Anda di halaman 1dari 4

TUMOR JINAK PAYUDARA

PHYLLODES TUMOR
EPIDEMIOLOGI

Insidensi meningkat pada usia 35-55 tahun.

KLASIFIKASI

1. Benign phyllodes tumor (umunya)


2. Malignan phyllodes tumor

ETIOLOGI

Etiologi dari tumor filodes belu diketahui. Akan tetapi tumor filodes secara nyata berhubungan dengan
fibroadenoma dalam beberapa kasus, karena pasien dapat memiliki kedua lesi dan gambaran
histologis kedua lesi mungkin terlihat pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filodes
berkembang dari fibroadenoma atau keduanya berkembang bersama-sama, atau apakah tumor
filodes dapat muncul de novo, tidaklah jelas.

MANIFESTASI KLINIS

Secara klinis, phyllodes tumor berbatas tegas, mobile, konsistensi padat atau kistik, dan tidak nyeri.
Permukaan kulit pada phyllodes tumor mengkilat dan dapat terlihat vena-vena dibawahnya. Selain
itu, terkadang dapat terbentuk ulkus.

Massa tumor phyllodes mirip dengan FAM (begitu juga pada hasil usg dan mammografi). Untuk
membedakannya dapat dari usia pasien dan pertubuhannya. Untuk FAM, biasanya diderita oleh
orang-orang berusia 21-25 tahun sedangkan phyllodes tumor kebanyakan pada usia 35-55 tahun.
Untuk pertubuhan tuornya, phyllodes tumor tubuh dengan cepat sehingga hanya butuh beberapa
bulan saja phyllodes tumor sudah sangat besar.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan laboratorium
Tidak ada penanda tumor hematologik atau uji darah lainnya yang bisa digunakan untuk
mendiagnosa cystosarcoma (2)
2. Studi Pencitraan
Meski mamografi dan ultrasonografi umumnya penting dalam diagnosis lesi payudara, namun
keduanya sangat tidak dapat diandalkan dalam membedakan cystosarcoma phyllodes jinak
dari bentuk kondisi ganas ataupun dari fibroadenoma. Dengan demikian, temuan pada studi
pencitraan bukanlah diagnosis pasti dari cystosarcoma phyllodes.
3. FNA untuk pemeriksaan sitologi biasanya tidak memadai untuk diagnosis tumor filoides.
Biopsi jarum lebih dapat dipercaya, namun masih bisa terdapat kesalahan pengambilan
sampel dan kesulitan dalam membedakan lesi dari sebuah fibroadenoma.
4. Biopsi payudara eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil atau biopsi insisional untuk lesi lebih besar
adalah metode pasti untuk mendiagnosis tumor filoides.

TATALAKSANA

Pembedahan dengan prinsip melakukan eksisi lokal dengan mengikutsertakan jaringan sehat
disekitarnya sebanyak 1-2cm untuk mencegah rekurensi.

1. Untuk usia <20 tahun, dilakukan eksisi tumor dengan jaringan normal 1cm
2. Untuk usia >20 tahun, dilakukan eksisi tumor dengan jaringan normal 2cm
3. Jika tumor besar dan rekuren, dilakukan simple mastectomy

Selain pembedahan, ada terapi ajuvant dengan radioterapi. Indikasinya adalah pada tumor yang
rekuren setelah mastectomy.

GALAKTOCHELE
ETIOLOGI

Penyebab galaktokel sendiri bermacam-macam,antara lain :


1. Air susu mengental,sehingga menyumbat lumen saluran,hal ini terjadi akibat air susu jarang
dikeluarkan
2. Adanya penekanan saluran air susu dari luar
3. Ibu berhenti menyusui
4. Penggunaan alat kontrasepsi oral
5. Galaktorea

MANIFESTASI KLINIS
Klinis dari galaktokel ini seperti adanya massa yang membesar pada saat atau sesudah laktasi. Hal ini
dikarenakan tersumbatnya jalan keluar ASI.
Dari palpasi akan ditemukan massa yang mobile, berbatas tegas, halus, dan padat.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Mammografi
Suatu teknik pemeriksaan soft tissue. Adanya proses keganasan akan memberikan tanda-
tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, cornet sign, adanya
perbedaan yang nyata ukuran klinik, roentgenologik, dan adanya mikrokalsifikasi.
Tanda- tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi,
perubahan posisi papilla dan areola berupa bridge of tumor, keadaan daerah tumor dan
jaringan fibroglanduler tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mammae, dan
adanya metastasis ke kelenjar. Mammografi dapat mendeteksi tumor-tumor yang secara
palpasi tidak teraba, jadi sangat baik untuk diagnosis dini dan skrining.Hanya saja untuk mass
screening.Cara ini merupakan cara yang mahal dan hanya dianjurkan pada wanita dengan
faktor high risk.Ketepatan 83%-95%, tergantung dari teknisi dan ahli radiologinya.
2. Ultrasonography
Ultrasound digunakan untuk mendeskripsi suatu lesi yang di identifikasi dari pemeriksaan fisis
atau mammografi.Tujuan utama dari ultrasonography adalah membedakan lesi kistik dan
padat.Jika lesi tersebut teraba, tindakan yang terbaik adalah untuk melakukan aspirasi jarum,
yang berperan sebagai terapeutik dan diagnostic.Jika lesi tersebut tidak teraba,
ultrasonography dapat memastikan apakah lesi tersebut suatu kista atau tidak, dan dengan
itu dapat mengeliminasikeperluan untuk terapi atau tindakan tambahan.
3. Fine-needle aspiration biopsy
Pemeriksaan histology dapat dilakukan dengan menggunakan jarum halus seperti Trucut atau
Corecut dibawah anaesthesi local. Sitologi didapatkan dengan menggunakan jarum Gauge 21
atau 23 dan spoit 10cc. Pemeriksaan ini hanya dianjurkan untuk dilakukan pada wanita dengan
usia lebih tua guna menyingkirkan kemungkinan terjadinya keganasan pada payudara. Fine-
needle aspiration biopsy (FNAB) berguna dan merupakan suatu teknik yang akurat dengan
sensitivitasnya lebih dari 90%.Ia mendiagnosis kehadiran sel-sel maligna, tetapi tidak member
informasi tentang tingkatan (grade) tumor atau jika terdapat invasi ke jaringan sekitar.Fine-
needle aspiration (FNA) pada kista payudara berfungsi sebagai terapeutik dan diagnostik.

TATALAKSANA GALAKTOKEL
1. Edukasi pasien
Adapun hal yang perlu disampaikan kepada pasien antara lain :
- Kompres air hangat payudara setelah menyusui bayi
- Pemijatan payudara (massage)
- Menyusui bayi lebih sering
- Mulai menyusui bayi dengan payudara yang salurannya terhambat
2. Bedah
Apabila galaktokel menimbulkan rasa tidak nyaman,maka dapat dilakukan :
- Dilakukan drainase dengan aspirasi jarum halus untuk mengeluarkan secret susu
- Eksisi dipertimbangkan apabila kista terlalu kental untuk bias di aspirasi atau telah terjadi
infeksi

PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari deteksi dan pencegahan dini.

Anda mungkin juga menyukai