isotropic yang homogen karena tidak adanya konveksi serta efek radiasi yang
dapat di abaikan kecuali padatan tersebut dapat ditembus gelombang
elektromagnetik. Hubungan dasar dari aliran panas secara konduksi merupakan
proporsionalitas antara laju aliran panas yang melintasi permukaan isotermal dan
gradien temperatur di permukaan. Fouriers Law :
(10.1)
=
Persamaan umum Fouriers law untuk aliran di tiga arah pada bahan isotropic
adalah :
(10.2)
= ( + + ) =
1 (10.3)
= ( + + ) =
1 1 (10.4)
= ( + + ) =
Konduktivitas Termal
= + (10.5)
Konduktivitas termal logam sangat beragam dan secaram umum hapir konstan
atau sedikit berkurang ketika terjadi kenaikan temperatur. Konduktivitas termal
alloy lebih rendah dari konduktivitas termal dalam keadaan murninya.
Konduktivitas termal kaca dan kebanyakan material tak berpori sangat kecil
nilainya, dan nilai k dapat naik atau turun dengan kenaikan temperature.
Untuk gas ideal nilai k proporsional dengan kecepatan molekul rata-rata, untuk
gas monoatomikn secara teoritis sesuai dengan persamaan :
T = temperature, K
M = berat molekul
= diameter tumbukan efektif.
k = konduktivitas termal, W/m.K
Konduksi Steady-State
Contoh sederhana dari konsuksi steady-state ditunjukkan pada gambar 10.1. Pada
gambar 10.1a sebuah tangki terisolasi berdinding datar berisi zat pendingin pada
suhu -10oC, sedangkan udara diluar tangki 28oC. penurunan temperature linear
dengan jarak sepanjang lapisan terisolasi seiring dengan mengalirnya panas dari
udara ke zat pendingin.
1 2
= = (10.7)
2 1
= (10.8)
Dimana R merupakan resistensi termal padatan antara titik 1 dan 2.
Compound resistances in series
Sebuah dinding datar terdiri dari beberapa lapisan seperti pada gambar 10.2.
ketebalan lapisan adalah BA , BB, dan BC dengan rata-rata konduktivitas termal
bahan kA, kB, kC. Penurunan suhu sepanjang lapisan A, B, dan C adalah TA, TB,
TC,. Diasumsikan lapisan bersentuhan secara sempurna sehingga tidak ada
perbedaan suhu diantara lapisan. Jika T merupakan total penurunan suhu pada
seluruh lapisan, maka
T = TA + TB + TC
(10.9)
= = = (10.10)
+ + = + + =
Pada aliran panas dalam keadaan steady, qA, qB, qC bernilai sama, ,maka :
= = = (10.11)
+ +
+ +
Dimana RA, RB, RC = resistensi lapisan individual
R = resistensi total
Pada aliran panas yang melalui resistensi termal seri, perubahan temperature
adalah penjumlahan penurunan temperature individual resistensi thermal (total
resistensi termal)
(10.12)
= = =
(2)( )
= (10.14)
ln( )
Persamaan (10.14) dapat digunakan untuk menghitung aliran panas melalui
silinder berdinding tebal. Persamaan ini dapat disederhanakan menjadi :
( ) (10.15)
=
0
L dapat diperoleh dengan menyamakan persamaan (10.14) dengan persamaan
(10.15) dengan hasil :
2( ) (10.16)
=
ln( )
Gambar 10.3 Relation between logarithmic and arithmetic means
Dari persamaan (10.16) L merupakan luas silinder dengan panjang L dan radius
L dimana :
(10.17)
=
ln( )