Ketua umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri didampingi Puan Maharani sebelum meresmikan kantor baru PDI Perjuangan di
Jalan Diponegoro, Jakarta, Senin, 1 Juni 2015. (CNN Indonsia/Safir Makki)
duduk di kursi eksekutif, legislatif dan struktur kepengurusan partai. Kader partai yang punya
jabatan disebut petugas partai lantaran segala sesuatunya harus sesuai dengan perintah partai.
Perintah partai yang dimaksud Mega berkaitan dengan ideologi yang diusung partai.
"Ideologi kami apa? Ideologi PDIP adalah Pancasila. Jabarannya ada pada Tri Sakti," kata
Mega.
fiktif. DOM itu diduga mengalir ke sejumlah pihak antara lain Staf Khusus Presiden Bidang
Komunikasi Politik Daniel Sparringa, mantan ketua Komisi VII DPR fraksi Partai Demokrat
Sutan Bhatoegana dan pimpinan media massa nasional Don Kardono.
Total dana yang diduga diterima oleh mantan Sekretaris Majelis Tinggi Partai
Demokrat itu adalah Rp9,9 miliar. Dalam kasus tersebut KPK menyangkakan Jero Wacik
dengan pasal 12 huruf e atau pasal 23 Undang-undang No 31 tahun 1999 jo UU No 20 tahun
2001 jo pasal 421 KUHP. Pasal 12 huruf e mengatur mengenai penyelenggara negara yang
dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, atau
dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu,
membayar untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri yaitu pasal mengenai pemerasan
dengan ancaman pidana maksimal 20 tahun dan denda paling banyak Rp1 miliar. (Ant/Res)
Rizal Ramli bongkar jalan penutup rel. 2015 foto: Efrimal Bahri
1.Garuda Indonesia
2. PT. PLN
PLN Indonesia
3. PT. Pertamina
Depo Pertamina
"Siapa yang jual barang ke Indonesia, mereka yang (harus) bikin storage-nya." Selain
itu, Rizal juga mempertanyakan proyek pipa transmisi BBM. "Yang lebih urgen adalah pipa
untuk gas, karena potensinya masih 60-70 tahun lagi," katanya. "City gas, dari Papua.
Sehingga masyarakat bisa pakai gas kota, ramah lingkungan. Pembangunannya USD5 miliar
saja."
Rizal Ramli menyebut banyak pihak gerah dengan pernyataannya itu. Sayang, dia tak
menjelaskan siapa pihak yang dimaksud. "Banyak yang kecewa, sponsor-sponsor itu. Tapi
kalau saya sebutkan namanya nanti ramai lagi," kata Rizal.
4. Pelindo
Tanjung Priok
Angka tersebut, menurutnya, sangat murah sehingga importir lebih suka menyimpan
barangnya di pelabuhan daripada membayar sewa gudang di luar pelabuhan yang jauh lebih
mahal. "Nah Pelindo memang senang juga kalau kontainernya tetap di situ, karena bayar kan.
Walaupun murah, tapi hitung-hitungan dari tim kami, Pelindo dapat Rp 1 triliun itu kalau
lama. Jadi Kita gunakan pricing policy untuk ubah behaviour," ujar dia.
Lebih dari itu, Rizal mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi dan TNI
berantas mafia dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok. "Kita akan cari pelaku dan orang
yang di belakangnya. Mau dia pejabat atau bukan akan kita selesaikan sampai tuntas," kata
Rizal.
Selain itu, Rizal juga menuding PT Pelindo II selaku operator pelabuhan Tanjung
Priok dinilai menjadi biang keladi tingginya biaya logistik di Indonesia. Penolakan Pelindo
pada kehadiran kereta pelabuhan menjadi salah satu penyebab lambannya waktu bongkar
muat atau dwelling time. "Karena mungkin bisnisnya kan kalau ada kereta api bisa
berkurang. Sebab itu kami mau tegas, kali ini tidak ada lagi penolakan. Kalau menolak kita
kepret. Esensinya harus ada jalur KA ke lokasi unloading," kata Rizal Ramli yang ditemui di
Kantornya, Jakarta, Selasa (25/8).
Angka tersebut, menurutnya, sangat murah sehingga importir lebih suka menyimpan
barangnya di pelabuhan daripada membayar sewa gudang di luar pelabuhan yang jauh lebih
mahal. "Nah Pelindo memang senang juga kalau kontainernya tetap di situ, karena bayar kan.
Walaupun murah, tapi hitung-hitungan dari tim kami, Pelindo dapat Rp 1 triliun itu kalau
lama. Jadi Kita gunakan pricing policy untuk ubah behaviour," ujar dia. Pemerintah juga
bakal membuat dua jalur yaitu jalur merah dan jalur hijau. Untuk jalur merah akan diberikan
pada importir yang harus diperiksa terlebih dahulu. Sedangkan, jalur hijau akan diberikan
untuk importir yang kredibel untuk bisa lewat tanpa harus diperiksa.
Untuk proses pre audit, kata dia, tidak perlu lagi dilakukan di pelabuhan Tanjung
Priok, tetapi dilakukan di pabriknya. "Pada dasarnya kami mahami kalau di Tanjung Priok
banyak mafia, kami akan sikat kalau masih bercanda. Kalau ada pejabat yang macam-macam
ya kita geser. Kalau ada swasta yang macam-macam, ya kita sikat. Kita hentikan
kontraknya," pungkas dia.
RESUME ARTIKEL :
B. PT. PLN
Rizal Ramli menyentil kebijakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang
menjual listrik dengan voucher atau pulsa token. Menurut Rizal, kebijakan ini
tidak adil karena masyarakat dibebani harga administrasi dalam penggunaannya.
Selain itu, PLN juga terkesan memaksa masyarakat untuk beralih menggunakan
listrik pulsa.
Rizal menjelaskan, untuk pembelian pulsa token Rp 100.000, masyarakat
ternyata hanya mendapatkan aliran listrik sebesar Rp 73.000. Untuk itu, pihaknya
meminta Direktur Utama PLN Sofyan Basyir segera merevisi aturan tersebut.
Rizal juga meminta PLN segera mengubah kebijakan dengan membebaskan
masyarakat untuk memilih listrik secara meteran ataupun pulsa.
C. PT. PERTAMINA
Pertamina ada keinginan membangun storage supaya stok BBM naik dari 18
hari menjadi 30 hari dan Presiden memutuskan proyek senilai USD 2,4 miliar itu
belum perlu.
Menurut Rizal Ramli, "Siapa yang jual barang ke Indonesia, mereka yang
(harus) bikin storage-nya. Selain itu, Rizal juga mempertanyakan proyek pipa
transmisi BBM. Yang lebih urgen adalah pipa untuk gas, karena potensinya
masih 60-70 tahun lagi,"
D. PT. PELINDO II
Rizal Ramli menebar ancaman ke PT Pelindo II,terutama jika mereka menolak
pembangunan kereta pelabuhan. Rizal menambahkan pembangunan jalur kereta
tersebut juga dapat mengurangi hampir sepertiga kemacetan dari dan menuju
pelabuhan.
Penetapan denda sewa pelabuhan yang rendah membuat kontainer menumpuk
di pelabuhan. Denda sewa yang ditetapkan hanya sebesar Rp 27.500 per
hari/kontainer 20 feet.
Rizal mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi dan TNI
berantas mafia dwelling time di Pelabuhan Tanjung PriokPenolakan Pelindo pada
kehadiran kereta pelabuhan menjadi salah satu penyebab lambannya waktu
bongkar muat atau dwelling time.