Gambar Perihal yang perlu diperhtikan dalam mengidentifikasi dan merumuskan dampak
penting lingkungan hidup (isu strategis lingkungan)
Sumber : Kukuh, 2014
Dalam menentukan dampak penting lingkungan hidup perlu diperhatikan beberapa hal
berikut (UU No 32 tahun 2009) :
1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan
2. Dampak dan risiko linkungan hidup
3. Kinerja layanan jasa ekosistem terkait fungsi penyedia, regulator, dan pengendali
4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam
5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim
6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Gangguan Lalu Lintas pada Tahap Konstruksi
pembangunan Proyek LRT Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang Jumlah manusia minimal yang P TP
terkena dampak menggunakan jalan yang paralel dengan
jalur LRT
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota Palembang P TP
dampak
3. Lama dan intensitas < 4 tahun, terus menerus TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang Sosekbud P TP
kena dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau Bisa berbalik P TP
tidaknya dampak
7. Teknologi Pemasangan pagar, rambu lalu lintas TP TP
8. Gangguan kelancaran Jumlah kendaraan yang melintas: 4,5 5
lalu lintas Sudirman macet tahun 2035 dan Jl.
Ryakudu macet tahun 2025
KESIMPULAN -0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P)
4) Gangguan Pemandangan atau Estetika
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Gangguan Pemandangan atau Estetika pada Tahap
Konstruksi pembangunan Proyek LRT Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang Jumlah manusia minimal yang P TP
terkena dampak menggunakan jalan yang paralel
dengan jalur LRT
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota P TP
dampak Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun, terus menerus TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang Sosekbud P TP
kena dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik P TP
dampak
7. Teknologi Pemasangan pagar, rambu lalu lintas TP TP
8. Gangguan Tata laksana dan penempatan peralatan 4,5 5
pemandangan atau dan bahan serta pengamanannya
estetika
KESIMPULAN -0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
5) Persepsi Masyarakat
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Persepsi Masyaralat pada Tahap Konstruksi
pembangunan Proyek LRT Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik P TP
dampak
7. Teknologi Belum ada teknologi untuk TP TP
mengatasi persepsi masyarakat
8. Persepsi masyarakat Antusias masyarakat tentang 4,5 5
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN -0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
1.2.3 Tahap Operasi
1) Kehilangan Mata Pencaharian
Pemutusan hubungan kerja bagi pekerja konstruksi menyebabkan kehilangan pekerjaan
atau mata pencaharian pekerja konstruksi. Kehilangan mata pencaharian tersebut berdampak
terhadap penurunan pendapatan sebagian masyarakat. Besaran dampak yang terjadi adalah
jumlah pekerja konstruksi yang diputus hubungan kerjanya. Jumlah pekerja konstruksi yang
kehilangan pekerjaannya berkisar 250 hingga 300 orang. Dampak tersebut dikuantifikasikan
dalam skala kualitas lingkungan hidup menjadi sebesar negatif satu skala kualitas lingkungan
hidup.
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Kehilangan Mata Pencaharian pada Tahap Operasi
LRT Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang Jumlah pekerja yang kena PHK P TP
terkena dampak
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota P TP
dampak Palembang
3. Lama dan intensitas < 1 tahun TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang Sosekbud P P
kena dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik P TP
dampak
7. Teknologi Tidak ada teknologi: pembekalan TP TP
training dan perekrutan untuk
operasional LRT
8. Pemutusan hubungan 250 300 pekerja kehilangan 3 4
kerja pekerjaan
KESIMPULAN -1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
2) Peningkatan Kebisingan
Pengoperasian LRT Palembang diduga memberikan dampak penting terhadap
peningkatan kebisingan sesaat pada waktu tertentu yaitu saat kereta LRT melintas. Nilai
kebisingan saat ini (th 2013) sudah melewati nilai ambang batas BML (> 55 dBA). Tingkat
kebisingan bersumber dari aktivitas kendaraan yang melintas di jalan. Kegiatan pengoperasian
LRT tentu menambah intensitas bising. Kondisi kebisingan yang telah mencapai 60 hingga 70
dBA tidak dapat diturunkan lagi. Besaran dampak yang disumbangkan dalam integritas
kegiatan transportasi adalah relatif kecil tetapi dapat meningkatkan intensitas kebisingan.
Besaran dampak relatif kecil tetapi berlangsung lama sehingga kuantifikasi dampak menjadi
bernilai 0,3 skala kualitas lingkungan hidup.
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Peningkatan Kebisingan pada Tahap Operasi LRT
Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia Presentase orang yang mengalami P TP
yang terkena keresahan
dampak
2. Luas penyebaran Meliputi 4 kecamatan di Kota Palembang P TP
dampak
3. Lama dan intensitas < 30 tahun TP P
dampak
berlangsung
4. Komponen LH yang Sosekbud P TP
kena dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau Tidak berbalik P TP
tidaknya dampak
7. Teknologi Menjaga kondisi lokomotif dan rangkaian TP TP
tetap berstatus standar. Diperlukan
pemeliharaan, pengawasan dan perbaikan
rutin.
8. Peningkatan bising Skala rona awal adalah 1 skala kualitas LH 0,7 1
KESIMPULAN -0,3P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
3) Kelancaran Lalu Lintas
Diharapkan pengoperasian LRT memberikan dampak terhadap pengurangan penggunaan
kendaraan pribadi beroda dua maupun beroda empat. Setidaknya, pengguna kendaraan
pribadi memarkirkan kendaraannya di feeder terdekat dan melanjutkan perjalanan dengan
menggunakan jasa LRT Palembang. Kelancaran lalu lintas yang baik dengan kacamata orang
lingkungan hidup adalah kendaraan yang melintas lebih dari 5 kendaraan per menit dengan
kecepatan rata-rata 40 km/jam. Besaran dampak adalah mengurangi waktu tingkat
kemacetan jalan Sudirman dan atau jalan Ryakudu, artinya prediksi kemacetan jalan tersebut
diperkirakan lebih lemah lagi atau mundur dari prediksi semula.
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Kelancaran Lalu Lintas pada Tahap Operasi LRT
Palembang
Ada Tanpa
No. Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase pengguna jalan yang P TP
terkena dampak pararel dengan jalur LRT
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 30 tahun TP P
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Tidak berbalik P TP
dampak
7. Teknologi Perawatan dan pengawasan TP TP
operasional sistem LRT
8. Kelancaran lalu lintas Jumlah kendaraan yang melintas 5 4
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
4) Peningkatan Keindahan Kota Palembang
Keberadaan LRT di Kota Palembang memberikan kesan bahwa Kota Palembang tertata
dengan baik. Dampak susulan yang terjadi adalah masyarakat mempunyai kebanggaan
tersendiri terhadap keberadaan LRT Palembang. Dengan demikian LRT memberikan nilai
tambah kepada Kota Palembang dan memberi kesan indah dalam kota.
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Peningkatan Keindahan Kota Palembang pada Tahap
Operasi LRT Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun P TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek P TP
6. Berbalik atau tidaknya Tidak berbalik TP TP
dampak
7. Teknologi Pemasangan pagar yang rapi, P TP
spanduk, sponsor
8. Peningkatan keindahan Antusias masyarakat tentang 5 4
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
5) Peningkatan Aksesibilitas ke Lokasi tertentu seperti: tempat kerja, mall, sport centre,
peribadatan, dan tempat rekreasi
Pergerakan kereta LRT tidak ada hambatan sehingga ketepatan waktu tempuh untuk
mencapai stasiun berikutnya menjadikan LRT sebagai alat transportasi yang dapat diandalkan.
Oleh karena itu masyarakat pengguna LRT dapat mencapai lokasi tujuan dengan tepat waktu,
sehingga LRT Palembang memberikan dampak penting lingkungan hidup terhadap
peningkatan aksesibilitas lokasi tujuan. Besaran dampak yang terjadi berupa tingkat
kecepatan dan ketepatan waktu mencapai lokasi tujuan penumpang dapat diandalkan.
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Peningkatan Aksesibilitas ke Lokasi tertentu pada
Tahap Operasi LRT Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik P TP
dampak
7. Teknologi Pemeliharaan dan pengawasan TP TP
operasional LRT
8. Peningkatan aksesibilitas Antusias masyarakat tentang 4,5 5
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN -0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
6) Penurunan Penggunaan BBM untuk Kendaraan Umum sehingga polusi udara berkurang
Pengoperasian LRT mempunyai dampak terhadap pengurangan penggunaan kendaraan
roda dua dan empat milik pribadi dan pengurangan kendaraan umumseperti bus kota yang
mana secara otomatis berpengaruh terhadap pengurangan penggunaan bahan bakar minyak
sehingga tingkat polusi udara dapat ditekan. Besaran dampak yang terjadi adalah
pengurangan ijin operasional bus kota dan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi
secara sadar dengan asumsi bahwa pengguna jalan tersebut beralih kepada memanfaatkan
jasa layanan transportasi LRT Palembang.
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Penurunan Penggunanaan BBM untuk Kendaraan
Umum pada Tahap Operasi LRT Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun P TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek P TP
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik TP TP
dampak
7. Teknologi Pemasangan pagar yang rapi, P TP
spanduk, sponsor
8. Persepsi masyarakat Antusias masyarakat tentang 4,5 3,5
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
7) Peningkatan kenyamanan, keamanan, dan ketepatan waktu dalam penggunaan
transportasi umum
Penggunaan kereta LRT memberikan dampak penting lingkungan hidup kepada
masyarakat terhadap peningkatan kenyamanan, keamanan, dan ketepatan waktu tempuh.
Besaran dampak yang terjadi adalah tingkat kenyamanan, keamanan pengguna jasa layanan
transportasi LRT Palembang.
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Peningkatan Kenyamanan, Keamanan, dan Ketepatan
Waktu dalam Penggunaan Transportasi Umum pada Tahap Operasi LRT Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang terkena Jumlah manusia yang P TP
dampak menggunakan LRT
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas dampak < 30 tahun P TP
berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi P TP
efek
6. Berbalik atau tidaknya Bisa berbalik TP TP
dampak
7. Teknologi Perawatan dan pengawasan P TP
sistem LRT
8. Peningkatan kenyamanan dan Pengguna LRT merasa nyaman 4,5 3,5
keamanan dan aman
KESIMPULAN +1P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
8) Persepsi masyarakat
Tabel Kriteria dan Parameter Dampak Persepsi Masyarakat pada Tahap Operasi LRT
Palembang
Ada Tanpa
No Kriteria Tolok Ukur
LRT LRT
1. Jumlah manusia yang Presentase orang yang mengalami P TP
terkena dampak keresahan
2. Luas penyebaran dampak Meliputi 4 kecamatan di Kota P TP
Palembang
3. Lama dan intensitas < 4 tahun TP TP
dampak berlangsung
4. Komponen LH yang kena Sosekbud P TP
dampak
5. Sifat komulatif Satu dampak menjadi multi efek TP TP
6. Berbalik atau tidaknya Tidak berbalik P TP
dampak
7. Teknologi Belum ada teknologi untuk TP TP
mengatasi persepsi masyarakat
8. Persepsi masyarakat Antusias masyarakat tentang 4,5 4
pelaksanaan pembangunan LRT
KESIMPULAN +0,5P
Sumber: Kriteria Dampak Berdasarkan PP no. 27 tahun 2012; Permen LH no. 5 tahun 2012
P=penting;
TP=tidak penting;
nilai atau angka kesimpulan merupakan penjumlahan dari selisih angka ada kegiatan dan
tanpa kegiatan; bila ada nilai P di kolom 4, maka kesimpulan menjadi penting (P).
1.3 Best Practice : Environmental Impact Assessment pada Pembangunan South
East Light Rail Project di Sydney, Australia
Proyek Central Business District (CBD) dan South East Light Rail sepanjang 12 km ini
merupakan proyek pembangunan yang dilakukan untuk memperbaiki kemampuan,
keandalan, dan kapasitas transportasi guna menangani tantangan transportasi yang ada di
kawasan CBD Sydney dan peri-peri sisi tenggara Sydney (Moore, Adam; Barton, Jarryd;
Toghill, Delyth; Bunting, 2013), yaitu :
1. Waktu perjalanan yang relatif lama dan jaringan bus yang membingungkan (alur
pemberhentian bus kurang efektif)
2. Kemacetan yang seringkali terjadi sehingga mengurangi produktivitas penduduk dan
aksesibilitas kota Sydney
3. Sistem transportasi yang ada tidak mampu mengimbangi jumlah pertumbuhan
penduduk kota Sydney
Terdapat beberapa indikator dan variabel yang digunakan dalam melakukan penilaian
terhadap pembangunan South East Light Rail Project di Sydney, Australia, yaitu indikator
dalam penilaian dampak kualitas udara dan gas rumah kaca.
Tabel Rincian Sumber Informasi dan Data mengenai Gas Rumah Kaca
Type of
Stage Source
Calculation
Construction Electricity Estimate based on number of small (12) and large (11)
consumption and compounds. Assumption that small compounds would be
diesel generator powered by diesel generator and larger compounds would be
consumption. grid-connected. Peak workforce for the George Street works,
including subcontractors, would be around 210 personnel.
Each compound to have, as a minimum, a small office,
ablution block and crib room. Assume average of 40
personnel for each large compound and 15 personnel for
each small compound, with five large compounds and five
small compounds to be operational at any one time
throughout the construction phase.
Transport and Estimates for light vehicle, heavy vehicle and construction
stationary energy equipment usage taken from experience on previous
usage projects. Total equipment-hours taken from construction
working hours and construction personnel.
Construction Estimates provided by design team for CSELR proposal.
materials
Waste and Assumption based on workforce numbers for construction
wastewater and emission factors for waste and wastewater handling.
Commuting of Estimates based on workforce numbers for construction and
contractors assumptions of average distance travelled (from experience
on previous projects).
Operation Electricity Estimates provided by design team for CSELR proposal based
consumption on weekly total MJ electrical energy consumption of the
project.
Transport and Estimates for light vehicle, heavy vehicle and maintenance
stationary energy equipment usage taken from experience on previous
usage projects, especially North West Rail Link.
Sulphur Assumptions based on numbers of carriages and assumptions
hexafluoride and from experience on previous projects, especially North West
refrigerants Rail Link.
Waste and Assumption based on estimates for operational workforce
wastewater numbers and emission factors for waste and wastewater
handling.
Commuting of Estimates based on estimates for operational workforce
maintenance crews numbers and assumptions of average distance travelled
(from experience on previous projects, especially Sydney
Light Rail Extension Stage 1 Inner West Extension project
(greenhouse gas assessment, 2011)
Sumber : McKenzie, Aaron; Royal, 2013
Melalui tinjauan kasus diatas, indikator dan variabel yang digunakan dalam
mengevaluasi pelaksanaan proyek pembangunan South East Light Rail Project di Sydney,
Australia selama masa konstruksi dan operasional dicoba untuk diadopsi dan
diimplementasikan dalam mengevaluasi pelaksanaan proyek LRT Palembang.
DAFTAR PUSTAKA
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia; Presiden Republik Indonesia (2009) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Indonesia.
Kukuh (2014) Identifikasi Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan.
McKenzie, Aaron; Royal, C. (2013) CBD and South East Light Rail - Environmental Impact
Statement (Air Quality and Greenhouse Gas Assessment). Sydney.
Moore, Adam; Barton, Jarryd; Toghill, Delyth; Bunting, K. (2013) CBD and South East Light
Rail - Environmental Impact Statement. Sydney.