Disusun oleh:
Ghina Widiasih
41151096100029
Pembimbing:
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah penyakit yang banyak
ditemukan di seluruh dunia. Kejadian nyeri punggung bawah dalam satu tahun di
beberapa negara di Benua Asia dan Eropa seperti Denmark, Inggris, Kuwait, dan
Israel menunjukkan rata-rata terjadi pada lebih dari 18% populasi di masing-
masing negara. Penyakit ini memiliki jumlah rekurensi lebih dari 50% dalam satu
tahun berikutnya setelah kejadian pertama.1 Ketidaknyamanan saat beraktivitas
dan angka kekambuhan yang tinggi membuat nyeri punggung bawah menjadi
salah satu penyebab dari disabilitas dalam melakukan aktivitas.
TINJAUAN PUSTAKA
Jika dilihat dari sisi anterior atau posterior, bentuk tulang belakang tampak
lurus. Namun ketika dilihat dari sisi lateral, tulang belakang terlihat cembung di
regio cervical dan lumbar, kemudian mencekung di regio thoracal dan sacral.
Bentuk normal tulang belakang ini meningkatkan titik tumpu beban tubuh ketika
berdiri, berjalan, dan mencegah terjadinya fraktur pada tulang vertebrae. Beberapa
kondisi mekanis yang tidak fisiologis dapat membuat bentuk tulang belakang
berubah dan menyebabkan ketidakseimbangan tubuh yang terkadang disertai rasa
nyeri.6
Arcus vertebra terbentuk dari dua tonjolan tebal seperti kaki yang terletak
di belakang corpus vertebra. Arcus vertebra dan corpus vertebra bersatu
mengelilingi spinal cord membentuk foramen vertebra. Foramen vertebra berisi
spinal cord, jaringan adiposa, jaringan ikat, dan pembuluh darah. Susunan
foramina vertebrae membentuk canalis spinalis.6
2.1.4 Processus Spinosus
Processus spinosus adalah tujuh buah tonjolan tulang yang terletak pada
arcus vertebra. Dua tonjolan di masing-masing sisi lateral arcus vertebra dan satu
di bagian belakang memiliki fungsi sebagai tempat menempelnya otot-otot.
Sedangkan empat tonjolan lainnya membentuk persendian dengan tulang
vertebrae atas atau bawahnya. Dua buah articulatio processus superior membentuk
persendian dengan dua buah articulatio processus inferior dari tulang vertebra di
bawahnya dan begitu pun seterusnya. Permukaan persendian tersebut disebut
sendi facets.6
Gambaran Klinis
Insidensi
Herniasi sering ditemukan pada daerah antara L5-S1 dan L4-L5. Kelainan
ini umumnya terjadi pada penderita umur 20-45 tahun.8
Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik
Pada punggung, tungkai, dan abdomen. Pemeriksaan rektal dan vaginal
untuk menyingkirkan kelainan pada pelvis.
2. Pemeriksaan radiologis
Foto polos
Foto polos posisi AP dan lateral dari vertebra lumbal dan panggul
(sendi sakro-iliaka). Foto polos bertujuan untuk melihat adanya
penyempitan diskus, penyakit degenerative, kelainan bawaan dan
vertebra yang tidak stabil (spondiolistesis).
Pemakaian kontras
Foto rontgen dengan memakai zat kontras terutama pada
pemeriksaan mielografi khususnya radikulografi, diskografi serta
kadang-kadang diperlukan venografi spinal.
MRI
Merupakan pemeriksaan non-invasif, dapat memberikan gambaran
secara seksional pada lapisan melintang dan longitudinal. Pada saat
ini MRI merupakan pemeriksaan pilihan.
Scanning tulang
Scanning tulang dilakukan dengan menggunakan bahan
radioisotope (SR dan F). Pemeriksaan ini terutama untuk
menyingkirkan kelainan seperti penyakit Paget.
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urin untuk menyingkirkan kelainan-kelainan pada
saluran kencing.
Pemeriksaan darah yaitu laju endap darah dan hitung diferensial
untuk menyingkirkan adanya tumor ganas, infeksi, dan penyakit
reumatik.
Pengobatan
Etiologi
Patologi
Herniasi servikal paling sering terjadi di daerah C5-C6 dan C6-C7. Terjadi
protrusi nucleus pulposus pada annulus fibrosus yang mengalami kelemahan pada
daerah kostolateral. Penonjolan dapat pula terjadi pada daerah tengah sumsum
tulang.8
Gambaran klinis
Pemeriksaan radiologis8
Pengobatan
Gambaran klinis
Gambaran klinis berupa nyeri yang bersifat akut atau tumpul di antara
kedua scapula sampai di ujung scapula. Pada pemeriksaan dapat ditemukan
adanya scoliosis, gangguan pergerakan, fleksi lateral, dan rotasi vertebra torakal
dan mungkin ditemukan adanya nyeri paravertebral. Pemeriksaan dan pengobatan
yang dilakukan seperti pada herniasi diskus lumbal.8
BAB III
KESIMPULAN