Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN

LAPORAN EBM

No Langkah EBM Hasil


1. Ringkasan kasus An. K, 1 tahun berdomisili di Jalan pahlawan kedaton. Pasien
diantar ibunya datang ke Puskesmas Rawat Inap kedaton dengan
keluhan batuk berdahak hilang timbul sejak sekitar 1 tahun yang
lalu. Batuk disertai dengan dahak berwarna putih hingga hijau
kental. Batuk dirasa terus-menerus, tidak disertai demam ataupun
berkeringat pada malam hari. Ibu pasien juga adanya benjolan
yang timbul didekat ketiak sebelah kanan. Setelah dilakukan
pemeriksaan radiologi dan mantoux test didapatkan hasil positif
sehingga anak akan mulai menjalani pengobatan TB. Keluarga
mengaku tidak ada orang dewasa yang berada dilingkungan
keluarga yang menderita penyakit yang sama, namun anak
tetangga pasien sering terlihat batuk yang hilang timbul juga.
Pasien memiliki pola makan yang teratur dengan menu
bervariasi, pasien juga masih menerima air susu ibunya sejak
kecil namun imunisasi sempat terhenti diberikan sejak umur 3
bulan karena orang tuanya khawatir adaya benjolan pada ketiak
anaknya berbahaya jika dimunisasi. Pasien merupakan anak ke-2
dari 2 bersaudara. Pasien tinggal serumah dengan ayah, ibu, dan
kakak perempuannya.. Ayah pasien adalah seorang tukang ojek
dan merokok 1 bungkus perhari. Ibu pasien adalah seorang ibu
rumah tangga. Pasien saat ini belum bersekolah, sedangkan
kakak pasien duduk di bangku SD kelas 1. Hubungan pasien
dengan keluarga sangat dekat. Pasien tinggal bersama dengan
ayah, ibu, dan kakaknya. Ayah merokok terkadang didalam
rumah. Jarak dari rumah ke Puskesmas sekitar 1-5 km. Rumah
berukuran 3 x 8 m2 tidak bertingkat, memiliki 1 kamar tidur,
ruang tamu, dapur, dan 1 kamar mandi. Lantai rumah berupa
semen, dinding terbuat dari tembok bata yang belum dicat, dan
atap rumah langsung berhubungan dengan genteng. Penerangan
kurang baik, jumlah ventilasi tidak cukup.. Rumah sudah
menggunakan listrik. Rumah berada di lingkungan yang bersih
karena terletak di pinggir jalan pahlawan namun terletak
diseberang rel kereta api dengan jarak 10 meter sehingga
terdapat polusi udara dan suara. Sumber air berasal dari air
pompa listrik yang digunakan untuk mandi, dan mencuci.
Limbah dialirkan ke got. Jamban terletak di bagian halaman
belakang rumah dan berbagi dengan tetangga sebelah rumahnya
dengan bentuk jamban jongkok, tanpa pegangan. Dapur kurang
bersih dan sempit dan langsung terhubung dengan kamar tidur.
Rumah pasien tidak memiliki teras depan rumah.

2. Formulasi Pertanyaan Apakah penggunaan OAT dapat memperbaiki gizi anak?


(Answerable Question)
3. PICO P : pasien TB paru anak
I : pemberian OAT
C :-
O : status gizi anak membaik
4. Searching Guidence Pada praktikum EBM ini, saya memilih sumber bukti dari hasil
pencarian melalui google. Berikut langkah-langkah saya mencari
sumber bukti yang relevan dengan foreground question yang
diberikan.
Buka google
Pada kotak search engine, ketik: pengaruh oat pada
pertumbuhan anak
Lalu didapatkan 5 jurnal dari hasil tersebut.

5. Eliminate Eliminasi jurnal yang diatas dilakukan dengan cara :


Memilih jurnal yang sesuai

Pada akhirnya saya memilih jurnal yang berjudul: Pengaruh


Pemberian Antituberkulosis Terhadap Pertumbuhan Penderita
Tuberculosis Anak di Jambi
6. Critical Appraisal Validitas : Desainnya merupakan studi observasional dengan
cohort prospective. Data berasal dari penelitian
langsung terhadap penderita tuberculosis anak di
RSUD Raden Mattaher, Puskesmas Putri Ayu,
Puskesmas Simpang IV Sipin dan PPTI Jambi yang
memberikan inform consent dengan masa
perekrutan pada bulan juli sampai dengan
September 2014. Dengan demikian, sumber data
termasuk valid.
Selanjutnya dilakukan telaah jurnal dengan hasilnya sebagai
berikut:
a) Judul Jurnal
Pengaruh Pemberian Antituberkulosis Terhadap
Pertumbuhan Penderita Tuberculosis Anak di Jambi .
Judul sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

b) Pengarang dan Institusi


Aturan baku penulisan nama pengarang adalah nama
keluarga ditulis lebih dahulu diikuti dengan nama awal
dan pada jurnal ini belum sesuai dengan penulisan baku
jurnal. Nama pengarang tersebut dituliskan di bawah judul
dan setiap pengarang diberikan angka (footnote) yang
menerangkan institusi pengarang tersebut lengkap dengan
alamat institusi tersebut.

c) Abstrak
Abstrak ditulis secara terstruktur dan lengkap dimulai dari
background, objectives, methods, results, dan conclusions.
Jumlah kata di dalam abstrak jurnal 282 kata. Setiap
bagian dari abstrak memberikan informasi tersendiri yang
dirangkum secara ringkas dan mudah dimengerti.

d) Pendahuluan
Pendahuluan terdiri dari 4 paragraf dan sebanyak 1
halaman. Paragraf pertama menjelaskan mengenai definisi
dan prevalensi kasus tuberkulosis di indonesia. Paragraf
kedua menjelaskan mengenai tuberkulosis pada anak.
Paragraf ketiga menjelaskan mengenai panduan
penggunaan OAT pada anak. Paragraf keempat
menjelaskan mengenai tujuan dari penelitian.. Setiap
pernyataan memiliki sumber yang jelas.

e) Metode
Metode penelitian menggunakan studi observasional
dengan cohort prospective. Besar sampel pada penelitian
ini sebanyak 24 pasien yang diambil dibeberapa tempat
dijambi, sampel telah didiagnosis serta terkualifikasi
dengan kriteria inklusi dan ekslusi.

f) Hasil
Berdasarkan kriteria BB/U sebanyak 91,7 % pasien TB
anak sebelum terapi tergolong malnutrisi dan 8,3 % gizi
baik. Terdapat peningkatan yang bermakna antara berat
badan sebelum terapi dengan berat badan setelah 1 bulan
dan 2 bulan terapi (p < 0,05).

g) Kesimpulan
Pada akhir paragraf ditulis kesimpulan dari penelitian
tersebut. Kesimpulan didasarkan pada data yang
didapatkan dan ditambahkan dengan hasil tambahan.

h) Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan jurnal yang
baku.

Importance : Hasil temuan pada jurnal ini cukup penting untuk


mengetahui pengaruh pengunaan OAT pada status gizi anak.
Hubungan pengaruh penggunaan OAT terhadap status gizi anak
sesuai dengan uji statisyik memiliki nila p<0,05. Hal ini
membuktikan bahwa penggunaan OAT pada anak dapat
memperbaiki ststus gizi anak.

Applicability : Pada penelitian, diketahui bahwa penggunaan


OAT pada anak dapat memperbaiki status gizinya, dimana
kebanyakan anak dengan penyakit TB memiliki status gizi yang
buruk. hasil penelitian ini dapat di aplikasikan secara umum di
Indonesia, baik di klinik pelayanan kesehatan, puskesmas
ataupun rumah sakit.

7. Apply Penerapan bukti ini dapat dilakukan saat dokter berhadapan


langsung dengan pasien TB di praktek perorangan, klinik
ataupun di rumah sakit. Pada aplikasinya, kebanyakan anak
dengan TB memiliki status gizi yang kurang baik sehingga orang
tua memiliki ke khawatran yang lebih, ditambah lagi adanya efek
samping terhadap obat anti tuberculosis, dengan penelitian ini
dokter dapat lebih meyakinkan orang tua untuk mengikuti
pengobatan OAT dengan baik sampai tuntas.

8. Assesment Langkah 1 adalah asking dengan metode PICO sehingga dapat


merumuskan answerable question. Langkah 2 adalah Acquiring,
mencari literatur di google, lalu ditemukanlah jurnal Pengaruh
Pemberian Antituberkulosis Terhadap Pertumbuhan Penderita
Tuberculosis Anak di Jambi

Langkah 3 adalah Appraising dengan menggunakan metode


VIA. Jurnal tersebut merupakan penelitian observasional analitik
menggunakan desai studi kasus kontrol dan membahas
permasalahan yang telah dirumuskan dalam PICO. Metode
penelitian menggunakan studi observasional dengan cohort
prospective. Sampel dalam penelitian ini adalah anak-anak
penderita tuberkulosis di RSUD Raden Mattaher, Puskesmas
Putri Ayu, Puskesmas Simpang IV Sipin dan PPTI Jambi yang
memberikan inform consent dengan masa perekrutan pada bulan
juli sampai dengan September 2014.. Hasilnya adalah pemberian
OAT pada anak memiliki pengaruh terhadap peningkatan status
gizi.

Langkah 4 adalah Applying. Dalam penerapannya, pasien anak


dengan TB dapat diperbaiki status gizinya dengan penggunaan
OAT.

Langkah 1 hingga langkah 4 telah dilakukan sesuai prosedur


EBM yang ditetapkan dan terlihat jelas bahwa EBM membantu
dalam memecahkan permasalahan status gizi anak penderita
tuberkulosis.

Anda mungkin juga menyukai