interaksi global
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
JAN
14
4. Interaksi Budaya
Interaksi dengan budaya asing menghasilkan kebudayaan baru yang semakin memperkaya budaya.
a. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan tertentu (asli) di hadapkan
dengan kebudayaan lainnya (asing).
b. Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua atau lebih kebudayaan yang ditandai dengan hilangnya
kebudayaan asli dan membentuk suatu kebudayaan yang baru.
c. Amalgamasi
Amalgamasi adalah proses penyatuan dua atau lebih rasa tau kebudayaan melalui proses
perkawinan.
1. Budaya Tradisional
Budaya tradisional adalah kebudayaan yang terbentuk dari keanekaragaman suku di Indonesia
serta dipengaruhi oleh sejarah, kebiasaa, dan adat masa lalu.Keberadaan budaya tradisional dapat
diketahui dari berbagai jenisnya sebagai berikut.
a. Kesenian tradisional, merupakan suatu kesenian yang berasal dari daerah tertentu dan memiliki ciri
khas.
b. Bahasa tradisional, atau dikenal dengan sebutan bahasa daerah yang menjadi ciri khas masyarakat
di daerah tersebut.
c. Lagu tradisional,dikenal juga dengan sebutan lagu daerah, merupakan nyanyian atau lagu yang
menjadi ciri khas daerah tersebut
d. Tarian tradisional, merupakan tarian khas dari daerah tertentu yang memiliki arti penting karena
fungsinya sebagai sebuah penghormatan dan memiliki nilai sendiri.
e. Alat musik tradisional, merupakan alat musik khas dari suatu daerah yang digunakan untuk
membawakan lagu daerah dan mengiringi tari daerah.
f. Pakaian tradisional, merupakan pakaian khas dari suatu daerah yang berbeda dengan daerah
lainnya.
g. Senjata tradisional, merupakan senjata khas dari derah tertentu yang digunakan oleh para leluhur.
h. Rumah tradisional, atau sering disebut dengan rumah adat ini memiliki ciri khas derahnya masing-
masing.
i. Permainan dan olahraga tradisional, merupakan permainan dan olahraga yang berkembang dari
daerah tertentu.
j. Makanan tradisional, merupakan makanan khas dari suatu daerah tertentu.
F. Amdal
Amdal merupakan keseluruhan prosrs pelestarian lingkungan mulai dari kerangka acuan,
analisis dampak lingkungan (andal), rencana pengelolaan lingkungan (RKL), dan rencana
pemantauan lingkungn (RPL). Amdal harus dilakukan dengan dua macam cara sebagai berikut.
a. Amdal harus dilakukan pada proyek pembangunan yang akan dilaksanakan. Apabila pemilik atau
pemrakarsa proyek tidak melakukannya, mereka akan dianggapmelanggar undang-undang dan
tidak akan mendapat perizinan untuk pembangunan proyek tersebut;
b. Amdal harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak akibat proyek-proyek pembangunan.
Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses yang
lebih besar dan penting. Amdal mencakup :
1. Pengelolaan lingkungan;
2. Pemantauan proyek;
3. Pengelolaan proyek;
4. Pengambilan keputusan;
5. Dokumen yang penting.
Sejak awal perencanaan proyek, pemerintah menghendaki diadakan studi penyajian informasi
lingkungan (PIL). PIL merupakan alat pemerintah untuk memutuskan apakah pryek yang diusulkan
memerlukan kegiatan amdal atau tidak. Keputusan-keputusan yang dapat diambil dari amdal antara
lain :
a. Proyek tidak boleh dibangun;
b. Proyek boleh dibangun dengan persyaratan tertentu yang harus diikuti pemilik proyek;
c. Proyek boleh diangun sesuai usulan.
Dengan mempelajari amdal, pengambil keputusan menganalisis hal-hal sebagai berikut :
a. Apakah proyek akan menimbulkan dampak pada kualitas lingkungan hidum melampaui ambang
yang sudah ditetapkan;
b. Apakah proyek akan menimbulkan dampak pada proyek lain sehingga terjadi pertentangan;
c. Sejauh mana pengaruh proyek terhadap lingkungan yang lebih luas.
Laporan amdal merupakan dokumen yang penting sebagai bahan atau sumber informasi yang
mendetail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian, pelaksanaan proyek, dan
gambaran kedaan lingkungan di masa yang akan datang meliputi dampak-dampak yang tidak dapat
dihindari, aktivitas atlernatif, dampak jangka pendek dan jangka panjang, serta dampak yang
menyebabkan kerusakan.
Informasi tersebut akan sangat bermanfaat untuk berbagai macan keperluan antara lain :
a. Pembanding dalam analisis hasil pemantauan;
b. Sumber informasi bagi proyek-proyek lain yang akan dibangun di sekitarnya;
c. Dokumen penting yang dapat digunakan di pengadilan, terutama dalam menghadapi tuntutan
pengusaha lain, masyarakat, ataupun instansi pengawas.
G. Ekolabel
Sertifikat ekolabel adalah sebuah label produk yang menunjukkan bahwa produk tersebut
diproduksi dengan mengindahkan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan hidup. Dengan ini
konsumen dapat mengetahui mna produk yang ramah lingkungan dan mana yang tidak. Sertifikat
ekolabel untuk produk yang bahan bakunya berasal dari sumber daya alam, dan menunjukkan
produk tersebut benar-benar berasal dari sumber daya alam yang dikelola secara lestari serta
proses produksinya tidak merusak lingkungan.
Ada tiga kriteria utama konsep kelestarian sumber daya alam di dalam sertifikasi ekolabel.
Ketiga kriteria itu adalah kelestarian produksi, ekologi, dan sosial budaya.
Dalam sertifikasi ekolabel, ada dua prinsip yang dipegang teguh. Pertama, sertifikasi ini bersifat
sukarela sesuai dengan kebutuhan pasar (market-based approach). Kedua, proses sertifikasi
dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang independen.
Di Indonesia, sertifikasi ekolabel baru diterapkan terhadap produk hasil huatn, terutama kayu
dan olahannya. Pelaksanaannya harus dilakukan karena tingkat kerusakan hutan di Indonesia
sudah sangat memprihatinkan. Selain itu sertifikasi ekolabel sudah menjadi keniscayaan global di
dalam perdagangan internasional. Kinerja ekspor Indonesia bisa sangat terganggu kalau industri
ekspornya tidak memenuhi persyaratan ekolabel, padahal tidak sedikit industri, terutama industri
hasil hutan yang kelangsungan hidupnya sangat dipengaruhi pasar ekspor.
Sertifikasi ekolabel pertama kali dlakukan di Jerman pada tahun 1977. Program ini dikenal
dengan nama Blue Angel Program. Tiga tahun kemudian, Jepang, Kanada dan Amerika Serikat
melakukan hal yang sama. Gagasan ini kemudian menyebar ke seluruh dunia pada tahun 1990.
Diposting 14th January 2016 oleh KelompokTigaGeografi
1
Lihat komentar
Memuat