Disusun Oleh :
Nurul Jadid
Ufri Dwi Nur Azizah
Vatin Furoida
Vedy Dyan Dwi S.
Windhi Dwi Laksono P.
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan
inayah-Nya kepada kita melalui ilmu-Nya Yang Maha Luas dan Tak Terkira
sehingga penyusun menerapkan sedikit ilmu-Nya dalam makalah ini. Kami
bersyukur bahwa makalah tentang Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang laut ini
telah kami selesaikan tepat waktu.Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada orang
tua dan teman-teman kami yang selalu memberikan semangat dan dukungan
selama ini. Akhirnya kami berharap makalah ini dapat memberikan dampak
positif yang tidak ada hentinya. Tak henti untuk dikoreksi, tak henti melahirkan
inovasi dan memotivasi orang lain untuk memberikan manfaat dari penyusun.
Amin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi gelombang laut adalah satu potensi laut dan samudra yang belum
banyak diketahui masyarakat umum adalah potensi energi laut dan samudra untuk
menghasilkan listrik. Negara yang melakukan penelitian dan pengembangan
potensi energi samudra untuk menghasilkan listrik adalah Inggris, Francis dan
Jepang.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang PLT Gelombang Laut lebih lanjut
2. Mengetahui Prinsip kerja dan bagaimana cara PLT Gelombang Laut
bekerja
3. Mengetahui keuntungan dan kendala yang dihadapi dalam menggunakan
PLT Gelombang Laut
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1799 di Paris, tercatat atas nama Girad yg bersama putranya
mengembangkan tenaga gelombang menjadi listrik . Setelah itu ada Yosihio
Masuda pada tahun 1940an yang mengembangkan berbagai eksperimen di lautan
untuk merubah energi gelombang. Saat terjadi krisis minyak tahun 1974 ,
sejumlah peneliti mulai mengembangkan lagi potensi gelombang laut ini
diantaranya Profesor Stephen Salter dari University of Edinburgh, Skotlandia,
yang mengembangkan Salters Duck, sebuah perangkat sederhana yg mampu
merubah energi gelombang menjadi listrik . Setelah harga minyak kembali stabil,
peneliti banyak yang menghentikan penelitian nya terhadap gelombang laut, tapi
sekarang dengan isu perubahan iklim yg beredar, disertai dengan mulai
menipisnya sumber-sumber energi dari sektor migas, mulai banyak yang bergerak
di bidang ini.
2. On-Shore (Pantai)
Sedangkan pada sistem on-shore, ada 3 metode yang dapat
digunakan, yaitu channel system, float system, dan oscillating water
column system. Secara umum, pada prinsipnya, energi mekanik yang
tercipta dari sistem-sistem ini mengaktifkan generator secara langsung
dengan mentransfer gelombang fluida (air atau udara penggerak) yang
kemudian mengaktifkan turbin generator.
a) Float System
Alat ini akan membangkitkan listrik dari hasil gerakan vertikal dan
rotasional pelampung dan dapat ditambatkan pada untaian rakit
yang mengambang atau alat yang tertambat di dasar laut dan
dihubungkan dengan engsel Cockerell. Gerakan pelampung ini
menimbulkan tekanan hidrolik yang kemudian diubah menjadi
listrik. Menurut penelitian, deretan rakit sepanjang 1000 km akan
mampu membangkitkan energi listrik yang setara dengan 25000
MW.
b) Oscillating Water Column System
Alat ini membangkitkan listrik dari naik turunnya air akibat
gelombang dalam sebuah pipa silindris yang berlubang. Naik
turunnya kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara
di lubang bagian atas pipa dan menggerakkan turbin.
Sederhananya, OWC merupakan salah satu sistem dan peralatan
yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik
dengan menggunakan kolom osilasi. Alat OWC ini akan
menangkap energi gelombang yang mengenai lubang pintu OWC,
sehingga terjadi fluktuasi atau osilasi gerakan air dalam ruang
OWC, kemudian tekanan udara ini akan menggerakkan baling-
baling turbin yang dihubungkan dengan generator listrik sehingga
menghasilkan listrik.
c) Channel System (Wave Surge atau Focusing Devices)
Peralatan ini biasa juga disebut sebagai tapered channel atau kanal
meruncing atau sistem tapchan, dipasang pada sebuah struktur
kanal yang dibangun di pantai untuk mengkonsentrasikan
gelombang dan menyalurkannya melalui saluran ke dalam
bangunan penjebak seperti kolam buatan (lagoon) yang
ditinggikan. Air yang mengalir keluar dari kolam penampung ini
yang digunakan untuk membangkitkan listrik dengan
menggunakan teknologi standar hydropower.
TAPCHAN:
TAPCHAN adalah suatu singkatan untuk saluran yang diruncingkan dan telah
dirancang dan diterapkan oleh peneliti orang Norwegia pada tahun 1985 . Lokasi
yang menghadap samudra dan dikelilingi oleh dinding beton tinggi adalah suatu
bentuk setengah bola pada sisi masing-masing ( gambar 3 ). Air masuk kepada
struktur adalah suatu nilai/kelas sedikit [sebagai/ketika] didekati dari pantai
dengan suatu reservoir pada sisi yang jauh. Saluran yang sangat lebar/luas
terdekat ke laut dan meruncingkan bagi suatu lebar lebih kecil ketika mendekati
reservoir.
Ketika reservoir mengisi air yang mendesak ke arah saluran reservoir, yaitu suatu
turbin yang memondokkan. Turbin Pemintalan menghasilkan listrik, yang mana
adalah sangat serupa dengan suatu pembangkit tenaga listrik listrik tenaga air.
Susunan ini memerlukan yang sempurna rata-rata tenaga getaran dalam rangka
mempunyai cukup kekuatan untuk mendorong kebanyakan dari air ke dalam
reservoir. Lagipula perubahan yang pasang surut dapat tidak ada lagi 1m dari
tinggi ke air surut untuk memastikan bahwa korset reservoir itu penuh.
Turbin baik :
Salah satu permasalahan yang paling besar yang menyertakan generasi tenaga
gelombang adalah fakta keadaan laut yang sederhana adalah suatu unsur yang
sangat bersifat menghancurkan, terutama ketika dalam hubungan dengan bagian
mekanis untuk menentukan jangka waktu. Ini telah dipecahkan di dalam disain
OWC dengan penggunaan udara dipaksa sebagai ganti seawater untuk memutar
generator. Masalah yang berikutnya ditemui yaitu usaha untuk menggunakan
kedua arus udara yang disajikan oleh OWC. Turbin baik telah dirancang oleh
Alan Well pada tahun 1980. Pumpun primernya adalah untuk kembangkan suatu
turbin yang bisa menerima dua jalan/cara searah yang mengalir hanya memutar
satu arah, dengan mengabaikan arah air atau airflow. Seperti ditunjukkan gambar
2-b, perancangan mata pisau diri mereka adalah inovasi turbin baik.
Mata pisau adalah serupa untuk suatu kerjang udara kalau tidak mereka adalah
simetris tentang poros yang horisontal, yang secara khas kerjang udara adalah
berbentuk lonjong dalam keadaan dan tidak simetris. Suatu kerjang udara hanya
menggunakan dan mengangkat kekuatan menyajikan, sedang turbin baik
menggunakan itu untuk mengangkat dan kakas seret untuk memperoleh suatu
yang self-rectifing yang searah perputaran generator. Ketika angkasa pindah ke
hal positif atau hal negatif yang arah mata pisau berputar ke arah yang sama
dimana :
F = panjang fetch
UA = faktor stress angin
g = percepatan gravitasi.
dimana :
P = daya (kW/m panjang gelombang)
H = tinggi gelombang (m)
S = perioda (detik)
Tz = zero crossing period.
Daya yang terkandung dalam ombak juga dirumuskan oleh K. Hulls dalam
bentuk sebagai berikut:
dimana :
P = daya
b = berat jenis air laut
g = percepatan gravitasi
T = periode gelombang
H = tinggi ombak rata-rata.
Perkembangan Teknologi
Berbagai macam riset dan teknologi telah diterapkan oleh beberapa lembaga dan
perusahaan untuk mengembangkan madel baru bagi sistem konversi energi tenaga
ombak ini sehingga dapat menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi. Beberapa
contoh perusahaan tersebut adalah:
2. SRI International
Menggunakan konsep pemakaian sejenis plastik khusus bernama
elastomer dielektrik yang bereaksi terhadap listrik. Ketika listrik dialirkan
melalui elastomer tersebut, elastomer akan meregang dan terkompresi
bergantian. Sebaliknya jika elastomer tersebut dikompresi atau
diregangkan, maka energi listrik pun timbul. Berdasarkan konsep tersebut
idenya ialah menghubungkan sebuah pelampung dengan elastomer yang
terikat di dasar laut. Ketika pelampung diombang-ambingkan oleh ombak,
maka regangan maupun tahanan yang dialami elastomer akan
menghasilkan listrik.
3. BioPower System
Mengembangkan inovasi sirip-ekor-ikan-hiu buatan dan rumput
laut mekanik untuk menangkap energi dari ombak. Idenya bermula dari
pemikiran sederhana bahwa sistem yang berfungsi paling baik di laut
tentunya adalah sistem yang telah ada disana selama beribu-ribu tahun
lamanya. Ketika arus ombak menggoyang sirip ekor mekanik dari samping
ke samping sebuah kotak gir akan mengubah gerakan osilasi tersebut
menjadi gerakan searah yang menggerakkan sebuah generator magnetik.
Rumput laut mekaniknya pun bekerja dengan cara yang sama, yaitu
dengan menangkap arus ombak di permukaan laut dan menggunakan
generator yang serupa untuk merubah pergerakan laut menjadi listrik.
Estimasi Biaya
Teknologi ini tergolong baru dan hanya dikuasai beberapa negara sehingga
diperlukan pendanaan yang besar dalam pengembangannya di Indonesia. Hal ini
terkait kondisi sumber arus Indonesia yang spesifik dan tidak dapat disamakan
dengan negara-negara yang telah berhasil mengembangkan teknologi ini sehingga
diperlukan penelitian yang lebih mendalam baik dalam hal perancangan alat
ataupun penentuan tempat yang efektif untuk dibangunnya teknologi ini dan tentu
saja pendanaan untuk para ahli yang bersangkutan.
[2] J. Falnes, Ombak Samudra dan Sistem Bergerak kesana kemari, Interaksi
Linier Yang mencakup Wave-Energy [Pengambilan/Penyaringan],
Cambridge Universitas Tekan, 2002.
[4] http://en.wikipedia.org/wiki/Wave_power
[5] http://dokumen.tips/documents/plt-gelombang-laut.html
[6] http://majalahenergi.com/forum/energi-baru-dan-
terbarukan/energi-laut/tf-2106-konversi-energi-sistem-
pembangkit-listrik-tenaga-laut