Anda di halaman 1dari 14

Nama Kelompok:

1.) Amalia Nur Latifah (160341606001)


2.) Naimmatus Sholikhah (160341606003)

Tugas I Protista

1. Cara reproduksi protista mirip hewan ( tunjukkan fase diploid danhaploidnya). Dalam
bentuk bagan disertai penjelasannya!.
Jawab:
Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan anggota dari filum ciliophora.
Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal),
dan seksual (dengan konjugasi).

Reproduksi Seksual Paramecium Secara Konjugasi


Dua Paramecium saling berdekatan lalu saling menempel. Kemudian terjadi dua
sel saling menempel pada bagian mulut sel. Membran sel pada sel yang saling
menempel tersebut melebar dan terbentuk suatu saluran.

Pada bagian masing-masing sel terdapat mikronukleus diploid (2n) yang membelah
secara meiosis menjadi 4 mikronukleus haploid (n), sedangkan makronukleusnya
tidak mengalami perubahan.

Selanjutnya, masing-masing 4 mikronukleus haploid (n), di setiap sel


membelah secara mitosis menjadi 8 mikronukleus (n).
8 mikronukleus (n) yang terbentuk, 7 mikronukleus hancur, sehingga
setiap sel hanya memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.

Mikronukleus membelah secara mitosis menjadi 2 mikronukleus, sedangkan


makronukleus lenyap, sehingga pada masing-masing sel hanya
mengandung mikronukleus.

Terjadi saling tukar-menukar mikronukleus, yaitu mikronukleus pindah ke sel lain


dan sebaliknya. Mikronukleus yang saling tukar-menukar tersebut melebur dengan
mikronukleus yang tidak pindah. Jadi, setelah hasil peleburan itu, setiap sel
memiliki mikronukleus diploid.

Setiap sel yang telah memiliki mikronukleus diploid (2n), selnya pisah
dan konjugasi berakhir. Kemudian 1 mikronukleus membelah secara
mitosis menghasilkan 2 mikronukleus.

Salah satu dari 2 mikronukleus itu tumbuh menjadi makronukleus,


sehingga setiap sel memiliki 1 mikronukleus dan 1 makronukleus.

1. Cara reproduksi plasmodium, apicomplexa penyebab malaria


Reproduksi Plasmodium, apicomplexa penyebab malaria (Campbell, 2008).

Bila seekor nyamuk anopheles menghisap darah , maka dikeluarkanlah zat anti
pembekuan darah agar darah korban tidak membeku . zat ini disebut dengan anti
kougulan. Bersamaan dengan zat anti kogulan maka keluarlah sporozoit sporozoit
(n) dari mulut nyamuk dan masuk melalui luka gigitan di tubuh manusia.
Setelah tiga hari sporozoit(n) keluar dari inti, kemudian menyerang sel-sel darah
merah dan memasukinya. Fase ini disebut fase eritrositer.
Sporozoit(n) di dalam sel darah merah disebut tropozoit(n). Setelah sel-sel darah
merah pecah, merezoit(n) keluar dan mencari sel-sel darah merah yang baru . kejadian
ini berulang beberapa kali. Bersama dengan pecahnya sel-sel darah merah itu,
penderita merasa demam.
Setelah beberapa waktu mengalami skizogami, beberapa merezoit(n) berubah menjadi
gametogenesit(n) yaitu persiapan untuk menjadi gamet jantan dan betina.
Jika saat itu sel darah manusia ini dihisap oleh nyamuk anopheles betina, maka di
dalam tubuh nyamuk , gametosit(n) akan berubah menjadi gamet jantan(n) dan
betina(n), dua gamet ini kemudian berfertilisasi membentuk zigot(2n). Zigot(2n) ini
akan menjadi ookinet (n) melalui pembelahan miosis.

Ookinet(n) berubah menjadi bulat disebut oosita(n). Menghasilkan beribu-ribu


2. Peran protista mirip hewan terhadap kehidupan manusia baik yang menguntungkan
maupun yang merugikan. Beri contoh protistanya!.
Jawab:
a. Peran yang menguntungkan
protozoa yang hidup di air tawar dan air laut merupakan zooplankton yang
menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk udang, ikan,
kepiting, yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Peran protozoa lainnya
adalah dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena protozoa merupakan
pemangsa bakteri. Foraminifera, kerangkanya yang telah kosong mengendap di
dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna sebagai petunjuk adanya
minyak bumi. Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi
tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok.

b. Peran yang merugikan


Protozoa dapat ditemukan di mana-mana karena termasuk organisme kosmopolit.
Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa dapat mengancam kesehatan manusia
karena dapat menyebabkan penyakit. Protozoa yang merugikan manusia sebagai
penyebab penyakit antara lain:
Toxoplasma gondi, penyebab toksoplasmosis.
Plasmodim sp, penyebab penyakit malaria.
Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab
penyakit tidur.
Leishmania sp, penyebab penyakit kalaazar.
Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit pada alat kelamin wanita.
Entamoeba histolytica, penyebab penyakit disentri.

3. Morfologi dan fisiologi dari protista mirip hewan berikut memiliki beberapa
perbedaan:
a. Amoeba
b. Euglena
c. Plasmodium
d. Paramecium

Jelaskan fungsi dari masing-masing struktur yang terdapat pada keempat contoh
protista tersebut.
Jawab:

a. AMOEBA
Morfologi,

Bentuk tubuh yang tidak tetap, disesuaikan dengan kondisi dimana ia berbeda.
Tubuhnya berukuran 0,25 mmserta bagian luarnya terdapat membrane sel yang berfungsi
sebagai pelindung. Sebuah Amoeba dapat memiliki lebih dari dua inti dalam sel.
Berikut ini struktur tubuh dan organel sel yang ada pada amoeba beserta fungsi:
1. Pseudopodia
Pseudopodia adalah kaki palsu yang digunakan untuk bergerak dan menelan
mangsanya, menjadikannya sebagai bagian penting dari struktur tubuh amoeba. Amoeba
bergerak sangtat lambat dengan cara memperluas sitoplasma mereka. Ekstensi dari
sitoplasma amoeba disebut pseudopodia.
Bentuk gerakan dengan perpanjangan sitoplasma disebut gerakan amoeboid dan
merupakan metode umum gerakan dalam sel-sel lain. Ketika amoeba bergerak menuju
mangsanya, pseudopodia menjangkau dan menelan mangsanya. Pembentukan pseudopodia
dapat dijelaskan oleh perubahan viskositas (teori sol-gel).
2. Vakuola Makanan
Vakuola makanan pada amoeba bukan organel yang nyata, yang berarti mereka
dapat muncul dan menghilang. Vakuola makanan adalah hasil dari fagositosis yaitu proses
dimana amoeba menelan mangsanya. Vakuola makanan pada dasarnya adalah unit
penyimpanan makanan untuk amoeba dan terbentuk hanya ketika amoeba telah menelan
mangsanya, maka enzim pencernaan dilepaskan ke vakuola.
3. Vakuola Kontraktil
Vakuola kontraktil pada dasarnya adalah gelembung air dalam endoplasma amoeba.
Vakuola kontraktil berfungsi untuk mengatur kadar air dari sel, juga merupakan organ
ekskresi limbah dari sel (melalui membran sel) melalui difusi. Amoeba secara teratur
bergerak ke permukaan air, saat dibutuhkan untuk debit limbah dan kelebihan air.
Hal ini dilakukan melalui osmosis, di mana ada membran semi permeabel yang
memungkinkan aliran material masuk melalui sel. Tanpa vakuola kontraktil, amoeba bisa
meledak. Tidak diragukan lagi itu adalah organel yang sangat penting dengan fungsi penting
untuk amoeba.
4. Inti (nucleus)
Inti atau nukleus adalah organel terikat membran yang menampung sebagian besar
informasi genetik sel dan mengontrol tindakan amoeba. Jika inti dihapus dari sel (membelah
sel menjadi 2 bagian), sel akan cepat mati. Ini merupakan bagian terpenting dalam reproduksi
sel pada amoeba.

5. Sitoplasma (endoplasma dan ektoplasma) dan Sensitivitas


Sitoplasma adalah zat seperti gel yang tersuspensi dalam amoeba. Itu juga merupakan
bagian dari sel yang memungkinkan amoeba untuk membentuk pseudopodia dan melakukan
fungsi lainnya. Sitoplasma pada amoeba berbentuk sedikit granular yang disebabkan oleh
kristal kecil dalam sitoplasma. Ada dua jenis sitoplasma di amuba, sitoplasma gelap menuju
interior amuba disebut endoplasm, dan sitoplasma terang yang ditemukan di dekat membran
sel disebut ektoplasma. Dengan mendorong endoplasm menuju membran sel, menyebabkan
tubuh amuba untuk memperluas dan merayap bersama. Juga dengan metode ini yang amuba
mengkonsumsi makanan.
Amuba pada umumnya tidak memiliki sistem saraf, atau organ sensorik. Dengan
demikian, mereka hanya mengandalkan sitoplasma mereka untuk sensitivitas. Mereka
merespon berbagai rangsangan seperti: thigmotaxis, dan phototaxis.
6. Membrane Plasma
Ini adalah membran yang sangat tipis, dengan kemampuan regeneratif dan
elastisitas yang baik. Membran plasma ini berisi bagian dalam sel (organel, sitoplasma, dll)
dan semi permeabel. Hal ini memungkinkan pergerakan bahan masuk dan keluar dari sel
(yaitu air, oksigen, limbah, dll), menjadikannya sebagai komponen penting dari sel. Fitur
membran plasma pada amoeba memiliki banyak mikrovili melekat padanya (dapat dilihat di
bawah mikroskop elektron), yang mencegah amuba mengapung pada permukaan air.

Fisiologi

1. Reproduksi

Reproduksi Amoeba Proteus dilakuka dengan cara pembelahan biner, yaitu pembelahan
tubuh induk manjadi dua bagian yang sama dan masing-masing bagian akan berkembang
menjadi dua bagian yang sama dan masing-masing bagian akan berkembang menjadi
organismeyang utuh. Amoeba akan membelah diri apabila tubuhnya memiliki ukuran
diameter melebihi 0,25 mm. proses pembelahan biner berlangsung dalam dua tahap, yaitu:

a. Kariokinesis : pembelahan nucleus atau inti sel

b. Sitokinesis: pembelahan plasma sel

2. . Pencernaan

Apabila didekat amoeba terdapat makanan maka bagian tubuh terdekat akan menjulurka
n pseudopodia. Kaki semu ini akan mengelilingi makanan dan menelannya setelah makanan
masuk kedalam tubuh (sel) pseudopodia berubah menjadi vakuola makanan proses
pencernaan makanan berlangsung di cdalam sel yaitu dalam vakuola makanan.

b. EUGLENA

Morfologi,

Morfologi euglena antara lain:


Organisme bersel tunggal dengan susunan sel eukariota
Sel tidak dibungkus oleh dinding selulosa, melainkan oleh perikel berprotein, yang
berada didalam plasmalema. Pada kebanyakan Euglenoid, perikel itu bersifat lentur
sehingga memungkinkan perubahan bentuk sel, tetapi pada beberapa jenis, perikel
ini kaku sehingga sel memiliki bentuk tetap.
Ujung depan sel euglenoid melekuk kedalam membentuk saluran yang ujung
dalamnya meluas menjadi rongga membulat membentuk reservoar. Saluran dan
reservoar itu walaupun dianggap sebagai terusan tempat partikel makanan padat
masuk kedalam sel.
Beberapa euglenoid berfotosintesis dan yang lain tidak. Anggota-anggota yang
berpigmen memiliki kloroplas yang berisi klorofil a dan b. Hasil fotosintesis
disimpan sebagai paramilon, sebuah polimer glukosa yang berbentuk butiran dalam
sitoplasma.
Pada dasarnya euglenoid memiliki dua buah flagel tipe cambuk berjumbai, dengan
tonjolan lateral yang berupa bulu yang terletak pada satu barisan sepanjang flagel.

Berikut ini struktur tubuh euglena beserta fungsinya:


1. Flagella
Flagella merupakan alat gerak yang tumbuh pada ujung anterior. Pada ujung
anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada
bagian posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau
reservoir. Flagel terbentuk di sisi reservoir.
2. Stigma
Bisa disebut sebagai bintik mata, yaitu berupa titik yang sangat peka terhadap
rangsangan sinar matahari.
3. Pelikel
Suatu selaput yang berfungsi melindungi euglena dan menjaga tubuh euglena agar
berada dalam keadaan tetap.
4. Sitoplasma
Di dalam sitoplasma terdapat plastida dan kloroplas yang berperan dalam
fotosintesis, nucleus, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan.

Fisiologi

1 Reproduksi

Pada euglena bereproduki dengan pembelahan biner, yaitu suatu pembelahan sederhana
sebuah organisme utuh menjadi dua bagian yang sama yang kemudian tumbuh dan
membentuk individu baru. Pembelahan sel dapat terjadi juga ketika sel bergerak, yang
merupakan pembelahan longitudinal dan dimulai pada ujung anterior.

Pembelahan pada saat sel tidak bergerak, sel dikelilingi selubung yang gelatinous.
Seringkali sel anak membelah lagi untuk membentuk koloni palmela (bila sang anak gagal
keluar dari sel induk, sel-sel anak akan terus membelah sampai mencapai ratusan sel anak
dan diselubungi matriks yang gelatinous) yang temporal selama mitosis.
Pada spesies yang memiliki satu flagellum, blepharoplas (granula pada pangkal tiap-tiap
flagella) membelah menjadi dua. Flagellum lama tetap menempel pada salah satu
blepharoplas dan dari blepharoplas yang satunya tumbuh flagellum baru.

Proses pembelahan selanjutnya seperti mitosis pada umumnya.


Euglena juga sering kali membentuk kista (sel vegetatif membulat dan berdinding tebal) yang
cukup tahan terhadap kondisi buruk sampai beberapa waktu lamanya. Selain itu juga
bereproduksi secara autogami (fusi antara nukleus sel-sel anak). Inti hasil fusi kemudian
membelah meiosis membentuk empat nukleus yang masing-masing berkembang menjadi sel
vegetatif.

2. Pencernaan

Euglena Viridis merupakan hewan yang dapat membuat makanannya sendiri, hanya
berlangsungbila ada cahaya matahari. Makanan dihasilkan dengan mengadakan fotosintesis
pembuatan makanan tersebut disebut holophitik.

c. PLASMODIUM

Morfologi,

Berikut ini morfologi plasmodium:


Bentuk tubuh plasmodium umumnya bulat atau oval
Tidak memiliki alat gerak, namun dapat berpindah dari suatu jaringan tubuh inang ke
jaringan lainnya melalui aliran darah tubuh inang.
Ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan
yang dapat mencapai 10 mm.
Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang
kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada
inang.
Sedangkan struktur tubuh dan fungsi dari plasmodium yaitu:
1. Komplek Apikal
Komplek apical ini terdiri dari cincin kutub (polar ring), conoid, subpelikular,
mikrotubul, mikronema, roptry, dan mikropor. Kesatuan bagian-bagian ini berfungsi
untuk penetrasi pada sel inang.
2. Mitokondria sebagai organel respirasi, nucleus, badan golgi, dan reticulum
endoplasma.

Fisiologi

Reproduksi
Reproduksi plasmodium sebagai hewan parasit terdiri dari tiga fase. Schizogony
merupakan pembelahan berulang dari tahap aseksual dan berlangsung di dalam sel
induk untuk membentuk individu yang lebih banyak yang disebut merozoit. Merozoit
akan meninggalkan sel induk dan selanjutnya menginfeksi sel lainnya ( schizogony
untuk menghasilkan merozoit dan juga disebut merogony).
Beberapa merozoit mengalami gametogony, yang memulai fase seksual pada siklus
hidupnya. Hewan parasit akan membentuk mikrogametosit atau makrogametosit.
Mikrogametosit mengalami pembelahan berulang menghasilkan mikrogamet yang
memiliki dua flagel (biflagel) yang berasal dari sel induk yang terinfeksi. Sedangkan
makrogametosit berkembang secara langsung menjadi sebuah makrogamet.
Mikrogamet membuahi makrogamet dan menghasilkan zigot yang memiliki
pelindung yang disebut ookista.
Zigot mengalami pembelahan meiosis dan selanjutnya sel-sel akan membelah
secara berulang melalui pembelahan mitosis. Proses ini disebut sporogony yang
menghasilkan beberapa sporozoit dalam ookista. Sporozoit menginfeksi sel dari sel
inang baru setelah menelan ookista atau sporokista ditularkan melalui gigitan nyamuk.

d. PARAMECIUM
Morfologi

Paramecium ini berukuran sekitar 50-350m. yang telah memiliki selubung inti
(Eukariot). Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang
berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang
berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Sistem
reproduksi pada protista yaitu secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal), dan
seksual (dengan konjugasi). Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang
bergerak melayang-layang di dalam air. Cara menangkap makanannya adalah dengan cara
menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat
itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.
memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta
vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Bagian tubuh yang terlebar adalah bagian tengah dengan suatu lekukan mulut. Bagian
anterior tumpul, sedangkan bagian posterior runcing. Kulitnya tipis dan elastis. Adapun yang
menutupi kulit adalah rambut-rambut kecil yang jumlahnya banyak, yang disebut silia.
Lubang bagian belakang disebut pori anal. Pada bagian luar paramecium ditemukan vakuola
kontraktil dan kanal. Dan bagian dalam paramecium terdapat sitoplasma, trichocysts,
kerongkongan, vakuola makanan, macronucleus dan mikronukleus itu sendiri. Paramecium
sering disebut sepatu animalcules karena bentuknya seperti sepatu atau sandal.
Paramecium bergerak maju sambil mengadakan gerak rotasi yang arah perputarannya
bila dilihat dari belakang berlawanan dengan arah jarum jam. Pergerakanya tersebut terjadi
karena perpaduan antara gerak silia tubuh seperti sistem dayung dan gerak silia pada oral
groove yang sangat kuat.
Paramecium memakan mikroorganisme seperti bakteri, alga, dan ragi. paramecium
menggunakan silia untuk menyapu makanan bersama dengan air ke dalam mulut sel setelah
jatuh ke dalam alur lisan. Makanan berjalan melalui mulut ke dalam tenggorokan dalam sel.
Jika ada cukup makanan di dalamnya sehingga telah mencapai ukuran tertentu, melepaskan
diri dan membentuk vakuola makanan. Vakuola makanan berjalan menuju sel. Lalu bergerak
sepanjang enzim dari sitoplasma masuk vakuola dan mencernanya. Makanan dicerna
kemudian masuk ke dalam sitoplasma dan vakuola semakin kecil dan lebih kecil. Ketika
vakuola mencapai pori anal limbah sisa belum dicernakan akan dihapus. Paramecium dapat
mengeluarkan trichocyts ketika mereka mendeteksi makanan, dalam rangka untuk lebih
menangkap mangsanya. Trichocyts ini diisi dengan protiens. Trichocysts juga dapat
digunakan sebagai metode pertahanan diri. Paramecium adalah heterotrophs. bentuk umum
mereka dari mangsanya adalah bakteri. Hewan ini banyak hidup di air tawar, mudah
ditemukan pada sisa tumbuhan yang membusuk.
Berikut ini struktur tubuh paramecium dan fungsinya:
1. Pelikel/Pelliculus meliputi membran yang melindungi paramecium seperti kulit.
2. Cilia pelengkap seperti rambut yang membantu bergerak dan makanan paramecium.
3. Rongga Mulut mengumpulkan dan mengarahkan makanan ke dalam mulut sel.
4. Mulut sel/Cytosome untuk makanan.
5. Cytopharynix tekak sel.
6. Pori Anal untuk mengeluarkan limbah
7. Vakuola Kontraktil (Vakuola berdenyut) untuk mengeluarkan sisa makanan cair
dengan berkontraksi/berdenyut.

8. Vakuola Makanan untuk mencerna makanan sambil mengedarkan ke seluruh sel.


9. Sitoplasma cairan antar sel yang dibutuhkan untuk komponen sel penting
10. Trichocyst digunakan untuk pertahanan
11. Tenggorokan jalan makanan menuju vakuola makanan
12. Macronucleus yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme,
pertumbuhan, dan regenerasi.
13. Mikronukleus yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti
besar.

Fisiologi
1. Reproduksi

Paramecium caudataum memperbanyak diri atau bereproduksi dengan cara


aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan pembelahan biner yaitu membelah
menjadi dua secara mitosis, kemudian dilanjutkan oleh makronukleis secara amitosis.
Tampak satu sel membelah menjadi 2, kemudian menjadi 4, 8, dan seterusnya.
Pembelahan ini diawali dengan mikronukleus yang membelah dan diikuti oleh
pembelahan makronukleus. Kemudian akan terbentuk 2 sel anak setelah terjadi
penggentingan membran plasma. Perlu Anda ketahui masing-masing sel anak tersebut
identik dan alat sel lainnya mempunyai dua nukleus sitoplasma.
Selain itu dapat pula berkembang biak secara konjugasi (Jasin, 2007). Konjugasi
pada Paramecium sebagai berikut:
1. Paramaecium berdekatan dan saling menempelkan bagian mulutnya
2. Mikronukleus membelah berturut-turut menjadi empat mikronukleus,
makronukleusnya lenyap/menghilang
3. Tiga mikronukleus lenyap, satu mikronukleus membelah lagi menjadi dua
mikronukleus yang berbeda ukurannya (besar dan kecil), kemudian mikronukleus
yang kecil dipertukarkan antar dua Paramaecium yang berlekatan tadi sehingga
menghasilkan zigot nukleus. Setelah itu Paramaecium memisah.
4. Selanjutnya zigot nukleus membelah tiga kali berturutturut menghasilkan delapan inti
baru
5. Kemudian tiga inti lenyap, empat inti bergabung menjadi makronukleus dan satu inti
menjadi mikronukleus.
6. Pada akhirnya Paramaecium akan membelah dua kali berturut-turut yang
menghasilkan empat Paramaecium baru.

2. Pencernaan

Pada paramecium, pencernaan makanan terjadi dalam vakuola makanan. Vakuola


makanan merupakan organel yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna
makanan, dan mengedarannya ke seluruh bagian sel dengan cara mengelilingi sel.
Awalnya makana masuk ke dalam sel melalui rongga mulut (oral groove), lalu
masuk ke dalam sitostoma. Kemudian makanan akan didorong masuk ke dalam
sitofaring dengan bantuan gerakan silia dan dorongan air yang masuk. Ketika
makanan mencapai bagian dasar sitofaring, vakuola makanan akan dibentuk.
Pencernaan makanan di dalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola
makanan bergerak di dalam sitoplasma, yang disebut dengan gerak siklosis. Enzim
pencernaan yang terlibat adalah protease, karbohidrase, dan esterase yang disekresikan
oleh lisosom ke dalam vakuola makanan. Vakuola makanan yang bergerak secara
siklosis akan mengecil ukurannya secara bertahap karena proses digesti dan absorpsi.
Dalam praktikum dengan menggunakan Congo Red akan terjadi perubahan warna
pada vakuola makanan Paramecium yang menandakan adanya proses pencernaan
makanan. Adanya perubahan warna pada vakuola makanan paramecium menunjukkan
terjadinya perubahan pH. Perubahan pH pada vakuola makanan paramecium selama
proses pencernaan makanan disebabkan karena adanya enzim-enzim yang
diekskresikan oleh lisosom. Untuk mencerna makanan, lisosom akan berfusi dengan
vakuola makanan (Soewolo, 2000 : 158). Enzim-enzim pada lisosom akan bekerja
optimal pada pH sekitar 5 (Istanti, 1999). Jadi ketika sediaan makanan berupa ragi dan
Congo Red masuk ke dalam vakuola makanan, keadaan vakuola makanan yang pada
awalnya bersifat basa akan berubah menjadi bersifat asam untuk mengoptimalkan kerja
enzim-enzim yang dihasilkan oleh lisosom. Setelah proses pencernaan makanan selesai,
maka vakuola makanan dan lisosom yang awalnya berfusi akan berpisah kembali.
Lisosom terpisah dari vakuola makanan dengan membawa enzim-enzim yang tadi
dibawanya. Hal ini menyebabkan suasana pada vakuola makanan kembali menjadi
basa.
Setelah makanan dicerna, ada bagian dari substansi makanan yang diabsorpsi masuk
kedalam darah untuk diangkut menuju ke sel jaringan, namun ada juga bagian dari
substansi makanan yang tidak dapat dicerna (dalam bentuk zat buangan).

Anda mungkin juga menyukai