspek ekonomi
Kota yang aman Aspek sosial budaya
Aspek lingkungan

Mengembangkan kota yang 2 5


Mengembangkan pola
sejahtera pengelolaan kota
berdasarkan tata
pemerintahan yang baik
(Good Governance)
3
Mengembangkan
lingkungan kota yang 6 Menjaga keseimbangan dan
berkeadilan sosial dan keterkaitan antar kota dan
berbudaya kota-desa
Kebijakan Nasional Pengembangan
Perkotaan

Pemantapan peran dan fungsi kota


1 dalam pembangunan nasional

Pengembangan permukiman yang


2 layak huni, sejahtera, berbudaya dan
berkeadilan sosial

Peningkatan kapasitas manajemen


3 pembangunan perkotaan
Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan
Kebijakan 1 : Pemantapan peran dan fungsi kota dalam
pembangunan nasional

Strategi :
Penyiapan prasarana dan sarana perkotaan nasional untuk
mendukung pengembangan ekonomi nasional, wilayah, lokal
melalui pengembangan perkotaan
Penyiapan kota sebagai simpul pelayanan serta simpul
aksesibilitas, koleksi dan distribusi dalam wilayah
Pengembangan kota-kota berfungsi nasional/internasional dan
Kawasan Kerjasama Internasional
Pengembangan kota-kota khusus berkembang cepat,
berkarakter khusus, kawasan perbatasan dan kawasan tertinggal
Penyiapan serta pengembangan arahan dan panduan bagi
daerah untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan
Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan

Kebijakan 2 : Pengembangan permukiman yang layak huni,


sejahtera, berbudaya dan berkeadilan sosial

Strategi :
Pengembangan prasarana dan sarana perkotaan serta
pelayanan dasar perkotaan yang memadai dan berkeadilan
Pengembangan permukiman dan perumahan yang layak huni
serta terjangkau
Pengembangan proses-proses pendanaan dan penyediaan
tanah bagi pembangunan permukman yang partisipatif
Pengembangan ekonomi perkotaan yang berdaya saing global
Penciptaan iklim kehidupan sosial budaya yang saling
menghargai, mendukung serta mengapresiasi budaya
Strategi Nasional Pengembangan Perkotaan

Kebijakan 3 : Peningkatan kapasitas SDM serta kelembagaan pusat


dan daerah dalam pengelolaan pembangunan
perkotaan

Strategi :
Peningkatan kapasitas SDM serta kelembagaan pusat-daerah
dalam pengelolaan pembangunan perkotaan
Peningkatan kapasitas pembiayaan pemerintah daerah
Peningkatan pola dan mekanisme pelibatan stakeholders dalam
pengelolaan pembangunan perkotaan yang inklusif
Pembentukan sistem informasi perkotaan di tingkat nasional dan
daerah
Penutup
Tindak lanjut ke depan :

Penjabaran kebijakan dan strategi pengembangan


perkotaan yang lebih operasional
Peningkatan peran setiap stakeholders bidang
perkotaan (pemerintah, dunia usaha dan masyarakat)
secara sinergis
Perumusan indikator SUD
Penyusunan rencana aksi bersama dalam mewujudkan
kota yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan
antara pusat dan daerah
Mempersiapkan perangkat peraturan di bidang
perkotaan, antara lain :
a) Pedoman pengembangan perkotaan strategis nasional
b) Pedoman pengembangan perkotaan lainnya

Anda mungkin juga menyukai