Beberapa faktor dibawah ini berperan dalam meningkatkan komplikasi kanula intravena yaitu: jenis
kateter, ukuran kateter, pemasangan melalui venaseksi, kateter yang terpasang lebih dari 72 jam, kateter
yang dipasang pada tungkai bawah, tidak mengindahkan pronsip anti sepsis, cairan infus yang hipertonik
dan darah transfusi karena merupakan media pertumbuhan mikroorganisme, peralatan tambahan pada tempat
infus untuk pengaturan tetes obat, manipulasi terlalu sering pada kanula. Kolonisasi kuman pada ujung
Mekanisme pasien terkena infeksi nosokomial adalah pasien mendapat infeksi nosokomial melalui
dirinya sendiri (auto infeksi), melalui petugas yang merawat di RS, melalui pasien yang dirawat ditempat
atau diruangan yang sama, melalui keluarga pasien yang bekunjung, melalui peralatan yang dipakai.
Gambar 2.1
Penularan ini dapat terjadi secara kontak langsung, kontak tidak langsung dan droplet. Kontak
langsung terjadi bila sumber infeksi berhubungan langsung dengan penjamu, misalnya person to
person pada penularan infeksi virus hepatitis A secara fecal oral. Kontak tidak langsung terjadi
apabila penularan membutuhkan objek perantara (biasanya benda mati). Hal ini terjadi karena benda
mati tersebut telah terkontaminasi oleh infeksi, misalnya kontaminasi peralatan medis oleh
mikroorganisme.
penyakit pada lebih dari satu penjamu. Adapun jenis-jenis common vehicle adalah darah/produk
Penularan ini terjadi bila mikroorganisme mempunyai ukuran yang sangat kecil sehingga dapat
mengenai penjamu dalam jarak yang cukup jauh dan melalui saluran pernafasan. Misalnya
mikroorganisme yang terdapat dalam sel-sel kulit yang terlepas (staphylococcus) dan tuberculosis.
Penularan ini dapat terjadi secara eksternal maupun internal. Disebut penularan secara eksternal bila
hanya terjadi pemindahan secara mekanis dari mikroorganisme yang menempel pada tubuh vektor,