Anda di halaman 1dari 15

Budaya nasional dan

interaksi global

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis
1.
JAN

14

Budaya Nasional dan Interaksi Global


A. Sebaran Keagamaan Budaya Nasional
1. Konsep Budaya
Budaya merupakan pengembangan majemuk dari budi daya, yang berarti daya dari budi.Jadi,
budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan karsa.Dalam kehidupan bermasyarakat,
budaya membekali anggotanya pedoman perilaku dalam bertindak.Budaya terbentuk dari beberapa
unsur yang saling terkait yang dapat berupa ide, artefak, dan aktivitas. Unsur-unsur kebudayaan
secara universal antara lain sebagai berikut:
a. Bahasa
Bahasa merupakan alat pengantar dalam berkomunikasi.Bahasa memiliki perbedaan untuk setiap
wilayah di Indonesia.perbedaan bahasa ditentukan oleh adat istiadat, wilayah, dan demografi.
b. Sistem Pengetahuan
Pengetahuan sangt berguna untuk melahirkan ide-ide yang baru dan kratif.oleh karena itu, budaya
tersebut dapat dipertahankan. Tanpa adanya pengetahuan budaya tersebut tidak akan tercipta,
apalagi berkembang.
c. Organisasi Sosial
Manusia membutuhkan manusia lain dalam hidupnya. Maka, organisasi social muncul untuk
memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial.
d. Peralatan Hidup dan Teknologi
Manusia mengambangkan peralatan hidup dan teknologi untuk dapat menyiasati lingkungan tempat
tinggalnya.
e. Mata Pencarian
Mausia memiliki naluri untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.Maka, manusia berusaha untuk
mendapatkan mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhannya.
f. Sistem Religi
Sistem religi muncul untuk memenuhi kebutuhan manusia yang kuasa.Manusia sadar terdapat zat
yang menguasai seluruh bumi dan alam semesta.
g. Kesenian
Manusia tidak hanya memerlukan kebutuhan fisik, tetapi juga memerlukan sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan psikis mereka.Oleh karena itu maka manusia menciptakan kesenian yang
dapat dirasa dan didengar.
Unsur kebudayaan universal diatas diturunkan lagi menjadi kebudayaan khusus.Faktor
geografis yang mempengaruhi unsur budaya diatas membentuk daerah kebudayaan.Hal ini karena
terdapat keterkaitan antara aspek alam (faktor geografis) dengan aspek manusia (kebudayaan).

2. Budaya Lokal dan Budaya Nasional


a. Budaya Lokal
Budaya lokal dapat dikatakan sebagai budaya yang dimiliki oleh daerah atau suku bangsa yang
bersifat khas dan diwariskan secara turun temurun dalam ruang lingkup wilayah tersebut. Budaya
lokal lahir ketika penduduk suatu daerah telah memiliki segala bentk cara-cara berprilaku, bertindak
serta pola piker yang sama.
Kemajemukan budaya lokal di Indonesia tercermin dari keragaman budaya dan adat istiadat
penduduk.Kehidupan suku bangsa di Indonesia memiliki perbedaan-perbedaan yang mencerminkan
keragaman budaya.
b. Budaya Nasional
Budaya nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional.Budaya lokal
merupakan pembentuk budaya nasional. Dengan demikian, budaya nasional merupakan gabungan
dari budaya lokal atau daerah yang ada di suatu Negara.dalam kebudayaan nasional terdapat unsur
kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing dari proses akulturasi maupun asimilasi yang
menjadi unsur pemersatu bangsa..kebudayaan nasional memberi identitas kepada bangsa
Indonesia dan dapat dipakai oleh seluruh masyarakat.

3. Pengaruh Geografis Terhadap Keragaman Budaya


Keragaman budaya suatu wilayah bergantung pada faktor geografis.Pada umumnya budaya
yang berkembang di suatu wilayah cenderung menunjukkan karakteristik dan pemenuhan
kebutuhan masyarakat daerah itu sendiri.Kebudayaan daerah di Indonesia sangatlah beragam. Hal
ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan batas-batas geografis antara lain sebagai
berikut:
a. Letak Geografis
Keadaan geografis Indonesia yang sangat luas telah memaksa penduduk untuk menetap di daerah
yang terpisah satu sama lain. Keterbatasan teknologi komunikasi pada masa lalu menyebabkan
isolali geografis antar masyarakat yang tersebar di berbagai pulau.
b. Posisi Strategis
Menurut Koentjaraningrat, budaya lokal Indonesia banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindhu-
Budha, Islam, dan Eropa. Hal ini tidak terlepas dari posisi Indonesia yang berada di jalur strategis,
yaitu terletak diantara dua benua dan dua samudra yang menjadi perlintasan hubungan antar
bangsa.
c. Kondisi Ekologis
Lingkungan ekologis terbentuk dari struktur tanah, iklim, dan topografi memberikan kontribusi bagi
kondisi penduduk baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya.Perbedaan ekologis berpengaruh
terhadap kemajemukan budaya lokal di Indonesia.

4. Interaksi Budaya
Interaksi dengan budaya asing menghasilkan kebudayaan baru yang semakin memperkaya budaya.
a. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul akibat suatu kebudayaan tertentu (asli) di hadapkan
dengan kebudayaan lainnya (asing).
b. Asimilasi
Asimilasi adalah pembauran dua atau lebih kebudayaan yang ditandai dengan hilangnya
kebudayaan asli dan membentuk suatu kebudayaan yang baru.
c. Amalgamasi
Amalgamasi adalah proses penyatuan dua atau lebih rasa tau kebudayaan melalui proses
perkawinan.

B. Kearifan Lokal Dalam Budaya Nasional Indonesia


1. Kearifan Lokal
Kearifan lokal (local wisdom) adalah tata nilai atau perilaku hidup masyarakat lokal dalam
berinteraksi dengan lingkungan tempatnya hidup secara arif.Kearifan lokal berasal dari nenek
moyang yang menyatu dalam kehidupan manusia yang diturunkan dari generasi ke
generasi.Kearifan lokal dibangun sebagai pedoman, pengendali, aturan, dan rambu-rambu untuk
berprilaku hubungannya dengan antar manusia maupun dengan alam.
2. Bentuk Kearifan Lokal dalam Budaya Nasional
Bentuk-bentuk kearifan lokal dalam masyarakat data berupa nilai, norma, kepercayaan, dan
aturan-aturan khusus. Beberapa bentuk kearifan lokal yang berperan dalam pengelola sumber daya
alam dan lingkungannya dalam kebudayaan masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Kearifan Lokal dalam Bidang Pertanian
1) Subak di Bali
2) Pranoto mongso di Jawa
3) Nyabuk gunung di Jawa
4) Masyarakat Undau Mau di Kalimantan Barat

b. Kearifan Lokal dalam Falsafah, Tradisi, dan Kepercayaan


1) Kearifan Suku Mentawai, Sumatra Barat
2) Falsafah hidup suku Baduy di Banten

c. Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam


1) Konservasi laut Orang Bojo di Togean
2) Kepercayaan terhadap alam di Papua
3) Tradisi Tana suku Dayak Kenyah di Kalimantan Timur

d. Kearifan Lokal dalam Cerita Budaya, Petuah, dan Sastra


1) Pasang ri kajang, pesan leluhur masyarakat adat Kajang Tana Toa, kabupaten Bulukumba
2) Semong daam cerita rakyat Aceh
3) Kearifan lokal dalam sastra Melayu

e. Kearifan Lokal dalam Mitos Masyarakat


1) Hutan larangan di Kampung Naga, Jawa Barat
2) Lubuk Larangan, Sumatera Barat
3) Mitos terhadap pohon-pohon dan hewan keramat

f. Kearifan Lokal dalam Seni Arsitektur Rumah Adat


Konsep kearifan lokal juga terdapat dalam seni arsitektur rumah adat suku-suku di
Indonesia.Diasanya rumah adat dibangun dengan menyelaraskan alam sekitar. Seperti, rumah adat
Bali dengan kearifan lokalnya terbukti ramah lingkungan, memperhatikan konsep Tri Hita Karana, Tri
Mandala, Asta Bumi, dan Asta Kosala Kosali.

3. Pentingnya Menjaga Kearifan Lokal Untuk Kelestarian Alam


Akhir-akhir ini eksistensi karifan lokal dirasa semakin memudar dengan kelompok
masyarakat.Apalagi ditempa dengan pengaruh interaksi dengan budaya luar tanpa disaring nilai-
nilai positifnya.Kesalahan pengelolaan sumber daya alam memang bukan menjadi masalah baru,
namun saat ini belum ada solusi tepat untuk melestarikannya.Pengelolaan dan memanfaatkan
sumber daya alam yang arif dengan teknologi tinggi juga belum tentu menjamin kelestarian
alam.Kearifan lokal menjadi suatu alternative untuk menyelesaikannya.Kearifan lokal sangat penting
untuk dikaji dan dilestarikan keberadaannya.Selain itu, kearifan lokal penting untuk menjaga nilai-
nilai budaya dan kelestarian lingkungan alam.

C. Pengaruh Interaksi Global Terhadap Budaya Nasional


Global mempunyai arti menyeluruh, bersifat mendunia, sehingga dapat ditarik kesimpulan global
adalah mencakup atau mempengaruhi dunia.Dalam era global seperti sekarang ini, interaksi antar
Negara sangat mudah terjadi.Era global dikenal dengan istilah globalisasi.
1. Globalisasi
Globalisasi adalah suatu proses dunia menjadi satu tanpa batas. Proses globalisasi ini terjadi
antara akhir abad ke-20 dan permulaan abad ke-21. Dengan adanya globalisasi, dunia menjadi
seperti borderless atau tanpa sekat. Hal yang paling mendapat pengaruh globalisasi
adalahtrade(perdagangan), travel (pariwisata), dan telekomunikasi.
a. Saluran Globalisasi
Globalisasi tidak begitu saja sampai ke masyarakat, akan tetapi membutuhkan saluran.
Beberapa saluran yang dapat mempercepat proses globalisasi antara lain sebagai berikut:
1) Komunikasi dan transportasi;
2) Perdagangan internasional;
3) Pariwisata internasional;
4) Migrasi internasional;
5) Kerjasama antar Negara;
6) Media massa.
b. Dampak Globalisasi
Disisi lain globalisasi memberi dampak positif, namun tidak sedikit pula dampak dampak
negative yang ditimbulkan. Berikut dampak-dampak globalisasi.
Dampak positif Dampak negative
Akses berkomunikasi dan Interaksi masyarakat semakin berkurang
informasi semakin mudah. karena interaksi lebih banyak dilakukan
melalui teknologi komunikasi.
kemajuan transportasi- Polus udara dan lingkungan
menyebabkan mobilitas tinggi -penggunaan bahan bakar yang semakin
bertambah
- meningkatkan angka kemacetan
Mudah mendapatkan barang- timbul masyarakat dengan pola konsumtif
komoditas dari berbagai -lunturnya rasa cinta terhadap produk
Negara dalam negeri
Kualitas SDM semakin- persaingan dunia kerja menjadi semakin
meningkat. Masyarakat berat
semakin gencar meningkatkan- spesialis dalam berbagai bidang pekerjaan
kualitas SDM sebagai
antisipasi persaingan global.
Sikap toleransi semakin - sikap individulistik
berkembang - kepekaan sosial semakin memudar
Pengelolaan SDA dengan - eksploitasi SDA secara berlebih
teknologi canggih -banyak kerusakan lingkungan alam
Berkembangnya demokrasi - Ideologi asing mudah masuk sehingga
mengubah tata nilai dalam masyarakat
- adopsi budaya yang belum tentu sesuai
dengan kepribadian bangsa.

2. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Nasional


Pengaruh globalisasi yang mengancam jati diri bangsa adalah masuknya unsur-unsur budaya
yang bertentangan dengan budaya nasional. Di era globalisasi ini, setiap bangsa bebas keluar
masuk memberikan pengaruhnya kepada bangsa lain. Akibatnya, berbagai paham dan ideologi pun
masuk ke bangsa ain, begtu pula bangsa Indonesia.Globalisasi dewasa ini merambah hampir di
semua bidang kehidupan kehidupan.Tidak semua masyarakat menerima globalisasi dengan tangan
terbuka. Ketidaksiapan menerima globalisasi akan menciptakan perubahan dalam masyarakat.
Beberapa dampak akibat ketidak siapan dalam penerimaan globalisasi adalah sebagai berikut:
a. Kesenjangan Budaya (Cultural Lag)
cultural lag adalah suatu kondisi dimana terjadi kesenjangan antara berbagai bagian dalam
suatu kebudayaan. Dapat dikatakan cultural lagmerupakan suatu ketertinggalan kebudayaan.
b. Gegar Budaya (Culture Shock)
Culture shock atau disebut gegarbudaya merupakan istilah psikologis untuk menggambarkan
keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial budaya yang
berbeda.Globalisasi banyak membawa unsur-unsur budaya baru yang mungkin mengakibatkan
kekagetan oleh masyarakat yang tidak siap menerimanya.
3. Kearifan Lokal Sebagai Temeng Arus Negatif Globalisasi
Arus global dapat cepat menggerus nilai-nilai budaya lokal termasuk kearifan lokal yang
dipegang oleh masyarakat.Jika ditelusur lebih dalam, nilai-nilai kearifan lokal dalam budaya
penduduk Indonesia selaras dengan isu-isu seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan lingkungan
hidup.Globalisasi telah mendorong terjadinya pergeseran atau perubahan terhadap system atau
aturan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Kearifan lokal dapat dijadikan sebagai dasar pijakan dalam penyusunan strategi dalam
pelestarian dan pengembangan budaya.Upaya memperkuat jati diri daerah dapat dilakukan melaui
penanaman nilai-nilai budaya dan kesejarahan senasip sepenanggungan diantara warga.oleh
karena itu.Oleh karena itu, perlu dilakukan revitalisasi budaya daerah dan penguatan budaya
daerah.Upaya tersebut dapat meminimalisasi dampak negatif atau menahan gemburan nilai-nilai
yang merusak kepribadian bangsa ketika interaksi kebudayaan antar bangsa semakin intensif, maka
sangat diperlukan ketahanan budaya yang tangguh.

D. Budaya Tradisional Sebagai Potensi Wisata dan Ekonomi

1. Budaya Tradisional
Budaya tradisional adalah kebudayaan yang terbentuk dari keanekaragaman suku di Indonesia
serta dipengaruhi oleh sejarah, kebiasaa, dan adat masa lalu.Keberadaan budaya tradisional dapat
diketahui dari berbagai jenisnya sebagai berikut.
a. Kesenian tradisional, merupakan suatu kesenian yang berasal dari daerah tertentu dan memiliki ciri
khas.
b. Bahasa tradisional, atau dikenal dengan sebutan bahasa daerah yang menjadi ciri khas masyarakat
di daerah tersebut.
c. Lagu tradisional,dikenal juga dengan sebutan lagu daerah, merupakan nyanyian atau lagu yang
menjadi ciri khas daerah tersebut
d. Tarian tradisional, merupakan tarian khas dari daerah tertentu yang memiliki arti penting karena
fungsinya sebagai sebuah penghormatan dan memiliki nilai sendiri.
e. Alat musik tradisional, merupakan alat musik khas dari suatu daerah yang digunakan untuk
membawakan lagu daerah dan mengiringi tari daerah.
f. Pakaian tradisional, merupakan pakaian khas dari suatu daerah yang berbeda dengan daerah
lainnya.
g. Senjata tradisional, merupakan senjata khas dari derah tertentu yang digunakan oleh para leluhur.
h. Rumah tradisional, atau sering disebut dengan rumah adat ini memiliki ciri khas derahnya masing-
masing.
i. Permainan dan olahraga tradisional, merupakan permainan dan olahraga yang berkembang dari
daerah tertentu.
j. Makanan tradisional, merupakan makanan khas dari suatu daerah tertentu.

2. Potensi Wisata Budaya Tradisional Sebagai Bentuk Ekonomi Kreatif


Kekayaan alam dan budaya di Indonesia sangat beranekaragam, hal tersebut menjadi sebuah
potensi dalam bidang pariwisata.Selain keindahan alam Indonesia, budaya tradisional juga dapat
dijadikan sebagai potensi untuk meningkatkan bidang pariwisata, salah satunya dalam
pengembangan ekonomi kreatif.Ekonomi kreatif sebagai potensi wisata budaya tradisional bertujuan
bersumber dari seni budaya dan tradisi serta kearifan lokal masyarakat adat.Oleh karena itu,
ekonomi kreatif mempunyai peranan untuk mempromosikan sekaligus melestarikan budaya
tradisional. Contoh daerah-daerah di Indonesia yang telah mengembangkan ekonomi kreatif
sebagai potensi budaya tradisional adalah sebagai berikut:
a. Daerah Tapanuli, Sumatra Utara
Di daerah ini berbagai budaya tradisional telah dikembangkan menjadi ekonomi kreatif tari tor-tor,
rumah adat bolon, dank ain ulos.
b. Daerah Kampung Laweyan Solo, Jawa Tengah
Sejak abad XIV, Laweyan sudah menjadi pasar perdagangan pakaian.saat ini, Laweyan terkenal
sebagai kampong batik.
c. Daerah Kalimantan
Potensi budaya tradisional yang dapat dijadikan sumber ekonomi kreatif misalnya pada masyarakat
suku Dayak di Kalimantan.
d. Daerah Sulawesi
Suku Toraja di Sulawesi terkenal dengan ritual pemakaman, rumah adat tongkonan, dan ukiran
kayunya. Rambu Solo, upacara pemakaman yang berlangsung selama berhari-hari merupakan
potensi wisata budaya tradisional yang menarik wisatawan domestic dan mancanegara untuk
berkunjung.
e. Daerah Ubud, Bali
Pesona Desa Ubud telah diketahui hingga ke mancanegara, tidak hanya karena pemandangan
alamnya, tetapi juga potensi budaya tradisionalnya.Pertunjukan seni seperti sendratari kecak dan
pameran lukisan juga pameran ukiran merupakan pertunjukan yang selalu digelar setiap harinya di
museum dan galeri di Desa Ubud.Selain itu, kekhasan kulinernya seperti, bebek bengil merupakan
kekayaan tradisional yang dapat menjadi potensi pengembangan ekonomi kreatif.
f. Kampung Sade, Nusa Tenggara Barat
Kampung Sade merupakan perkampungan suku Sasak dengan jumlah oleh penduduknya sekitar
700 jiwa.Kampung Sasak memiliki kebudayaan tradisional yang masih dijaga kelestariannya.Hal ini
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan perekonomian
penduduknya.
g. Kampong Adat Bena, Nusa Tenggara Timur
Kampung Adat Bena memiliki kekhasan tersendiri yang dapat menarik minat wisatawan untuk
berkunjung.Kampung Adat Bena didesain berbentuk perahu dan juga dapat berfungsi sebagai
banteng pertahanan.
h. Pulau Morotai, Maluku Utara
Pulau Morotai terkenal dengan budaya tradisionalnya seperti upacara adat yang diperuntukkan agar
terjadi keseimbangan alam atas penggunaan sumber daya laut.Selain upacara adat, tarian
tradisional yang ada di pulau Morotai merupakan budaya tradisional yang melengkapi keindahan
bahari Pulau Morotai.Peninggalan sejarah Perang Dunia II menjadi nilai potensi wisata untuk
pengembangan ekonomi kreatif di Pulau Morotai.
i. Raja Ampat, Papua
Wilayah Raja Ampat menyimpan potensi wisata yang sangat besar bahkan sudah dikenal di
mancanegara.Potensi wisata budaya tradisional untuk pengembangan ekonomi kreatif gencar
dilakukan.

KEARIFAN DALAM PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM


A. Kegiatan Pertanian yang Berkelanjutan
1. Sejarah Pertanian Berkelanjutan
Sistem Pertanian yang berkalanjutan adalah back to nature. Konsep ini mengandung arti bahwa
sistem pertanian hendaknya tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras, dan seimbang dengan
lingkungan. Pertanian patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah alamiah.
Pada tahun 1920-an mulai tumbuh kesadaran baru untuk mempertimbangkan aspek biologis dan
ekologis dalam pengelolaan industri pertanian. Hal ini dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa berikut.
a. Pada sekitar tahun 1930-an di Amerika Serikat muncul konsep pertanian lingkungan (eco
agriculture)sebagai solusi atas merosotnya produktivitas lahan dan bencana erosi yang menimpa
sentra-sentra produksi pertanian;
b. Pada awal tahun 1940-an mulai terdapat keseimbangan antara penggunaan teknologi kimia dan
biologi, melalui konsep pengendalian hayati hama dan penyakit (biological control for pest and
diseases).
Paradigma modernisasi pertanian bertujuan untuk mengubah sektor pertanian tradisional
menjadi sektor pertanian modern yang mampu meningkatakan produksi sektor pertanian.
Paradigma ini menjadi rujukan bagi semua pemerintahan di Negara-negara yang sedang
berkembang dalam membangun sektor pertanian mereka. Paradigma itu benama revolusi hijau.
2. Pentingnya Usaha Pertanian yang Berkelanjutan
Dampak negatif dari perkembangan teknologi pertanian menurut Dr. Peter Goering
menimbulkan embpat dampak positif yang mendorong sistem budidaya pertanian harus
berkelanjutan. Keempat dampak itu adalah sebagai berikut.
a. Perubahan sikap petani untuk tidak lagi mengutamakan penggunaan pestisida dan mendukung
sistem pertanian organik terpadu;
b. Permintaan produk organik. Masyarakat semakin sadar akan arti kesehatan sehingga sangat
memperhatikan kualitas produk makanan dan minuman yang dikonsumsi, baik dari segi proses
produksi maupun mutu kandungan gizi;
c. Keterkaitan petani dan konsumen. Di Negara-negara maju permintaan produk-produk pertanian
organik rata-rata naik 10%-30% per tahun;
d. Perubahan kebijakan pembangunan pertanian yang tidak lagi hanya berorientasi hasil (product
oriented), tetapi juga dengan memperhatikan aspek kelestarian sumber daya alam secara serius.
Secara umum, pertanian barkelanjutan bertujuan untuk meningkatakan kualitas kehidupan
(equality of life). Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Manguiat, ada beberapa kegiatan yang
diperlukan. Beberapa kegiatan itu antara lain adalah meningkatkan pembanguna ekonomi,
memprioritaskan kecukupan pangan, meningkatkan pengembangan sumber daya manusia, dan
menjaga stabilitas lingkungan.
Asas-asas yang harus diperhatikan dalam pertanian berkelanjutan menurut Dr. Luth Ibrahim
Nasution, seorang pakar pertahanan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), antara lain sebagai berikut.
a. Sumber daya biologis harus dimanfaatkan atau dikelola sesuai dengan kemampuan dan kodrat
alamiahnya;
b. Kualitas lingkungan hidup dan produktivitas sumber daya alam yang diwariskan oleh suatu generasi
kepada generasi selanjutnya sekurang-kurangnya harus sama dengan kualitas lingkungan hidup
dan produktivitas sumber daya alam dari generasi sebelumnya;
c. Penggunaan sumber daya biologi yang dapat diperbarui lebih diprioritaskan;
d. Teknologi dan manajemen pertanian yang diterapkan tidak mengurangi keragaman alamiah
(biodiversity) yang ada;
e. Pengelolaan usaha tani diarahkan pada integrated and multiple use of natural resources;
f. Penggunaan material harus dalam rantai alamiah sepanjang mungkin;
g. Penggunaan material dalam usaha tani tidak mengganggu dinamika ekosistem.
h. Usaha tani tidak menimbulkan limbah;
i. Kuantitas dan kualitas produksi pertanian harus melampaui kuantitas dan kualitas produk-produk
buatan atau sintetik;
j. Kuantitas dan kualitas komoditas pertanian yang dihasilkan harus dapat memenuhi kebutuhan
minimal manusia yang jumlah dan permintannya meningkat.
Menurut Harwood, ada tiga hal yang harus dilaksanakan dalam pembangunan pertanian
berkalanjutan. Hal-hal itu adalah sebagai berikut.
a. Produksi pertanian harus ditingkatkan tetapi efisien dalam pemanfaatan sumber daya;
b. Proses biologi harus dikontrol oleh sistem pertanian itu sendiri (bukan bergantung pada masukan
yang berasal dari luar pertanian);
c. Daur hara dalam sistem pertanian harus lebih ditingkatkan dan bersifat lebih tertutup.

B. Kegiatan Pertambangan yang Berkelanjutan


Konsep pengelolaan usaha pertambangan yang berkelanjutan mengacu pada pendekatan
manajemen yang efisien serta mengintgrasikan isu-isu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Tujuannya
adalah untuk menciptakan keuntungan jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan dan
mencoba mendapatkan dukungan, kerja sama, dan kepercayaan dari masyarakat di sekitar daerah
pertambangan.
Pengelolaan tambang yang berkelanjutan memerlukan adanya komitmen perusahaan
terhadap nilai-nilai keberlanjutan. Selain itu, struktur organisasi sistem manajemen yang memadai
juga diperlukan.
Manajemen yang berkelanjutan juga bergantung pada perilaku etis individu serta kepercayaan
untuk mendorong partisipasi dan komitmen dari pihak terkait. Hal ini memungkinkan pengambilan
keputusan yang tepat dan mendorong individu untuk mengambil risiko dalam setiap perbaikan yang
dilakukan. Oleh karena itu, manajemen berkelanjutan menawarkan berbagai manfaat potensial
sebagai berikut.
a. Reputasi perusahaan meningkat dengan risiko kerugian rendah;
b. Efisiensi operasional yang lebih tinggi dengan pengelolaan keselamatan dan kesehatan,
penggunaan energy, sumber daya, dan proses produksi yang berkelanjutan;
c. Perncanaan dan pengendalian dari pelaksanaan sistem manajemen, dan filosofi perbaikan terus-
menerus berkaitan dengan pengelolaan yang berkelanjutan dapat ditingkatkan;
d. Akses terhadap sumber daya mineral lebih midah sehingga biaya untuk memperoleh sumber daya
lebih rendah dan tingkat kegagalan proyek berkurang;
e. Perekrutan dan pemberdayaan sumber daya manusia lebih mudah sehingga kepemimpinan,
motivasi, inisiatif, dan pengambilan kebijakan dilaksanakan secara bertanggung jawab;
f. Proyek pembiayaan lebih mudah dan lebih ekonomis. Investor memiliki persepsi konsekuensi
keuangan yang positif karena izin sosial dalm pembiayaan proyek-proyek pertambangan baru lebih
mudah;
g. Biaya pengembangan proyek lebih rendah dengan bantuan pihak-pihak terkait sehingga proses
perizinan lebih cepat.

C. Kegiatan Industri dan Jasa yang Berkelanjutan


Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, atau barang jadi menjadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Kegiatan produksi memang memberikan dampak pada pembangunan berkelanjutan. Hal ini terlihat
dari pengaruhnya baik secara internal, maupun eksternal. Pengaruh internal antara lain sebagai
berikut.
1. Masukam (input) bahan baku dalam keadaan alami;
2. Sumber pembangkit tenaga listrik;
3. Proses transformasi;
4. Pembangkit residu dan racun.
Sementara itu, pengaruh eksternal antara lain terlihat pada hal-hal berikut.
1. Masukan (input) bahan baku industry;
2. Penggunaan produk oleh konsumen;
3. Diposisi akhir dari produk setelah masa manfaatnya berakhir.
Kebutuhan untuk memantau kegiatan dan pengembangan industri mendorong para peneliti
untuk menciptakan beberapa indikator. Menurut Daly, ada tiga indikator penting yang berkaitan
denagn tujuan dari pembangunan berkelanjutan. Ketiganya adalah sebagai berikut.
1. Tingkat penggunaan sumber daya alam terbarukan tidak boleh lebih besar daripada laju
pembaharuan sumber daya;
2. Tingkat penggunaan sumber daya yang tidak terbarukan tidak melebihi jumlah penggantinya yang
dapat diperbaharui;
3. Polusi yang dihasilkan tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi lingkungan.
Hubungan perusahaan jasa dengan pembangunan berkelanjutan yakni ada tiga hal yang perlu
diperhatikan.:
1. Efek domino yang ditawarkan. Dampak terbesar dari kegiatan perusahaan jasa tidak dari apa yang
dilakukannnya, tetapi bagaimana hal itu mempengaruhi perolaku dan pilihan pelanggan;
2. Ancaman Strategis untuk pelanggan, gambar atau model bisnis. Dampak keberlanjutan terhadap
hal ini harus diperhatikan. Industri asuransi misalnya, sangat prihatin tentang bagaimana perubahan
iklim dapat mempengaruhi pelanggan mereka.
3. Kesempatan untuk memberikan kontribusi positif;
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab perusahaan jasa jauh
melampaui kertas daur ulang dan mengurangi penggunaan energi. Ada sejumlah ancaman dan
peluang yang harus dipertimbangkan. Perusahaan-perusahaan jasa harus melihat melampaui
dinding organisasi mereka sendiri. Mereka harus sama-sama meneliti potensi ancaman terhadap
citra mereka sendiri dan kelangsungan hidup dasar pelanggan mereka dan memperhitungkan
perubahn demografis di seluruh dunia.

D. Kegiatan Pariwisata yang Berkelanjutan


Bangsa-bangsa melihat bahwa ada kebutuhan agar pariwisata dikembangkan secara
berkelanjutan dan ramah lingkungan. Banyak Negara telah memperkenalkan peraturan yang
memerlukan survei terhadap dampak lingkungan untuk pengembangan wisata yang lebih besar.
Sejak Rio Summit pada tahun 1992, telah ada inisiatif dalam mendukung pariwisata bekelanjutan di
tingkat internasional. Inisiatif-inisiatif itu adalah sebagai berikut.
a. Pariwisata berkelanjutan memungkinkan penggunaan keanekaragaman hayati secara rasional dan
dapat memberikan kontribusi pada pelestarian keanekaragaman itu;
b. Penegmbangan pariwisata harus dikontrol dan dikelola dengan hati-hati sehingga tetap lestari;
c. Peehatian khusus harus diberikan untuk pariwisata di daerah ekologis dan budaya sensitif, di mana
pariwisata missal harus dihindari;
d. Semua pihak yang terkait, termasuk sektor swasta, memiliki bagian untuk bermain dalam
mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan dan prakarsa yang dilakukan secara sukarela
harus didorong;
e. Kepentingan khusus harus melekat pada tingkat lokal. Mereka tidak hanya bertanggung jawab
untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan tetapi harus memperoleh manfaat tertentu dari
pariwisata.

E. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Prinsip Ekoefisiensi.


Ekoefisiensi telah didefinisikan sebagai sebuah konsep dan strategi dalam pengurangan
ketergantungan terhadap penggunaan alam dalam kegiatan ekonomi. Hal ini dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia (kesejahteraan) serta memungkinkan generasi sekarang dan masa
depan untuk mendapatkan dan menggunakan lingkunagn secara merata.
Ada empat karakteristik utama dari perusahaan ekoefisien yaitu.
1. Perusahaan ekoefisien harus proaktif, bukan reaktif. Kebijakan dibuat dan didorong oleh
perusahaan untuk kepentingannya sendiri dan kepentingan pelanggannya. Hal ini terjadi bukan
karena dipaksa oleh satu atau beberapa kekuatan eksternal;
2. Ekoefisiensi harus dirancang, bukan ditambahkan. Krakteristik ini mengimplikasikan bahwa
optimalisasi ekoefisiensi membutuhkan upaya perusahaan berkaitan dengan produk dan proses
untuk menginternalisasi strategi;
3. Fleksibilitas adalah suatu keharusan dalam implementasi strategi yang ekoefisien. Inovasi teknologi
dan evolusi pasar harus selalu diperhatikan;
4. Ekoefosiensi bersifat menyeluruh, tidak sporadis. Pada lingkungan bisnis global yang modern,
usaha yang dilakukan tidak hanya harus bersifat lintas sektor industri, tetapi juga bersifat lintas
batas nasional dan budaya.

F. Amdal
Amdal merupakan keseluruhan prosrs pelestarian lingkungan mulai dari kerangka acuan,
analisis dampak lingkungan (andal), rencana pengelolaan lingkungan (RKL), dan rencana
pemantauan lingkungn (RPL). Amdal harus dilakukan dengan dua macam cara sebagai berikut.
a. Amdal harus dilakukan pada proyek pembangunan yang akan dilaksanakan. Apabila pemilik atau
pemrakarsa proyek tidak melakukannya, mereka akan dianggapmelanggar undang-undang dan
tidak akan mendapat perizinan untuk pembangunan proyek tersebut;
b. Amdal harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak akibat proyek-proyek pembangunan.
Amdal bukanlah suatu proses yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proses yang
lebih besar dan penting. Amdal mencakup :
1. Pengelolaan lingkungan;
2. Pemantauan proyek;
3. Pengelolaan proyek;
4. Pengambilan keputusan;
5. Dokumen yang penting.

Sejak awal perencanaan proyek, pemerintah menghendaki diadakan studi penyajian informasi
lingkungan (PIL). PIL merupakan alat pemerintah untuk memutuskan apakah pryek yang diusulkan
memerlukan kegiatan amdal atau tidak. Keputusan-keputusan yang dapat diambil dari amdal antara
lain :
a. Proyek tidak boleh dibangun;
b. Proyek boleh dibangun dengan persyaratan tertentu yang harus diikuti pemilik proyek;
c. Proyek boleh diangun sesuai usulan.
Dengan mempelajari amdal, pengambil keputusan menganalisis hal-hal sebagai berikut :
a. Apakah proyek akan menimbulkan dampak pada kualitas lingkungan hidum melampaui ambang
yang sudah ditetapkan;
b. Apakah proyek akan menimbulkan dampak pada proyek lain sehingga terjadi pertentangan;
c. Sejauh mana pengaruh proyek terhadap lingkungan yang lebih luas.

Laporan amdal merupakan dokumen yang penting sebagai bahan atau sumber informasi yang
mendetail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian, pelaksanaan proyek, dan
gambaran kedaan lingkungan di masa yang akan datang meliputi dampak-dampak yang tidak dapat
dihindari, aktivitas atlernatif, dampak jangka pendek dan jangka panjang, serta dampak yang
menyebabkan kerusakan.
Informasi tersebut akan sangat bermanfaat untuk berbagai macan keperluan antara lain :
a. Pembanding dalam analisis hasil pemantauan;
b. Sumber informasi bagi proyek-proyek lain yang akan dibangun di sekitarnya;
c. Dokumen penting yang dapat digunakan di pengadilan, terutama dalam menghadapi tuntutan
pengusaha lain, masyarakat, ataupun instansi pengawas.

Kegunaan amdal bagi pemerintah adalah sebagai berikut :


a. Menghindarkan perusakan lingkungan hidup seperti pencemaran air, pencemaran udara, dan
kebisingan;
b. Menghindarkan pertentangan-pertentanangan yang mungkin timbul dangan masyarakat dan pemilik
proyek lain;
c. Mencegah agar potensi sumber daya yang dikelola tidak rusak;
d. Mencegah rusaknya potensi sumber daya alam yang berada di luar lokasi proyek, baik yang diolah
pengusaha lain, diolah masyarakat, ataupun yang belum diolah;
e. Menyesuaikan proyek pembangunan dengan rencana pembangunan daerah dan nasional, serta
tidak bertentangan dengan proyek lain;
f. Menjamin manfaat yang jelas bagi masyarakat;
g. Sebagai alat pengambil keputusan bagi pemerintah.

Kegunaan amdal bagi pemilik proyek adalah :


a. Memperiapkan cara-cara pemecahan maslah di masa yang akan datang;
b. Sebagai sumber informasi kondisi lingkungan di sekitar lokasi proyek secara kuantitatif, termasuk
informasi sosial ekonomi dan sosial budaya;
c. Melindungi proyek dari tuduhan pelanggaran atau dampak negative yang sebenarnya tidak
dilakukan;
d. Memprediksi masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi di masa yang akan datang;
e. Bahan untuk menganalisis pengelolaan dan sasaran proyek;
f. Bahan uji komperehansif terhadap kelemahan dan kekurangan perencanaan proyek;
g. Panduan untuk menemukan kondisi lingkungan yang membahayakan proyek (bencana alam) serta
mencari kondisi lingkungan yang brguna dan mneunjang proyek.

Kegunaan amdal bagi pemilik modal adalah sebagai berikut :


a. Menemukan prioritas peminjaman sesuai dengan misi;
b. Melakukan pengaturan modal dan promosi dari berbagai sumber modal;
c. Menghindari duplikasi dari proyek lain yang tidak diperlakukan;
d. Menjamin bahwa modal yang dipinjamkan pada proyek sesuai dengan tujuan bank dalam
membantu pembangunan;
e. Dapat menjamin bahwa modal yang dipinjamkan dapat dikembalikan sesuai janka waktu
peminjaman.

Kegunaan amdal bagi masyarakat diantaranya :


a. Turut serta dalam pembangunan di daerah sejak awal, khusunya dalam memberikan masukan,
informasi, atau ikut menjalankan proyek;
b. Mengetahui rencan pembangunan di daerah sekitar sehingga dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi
c. Mengetahui perubahan lingkungan setelah proyek selesai dibangun hingga dapat memanfaatkan
kesempatan yang menguntungkan dan menghindari kerugian akibat adanya proyek
d. Memahami segala hal mengenai proyek secara jelas sehingga menghindarkan kesalahpahaman
dan menggalang kerja sama yang saling menguntungkan;
e. Mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kaitannya dengan proyek, khususnya hak dan
kewajiban masyarakat dengan ikut menjaga dan mengelola kualitas lingkungan.

Kegunaan amdal untuk ilmuwan dan peneliti adalah:


a. Berguna dalam pengembangan ilmi pengetahuan;
b. Berguna dalam penalitian ilmiah;
c. Berguna dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peneliti.

G. Ekolabel

Sertifikat ekolabel adalah sebuah label produk yang menunjukkan bahwa produk tersebut
diproduksi dengan mengindahkan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan hidup. Dengan ini
konsumen dapat mengetahui mna produk yang ramah lingkungan dan mana yang tidak. Sertifikat
ekolabel untuk produk yang bahan bakunya berasal dari sumber daya alam, dan menunjukkan
produk tersebut benar-benar berasal dari sumber daya alam yang dikelola secara lestari serta
proses produksinya tidak merusak lingkungan.
Ada tiga kriteria utama konsep kelestarian sumber daya alam di dalam sertifikasi ekolabel.
Ketiga kriteria itu adalah kelestarian produksi, ekologi, dan sosial budaya.
Dalam sertifikasi ekolabel, ada dua prinsip yang dipegang teguh. Pertama, sertifikasi ini bersifat
sukarela sesuai dengan kebutuhan pasar (market-based approach). Kedua, proses sertifikasi
dilakukan oleh lembaga sertifikasi yang independen.
Di Indonesia, sertifikasi ekolabel baru diterapkan terhadap produk hasil huatn, terutama kayu
dan olahannya. Pelaksanaannya harus dilakukan karena tingkat kerusakan hutan di Indonesia
sudah sangat memprihatinkan. Selain itu sertifikasi ekolabel sudah menjadi keniscayaan global di
dalam perdagangan internasional. Kinerja ekspor Indonesia bisa sangat terganggu kalau industri
ekspornya tidak memenuhi persyaratan ekolabel, padahal tidak sedikit industri, terutama industri
hasil hutan yang kelangsungan hidupnya sangat dipengaruhi pasar ekspor.
Sertifikasi ekolabel pertama kali dlakukan di Jerman pada tahun 1977. Program ini dikenal
dengan nama Blue Angel Program. Tiga tahun kemudian, Jepang, Kanada dan Amerika Serikat
melakukan hal yang sama. Gagasan ini kemudian menyebar ke seluruh dunia pada tahun 1990.
Diposting 14th January 2016 oleh KelompokTigaGeografi

1
Lihat komentar
Memuat

Anda mungkin juga menyukai