Anda di halaman 1dari 2

Andi Amalia Yasmin

C111 14 042

Seorang kuli bangunan di pecat dari perusahaannya, hal ini menyebabkan ia merasa frustasi
dikarenakan pada saat itu istrinya baru selesai melahirkan, di rumah istrinya terlihat sangat
lapar dan sudah hampir hilang kesadaran. Melihat hal tersebut, kuli bnagunan tersebut
berencana mencarikan setidaknya makanan untuk sang istri. Esok subuh sang kuli bangunan
berangkat dengan niat mencari nafkah untuk istrinya, namun karena keadaan yang begitu sulit
dia mulai melirik sebuah penjual roti dan berniat hanya mengambil sedikit saja untuk
mengobati laparnya sang istri. Malang nasib sang kuli, ketika aksinya di lakukan , polisi yang
kebetulan berjaga di sekitar sana mendapati kejadian tersebut, alhasil dibawalah sang kuli ke
kantor polisi dan kasus ini berlanjut hingga ke pengadilan. Melihat kejadian ini dari pihak polisi
pun membuat berita acara dan akhirnya keputusan hakim menetapkan menurut KUHP
bahwasanya sang kuli bangunan di penjara selama 3 tahun.

Singkat cerita, 3 tahun kemudian sang kuli di bebasakan dan kebetulan merasa sangat lapar
sekali, karena tidak tertahan akhirnya sang kuli terlungkup di jalanan karena kelaparan.
Beberapa ssat kemudian seorang guru mendekat dan mengajak sang kuli untuk makan dan
tinggal di rumahnya, dan pembicaraan pun terjadi antara sang guru dan kuli bangunan, semua
kejadian malang yang menimpa dirinya di ceritakan semua kepada snag guru dengan berlinang
air mata sehingga membuat sang guru menjadi iba. Esok subuh ketika semua orang masih
tertidur, kuli bangunan terbangun dan melihat barang-barang berharga milik sang guru,
akhirnya terlintas kembali nasib istrinya yang kelaparan dan tidak menentu nasibnya, demi
tanggung jawab atas istrinya ia pun mengambil barang-barang berharga dari rumah guru yang
ia diami dan beranjak keluar. Melihat keanehan yang terjadi, polisi yang kebetulan sedang
berpatroli di sekitar rumah sang guru mendapati kuli yang sedang membawa barang-barang
berharga, setelah di tanyai sang kuli pun mengakui dari mana ia mendapat itu semua, namun
yang ia sampaikan bahwa barang-barang tersebut di berikan oleh sang guru demi memenuhi
kebutuhan kuli tersebut. Singkat cerita polisi menklarifikasi berita tersebut kepada sang guru.
Mengetahui yang terjadi, sang guru berbohong dengan membenarkan apa yang di ceritakan
oleh kuli tersebut, dan kasus pun selesai.

Tugas.
1. Urutkan dan sertakan alasan yang menurut anda dari pemeran kasus di atas manakah yang
paling benar berkaitan tentang HAM. (kuli bangunan, hakim, polisi, guru), masing memiliki
kepentingan dan kewajiban, jadi tentukan!
Jawab :
- Hakim
Pada skenario di atas, yang dilakukan hakim sudah benar karena hakim menjalankan
kewajibannya sebagai seorang hakim yang mengadili sesuai KUHP dan menerapkan HAM.
- Polisi
Dari skenario di atas, polisi sudah menerapkan HAM karena hak manusia yaitu untuk
mendapatkan perlindungan hukum dalam hal ini mendapatkan rasa keamanan.
- Guru
Skenario di atas menunjukkan bahwa sikap yang dilakukan guru tersebut tidak salah.
Hal ini dikarenakan guru ini mendengarkan cerita dari seorang kuli bangunan yang kelaparan
termasuk istrinya dan semua manusia berhak untuk diberi makanan. Setiap orang berhak untuk
mendapatkan penghidupan yang layak, sama halnya dengan kuli bangunan tersebut berhak
untuk mendapatkan sesuatu yang layak (makanan).
- Kuli bangunan
Dari skenario tersebut, kuli bangunan mempunyai hak untuk mendapatkan kehidupan.
Selain itu, kuli bangunan yang sekaligus merupakan seorang suami yang dimana memiliki
tanggung jawab untuk menafkahi keluarganya khususnya memberi makanan pada
keluarganya. Mereka berhak memiliki hak manusia untuk mendapatkan kehidupan yang sama
seperti manusia lainnya.

Namun, yang sangat berkaitan dengan HAM adalah sang Guru. Karena guru punya hak atas
barang kepemilikian. Unsur pencurian menurut KUHP adalah mengambil barang tanpa izin.
Dengan sang guru mengiyakan cerita sang kuli berarti sang guru mengizinkan barang
kepemilikannya diambil. Jadi peristiwa sang kuli mencuri itu berubah menjadi pemberian
dengan izin pemiliknya. Polisi tidak boleh menangkap si kuli walaupun dia resedivis (mantan
napi) yang dilabeli sebagai mantan pencuri.

Delik pencurian dalam KUHP adalah delik biasa (bukan delik aduan). Delik aduan itu
pelanggaran/kejahatan hukum yang mesti ada aduan baru aparat bisa menindaki/memproses.
Tapi delik biasa itu diadukan atau tidaknya pelanggaran/kejahatan polisi wajib menindaki.

Tapi menurut prof. Achmad ali. Ada yang namanya law in book and law in action. Walaupun
dalam law in book (KUHP) itu tidak perlu ada diadukan polisi harus tetap menindaki. Tapi
pada Law in action (tindakan di lapangan) polisi tidak mungkin tahu lalu menindaki kejahatan
jika tidak ada yang mengadu.

Anda mungkin juga menyukai