Anda di halaman 1dari 6

SAP/SATUAN ACARA PENYULUHAN TIFOID

Mata Ajar :

Pokok Bahasa :

Sub Pokok Bahasan : thypoid

Peserta Didik :

Waktu/Tanggal :

Alokasi waktu :

Tempat :

Pengajar :

Tujuan

Tujuan Pembelajaran Umun

Setelah melakukan pembelajaran, pasien dan keluarga mampu memahami tentang anemia

Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga klien mampu :

Menjalaskan Definisi thypoid


Menjelaskan Penyebabnya
Menjelaskan Tanda dan gejala
Menjelaskan Asuhan/ penatalaksanaan
Menjelaskan Pemeriksaan diagnostik
Mengetahui Cara penularan

Materi dan Metode

Materi

Materi penyuluhan yang akan diberikan meliputi :


Menjalaskan Definisi thypoid
Menjelaskan Penyebabnya
Menjelaskan Tanda dan gejala
menjelaskan Asuhan/ penatalaksanaan
Menjelaskan Pemeriksaan diagnostik
Mengetahui Cara penularan

Metode

Bedside teaching, ceramah dan tanya jawab

Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembukaan Pembelajaran

Salam pembuka
Memperkenalkan diri, dan menjelaskan topik penyuluhan dan tujuan penyuluhan.
Menggali pengetahuan tentang thypoid
Mendengarkan dan memperhatikan
Kegiatan Pembelajaran
Fasilitator Menjelaskan materi tentang :
Menjalaskan Definisi thypoid
Menjelaskan Penyebabnya
Menjelaskan Tanda dan gejala
menjelaskan Asuhan/ penatalaksanaan
Menjelaskan Pemeriksaan diagnostik
Mengetahui Cara penularan
Memberi kesempatan untuk bertanya
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan dan memperhatikan
Mengajukan pertanyaan bila kurang mengerti
Kegiatan penutup
Kesimpulan
Menyimpulkan materi yang telah disampaikan

Penutup

Mengucapkan salam penutup.

Media dan Sumber Materi Pembelajaran

Media

Media yang digunakan untuk penyuluhan antara lain:

Leaflet tentang anemia, meliputi :


Definisi thypoid
Penyebabnya
Tanda dan gejala
Asuhan/ penatalaksanaan
Pemeriksaan diagnostik
Cara penularan

Sumber

Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3. Jakarta : Media Aesculapius
FKUI.
1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.
1996. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK. Jakarta : EGC.
google.com.

Prosedur

Kegiatan pembukaan sampai kegiatan penutup dan berakhir evaluasi

Jenis

Lisan

Bentuk

Lisan, Esay

Alat Evaluasi

Berupa pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

Apa Definisi thypoid


Apa Penyebabnya
Apa Tanda dan gejala
Bagaimana Asuhan/ penatalaksanaan
Bagaimana Pemeriksaan diagnostik
bagaimana Cara penularan
Lampiran
THYP0ID

Definisi

Typoid adalah penyakit infeksi pada saluran pencernaan tepatnya pada lempeng peyer usus
halus. Kondisi ini disebabkan oleh Bacil atau kuman Salmonella typhosa

PENYEBAB

Salmonella thyposa, basil gram negative yang bergerak dengan bulu getar, tidak bersepora
mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen yaitu:

antigen O (somatic, terdiri dari zat komplek liopolisakarida)


antigen H (flagella).

antigen V1 dan protein membrane hialin.

Salmonella parathypi A

Salmonella parathypi B

Salmonella parathypi C

Faces dan Urin dari penderita thypus

TANDA DAN GEJALA

TANDA-TANDA

Demam
Pada minggu pertama demam berangsur naik berlangsung pada 3 minggu pertama terutama pada
sore dan malam hari, pada minggu ke 2 suhu tubuh terus meningkat, dan pada minggu ke 3 suhu
berangsur-angsur turun dan kembali normal. Demam tidak hilang dengan pemberian antiseptik,
tidak menggigil dan tidak berkeringat. Kadang pasien disertai epitaksis.

Gangguan pada saluran pencernaan

halitosis

bibir kering

lidah kotor berselaput putih dan pinggirannya hiperemesis

perut agak kembung

mual
splenomegali disertai nyeri pada perabaan

pada permulaan umumnya terjadi diare

kemudian menjadi obstipasi

Gangguan kesadaran

kesadaran menurun ringan sampai berat

umumnya apatis

bradikardi relative

umumnya tiap kenaikan 1celcius di ikuti penambahan denyut nadi 10-15 kali permenit

GEJALANYA

Penderita mulai cepat lelah

Malaise

sakit kepala

rasa tidak enak di perut

nyeri seluruh tubuh

hal tersebut dirasakan antara 10-14 hari

Perdarahan usus dapat terjadi pada saat demam masih tinggi di tandai dengan:

suhu mendadak turun

nadi meningkat cepat dan kecil

tekanan darah menurun

pasien terlihat pucat kulit terasa lembab

kesadaran makin menurun

Jika pendarahan ringan mungkin gejalanya tidak terlihat jelas, karena darah dalam faeces hanya
bisa di buktikan dengan tes benzidin.

Jika ini terjadi, tindakannya adalah: menghentikan makan dan minum segera pasang infuse jika
sebelumnya tidak di pasang segera hubungi dokter selain pemberian pengobatan untuk
menghentikan pendarahan dapat di lakukan eskap gantung untuk mengganti alat tenun harus 2-3
orang, pasien tidak boleh di miringkan pengawasan observasi TTV lebih sering.
Perforasi usus dapat terjadi pada minggu ke 4 dimana suhu sudah turun walau suhu sudah normal
istirahat masih di teruskan 2 minggu dengan gejala:

pasien mengeluh sakit perut hebat dan akan nyeri lagi apabila di tekan perut terlihat tegang dan
kembung anak menjadi pucat, dapat juga keringat dingin nadi kecil dan pasien menjadi scohk
jika di jumpai gejala demikian tindakannya adalah : segera hubungi dokter siap foto roentgen
biasanya di kunsul ke bagian bedah.

pneumonia hipotastikakibat lama berbaring terus dengan gejala: suhu mendadak naik tinggi
setelahsebelumnya turun atau naik lebih tinggi dan tidak perna turun walaupun di pagi hari
terlihat adanya sesak napas.

Asuhan/ Penatalaksanaan

Tirah baring total selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali. Seminggu kemudian
boleh duduk dan selanjutnya berdiri dan berjalan.

Makanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein, tidak boleh mengandung
banyak serat, tidak merangsang maupun menimbulkan banyak gas

Obat terpilih adalah kloramfenikol 100 mg/kg BB/hari, kloramfenikol tidak boleh diberikan bila
jumlah leukosit <2000 /ul Bila pasien alergi dapat diberikan golongan penisilin dan
kotrimoksazol

Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan darah, urine, tinja Biakan salmonella thyposa

Tes Widal

Widal (+) yaitu titer antibodi O 1/200 atau titer antibody H 1/800, Vi meningkat diwaktu pendek.

Tes darah lengkap Leukopenia, limposistesis relatif atau menghilangnya eosinofil

Urine kultur Biakan salmonella typii (+) pada minggu ke-II.

CARA PENULARAN

Penularan penyakit ini adalah melalui urine, feces dan makanan yang telah terkontaminasi
dengan bacil Salmonella typhosa. Adapun media penularannya adalah melalui lalat sebagai
mediator berpindahnya Salmonella typhosa hingga masuk kedalam sistem perncernaan.

Anda mungkin juga menyukai