Anda di halaman 1dari 20

23 Desember 2008

A. Latar Belakang

Jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme
perawat sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensi. Perawat profesional
yang saat ini diakui di Indonesia dimulaui dari lulusan D-3 Keperawatan dan akan terus
meningkat. Sehingga pada tahun 2010 diharapkan yang dikategorikan sebagai perawat
profesional adalah lulusan S-1 keperawatan dan jenjang lebih tinggi.

Dasar pemikiran penyusunan jenjang karir profesi keperawatan RS beranjak dari


kepentingan profesi untuk bertanggung jawab dan bertanggung gugat dalam memberikan
asuhan keperawatan. Pada tiap jenjang karir, perawat mempunyai kompetensi tertentu
dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

Jenjang karir diperlukan untuk terwujudnya asuhan keperawatan yang bemutu mengingat
perawat mempunyai tenaga terbanyak dan terlama mendampingi pasien. Dengan
dijaminnya kualitas asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki, maka akan berkontribusi terhadap kualitas pelayanan rumah
sakit. Dengan ditetapkannya kompetensi perawat pada tiap jenjang, akan memudahkan
dalam rekruitmen, seleksi, orientasi, pembinaan dan pengembangan SDM keperawatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Penetapan dan penyelenggaraan jenjang karir perawat untuk menjamin pemberian


asuhankeperawatan yang profesional;

b. Menumbuh kembangkan motivasi para profesional keperawatan untuk selalu


menempuh dan menambah pengetahuan serta kompetensi dengan laju
pertumbuhan IPTEK;

c. Sebagai alat pembinaan dan pengembangan jangka panjang bagi para profesional
keperawatan, guna memanfaatkan kompetensi penyelenggaraan asuhan
keperawatan;
2. Tujuan Khusus

a. Ditetapkannya pedoman penyelenggaraan jenjang karir perawat di RS

b. Dilaksanakannya pengelompokan perawat

c. sesuai dengan jenjang karir

d. Dilaksanakannya pembinaan perawat

sesuai dengan jenjang karir

e. Dilaksanakannya pengembangan perawat

sesuai dengan jenjang karir

C. Sasaran

Seluruh praktisi keperawatan meliputi; perawat klinik, perawat manajer, perawat pendidik
dan perawat peneliti

D. Dasar Hukum

Dasar hukum yang mendasari penyusunan jenjang karir profesi keperawatan di RS adalah
:

1. UU No. 8b Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana dirubah


dengan UU No. 49 tahun 1999;

2. UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan

3. UU RI No. 22 tahun 2000, tentang Otonomi Daerah

4. Kep. Men. Kes. No 1239 tahun 2001, tentang Registrasi dan Praktik Perawat

5. PP No. 32 tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan

6. Kep. Men. PAN No 94 tahun 2001, tentang Jabatan Fungsional Perawat Dan Angka
Kreditnya
Dengan ditetapkannya dan dilaksanakannya jenjang karir perawat, maka tiap perawat
dapat fokus memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan kompetensinya, hubungan
kerja disesuaikan dengan jenjang karirnya, pengembangan dan peningkatan karir serta
sistem penghargaan sesuai kinerja berdasakan jenjang karir.

E. Model Jenjang Karir


Ketentuan jenjang karir Profesional keperawatan yang diajukan ke RS mengacu pada
ketentuan Direktorat Keperawatan Depkes RI dan Program Pengembangan Profesi oleh
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). RS selaku RS yang digunakan sebagai
tempat pendidikan perawat dipandang perlu memiliki keterkaitan kompetensi praktisi
perawat dalam lingkup manajerial, pendidikan dan penelitian.

Bagan I.

Integrasi Penjenjangan antara Perawat Klinik, Manajer, Pendidik dan Riset

L. V PK. V PM. IV PP. III PR. II


L. IV PK. IV PM. III PP. II PR. I
L. III PK. III PM. II PP. I
L. II PK. II PM. I
L. I PK I

Keterangan ;

L = Level PP = Perawat Pendidik

PK = Perawat Klinik PR = Perawat Riset

PM = Perawat Manajerial

Untuk Level I masih termasuk perawat generalis dengan kompetensi perawatan dasar.
Sedangkan Level II termasuk perawatan dasar dengan kompetensi lanjutan yang
merupakan dasar spesialistik sesuai lingkup area. Mulai Level III termasuk perawat
spesialistik dengan kompetensi meliputi :

1. Perawat Medikal

2. Perawat Bedah
3. Perawat Anak

4. Perawat Maternitas

5. Perawat ICU/CCU

6. Perawat Gawat Darurat

7. Perawat Gerontik

8. Perawat Kesehatan

F. Prinsip-Prinsip Sistem Pengembangan


Karir

1. Saat ini kualifikasi tenaga keperawatan dimulai dari D.III


Keperawatan sampai dengan tahun 2010. Tahun 2010
kualifikasi tenaga perawat profesional dimulai dari S 1
Keperawatan;

2. Jenjang mempunyai makna kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan sesuai


lingkup dan bertingkat sesuai dengan kompleksitas masalah klien dalam uapaya
pemenuhan kebutuhan dasar;

3. Fungsi utama yang menjadi pegangan adalah fungsi pemberian asuhan keperawatan

4. Setiap perawat pelaksana mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan


karirnya sampai jenjang yang paling atas;

5. Jenjang karir mempunyai dampak terhadap tanggung jawab dan akontabel terhadap
tugas serta terkait dengan sistem penghargaan;
6. Pimpinan tertinggi RS Bhakti Yudha harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap
sistem pengembangan karir tenaga perawat pelaksana sehingga dapat dijamin kepuasan
klien terhadap pelayanan keperawatan;

7. Bidang pengembangan karir mencakup spesialisasi : Keperawatan Medikal, Bedah,


Maternitas, Anak, ICU/CCU, Gawat Darurat, Gerontik dan Jiwa.

G. Standar Kompetensi Perawat

Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan Standar Kompetensi


Perawat Indonesia dari PPNI dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medis.

Kompetensi jenjang terbagi dalam lima macam kompetensi :

1. Kompetensi Keperawatan Dasar Umum

2. Kompetensi Keperawatan Lanjutan atau Kompetensi Keperawatan Dasar Spesialistik

3. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Umum

4. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Khusus

5. Kompetensi Keperawatan Konsultan Spesialistik

Standar Kompetensi Perawat tiap jenjang :

1. Perawat Klinik I (Dasar Umum)

2. Perawat Klinik II (Dasar Khusus)

3. Perawat Klinik III (Lanjutan Khusus)

4. Perawat Klinik IV (Lanjutan Khusus)

5. Perawat Klinik V (Konsultan Spesialistik)

1. Kompetensi Perawat Klinik I


a. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien tanpa risiko (Klien minimal/partial
care)

b. Pendokumentasian asuhan keperawatan

c. Memahami teknik isolasi dan teknik desinfeksi

d. Mampu mempersiapkan pasien pulang

e. Mampu melakukan penyuluhan kesehatan pada klien tanpa risiko

f. Mampu memberikan keperawatan dasar untuk memenuhi kebutuhan personal


hygiene pada klien tanpa risiko, meliputi :

1) Memandikan

2) Kebersihan mulut

3) Perawatan kuku

4) Merapikan tempat tidur pada klien tirah baring

5) Membantu eliminasi

6) Mengatur posisi tidur

7) Membantu mobilisasi (membantu latihan fisik sederhana)

8) Monitoring TTV, intake-output

9) Terampil memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan

2. Kompetensi Perawat Klinik II

a. Kompetensi Keperawatan Lanjutan Umum adalah kompetensi yang harus dimulai


oleh semua Perawat Klinik II disemua area ;

1) Identifikasi klien yang memerlukan pemasangan gastrointestinal tube


2) Mampu/terampil memasang gastrointestinal intubation pada klien tanpa risiko

3) Mampu memberi makan/minum melalui internal tube feeding

4) Identifikasi klien yang memerlukan kateterisasi urine

5) Mampu/terampil memasang kateter urine pada klien tanpa risiko

6) Identifikasi klien dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

7) Mampu/terampil memasang infus (limpah wewenang)

8) Monitoring IVFD (intra vena fluid doix)

9) Mampu melakukan injeksi sc/ic/im/iv (limpah wewenang)

10) Analisa nyeri dan pengelolaan nyeri

11) Mampu memberikan teknik relaksasi

12) Perawatan pre operatif

13) Perawatan post operatif

14) Perawatan luka operasi tanpa kontaminasi

15) Terampil BHD

16) Terampila melakukan EKG dasar

17) Terampil identifikasi tanda-tanda syok hypovolemik, cardiogenik, hemoragik


dan neurologik

18) Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien partial care

19) Mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan teknik isolasi

20) Mampu melakukan pendidikan kesehatan pada klien dengan risiko

21) Mampu membimbing PK I


22) Identifikasi tanda-tanda kegawat daruratan semua area

b. Keperawatan Lanjutan Khusus adalah keperawatan lanjutan sesuai area atau


disebut juga Keperawatan Dasar Spesialistik ;

1) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik

a. Asuhan keperawatan bayi segera setelah lahir pada persalinan normal dan
aterm

b. Perawatan tali pusat

c. Perawatan mata

d. Perawatan telinga

e. Memandikan bayi

f. Perawatan bayi premature

g. Perawatan bayi dengan foto therapy

h. Perawatan bayi dan anak dengan combustio 10%-20%

2) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Maternitas

a. Mampu melakukan pemeriksaan kehamilan (inspeksi, palpasi, auskultasi,


perkusi)

b. Mengidentifikasi dan monitoringpersalinan normal

c. Mampu memberikan asuhan keperawatan masa nifas pada klien tanpa


risiko, meliputi ;

1. Vulva hygiene

2. Perawatan payudara

3. Monitoring pendarahan
d. Identifikasi tanda-tanda persalinan normal

e. Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil identifikasi

3) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Medical/Surgical

a. Mampu melakukan kateterisasi urine pada klien dengan risiko

b. Mampu melakukan pemasangan infus pada klien dengan risiko

c. Mampu melakukan perawatan WSD

d. Mampu menguidentifikasi tanda-tanda gangguan metabolisme

e. Mobilisasi klien dengan risiko

f. Identifikasi kasus kardiogenik dan neurogenik

g. Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil identifikasi dan monitoring

3. Kompetensi Perawat Klinik III

a. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik

1) Mahir perawatan perinatal risiko tinggi

2) Mahir perawatan bayi dan anak dengan total care

3) Mahir perawatan bayi dan anak dengan ostomi

4) Mahir perawatan bayi dan anak dengan combustio grade 30% 50%

5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada bayi dan anak dengan


kegawatdaruratan

6) Mampu membimbing PK I dan PK II

7) Mampu memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga dengan


total care
b. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Maternitas

1) Mampu memberikan pertolongan persalinan normal

2) Semua kompetensi keperawatan dasar spesialistik area pediatric

3) Monitoring dan identifikasi persalianan risiko tinggi

4) Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil monitoring

5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan total care (perawatan
PEB, eklamsi)

6) Mampu membimbing PK I dan PK II

c. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Medikal/Surgikal

1) Mampu mengidentifikasi EKG emergensi

2) Mampu melakukan pertolongan pertama klien dengan kegawat daruratan

3) Mampu memasang NGT dengan risiko

4) Mampu memberikan asuhan keperawatan dengan total care

5) Mampu membimbing PK I dan PK II

6) Mampu ACLS

H. Mekanisme Kenaikan Jenjang Karir Perawat di RS

Uji kompetensi jenjang karir SDM Keperawatan dilakukan pada saat rekruitmen dan
pengembangan SDM Keperawatan yang sedang bekerja di RS . Pada tahap awal, uji
kompetensi difokuskan untuk perawat klinik. Proses pelaksanaannya dibagi dalam empat
tahap, sebagai berikut :

1. Tahap 1 : Pendaftaran
Setiap perawat yang mengikuti proses jenjang karir harus mendaftar pada pusat
pengembangan SDM Keperawatan RS .

Persyaratan pendaftaran :

a. Surat keterangan lulus masa orientasi

b. Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar

c. Mengisi formulir pendaftaran

Setelah mendaftar akan menerima kartu pengenal peserta jenjang karir dan penetapan
pembimbing klinik. Kemudian pembimbing klinik akan memberikan berkas yang
berisi kegiatan yang harus diikuti dan penilaian-penilaian yang harus dicapai

2. Tahap 2 : Proses Pemenuhan Kompetensi

Perawat peserta jenjang karir harus memenuhi hal-hal berikut :

a. Pendidikan Formal Keperawatan

Pendidikan formal keperawatan yangdiakui sebagai perawat profesional minimal


Ners-Sarjana Keperawatan (Ns-Skep) pada tahun 2010. Perawat lulusan D III
Keperawatan dapat mencapai jenjang PK III. Perawat lulusan Sarjana
Keperawatan dapat mencapai jenjang PK IV. Perawat lulusan magister/S2/Sp.
Keperawatan dapat mencapai jenjang PK V.

b. Lama Bekerja di klinik

Perawat lulusan D III Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus


masa orientasi 1 tahun. Setelah 4 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan
jenjang ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 4 tahun
sebagai PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dapat naik menjadi
PK III. Selanjutnya untuk naik ke PK IV tidak cukup hanya memenuhi lama kerja,
tetapi juga harus memenuhi pendidikan formal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns
Skep)
Perawat lulusan Ners Sarjana Keperawatan dan Sarjana Keperawatan dapat
ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa orientasi selama 6 bulan. Setelah 2
tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II, jika
memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 2 tahu sebagai PK II dapat
mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK III, dan demikian pula ke PK IV, jika
memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya untuk naik ke PK V, tidak
cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi pendidikan
formal Magister/S2/Sp. Keperawatan.

Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang belum memiliki pengalaman


klinik maka dapat menjadi PK I setelah lulus masa orientasi selama 3 bulan.
Setelah 1 tahun menjadiPK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II
dan seterusnya sampai ke PK V, jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang telah memiliki pengalaman


klinik, maka pengalaman klinik dan kemampuan kompetensi yang dimiliki akan
diperhitungkan untuk menetapkan jenjang karirnya.

c. Rekomendasi

Untuk mengikuti uji kenaikan jenjng karir, setiap perawat harus mendapatkan
rekomendasi dari :

1) atasan langsung tentang penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang memenuhi


syarat untuk uji kenaikan jenjang karir minimal B

2) teman sejawat. Isi rekomendasi adalah hubungan kerja perawat dengan tim
kerja dalam penyelenggaraan asuhan keperawatan (sesuai dengan formulir
yang ditetapkan)

3) pembimbing klinik. Pembimbing klinik memberikan rekomendasi tentang


aktifitas yang harus dipenuhi sebagai syarat uji kenaikan jenjang karir

4) klien dan keluarga (Pelanggan Eksternal). Perawat yanga akan diuji


kompetensinya diharapakan tidak ada komplain dari klien atau keluarga.

d. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan


Untuk dapat mengikuti uji jenjang karir, maka tiap perawat harus memenuhi
sejumlah SKP (Satuan Kredit Partisipan) yang ditetapkan dalam PKB. PKB akan
dirancang oleh Bagian Bidang Keperawatan bekerja sama dengan Diklat RS
sesuai dengan pedoman dari PPNI.

3. Tahap 3 :

Uji kompetensi dilakukan terhadap dokumen, ujian tertulis dan ujian praktik.

a. Dokumen

Bidang keperawatan dan Diklat RS menelaah dan menilai keabsahan dan


kelegkapan dokumen. Kemudian menetapkan jenjang karir yang akan diuji

b. Ujian tertulis

ujian tertulis diselenggarakan untuk semua jenjang. Materi yang akan diuji sesuai
dengan kompetensi yang harus dicapai

c. Ujian praktek

Ujian praktik diselenggarakan jika telah terpenuhi kelengkapan dokumen dan


lulus ujian tertulis.

langkah-langkah ujian praktik adalah sebagai berikut :

1) Persiapan uji kompetensi

2) Pelaksanaan uji kompetensi

3) Penetapan hasil uji kompetensi

4. Tahap 4 : Penetapan Jenjang Karir Yang Baru

Bidang keperawatan dan Diklat RS mengirimkan berkas-berkas ke bagian personalia.


Selanjutnya disiapkan surat keputusan, Surat Keputusan untuk PK I III
ditandatangani oleh Direktur. Selanjutnya dilaksanakan penyesuaian pekerjaaan dan
sistem penghargaan.
Bagan 2.

Alur Penetapan Jenjang Karir Perawat

Rumah Sakit

Tahap I

Pendaftaran sebagai perawat jenjang karir

Tahap II

Pemenuhan Kompetensi

1. Pendidikan Formal

2. Lama Kerja

3. Rekomendasi

4. Pendidikanberkelanjutan
G

L
Tahap IV L

Penerbitan SK U

Penyesuaian pekerjaan sesuai L


jenjang karir
U

S
Tahap III

Uji Kompetensi

1. Uji Dokumentasi

2. Uji Tertulis

3. Uji Praktik
JENJANG KARIR PERAWAT
Ditulis pada Desember 1, 2011

PENGEMBANGAN SISTEM JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT

DI RSUD Ungaran

1. A. LATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan di rumah sakit dan merupakan
komponen yang menentukan kualitas baik buruknya pelayanan suatu rumah sakit.
Penyelenggaraan pelayanan keperawatan di rumah sakit ditentukan oleh 3 komponen utama
yaitu : jens pelayanan keperawatan yang diberikan, sumber daya manusia perawat sebagai
pemberi pelayanan dan manajemen sebagai tata kelola pemberi pelayanan. Jenis pelayanan
keperawatan di rumah sakit terdiri dari pelayanan keperawatan umum atau dasar serta
pelayanan spesialis atau lanjut. Untuk penyelenggaraannya diperlukan standar pelayanan,
pendekatan proses keperawatan serta indikator mutu pelayanan sebagai tolak ukur
keberhasilannya.

Pelayanan bermutu memerlukan tenaga professional yang didukung oleh factor internal
antara lain motivasi untuk mengembangkan karir professional dan tutjuan pribadinya maupun
factor ekternal, anatara lain kebijakan organisasi, kepemimpinan, struktur organisasi, sistem
penugasan dan pembinaan.

Proporsi tenaga perawat di RSUD Ungaran mencapai 50-60% dari jumlah tenaga kesehatan
yang ada. Dari kualifikasi pendidikan terdapat beberapa kategori tenaga perawat yaitu terdiri
dari : SPK,DIII, S1/Ners.

Pada saat ini, system pengembangan jenjang karier dalam konteks system penghargaan bagi
perawat sudah dikembangkan untuk PNS di RSUD Ungaran melalui jabatan fugsional
perawat yang ditetapkan berdasarkan SK MENPAN No. 94/KEP/M.PAN/11/2001 tentang
jabatan fungsinal perawat dan angka kreditnya, walaupun belum sepenuhnya berbasis
kompetensi. Dengan adanya system jenjang karier professional perawat diharapkan kinerja
perawat semakin meningkat sehingga mutu pelayanan keperawatan juga meningkat. Akan
tetapi pengembangan karier perawat yang ada sekarang lebih menekankan pada posisi /
jabatan baik structural maupun fungsinal (job career) sedangkan jenjang karier professional
berfokus pada pengembangan jenjang karier professional yang sifatnya individual. Untuk itu
perlu dikembangkan jenjang karier professional bagi perawat yang bekerja di RSUD Ungaran
dan buku pedomanya. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan Komite
Keperawatan dalam upaya mengembangkan jenjang karier dalam konteks system
penghargaan bagi perawat RSUD Ungaran .

1. B. TUJUAN
1. 1. Tujuan Umum
Meningkatkan professionalisme dan akuntabilitas perawat klinik yang bekerja di RSUD
Ungaran terhadap masyarakat

1. 2. Tujuan Khusus

a) Adanya persamaan persepsi berbagai pihak tentang system pengembangan karir


professional perawat klinik di RSUD Ungaran.

b) Adanya system jenjang karir professional perawat dalam konteks system penghargaan
bagi perawat klinik di RSUD Ungaran.

c) Sebagai pedoman Komite Keperawatan dalam mengengembangan pola karir professional


perawat klinik di RSUD Ungaran.

1. C. RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup system jenjang karier professional perawat di RSUD Ungaran adalah
yaitu :

1. Perawat Klinik (PK) yaitu perawat yang memberikan asuhan keperawatan langsung
pada klien sebagai individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Perawat Manajer (PM) yaitu perawat yang mengelola pelayanan keperawatan
disarana kesehatan, baik sebagai pengelola tingkat bawah, tingkat menengah maupun
tingkat atas.

1. D. JENJANG KARIR PERAWAT


1. Pengertian

Jenjang karier merupakan system untuk meningkatkan kinerja dan professionalism, sesuai
dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi (Depkes, 2008) Dalam
pengembangan system jenjang karir professional dapat dibedakan antara pekerjaan (job) dan
karir (career).

Pekerjaan diartikan sebagai suatu posisi atau jabatan yang diberikan , serta ada keterikatan
hubungan antara atasan dan bawahan dan mendapat imbalan uang.

Karir diartikan sebagai suatu jenjang yang dipilih individu untuk dapat memenuhi kepuasan
kerja perawat dan mengarah vpada keberhasilan pekerjaan sehingga pada akhirnya akan
memberikan kontribusi terhadap bidang profesi yang dipilihnya.

1. Prinsip Pengembangan
1. Kualifikasi

Kualifikasi dimulai dari perawat dengan Pendidikan DIII Keperawatan.


1. Penjenjangan

Penjenjangan mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk melaksanakan asuhan


keperawatan.yang akuntabel dan etis sesuai dengan batasan kewenangan praktik dan
kompleksitas masalah klien.

1. Penerapan asuhan keperawatan.

Fungsi utama perawat klinik adalah memberikan asuhan keperawatanlangsung sesuai standar
praktik dank ode etik.

1. Kesempatan yang sama

Setiap perawat klinik yang bekerja di RSUD Ungaran mempunyai kesempatan yang sama
untuk meningkatkan karir sampai jenjang karir professional tertinggi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.

1. Standar profesi.

Perawat yang bekerja di RSUD Ungaran dalam memberikan asuhan keperawatan mengacu
pada standart praktek dank ode etik keperawatan.

1. Penjenjangan Karir Professional Perawat Klinik


1. Perawat Klinik I (novice)

Perawat lulusan D III keperawatan memiliki pengalaman kerja 2 tahun atau Ners dengan
pengalaman keja 0 tahundan memiliki sertifikat PK I.

1. Perawat Klinik II (Advence Beginer)

Perawat lulusan D III keperawatan memiliki pengalaman kerja 5 tahun atau Ners dengan
pengalaman keja 3 tahun dan memiliki sertifikat PK II.

1. Perawat Klinik III (Competent)

Perawat lulusan D III keperawatan memiliki pengalaman kerja 9 tahun atau Ners dengan
pengalaman keja 6 tahun atau Ners Specialis dengan pengalaman kerja 0 tahun dan memiliki
sertifikat PK III.

Bagi lulusan D III yang tidak melanjutkan S1 tidak dapat melanjutkan ke jenjang karier PK
IV.

1. Perawat Klinik IV

Perawat lulusan Ners dengan pengalaman keja 9 tahun atau Ners Specialis dengan
pengalaman kerja 2 tahun dan memiliki sertifikat PK IV. UNTUK Ners Konsultan dengan
pengalaman kerja 0 tahun.
1. Perawat Klinik V (expert)

Perawat klinik V adalah ners specialis dengan pengalaman kerja 4 tahun atau ners specialis
konsultan dengan pengalaman kerja 1 tahun dan memiliki sertivikat PK V.

1. Penjenjangan Karir Professional Perawat Manajer


1. Perawat Manajer I
2. Perawat Manajer II
3. Perawat Manajer III
4. Perawat Manajer IV
5. Perawat Manajer V

1. E. SARAT SARAT PENJENJANGAN KARIR PERAWAT


1. Memiliki kompetensi yang di persyaratkan
2. Memiliki pengalaman kerja
3. Mengikuti pendidikan formal / serifikasi
4. Lulus uji kompetensi
5. Memiliki SIP, SIK dan SIPP

1. F. SERTIFIKASI

Program sertifikasi dilaksanakan oleh organisasi PPNI. Dalam masa transisi sebelum
terbentuk konsil keperawatan Indonesia, uji sertifikasi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) yang terdiri dari unsure PPNI dan stakeholders terkait.

1. G. REMUNERASI

Agar jenjang karir dapat dilaksanakansecara optimal harus didukung oleh system remunerasi.
Setiap kenaikan dari satu jenjang karir ke jenjag karir lebih tinggi perlu dikuti dengan
pemberian remunerasi sesuai dengan kinerja pada setiap jenjang.

1. H. EVALUASI JENJANG KARIR PERAWAT PROFESSIONAL

Jenjang kari professional perawat harus dievaluasi secara konsisten dan tersetruktur dan
mencakup komponen meliputi :

1. Evaluasi Kompetensi Asuhan keperawatan


2. Evaluasi Penampilan Kerja
3. Evaluasi Pengetahuan Profesional
4. Evaluasi Komunikasi dan organisasi
5. Evaluasi Kompetensi Manajemen
6. Evaluasi Mnajemen Riset
1. I. MASA PERALIHAN

Pemberlakuan jenjang karir professional perawat dilakukan secara bertahap berdasarkan


kebutuhan dengan mempertahankan kelangsungan asuhan keperawatan serta kebijakan dari
manajemen.

Aadapun langkah langkah dalam penjenjangan karir perawat adalah sebagai berikut ;

1. Mapping ketenagaan
2. Maching kualifikasi dengan pedoman jenjang karir :
3. Pendidikan
4. Pengalaman kerja keperawatan klinik
5. Sertifikasi
6. Challenge test sesuai dengan proses dengan jenjang karir
7. Jika tidak lulus dialihkan jenjang yang lebih rendah
8. Pendidikan formal bagi yang mau dan mampu sesuai dengan persiapan jenjang karir
PK yang lebih tinggi.

1. J. PENUTUP

Hal hal yang belum diatur dalam kerangka acuan kerja ini akan diatur kemudian.

Anda mungkin juga menyukai