Anda di halaman 1dari 23

Imas Rafiyah

Bagian Keperawatan Klinik


Fakultas Keperawatan Unpad
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa
diharapkan akan mampu menjelaskan:

Prinsipetik dalam keperawatan jiwa


Hak-hak klien dengan gangguan jiwa
Tanggung jawab perawat terhadap klien
dengan restraint, seclusion, ECT, informed-
consent
Malpraktik dalam keperawatan jiwa dan
pencegahannya
Peran perawat sebagai advocate
Cabang pilosofi mengenai nilai-
nilai perilaku manusia yang
berkaitan dengan tindakan benar
atau salah dan baik atau buruk
(King dalam Videbeck, 2004)
Autonomi

Beneficience

Nonmaleficience

Justice

Veracity

Fidelity
Pernyataan standar profesional
sebagai pedoman perilaku dan
menjadi kerangka kerja untuk
membuat keputusan.

Perawat Indonesia ---kode etik PPNI

Perawat amerika---kode etik ANA

Perawat dunia---kode etik ICN


Klien dengan restraint
Involuntarily hospitalization

Bicarakan dengan kolega atau


profesional supervisor

Videbeck, 2004
Right of children
Fair procedure
Treatment
Least-restriction
Informed consent
Refuse treatment
Refuse medication
(Hendricks & Barloon, 1995)
Klien yang menerima mental health care
mempunyai hak-hak sipil /A patients Bill of
Right yang diperuntukkan semua orang
kecuali:

Hak untuk keluar rumah sakit dalam


kasus involuntary commitment
Restriksi untuk klien:
Klien bunuh diri: benda tajam, tali, sabuk
Klien agresif : no visitor
Ancaman melalui telefon: supervised
phone call
(Videbck, 2004)
Voluntary admission Involuntary admission
masuk Aplikasi ditulis oleh Aplikasi tidak ditulis klien
klien
keluar Diinisiatif oleh klien Diinisiatif obukan oleh
klien: RSJ/pengadilan
Hak-hak sipil penuh Tidak ada / berdasarkan
hukum yang berlaku
tindakan Secara sukarela Sakit jiwa dan juga bahaya
mencari bantuan untuk orang lain/diri
sendiri, butuh treatment,
tidak dapat memenuhi
basic need

Stuart , 1998
Indikasi
Klien agresif dan
berbahaya bagi
orang lain
maupun dirinya
sendiri

(Videbck, 2004)
Atas permintaan dokter setiap 12 jam

Kaji setiap 2-4 jam

Beri pengawasan

Cegah terjadinya injuri

Cek klien setiap 10-15 menit---camera

Monitor dan dokumentasikan: kondisi kulit,


sirkulasi darah di bagian tangan dan kaki,
kesejahteraan emosional
Observasi side effect medication

perhatikan makan, minum, mandi, BAB, BAK

Informasikan jika ada indikasi mengakhiri


tindakan (komunkasi baik, ketegangan otot
menurun, terkontrol)

Jika 1-2 jam tetap tindakan; beri latihan ROM

Beripenjelasan dan support kepada klien dan


keluarga tentang alasan tindakan
(Videbeck, 2004)
Direkomendasikan untuk klien
depresi dan tidak berespon terhadap
treatment

Jarang terjadi serius komplikas

Competent person dapat setuju atau


menolak
Klien injuri tanpa ada informed
consent

Unnecessary ECT

Careless of ECT

Failure to administer medication to


prevent injury

((Hendricks & Barloon, 1995)


Kaji kemampuan klien untuk
memberikan persetujuan
Gunakan bahasa yang sederhana
Beri kesempatan pada klien dan
keluarga untuk bertanya
Uji pemahaman klien setelah diberi
penjelasan
Beri informasi sesering mungkin
sesuai kebutuhan
Dokumentasikan semua tindakan
dan hasilnya
(Stuart, 1998)
Diagnosa: deskripsi masalah pasien
Pengobatan: sifat dan tujuan
pengobatan
Konsekwensi: resiko dan keuntungan
Alternatif: alternatif terhadap
pengobatan yang diusulkan
Prognosa: hasil pengobatan yang
diharapkan, dengan pengobatan
alternatif serta tanpa pengobatan
(Stuart, 1998)
Kelalaian dalam merawat pasien
suicide precaution
Sexual contact dengan pasien
Masalah yang berkaitan dengan ECT
Tidak memberikan informed consent
Misuse of psychoactive prescription
drugs
Kurangnya supervisi terhadap staf
Melaksanakan nursing care
sesuai standard praktek
Mencatat nursing care secara
jelas dan akurat
Menjaga confidentiality pasien
current
malpractice liability
insurance coverage
Konsultasidengan
pengacara/ahli hukum
(Stuart, 1998)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai