Penetapan Kadar Vitamin C
Penetapan Kadar Vitamin C
Tujuan
Menetapkan Kadar Vitamin C (Asam Askorbat) pada sari Buah Jeruk dengan titrasi titrimetri
Teori Dasar
Iodimetri merupakan titrasi dengan I2 sebagai peniter. Dalam reaksi redoks harus selalu ada oksidator
(yang mengalami reduksi) dan reduktor (yang mengalami oksidasi). Sebab bila suatu unsur bertambah
bilangan oksidasinya (melepaskan e-) maka harus ada suatu unsur yang berkurang bilangan
oksidasinya (menangkap e-). Jadi tidak mungkin hanya ada oksidator saja ataupun reduktor saja.
Bila zat uji langsung dititrasi dengan laruan iodium, maka penetapan kadar ini disebut dengan
iodimetri. Titrasi ini dilakukan dalam suasana asam. Titik akhir titrasi ditunjukkan oleh perubahan
warna dan iasanya indikator amilum.
Reduktor oksidator + 2 e
I2 + 2 e 2 I-
Prinsip Percobaan
Titrasi Iodimetri
V1 x N1 = V2 x N2
250 ml x 0,1 N = V2 x 1N
V2 = 25 ml
V1 x N1 = V2 x N2
100 ml x 0,1 N = V2 x 1N
V2 = 10 ml
Perhitungan Sampel
Prosedur Percobaan
Prosedur Pembuatan LBS
Masukkan 25 ml Iodium ke dalam gelas ukur, lalu masukkan ke dalam labu ukur. Encerkan dengan
aquadest ad 250 ml. Kocok ad homogen.
Pipet 10 ml Natrium tiosulfat, masukkan ke dalam labu ukur. Encerkan dengan aqua bebas CO2 ad 100
ml. Kocok ad homogen.
Peras jeruk, hingga diperoleh sari buah jeruk. Ukur volume sari buah jeruk tersebut
(catat)
Pipet 10 ml atau 25 ml sari buah jeruk (tergantung volume sari buah jeruk yang
diperoleh), lalu masukkan ke dalam tiga erlenmeyer sama banyak.
Prosedur Pembakuan
Tambahkan 6 tetes indikator kanji ke dalam erlenmeyer yang berisi sari buah
jeruk
Titrasi dengan larutan Iodium baku sampai warna biru tua tetap
Lakukan titrasi sebanyak tiga kali (Triplo)
Hitung kadar Vitamin C (Asam Askorbat) yang terkandung dalam buah jeruk
tersebut
Data Pengamatan
Pembakuan
Penetapan Kadar
Perhitungan
Pembakuan
V1 x N1 = V2 x N2
25 ml x 0,1 N = 27,53 ml x N2
N2 = 0,0908 N
Penetapan Kadar
= 0,53 ml x 0,0908 N
10 ml 10 ml
= 0,1563 mgrek
mg = mgrek x BE
g jeruk 47,70 g
Pembahasan
Praktikum analisa kuantitatif vitamin C dalam sample dilakukan dengan menggunakan metode titrasi
iodimetri (titrasi langsung). Penentuan ini dilakukan dengan menggunakan larutan I2 0,1 N yang telah
distandarisasi sebagai titrant.
Sample yang dipergunakan saat praktikum adalah buah jeruk yang banyak dijual di pasaran. Sudah
banyak diketahui bahwa buah jeruk mengandung Vitamin C akan tetapi belum diketahui kadarnya
(Untuk itu dilakukan penetapan kadar ini).
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 176,13 dengan rumus molekul C6H8O6. Dalam
bentuk Kristal tidak berwarna, Vitamin C memiliki titik cair 190-192oC, bersifat larut dalam air dan sedikit
larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat molekul rendah. Akan tetapi vitamin C sukar
larut dalam pelarut organik yang pada umumnya dapat melarutkan lemak.
Hal yang pertama kali dilakukan dalam analisa kuantitatif vitamin C adalah standardisasi larutan I2 0,1 N
proses ini dilakukan dengan menggunakan larutan Natrium Tiosulfat (Na2S2O3). Berdasarkan hasil
praktikum dan perhitungan diketahui bahwa konsentrasi larutan I2adalah 0,0908 N.
Titrasi iodimetri dilakukan dengan menggunakan amilum sebagai indikator. Seperti yang sudah diketahui
bahwa prinsip dari titrasi iodimetri adalah reduksi analat oleh I2 menjadi I-.
penentuan kadar vitamin C dengan metode titarsi iodimetri ini didasarkan pada prinsip tereduksinya
analat oleh I2 menjadi ion I-.
A Red + I2 A oks + I-
Iod merupakan oksidator yang tidak terlalu kuat, sehingga hanya zat-zat yang merupakan reduktor yang
cukup kuat yang dapat dititrasi. Sehingga penerapannya tidak terlalu luas, salah satu penerapan titrasi
dengan metode iodimetri adalah pada penentuan bilangan iod minyak dan lemak juga vitamin C.
Proses pengujian untuk buah jeruk dengan hanya mengambil sarinya dan tidak dilakukan pengenceran
untuk sampel tersebut. Sari buah jeruk yang didapat dari hasil pemerasan langsung dibagi menjadi 3
(dalam erlenmeyer) dengan volume masing-masing 10 ml. Pengujian sampel dilakukan sebanyak tiga kali
(triplo) sehingga saat praktikum dilakukan 6 kali titrasi, masing-masing 3 untuk pengenceran LBP
(Na2S2O3) dan hasil pemerasan sari buah jeruk.
Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam erlenmeyer berubah warna menjadi biru, warna biru yang
dihasilkan merupakan iod-amilum yang menandakan bahwa proses titrasi telah mencapai titik akhir,
indikator yang dipergunakan dalam analisa vitamin C dengan metode iodimetri adalah larutan amilum
(indikator kanji).
Dari hasil titrasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil titrasi dari 32,5ml sari jeruk yaitu
0,0289%.
Kesimpulan
Pengujian kadar vitamin C dalam sample dilakukan dengan menggunakan metode iodimetri, yaitu
oksidasi analat oleh I2 sehingga I- tereduksi menjadi ion iodida. Pengujian dilakukan 3 kali (triplo) dengan
volume sari jeruk 32,5ml.
Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat diketahui bahwa pada 1 buah jeruk dengan massa 47,70
gram dan hasil pemerasan diperoleh volume sari jeruk 32,5 ml kadar vitamin C yang terkandung yaitu
0,0289 %.
Daftar Pustaka
http://proseduralatpengujiansnikualitaskadar.blogspot.com/2010/11/prosedur-analisis-
kadar-vitamin-c-asam.html
Kulitatatif dan Kuantitatif Kelas II dan III, 2011, SMK Farmasi Harapan Massa.
http://sulistrossifumi.blogspot.com/2012/06/titrasi-secara-iodimetri.html
http://elsapermatasari.blogspot.com/2012/10/laporan-analisa-kuantitatif-vitamin-
c.html