EMAIL : fitri.wahyuni0502@gmail.com
1. Jelaskan pengertian manajemen dan manajemen SDM !
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
a. Pengembangan !
b. Pendidikan !
c. Pelatihan !
d. Metode-metode yang digunakan dalam pengembangan SDM !
Pengembangan
Pengembangan SDM adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan, agar
pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan mereka sesuai dengan tuntutan
pekerjaan yang mereka lakukan.
Pendidikan
Pendidikan dimaksudkan untuk membina kemampuan atau mengembangkan
kemampuan berpikir para pegawai, meningkatkan kemampuan mengeluarkan
gagasan-gagasan pada pegawai sehingga mereka dapat menunaikan tugas
kewajiban dengan sebaik baiknya.
Pelatihan
Pelatihan lebih mengembangkan keterampilan teknis sehingga pegawai dapat
menjalankan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Metode-metode yang digunakan dalam pengembangan SDM
- On the job training
Yaitu pelatihan dengan instruksi, maksudnya adalah para pekerja ditempatkan
dalam kondisi riil dibawah bimbingan dan supervise dari seorang pegawai
senior atau supervisor. Metode ini menggunakan pendekatan Job Instruction
Training yakni instruktur memberikan pelatihan kepada pegawai senior atau
supervisor kemudian pegawai senior memberikan pengalamannya kepada
pekerja.
- Vestibule
Yakni suatu metode latihan yang dilakukan dalam kelas atau workshop yang
biasanya diselenggarakan dalam suatu perusahaan industry untuk
memperkenalkan pekerjaan kepada karyawan baru dan melatih mereka
mengerjakan pekerjan tersebut. Tentunya dengan duplikasi bahan, alat-alat
dan konisi yang akan mereka temui dalam situasi kerja yang sebenarnya.
- Demonstrasi
Yakni metode latihan yang dilakukan dengan cara peragaan dan penjelasan
bagaimana cara-cara mengerjakan sesuatu pekerjaan melalui contoh-contoh
atau percobaan yang didemonstrasikan. Peserta melihat sendiri teknik
mengerjakannya, diberikan penjelasan- penjelasan bahkan kalau perlu
mencoba mempraktekannya sendiri.
- Programmed instruction
Merupakan bentuk pelatihan agar peserta dapat belajar sendiri karena
langkah-langkah pengerjaan sudah diprogram, biasanya dengan computer,
buku atau mesin pengajar. Instruksi terprogram meliputi pemecahan informasi
dalam beberapa bagian kecil sedemikian rupa sehingga dapat dibentuk
program pengajaran yang mudah dipahami dan saling berhubungan.
- Magang
Melibatkan pembelajaran dari pekerja yang lebih berpengalaman dan dapat
ditambah pada teknik off the job training. Banyak pekerja ketrampilan tangan
seperti tukang pipa dan kayu, dilatih melalui program magang resmi. Asistensi
dan kerja sambilan bisa disamakan dengan magang karena menggunakan
partisipasi tingkat tinggi dari peserta sekaligus memiliki feedback yang tinggi
pula.
b. Checklist
Metode ini dilakukan oleh atasan langsung, yang bertujuan untuk mengurangi
beban penilai karena tinggal memilih kalimat pernyataan yang
menggambarkan karakteristik dan prestasi kerja karyawan. Pembobotan
dilakukan pada item agar hasil penilaian dapat dikuantifikasikan.
c. Metode peristiwa kritis.
Merupakan metode penilaian yang mendasarkan pada catatan-catatan penilai
mengenai perilaku karyawan yang sangat baik atau sangat buruk sekalipun
dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerjanya.
d. Metode peninjauan lapangan.
Metode ini dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan untuk
mengevaluasi kinerja karyawan secara langsung.
e. Tes dan observasi.
Pada metode ini karyawan akan diberikan pertanyaan tertulis untuk mengukur
seberapa kemampuan dan pengetahuannya.
f. Metode evaluasi kelompok.
Terdiri dari tiga metode. Pertama, metode ranking, yaitu penilaian dilakukan
dengan membandingkan karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya
untuk menentukan siapa yang paling baik kinerjanya. Kedua, Grading atau
forced distribution. Pada metode ini, penilaian dilakukan dengan memisahkan
karyawan ke dalam klasifikasi yang berbeda, dimana setiap klasifikasinya
memiliki proporsi tertentu. Ketiga, Point allocation method, dimana penilai
diberikan sejumlah nilai total untuk dialokasikan diantara para karyawan
dalam kelompok.
Kegunaan penilaian prestasi kerja
1. Perbaikan Prestasi Kerja. Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan
karyawan, manajer dan departemen personalia dapat memperbaiki kegiatan-
kegiatan mereka demi perbaikan prestasi kerja.
2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi. Evaluasi prestasi kerja membantu
para pengambil keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian
bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
3. Keputusan-keputusan penempatan. Promosi, transfer dan demosi biasanya
didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering
merupakan bentuk penghargaan prestasi kerja masa lalu.
4. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan. Prestasi kerja yang
jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi yang
baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.
5. Perencanaan dan pengembangan karir. Umpan balik prestasi kerja
seseorang karyawan dapat mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu
tentang jalur karir tertentu yang harus diteliti.
6. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau
jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen
personalia.
7. Ketidakakuratan informasional. Prestasi kerja yang jelek mungkin
menunjukkan kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana sdm, atau
komponen-komponen sistem informasi manajemen personalia lainya.
Menggantungkan diri pada informasi yang tidak akurat dapat mengakibatkan
keputusan-keputusan personalia yang diambil menjadi tidak tepat.
8. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan. Prestasi kerja yang jelek mungkin
merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi
membantu diagnose kesalahan-kesalahan tersebut.
9. Kesempatan kerja yang adil. Penilaian prestasi kerja secara akurat akan
menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa
diskriminasi.
10. Tantangan-tantangan eksternal. Kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh
faktor-faktor di luar lingkungan kerja, seperti; keluarga, kesehatan, kondisi
financial atau masalah-masalah pribadi lainya. departemen personalia
dimungkinkan untuk menawarkan bantuan kepada semua karyawan yang
membutuhkan.
C. Upah Adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagaiimbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh
yang ditetapkan dandibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau
peraturan perundangan-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan
keluarganya atas suatupekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan
D. Pengupahan Insentif
Hasibuan, Malayu, Manajemen= Dasar, Pengertian dan Masalah, (PT Bumi Aksara: Jakarta),
2005, hal. 37
Prof. DR. Veithzal Rivai MBA. Manajemen sumber daya manusia PT.Rajagrafindo Persada,
Jakarta, 2006
http://admneg08029.blogspot.co.id/2013/06/perkembangan-manajemen-sumber-daya.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/05/pengupahan-insentif-definisi-tujuan-dan_05.html
www.kajianpustaka.com