Anda di halaman 1dari 19

KOTA METROPOLITAN

&
KOTA MEGALOPOLITAN
MADA KHARISMA P.
3614100004
RIVAN AJI WAHYU D. S.
3614100042
GITA TORULLI SIDAURUK
3614100044
NABIILATUL ARIFAH
3614100056
HISTORY
OF THE CITY

Urbanisasi Urban Sprawl Konurbasi

Megapolitan Metropolitan

Source : Yunus, Hadi Sabari. 2006. Megapolitan Konsep, Problematika, dan Prospek.
EVOLUTION
OF THE CITY

MINOPOLITAN METROPOLITAN MEGALOPOLITAN

TEORI HAGGETT (1983)


PENGERTIAN
berdasarkan UU No. 24 tahun 2007
METROPOLITAN
adalah kawasan perkotaan yang terdiri atas sebuah kawasan
perkotaan yang berdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengan
kawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memiliki keterkaitan
fungsional yang dihubungkan dengan sistem jaringan prasarana
wilayah yang terintegrasi dengan jumlah penduduk secara
keseluruhan sekurang-kurangnya 1.000.000 (satu juta) jiwa.

MEGALOPOLITAN
Megapolitan adalah kawasan yang terbentuk dari 2 (dua) atau lebih
kawasan metropolitan yang memiliki hubungan fungsional dan
membentuk sebuah sistem.
CHARACTERISTIC
METROPOLITAN
Jean Bastie dan Bernard Dezert (1991)

Dicirikan oleh sistem infrastruktur komunikasi dan transportasi yang


melayani pergerakan commuting, aliran informasi, dan pengambilan
keputusan
Sebagai pusat aktivitas keuangan di tingkat atas
Sebagai pusat berkumpulnya perusahaan-perusahaan internasional
Sebagai pusat kekuatan politik dan administrasi dari sebuah negara
Sebagai tempat pengembangan dan penggunaan teknologi tinggi dan
telekomunikasi canggih
Sebagai tempat penting aktivitas-aktivitas budaya dan ilmiah
Sebagai tempat tujuan wisata internasional
Sebagai pusat fungsional tenaga kerja dan perumahan
ISSUE AND PROBLEM
METROPOLITAN CITY
Sumber : bkreatif.co.id
Perkembangan ekonomi yang relatif cepat tetapi, cenderung terkonsentrasi di kota
utama, sedangkan kota lainnya (satelit) kurang berkembang, dalam artian tidak
cukup punya kemampuan untuk mengimbangi perkembangan yang terjadi di kota
utama.
(Catatan: Saat ini sekitar 30% dari total penduduk perkotaan nasional yaitu sekitar
25 juta tinggal di kota Metropolitan dan sekitar 35% dari GNP dikonstribusi oleh
perkotaan metropolitan).
Perkembangan kota yang cepat disertai dengan tingginya urbanisasi yang kurang
seimbang dengan kemampuan penyediaan prasarana mengakibatkan timbulnya
daerah-daerah kumuh.
(Catatan : Saat ini tingkat urbanisasi sekitar 2,4 %, sementara tingkat pelayanan air
bersih masih sekitar 40 % sedangkan air limbah baru 12 %, persampahan 60 %.
Sementara itu kawasan kumuh jumlahnya sekitar 50 % dari total kawasan kumuh
yang ada).
ISSUE AND PROBLEM
METROPOLITAN CITY
Sumber : bkreatif.co.id
Pengembangan infrastruktur jalan belum dapat digunakan untuk
mengarahkan perkembangan kawasan-kawasan dan pusat-pusat
permukiman secara teratur untuk membentuk struktur kota. Hal ini
mengakibatkan in-efisiensi dalam kota.
(Catatan: Di bidang transportasi rata-rata kecepatan pada peak hour adalah
sekitar 15 km/jam, menyebabkan tambahan cost produksi pada produk-
produk eksport sekitar 3 %).
Penataan ruang yang belum konsisten, baik dari sisi perencanaan,
pembangunan, maupun pengendalian pembangunannya menyebabkan
masalah polusi air sungai dan air tanah.
(Catatan : Saat ini tingkat BOD sungai di kota-kota metropolitan sudah
diatas ambang batas. Sebagai contoh Sungai Ciliwung BOD sekitar 200
mg/l)
ISSUE AND PROBLEM
METROPOLITAN CITY
Sumber: Bappenas.co.id

Isu Permasalahan Solusi Permasalahan Metropolitan


Metropolitan
Belum memadai infrastruktur Penetapan standard minimal
pelayanan publik terutama pelayanan perkotaan dengan
transportasi, air bersih, pembetukan Permen Dagri No.57
drainase dan persampahan Thn 2010 (tentang Pedoman Standar
Pelayanan Perkotaan)
Belum optimalnya upaya Penyerahan PSU perumahan dan
perencanaan dan permukiman di 10 provinsi,
pengendalian pemanfaatan peremajaan pusat kegiatan
ruang khususnya di pinggiran perkotaan di 4 kota metropolitan
kota
ISSUE AND PROBLEM
METROPOLITAN CITY
Sumber: Bappenas.co.id
Isu Permasalahan Solusi Permasalahan Metropolitan
Metropolitan

Belum optimalnya - Penyusunan peraturan daerah tentang pengelolaan


pengelolaan sampah di 50 kota
lingkungan, mitigasi - Penyusunan pedoman terkait pembangunan sanitasi
bencana, dan adaptasi dan RTH perkotaan
terhadap perubahan - Kebijakan besaran RTH kawasan perkotaan
iklim - Pengembangan perkotaan dan kapasitas kelembagaan
di 7 kota rawan bencana
Belum optimalnya - Peningkatan fasilitasi kerjasama pembangunan
kerja sama antar perkotaan bertetangga di 7 (tujuh) provinsi/kota
daerah dalam - Pembentukan Lembaga/Badan Pengelolaan Kawasan
kawasan metropolitan Perkotaan
- Pembentukan KAD untuk lintas perkotaan
CHARACTERISTIC
Menurut Lang dan Dhavale (2005)
MEGALOPOLITAN CITY
Menggabungkan setidaknya dua daerah metropolitan
Total penduduk jika berdasarkan proyeksi pada tahun 2040 berjumlah
lebih dari 10 juta penduduk
Berasal dari wilayah yang berdekatan
Merupakan suatu kawasan budaya dengan sejarah dan identitas yang
berbeda
Menempati lingkungan fisik yang kurang lebih sama
Akses menuju pusat melalui infrastuktur transportasi utama
Membentuk jaringan perkotaan fungsional dengan barang dan jasa
Membuat geografi yang cocok digunakan untuk perencanaan wilayah
skala besar
Terdiri dari kabupaten sebagai unit dasar
URGENCY
MEGALOPOLITAN CITY
Konsep pengelolaan megapolitan tidak dapat dihindarkan karena
dianggap konsep yang paling tepat untuk mengatasi berbagai
persoalan dan mengendalikan pembangunannya. Persoalan utama
yang dihadapi kota-kota besar antara lain adalah kegagalan
dalam desentralisasi, penyediaan pelayanan publik,
pencangan secara ad-hoc, penataan ruang dan fragmentasi

(Stubbs dan Clarke, 1996)


INDIKATOR
PEMBEDA
INDIKATOR METROPOLITAN MEGALOPOLITAN
Cakupan wilayah Kawasan perkotaan inti dan Gabungan 2 atau lebih
kawasan kota lain sebagai kawasan metropolitan
satelit
Jumlah Penduduk >1.000.000 > 10.000.000
Layanan Identik dengan adanya tidak identik dengan
Commuter perjalanan komuter harian adanya komuter dari
(daily trips) kawasan sub-urban ke
kawasan urban
Karakteristik kota Gabungan dari karakteristik Karakteristik kota-kota
kota inti dan kota satelit metropolitan yang
tergabung dalam satu
wilayah geografis
KEEP ATTENTION
VIDEO SOURCES

http://geography.about.com/od/lists/a/csa2005.htm
https://local.niche.com/m/new-york-city-metro-area/
http://www.mta.info/
http://id.reingex.com/New-York-Business-Economy.shtml
SHARING
Thank SESSION
you
Gustaf : Provinsi Jakarta megapolitan atau
tidak?
Johan : wilayah dikatakan megalopolitan
seperti apa? Jakarta kota metropolitan,
jabodetabek apakah bisa dikatakan
megalopolitan?
Jakarta surabaya bisakah untuk digabung jadi
megalopolitan?

Anda mungkin juga menyukai