Anda di halaman 1dari 6

PENELITIAN EXPERIMENTAL

DEFINISI

Menurut Arboleda eksperimen sebagai suatu penelitian yang dengan sengaja peneliti
melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel dengan suatu cara tertentu sehingga
berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain yang di ukur.
Menurut Gay metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian
yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab akibat). Dalam
penelitian eksperimen dilakukan manipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol varibel lain
yang relevan dan mengobservasi efek atau pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat.
Menurut Kerlinger eksperimen sebagai suatu penelitian ilmiah dimana peneliti memanipulasi
dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas dan melakukan pengamatan terhadap variabel-
variabel terikat untuk menemukan variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap
variabel bebas tersebut. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel
bebas dan variabel yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli yang dinyatakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab
akibat dari satu atau lebih variabel terikat dengan melakukan manipulasi variabel bebas pada
suatu keadaan yang terkendali (variabel kontrol)

Sumber: http://www.eurekapendidikan.com/2015/11/metode-penelitian-eksperimen.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan

RUANG LINGKUP

RASIONALISME

Dipilih untuk meneliti hubungan sebab-akibat secara lebih jelas dan nyata
Dapat digunakan untuk meneliti dalam beberapa konteks sesuai jenisnya
KEUNGGULAN

Ekperimen didesain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel-variabel ekstra yang
tidak beruhubungan dengan variabel yang sedang di amati. Penelitian eksperimen memiliki
efisiensi yang tinggi.

KETERBATASAN

Hasil penelitian eksperimen (khususnya laboratorium) tidak selalu sejalan dengan


lapangan.
Beberapa varibel secara moral atau hukum tidak dapat dimanipulasi
Sekalipun secara moral atau legal dapat dilakukan, tetapi secara ekonomi atau teknik
pengetahuan tidak memiliki sumber yang memadai.

Sumber : Sastroasmoro, Prof Dr dr Sudigdo. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi


ke-5. Jakarta: Sagung Seto, 2014.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PENELITI

Wilhelm Wundt (dalam Alsa, 2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh
peneliti dalam melaksanakan penelitian experimental, yaitu:

- Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan dimana ia akan melakukan
penelitian
- Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama
- Diperlukan kelompok pembanding selan kelompok yang diberi perlakuan, atau
experimental group.

VARIABEL YANG AKAN DITELITI

Variabel Bebas
Variable Terikat

TEKNIK SAMPLING

Pengambilan sampel dalam penelitian eksperimen dapat dilakukan dua teknik, yaitu sebagai
berikut:
1) Random
Random merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan atas probabilitas bahwa
setiap unit sampling memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Ada
beberapa teknik random yang dapat digunakan dalam menetapkan anggota sampel
sebagai berikut :

Random sederhana (simple random), dilakukan dengan memilih setiap individu


yang menjadi sampel secara random. Biasanya dilakukan dengan undian.

Pemilihan urutan nomor (random ordering) yaitu pemilihan anggota sampel


atas dasar urutan nomor unit sampling. Yang dipilih sebagai sampel dapat
ditetapkan atas dasar nomor genap saja atau nomor ganjil saja atau kelipatan
angka tertentu sehingga jumlah anggota sampel yang dibutuhkan terpenuhi.
Random berdasarkan tabel. Random berdasarkan tabel yaitu penentuan
anggota sampel secara sistematis yang dilakukan dengan hanya memilih
individu pertama saja yang dipilih secara random sementara invidu berikutnya
terpilih menurut aturan yang ditetapkan berdasarkan tabel random
Seleksi komputer, yaitu penentuan anggota sampel berdasarkan nomor random
yang diprogram di komputer.

2) Non Random
Non random disebut juga sampel non probabilitas. Teknik pengambilan sampel
tidak dengan random tetapi dengan pertimbangan tertentu. Jika dalam pemilihan anggota
sampel dilakukan dengan tidak cermat, cara non random ini tidak dapat memperoleh
sampel yang representatif.
Sesuai dengan sifatnya, penentuan sampel non random memiliki banyak kesulitan
dalam mencapai keadaan yang representatif karena dimungkinkan banyak bias yang
terjadi secara sistematis yaitu dimungkinkan ada unsur kesengajaan dari peneliti. Jika
teknik ini terpaksa dilakukan dalam penelitian eksperimen maka peneliti haruslah
melakukannya secara hati-hati. Tekniknya adalah sebagai berikut:

Sampling Sistematis, merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari


anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri
dari 100 orang.
POPULASI
SAMPEL

1 11 21 31
3 24
2 12 22 32 Diambil secara
sistematis 6 27
3 13 23 33
9 30
4 14 24 34
12 33
5 15 25 35
15 36
6 16 26 36
18 39
7 17 27 37
21
8 18kuota,
b. Sampling 28 38adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri
9 19 29 39 tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan

10 20 30 40
Gambar. Sampling sistematis No populasi kelipatan tiga yang diambil (3,
6, 9 dan seterusnya)

c. Sampling insidental, adalah teknik penetuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu


.
siapa saja yang secara kebetulan insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui ini cocok sebagai
sumber data.

d. Sampling purposive, adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

e. Sampling jenuh, adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel
Snowball Sampling, adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar.

Sumber: Notoatmojo, soekidjo.2012.metodologi penelitian kesehatan.jakarta:rineka cipta

PENELITIAN KUALITATIF

DEFINISI

Penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistika atau bentuk
hitungan lainnya. Penelitian kualitatif lebih mengutamakan jumlah subyek yang sedikit namun
terfokus daripada sekedar jumlah subjek yang banyak namun tidak mendalam.

Penelitian kualitatif merupakan prosedur studi yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

RUANG LINGKUP

RASIONALISME

Penelitian kualitatitf dapat diaplikasikan pada penelitian-penelitian :

Penelitian mengenai perilaku subjektif

Penelitian yang mencari informasi mengenai pengetahuan, presepsi, sikap,


kepercayaan, motivasi, dan perilaku subyek

Contoh : Penelitian mengenai alasan manusia tetap merokok walau


mereka tahu bahaya rokok

KEUNGGULAN

Permasalahan dapat diteliti secara lebih detil dan mendalam


Wawancara tidak dibatasi oleh pertanyaan spesifik yang telah dipersiapkan, di arahkan ke
arah yang lebih MENDALAM
Kerangka pikir dan arah penelitian dapat direvisi dengan cepat oleh peneliti atas adanya
informasi baru
Data lebih meyakinkan karena berupa pengalaman individu dan bukan data kuantitatif
yang bersifat agregat

KETERBATASAN

Kualitas penelitian sangat bergantung pada keterampilan individu dan lebih


mudah terpengaruh oleh bias persona
Akurasi sulit dipertahankan, dianalisis, dan disajikan
Volume data membuat analisis dan intepretasi menghabiskan waktu yang lama
Seringkali sulit dimengerti dan diterima sebaik penelitian kuantitatif oleh
komunitas ilmiah
Kehadiran peneliti dapat mempengaruhi respon subyek
Saat penyajian, kerahasiaan identitas subyek dapat menjadi masalah

VARIABEL YANG AKAN DITELITI

Variabel Dummy
Variabel Nominal
Variabel Ordinal

TEKNIK SAMPLING

Extreme Case Sampling


Maximum Variation Sampling
Homogenous Sampling
Typical Case Sampling
Critical Case Sampling
Snowball or Chain Sampling

Anda mungkin juga menyukai