DAFTAR PUSTAKA
BNF, 2005, BNF 49th ed, British National Folmulary, Royal Pharmaceutical,
Society of Great Britain.
Dahlan, Z. &Soemantri S. E., 2001, Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi III,
Jakarta, Fakultas Kedokteran Indonesia.
Edward, R, 2012, Penyakit Infekai Paru, Daniel, K., O, Buku Saku Hitam
Kedokteran Paru, Halaman 196, 108, 199, 200, 2005, Jakarta, PT Indeks.
Gan, V.S.H., & Istiantoro, Y.H., 2007, Penisilin, Sefalosporin, dan Antibiotik
Betalaktam lainnya, dalam Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdi, dan
Elysabeth., Farmakologi dan Terapi, Halaman 667-668, 681, Bagian
Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
MIMS, 2010, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Edisi 9, Halaman 194 &
2002, Jakarta, Media Data Indonesia.
Price, S. A., & Wilson, L. M., 1994, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, Edisi keempat, diterjemahkan oleh Peter, A., Jakarta, penerbit
buku kedokeran EGC.
Robbins, & Kumar, 1987, Buku Ajar PatologiEdisi keempat, Halaman 153,
Diterjemahkan oleh staf pengajar laboratorium patologi anatomik fakultas
kedokteran Universitas Airlangga, Jakarta, Universitas Airlangga.
RSUD Soetomo Surabaya, 1994, Pedoman dan Diagnosis Terapi LAB/UPF ilmu
Penyakit Paru, Halaman 12, Surabaya RSUD Soetomo Surabaya.
Tjay, T. H., & Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya,Halaman 63, 65, 66, Edisi kelima, Jakarta, PT Elex
Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Tjay, T. H., & Rahardja, K., 2007, Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya, Edisi keenam, Jakarta, PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia.