Lapkas Stase Anak
Lapkas Stase Anak
LAPORAN KASUS
Riwayat Penyakit :
di rujuk ke RSHM
kelahiran bayi azka terdiagnosis asfiksia
13 Nopvember 14 Noember neonatorum + 24 November dengan keluhan
2016 dirawat inap RS. Royal 2016 2016 demam, sesak napas
Prima Hiooglikemia + sepsis
dan kuning
Hasil Status gizi menurut WHO: Rasio BB menurut PB/TB yaitu: Gizi Baik
(-2SD s/d +2SD)
B. PEMERIKSAAN FISIK
I. Keadaan Umum
Panjang Badan : 48 cm
Status Gizi
BB / Umur : -
TB / Umur :-
BB / TB : -2 SD s/d -3 SD (gizi kurang)
Lingkar Lengan Atas : 12 cm
Lingkar Kepala : 48 cm
II. Pemeriksaan
Kulit
a. Sianosis : ditemukan
b. Ikterus : ditemukan
c. Pucat : Tidak ditemukan
d. Turgor : Kembali cepat
e. Edema : Tidak ditemukan
f. Lainnya : -
Rambut : hitam, dan tidak mudah dicabut
Kepala : Normochepali
Ubun-ubun : frontale mayor dan minor belum menutup
Wajah
Dismorfik: Ya Tidak Lainnya: -
a. Mata
Palpebra
Edema : Ya Tidak
Lainnya : -
Konjungtiva
Pucat : Ya Tidak
t
Hyperemis : Ya Tidak
Sekret : Ya Tidak
Lainnya : -
Sklera
Ikterus : Ya Tidak
Lainnya : -
Pupil
Isokor : Ya Tidak
Refleks Cahaya : +/+
Lainnya :-
b.Hidung :simetris, polip (-), sekret (+)
c. Mulut
Bibir : tampak pucat
Gusi : Tidak ditemukan kelainan
Palatum : Tidak ditemukan kelainan
Lidah : Tidak ditemukan kelainan
Tonsil : tidak terlihat
Faring : tidak terlihat
Lainnya : -
d.Telinga : dalam batas normal
e. Leher
a. Kelenjar Getah Bening
Pembesaran : Ya Tidak
Jumlah : Tunggal Multipel
Ukuran :
Konsistensi : Lunak Keras
b. Kaku Kuduk : Positif Negatif
c. Lainnya :-
Thoraks
Paru
Inspeksi : simetris, retraksi intracostal (+).
b. Jantung
Auskultasi : BJ I & II Normal
Abdomen
a. Inspeksi : soepel dan simetris, distensi (-)
b. Palpasi
Nyeri Tekan : Ya Tidak Lokasi: -
Turgor
: Kembali cepat
Ascites : Tidak ditemukan
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Massa : Tidak ditemukan
c. Perkusi : Timpani
d. Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Ekstremitas : Hangat Oedema : - CRT <2
Genitalia : tidak didapatkan kelainan
Anus/ Rectum : tidak didapatkan kelaianan
P. Neurologis : tidak dilakukan
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah rutin
2. Faal hati
3. Faal ginjal
4. Elektrolit
5. Kimia darah
6. CRP
7. Foto Thoraks
D. DIAGNOSIS BANDING
1. Sepsis + hiperbilirubinemia
2. Sepsis + Pneumonia
E. DIAGNOSIS SEMENTARA
Sepsis + Hiperbilirubinemia
F. TERAPI SEMENTARA
O2 1 liter/menit
IVFD Dextrose 10% + dextrose 5% + NACL 0,225% (430cc) 10gtt/i
Inj. Meropenem 130 mg/8 jam
Inj. Ranitidine 4 mg/12 jam
Oral Nystatin 4 X 0,3 cc
Diet ASI /PASI 20 cc/2 jam, NGT obs. Residu
Hasil
13 15 17 18 23
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Haemoglobin 14,5 - - 15,7* 13,6 g/dl 13,5 15,5
Hitung Eritrosit 5,06 - - 5,57 5,02 10^6/L 4,5 6,5
Hitung Laukosit 12630* - - 12300* 8450 /L 5,000 11,000
Hematokrit 55,6* - - 62,5* 50,3* % 30 ,5 45,0
Hitung Trombosit 14000 - - 147000 8000 /L 150,000 450,000
INDEX
ERITROSIT
MCV 110* - - 112,2* 100,2 fL 75 95
MCH 28,6 - - 28,1 27 pg 27 31
MCHC 26 - - 25,1 27 % 33 37
HITUNG JENIS
LEUKOSIT
Eosinofil 1,4 - 0,9 2,5 % 13
Basofil 6,5 - 1,1* 0,5 % 01
N. Stab - - 7,3* - % 26
N. Seg 47,9 - - 57,4 % 50 70
Limfosit 35,4 - 77,9* 10 % 20 40
Monosit 15,3* - 4,3 11,7* % 2 8
KIMIA KLINIK
Fungsi hati
Protein total 4,91 - - 5,74 - g/dL 6,7 8,7
Albumin 2,66 - - 3,13 1,4 g/dL 3,2 5,2
Globulin 2,25 - - 2,61 - g/dL 1,9 3,2
Bilirubin total - - 20,6* - - mg/dl 0,3-1
Bilirubin direct - - 0,4 - - mg/dl 0,0-0,5
Bilirubin indirect - - 20,2 - - mg/dl 0,0-0,1
Gamma GT - - - - u/L P<60, W<40
Hasil
Bulan Nov
Bulan Desember 2016
2016
Pemeriksaan Satuan Nilai rujukan
Tanggal Tanggal
25 26 1 2 4
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Haemoglobin 12,7* 12,3 - 9,4 - g/dl 11 12,5
Hitung Eritrosit 4,2 3,7 - 3,2 - 10^6/L 4,5 6,5
Hitung Laukosit 7900 9500 - 8000 - /L 5,000 15,000
Hematokrit 38,6 33,2 - 28,2 - % 32 42
Hitung Trombosit 35000 37000 - 28000 - /L 150,000 450,000
INDEX
ERITROSIT
MCV 91,9 89,9 - 88,8 - fL 80 96
MCH 30,1 33,2* - 29,5 - pg 27 31
MCHC 32,9 37,0* - 33,3 - % 30 34
HITUNG JENIS
LEUKOSIT
Eosinofil 2 2 - 1 - % 13
Basofil 0 0 - 0 - % 01
N. Stab 0 0 - 0 - % 26
N. Seg 50 57 - 54 - % 53 75
Limfosit 32 29 - 35 - % 20 45
Monosit 16* 12* - 10* - % 48
KIMIA KLINIK
Fungsi hati
Protein total 4,91 - - 5,74 - g/dL 6,7 8,7
Albumin 2,66 - - 3,13 - g/dL 3,2 5,2
Globulin 2,25 - - 2,61 - g/dL 1,9 3,2
Bilirubin total - 12,19* 14,14* - 18* mg/dl 0,3-1
Bilirubin direct - 8,72 7,98* - 12* mg/dl <0,25
Bilirubin indirect - - - - - mg/dl -
Gamma GT - 45 52 - 125* u/L P<60, W<40
Fungsi Ginjal
Ureum 39 - - - - mg/dL 20-40
Kreatinin 0,25 - - - - mg/dL 0,6- 1,1
ELEKTROLIT
Natrium (Na) 141 - - - - mEq/L 135 155
Kalium (K) 3,4 - - - - mEq/L 3,5 5,5
Chloride (Cl) 103 - - - - mEq/L 98 106
Imunoserologi
CRP - +12 - - - - Negatif
Gol. Darah
(A B O)
Golongan darah - B - - - -
FOLLOW UP
DIAGNOSA AKHIR
Sepsis neonatorum + Hiperbilirubinemia ec susp atresia billier
PEMBAHASAN
Kasus Literatur
Anamnesis: Anamnesa Sepsis:
Os datang ke RSHM dengan keluhan Pada anamnesa kasus dapat dihubungkan
demam 12 hari yang lalu. Kemudian dengan pembahasan sebagai berikut:
disertai sesak napas. Keluarga Os juga Riwayat ibu mengalami infeksi
mengeluhkan tubuh os mulai terlihat intrauterin, demam dengan kecurigaan
kuning, os memiliki riwayat tidak infeksi berat atau ketuban pecah dini.
segera menangis setelah lahir. Os Riwayat persalinan tindakan, penolong
merupakan rujukan dari RS.Royal persalinan, lingkungan persalinan
Prima dengan riwayat asfiksia yang kurang higienis.
neonatorum. Riwayat lahir asfiksia berat, bayi
kurang bulan, berat lahir rendah.
Riwayat air ketuban keruh, purulen
atau bercampur mekonium.
Riwayat bayi malas minum,
penyakitnya cepat memberat.
Riwayat keadaan bayi lunglai,
mengantuk aktivitas berkurang atau
iritabel/rewel, muntah, perut kembung,
tidak sadar, kejang.
(Pedoman Pelayanan Medis IDAI
Edisi II)
Anamnesa Hiperbilirubinemia:
Pada anamnesa kasus dapat dihubungkan
dengan pembahasan sebagai berikut:
Riwayat keluarga ikterus, anemia,
splenektomi, sferositosis, defisiensi
glukosa 6-fosfat dehidrogenase
(G6PD).
Riwayat keluarga dengan penyakit
hati, menandakan kemungkinan
galaktosemia, defisiensi alfa-1-
antiripsin, tirosinosis,
hipermetioninemia, penyakit Gilbert,
sindrom Crigler-Najjar tipe 1 dan II,
atau fibrosis kistik.
Riwayat saudara dengan ikterus atau
anemia, mengarahkan pada
kemungkinan inkompatibilitas
golongan darah atau breast-milk
jaundice.
Gastrointestinal:
Muntah, diare, perut kembung,
hepatomegali
Tanda mulai muncul sesudah hari
keempat
Kulit:
Perfusi kulit kurang, sianosis, ptekie,
ruam, sklerema, ikterik
Kardiopulmonal:
Takipnu, distres respirasi (napas cuping
hidung, merintih, retraksi), takikardi,
hipotensi
Neurologis:
Iritabilitas, penurunan kesadaran,
kejang, ubun-bun menonjol, kaku kuduk
sesuai dengan meningitis
(PPM IDAI 2009)
PEMERIKSAAN FISIK
HIPERBILIRUBINEMIA
Hal-hal yang harus dicari pada
pemeriksaan fisis:
Prematuritas
Kecil masa kehamilan, kemungkinan
berhubungan dengan polisitemia
Tanda infeksi intrauterin, misalnya
mikrosefali, kecil masa kehamilan
Perdarahan ekstavaskular, misalnya
memar, sefalhematom
Pucat, berhubungan dengan anemia
atau kehilangan darah ekstravaskular
Petekie, berkaitan dengan infeksi
kongenital, sepsis, atau eritroblastosis
Hepatosplenomegali, berkaitan dengan
anemia hemolitik, infeksi kongenital,
atau penyakit hati
Omfalitis
RADIOLOGIS
Foto toraks dilakukan jika ada gejala
distress pernapasan. Pada foto toraks
dapat ditemukan
Pneumonia kongenital berupa
konsolidasi atau efusi pleura
Penatalaksanaan : Penatalaksanaan:
Tatalaksana
Kecurigaan besar sepsis
Antibiotik
Antibiotic awal diberikan ampisilin dan
gentamisin. Bila organism tidak dapat
ditemukan dan bayi tetap menunjukan
tanda infeksi sesudah 48jam. Ganti
ampisilin dan berikan sefotaksim,
sedangkan gentamisisn tetap dilanjutkan
Pada sepsis nosokomial, pemberian
antibiotic disesuaikan dengan pola kuman
setempat. Jika disertai dengan meningitis,
terapi antibiotic diberikan dengan dosis
meningitis selama 14 hari untuk kuman
gram positif dan 21 hari untuk kuman
gram negative. Lanjutan terapi dilakukan
berdasarkan hasil kultur dan sensitivitas,
gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium
serial (misalnya CRP)
Respirasi
Menjaga patensi jalan napas dan
pemberian oksigen untuk mencegah
hipoksia. Pada kasus tertentu mungkin
dibutuhkan ventilator mekanik
Kardiovaskular
- Pasang jalur IV dan beri cairan dengan
dosis rumatan serta lakukan pemantauan
tekanan darah dan perfusi jaringan untuk
mendeteksi dini adanya syok. Pada
gangguan perfusi dapat diberikan volume
ekspander (NaCl fisiologis, darah atau
albumin,tergantung kebutuhan) sebanyak
10ml/kgbb dalam waktu setengah jam,
Dosis dalam mg
Antibiotik Cara pemberian
Hari 1-7 Hari 8+
Ampisilin IV,IM 50mg/kg setiap 12 jam 50mg/kg setiap 8jam
Ampisilin (meningitis) IV 100mg/kg setiap 12 jam 100mg/kg setiap 8jam
Sefotaksim IV 50mg/kg setiap 8jam 50mg/kg setiap 6jam
Sefotaksim
IV 50mg/kg setiap 6jam 50mg/kg setiap 6jam
(meningitis)
<2kg : 3mg/kg sekali sehari 7,5 mg/kg setiap 12jam
Gentamisisn IV,IM
>2kg : 5mg/kg sekali sehari 7,5 mg/kg setiap 12jam
LAPORAN KASUS
SEPSIS NEONATORUM
HIPERBILIRUBINEMIA
ATRESIA BILIER
Pembimbing :
dr. Rita Anggraini, Sp.A
Oleh :
Rachmad Ricky Arnandy ()
Zulfikar ()
Aldika (15360401)
Aling Yuda Prasta (15260402)