Anda di halaman 1dari 2

Nama : ilmi zakiyah

NIM : 15520134

Paralel : IP1L

Kepemimpinan di Desa

Mendekonstruksikan Demokrasi Perwakilan (BPD) menuju Demokrasi Agonistic

Pemerintah desa dan BPD (Badan Permusyawaratan Desa) merupakan mesin yang resmi,
sedangkan masyarakat adalah mesin yang tidak resmi. Badan Permusyawaratan Desa atau
BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis melalui proses pemilihan secara langsung atau musyawarah perwakilan. Dalam
Permendagri No. 110 Tahun 2014 tentang Badan Permusyawaratan Desa pasal 31, BPD
mempunyai fungsi, yaitu: membahas dan menyepakati RAPERDES bersama Kepala Desa,
menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa, dan melakukan pengawasan kinerja
Kepala Desa. Fungsi BPD ini dijalankan atas dasar konsep demokrasi (dari, oleh dan untuk
rakyat). BPD merupakan lembaga kepercayaan masyarakat dan melibatkan masyarakat
ikutserta dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa. Pemerintah Desa sebagai eksekutif dan
BPD sebagai legislatif harus mampu bekerja sama dalam menyelenggarakan pemerintahan
Desa.

Untuk mewujudakan Demokrasi Agnonistic dimana demokrasi ini menekankan pada sensus
bukan consensus (terdapat dalam demokrasi deliberatif). Demokrasi ini tidak menghilangkan
karakter antagonism, tetapi mengubahnya menjadi agonisme. Demokrasi agonistic mengubah
konflik kawan musuh mejadi kawan lawan. Musuh itu cenderung menghancurkan, akan
tetapi lawan persaingan yang hanya bertentangan dengan ide atau gagasan. Demokrasi ini,
mengakui adanya konflik yang terjadi dalam perdebatan politik di ruang publik. Jadi BPD
dalam demokrasi agonistic ini sebagai demokrasi representasi, serta memiliki kewenangan
dalam pemerintahan Desa. BPD dituntut untuk menampung aspirasi masyarakat yang
disampaikan dalam forum diskusi Desa. BPD juga merupakan pengontrol, menimbang
keputusan-keputusan yang dibuat bersama Kepala Desa dan perangkat perangkat Desa
lainnya.

Di Jawa Tengah, BPD dan Kepala Desa saling bertolak belakang, saling menjatuhkan. Dalam
hal pembangunan, BPD menyampaikan berkaitan tentang pembangunan yang akan
dilakukan, akan tetapi penyampaiannya tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati
dengan Pemerintah Desa. Pertanyaannya adalah apakah lembaga tersebut layak sebagai
lembaga representasi. Pemimpin yang dapat menggerakkan politik di Desa dan tidak
memikirkan dirinya sendiri merupakan pemimppin yang baik.

Adapun tipe tipe kepemimpinan:

1. Kepemimpinan konservatif involutif yaitu kepemimpinan dengan kinerja atau


bekerja apa adanya, menikmati kekuasaan dan kekayaandemokrasi dan kesejahteraan
rakyat, serta menunggu arahan dari atasan.
2. Kepemimpinan regresif yaitu pemimpin yang memiliki watak otokratif, dalam arti
kekuasaan dipegang oleh satu orang dan tipe ini cenderung anti perubahan.
3. Kepemimpinan inovatif yaitu pemimpin yang memiliki kesadaran baru, mengelola
kekuasaan untuk masyarakat banyak, transparan, akuntabel, dan memperluas dalam
menampung aspirasi masyarakat. Tipe ini selalu ada perubahan dalam memimpin.

Anda mungkin juga menyukai