Isi
Isi
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmat dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang diajukan pada mata kuliah
Geologi Struktur. Shalawat beserta salam marilah kita curahkan selalu kepada junjungan
kita yakni nabi Muhammad saw.
Makalah ini adalah sebuah karya yang kami susun berkat kerja keras kami dan bantuan dari
pihak-pihak yang terkait.Maka dari itu kami mengucapkan banyak terimakasih pada semua
pihak yang ikut berperan aktif dalamm terwujudnya makalah ini.
Makalah yang saya susun ini bukanlah sesuatu yang sempurna, akan tetapi makalah ini
terlahir dari kerja keras kami. Dalam penyusunan makalah ini tentunya masih banyak
kekurangan-kekurangan yang harus di perbaiki maka dari itu, kami mengharapkan kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran supaya dalam pembuatan makalah yang
selanjutnya bisa menjadi lebih baik lagi. Terimakasih.
Wassalammualaikum Wr.Wb.
i
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN ...................................................................................................................3
BAB III
PENUTUP .............................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Geologi struktur adalah bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Adapun deformasi batuan adalah
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan sebagai akibat dari gaya yang bekerja di dalam
bumi. Secara umum pengertian geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk arsitektur batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses
pembentukannya. Beberapa kalangan berpendapat bahwa geologi struktur lebih ditekankan
pada studi mengenai unsur-unsur struktur geologi, seperti perlipatan (fold), rekahan
(fracture), patahan (fault), dan sebagainya yang merupakan bagian dari satuan tektonik
(tectonic unit), sedangkan tektonik dan geotektonik dianggap sebagai suatu studi dengan
skala yang lebih besar, yang mempelajari obyek-obyek geologi seperti cekungan sedimentasi,
rangkaian pegunungan, lantai samudera, dan sebagainya.
Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya merupakan batuan-
batuan yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja pada batuan
tersebut. Deformasi pada batuan dapat berbentuk lipatan maupun patahan/sesar. Proses yang
menyebabkan batuan-batuan mengalami deformasi adalah gaya yang bekerja pada batuan
batuan tersebut. Dalam teori Tektonik Lempeng dinyatakan bahwa kulit bumi tersusun dari
lempeng-lempeng yang saling bergerak satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng-lempeng
tersebut dapat berupa pergerakan yang saling mendekat (konvergen), saling menjauh
(divergen), dan atau saling berpapasan (transform). Pergerakan lempeng-lempeng inilah yang
merupakan sumber asal dari gaya yang bekerja pada batuan kerak bumi.
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Geologi stuktur adalah ilmu yang mempelajari geometri (struktur) pada batuan serta
berbagai mekanisme (gaya-gaya) yang menyebabkan terbentuknya geometri-geometri
tersebut. Struktur-struktur geologi yang ada di muka bumi ini umumnya sesuai dengan sifat
pergerakan tektonik lempeng yang ada di daerah tersebut. Struktur geologi sendiri dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu: lipatan, sesar dan kekar.
Peran Geologi Struktur dalam dunia petambangan, yaitu: kita bisa menganalisa STRIKE
dalam singkapan bahan galian, kemiringan DIP dari bahan galian, penyebarannya, tingkat
kestabilan lereng berdasarkan kekar dan sesar.
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang
bekerja pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran.
Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta
arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut.
Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidangnya.
Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang besarnya bergantung
pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan bentuk rekahan paling sederhana yang dijumpai
pada hampir semua batuan. Biasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang perpotongannya
membentuk sudut berkisar antara 45 sampai 90 derajat.
Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh pengangkatan kerak yang luas,
dapat tersebar sampai ribuan meter persegi luasnya. Umumnya pada batuan yang getas.
Kebanyakan kekar merupakan hasil pembubungan kerak atau dari kompresi atau tarikan
(tension) berkaitan dengan sesar atau lipatan. Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh
pelepasan beban atau pemuaian batuan. Kekar kolom pada batuan volkanik terbentuk oleh
tegasan yang terjadi ketika lava mendingin dan mengkerut.Kekar juga mempunyai nilai
ekonomis. Dapat memperbesar permeabilitas yang penting bagi migrasi dan menampung air
tanah dan minyak bumi.
Analisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam.
Rekahan-rekahan mengontrol endapan mineral, tembaga, timbal, seng, merkuri,perak,emas
dan tungsten.
3
Larutan hidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir sepanjang kekar-
kekar dan mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding kekar, membentuk urat-urat
mineral (mineral veins).
Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang bervariasi dari beberapa
millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer (kekar mayor). Sedangkan yang berukuran
beberapa meter disebut dengan kekar minor.Kekar dapat terjadi akibat adanya proses
tektonik, proses perlapukan dan perubahan temperature yang signifikan.Kekar merupakan
jenis struktur batuan yang berbentuk bidang pecah. Sifat dari bidang ini
memisahkan batuan menjadi bagian-bagian yang terpisah. Tetapi tidak mengalami perubahan
posisinya. Sehingga menjadi jalan atau rongga atau kesarangan batuan yang dapat dilalui
cairan dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang menyertainya.
2. Berdasarkan Bentuknya:
a. Kekar Sistematik
b. Kekar Non Sistematik
4
2.2.1.3 Peran Kekar Dalam Dunia Pertambangan
Sesar adalah rekahan atau zona rekahan pada batuan yang memperlihatkan
peregeseran. Pergeseran pada sesar bisa terjadi sepanjang garis lurus (translasi) atau terputar
(rotasi). Sesar merupakan struktur bidang dimana kedudukannya dinyatakan dalam jurus dan
kemiringan.
Patahan atau sesar (fault) adalah satu bentuk rekahan pada lapisan batuan bumi yang
menyebabkan satu blok batuan bergerak relatif terhadap blok yang lain. Pergerakan bisa
relatif turun, relatif naik, ataupun bergerak relatif mendatar terhadap blok yang lain.
Pergerakan yang tiba-tiba dari suatu patahan atau sesar bisa mengakibatkan gempa bumi.
Sesar (fault) merupakan bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang sudah
mengalami pergeseran (Williams, 2004). Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi
yang terdapat slip diantara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams, 2004).
a. Jurus sesar (strike of fault) adalah arah garis perpotongan bidang sesar dengan
bidang horisontal dan biasanya diukur dari arah utara.
b. Kemiringan sesar (dip of fault) adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar
dengan bidang horisontal, diukur tegak lurus strike.
c. Net slip adalah pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang
sesar akibat adanya sesar.
d. Rake adalah sudut yang dibentuk oleh net slip dengan strike slip (pergeseran
horisontal searah jurus) pada bidang sesar.
5
2.2.2.2 Jenis-jenis Sesar
1. Sesar Mendatar (Strike slip faults) : sesar yang pergerakannya sejajar, blok bagian kiri
relatif bergeser kearah yang berlawanan dengan blok bagian kanannya.
2. Sesar Naik (Thrust faults): sesar dimana salah satu blok batuan bergeser ke arah atas
dan blok bagian lainnya bergeser ke arah bawah disepanjang bidang sesarnya.
3. Sesar Turun (Normal faults): sesar yang terjadi karena pergeseran blok batuan akibat
pengaruh gaya gravitasi.
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan
sehingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan.
1). Lipatan Sinklin adalah bentuk lipatan yang cekung ke arah atas.
1). Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap.
2). Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama.
3). Lipatan harmonik atau disharmonik adalah lipatan berdasarkan menerus atau tidaknya
sumbu utama.
7). Lipatan Klin Bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar.
6
2.2.3.2 Bagian-bagian lipatan
d. axial plane, yaitu suatu bidang yang membagi lipatan menjadi dua yang sama.
e. Crestal line, yaitu garis yang merupakan hasil perpotongan antara crestal plane
dan permukaan.
f. Axial plane, yaitu garis yang merupakan hasil perpotongan antara axial plane
dan permukaan.
i. Inflection point, yaitu titik dimana lengkungan berubah dari cekung ke cembung
7
2.2.3.3 Peran Lipatan Dalam Pertambangan
1. Mampu menginterpetasi pada peta bentuk lipatan dengan melihat pola kontur, pola
pengaliran.
2. Sebagai perencanaan pembangunan penambangan dalam dunia tambang.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa struktur geologi adalah segala unsur
dari bentuk arsitektur kulit bumi yang diakibatkan oleh gejala-gejala gaya endogen bumi.
Bentuk arsitektur susunan batuan di suatu wilayah pada umumnya merupakan batuan-batuan
yang telah mengalami deformasi sebagai akibat gaya yang bekerja pada batuan tersebut.
Geologi Struktur meliputi Lipatan (Folds), Patahan (Faults), Kekar (Joint).
3.2 Saran
Adapun saran kami dengan pembuatan makalah ini yaitu agar supaya orang yang
membacanya dapat mengerti dengan materi yang ada tentang STRUKTUR GEOLOGI,
sehingga dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya. Disamping itu pula, kami
menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna.
9
DAFTAR PUSTAKA
10