Abstrak
2. STUDI PUSTAKA
Telah dilakukan praktikum tentang Karakteristik
Transistor adalah suatu komponen aktif yang
Transistor. Tujuan dari percobaan ini yaitu menentukan
dibuat dari bahan semikonduktor. Ada dua
jenis transistor (PNP atau NPN), kaki-kaki transistor dan
macam transistor, yaitu transistor dwikutub
nilai hfe dari transistor dengan menggunakan multimeter,
(bipolar) dan transistor efek medan (Field Effect
membuat rangkaian common emitter dan memmbuatnya
Transistor-FET). Transistor digunakan di dalam
bekerja, membuat lengkung ciri keluaran transistor. Dalam
rangkaian untuk memperkuat isyarat, artinya
percobaan ini, digunakan komponen utama yaitu transistor
isyarat lemah pada masukan diubah menjadi
yang berfungsi sebagai penguat. Data-data yang
isyarat yang kuat pada keluaran [1].
dikumpulkan meliputi, tegangan Common Emitor (VCE),
kuat arus Collector (IC), dan kuat arus Base (IB). Percobaan Suatu transistor persambungan terdiri dari kristal
ini menggunakan rangkaian penguat lengkap Common silikon (atau germanium) dimana satu lapisan
Emitter. Dan yang diperoleh dari hasil percobaan ini adalah silikon tipe-n diapit di antara dua lapisan silikon
transistor seri C828A merupakan jenis NPN, dengan hfe tipe-p. Kemungkinan lain, transistor terdiri dari
232, dan kaki-kakinya B-C-E. Kemudian dari hasil satu lapisan bahan tipe-p diapit oleh dua lapisan
percobaan yang diperoleh, dapat dibuat grafik lengkung ciri transistor yang pertama disebut transistor p-n-p
keluaran transistor. dan yang terakhir disebut transistor n-p-n. Sistem
lapisan semikonduktor ini sangat kecil dan
Kata kunci: Transistor, penguat, Common Emitter, ditutup rapat-rapat terhadap uap air dalam kotak
janis, NPN. logam atau plastik [2].
Rangkaian penguat menggunakan transisitor pada
1. PENDAHULUAN dasarnya terdiri dari tiga konfigurasi, yaitu
Transistor merupakan komponen yang sangat pennguat common base, penguat common emitte,
penting dalam dunia elektronika modern. dan penguat common collector. Diantara
Transistor adalah alat semikonduktor yang ketiganya, penguat common emitter merupakan
dipakai sebagai penguat sirkuit pemutus dan salah satu bentuk penguat dengan transistor
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, bipolar yang paling sering dijumpai karena
modulasi sinyal atau sebagai penguat tegangan. penguat dari common emitter mempunyai
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, hambatan yang besar sementara hambatan
dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan keluaran tidak terlalu besar, sehingga
inputnya, memungkinkan pengaliran listrik yang memungkinkan untuk digandengkan dengan
sangat kuatdari sirkuit sumber listriknya. penguat lain agar penguatan menjadi semakin
besar [3].
Jenis transistor pada umumnya dibagi menjadi
dua yaitu jenis transistor bipolar atau dua kutub
dan transistor efek medan atau juga dikenal
sebagai field effect transistor (FET). Pada transistor
jenis bipolar, dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu
transistor PNP (positif-negatif-positif) dan
transistor NPN (negative-positif-negatif). Fungsi
untuk transistor bipolar adalah regulator arus
listrik. Transisitor inilah yang akan digunakan
didalam praktikum kali ini, agar dapat membuat
lengkung ciri keluaran transistor.
hfe
Selesai
Gambar 2-4 Lengkung ciri keluaran transistor [3]. 2) Menentukan Lengkungan Ciri Keluaran
Transisitor
2.1 JUDUL SUB-BAB
2.1.1 Menentukan jenis, kaki-kaki, dan Mulai
nilai hfe Transistor
2.1.2 Menentukan lengkungan ciri
Alat dan bahan:
keluaran transistor 1. Generator isyarat
2. CRO
3. METODOLOGI 3. MMD
4. Breadboard
A. ALAT DAN BAHAN
5. Resistor
1) Generator isyarat
6. Kapasitor
2) Osiloskop (CRO) 7. Transistor
3) Multimeter digital 8. Catu daya
4) Breadboard
5) Resistor 100K, 12K, 1K, 10K
Membuat rangkaian dengan nilai
6) Kapasitor 10 F/16 V, 100F/16V
komponen RB1 Potensio 100 K RB2 12
7) Transistor
K, RL 1 K C1 & C2 10 F/16 V, RC
8) Baterai 9 V / Catu daya
Potensio 10 K RE Potensio 1 K, CE
100 F/16 V
B. CARA KERJA
1) Menentukan jenis, kaki-kaki dan hfe
transistor Mengatur potensiometer RC agar VCE=
VCC
Mulai
1.08 0
Vin, Vout
1.25 0.03
1.70 0.05
Mengatur potensiometer RB1 agar IB
minimum, kemudian mencatat nilai
pembacaannya. 1.89 0.07
5. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Transistor dengan seri C828A
merupakann jenis NPN, dengan nilai hfe
232 dan kaki-kakinya B-C-E.
Gambar 4-1 Rangkaian penguat Common Emitter
2. Rangkaian common emitter dapat dibuat
Berdasarkan percobaan ketika mengukur Vin dan dengan menghubungkan langsung kaki
Vout menggunakan isyarat masukkan tanpa RL, emitter dengan tanah (ground).
hasil yang diperoleh yaitu Vin 8 volt dan Vout 1 volt.
Sedangkan ketika mengukur kembali nilai 3. Grafik lengkung ciri keluaran transisitor
tegangan keluaran dengan RL, dengnan nilai Vin mengalami kenaikan dari titik awal
yang sama, Vout yang dihasilkan berbeda, yaitu kemudian linier ketika telah mencapai
menjadi 0.9 volt, seperti yang tertulis pada table 4- nilai tegangan 1 dan seterusnya.
2. Dari hal ini dapat diketahui jika nilai RL dapat
membuat nilai tegangan keluaran yang dihasilkan
DAFTAR PUSTAKA
lebih kecil dari pada yang tidak menggunakan RL. [1] Sutrisno, Elektronika dan Penerapannya, ITB,
Kemudian, setelah memperoleh nilai tegangan
Bandung, 1986.
keluaran baik yang menggunakan RL maupun [2] Milman dan Halkias, Elektronika Terpadu
tidak, dilanjutkan dengan mencari nilai arus di C (Integrated Electronics) Jilid 1, Erlangga, Jakarta,
dan nilai VCE pada nilai IB 0.1 A. Setelah 1986.
diperoleh hasilnya, kemudian dibuat grafik [3] Hartono, Modul Praktikum Elektronika Dasar 1,
lengkung ciri keluaran transisitor. UNSOED Fakultas MIPA Jurusan Fisika,
Purwokerto, 2016.
Lengkung ciri keluaran Transisitor
IB
3
IB1
2
1
0 VCE
0.1
0.2
0
1
2
3
0.03
0.05
0.07