PENDUKUNG PELAKSANAAN
PROYEK PERUBAHAN INSTANSIONAL
PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN PASIEN GELANDANGAN
DAN ORANG TERLANTAR MELALUI PENYUSUNAN STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO) TINDAKAN KEPERAWATAN
DALAM MEWUJUDKAN MARTABAT MANUSIA
TAHAPAN
KONSULTASI DRAFT SPO DENGAN
MENTOR DAN DINAS SOSIAL KABUPATEN LAMONGAN
(Tanggal 31 Oktober 1 Nopember 2016)
NOTA DINAS
Draf ke 1
Pengertian Tindakan yang diberikan pada pasien dengan menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dengan tanpa membedakan.
Pasien gelandangan/terlantar adalah pasien yang memerlukan
perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Ngimbang , namun selama 2x24 jam :
1. Tidak ada keluarga/penanggung jawab
2. Tidak ada tempat tinggal dan pekerjaan tetap
3. Tidak mampu dari segi keuangan dalam biaya Rumah Sakit
4. Bukan pemegang Kartu Jaminan Kesehatan Nasional
Tujuan Sebagai acuan untuk memberikan pelayanan kepada pasien
terlantar/gelandangan sesuai prosedur dalam mewujudkan martabat
manusia.
Kebijakan SK Direktur Nomor: 188/121`/413.216/2015 tentang pelayanan
instalasi gawat darurat di RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan
Prosedur 1. Setiap pasien yang terlantar / gelandangan datang ke IGD RSUD
Ngimbang Kabupaten Lamongan dalam kondisi bagaimanapun
harus diterima dan dilakukan penanganan sesuai prosedur yang
berlaku.
2. Pengirim mengisi Formulir pernyataan penanggung jawab
pasien (terlampir)
3. Pasien gelandangan atau terlantar yang diduga mengalami
kecelakaan atau tindakan kekerasan dalam keadaan hidup atau
meninggal harus dilakukan visum dan petugas melaporkan ke
Polsek terdekat lokasi ditemukan.
4. Bila menerima pasien terlantar / gelandangan (bukan pemegang
kartu sehat) yang perlu perawatan dan pengobatan maka
sesegera mungkin melaporkan ke bidang pelayanan dan untuk
diteruskan laporan ke dinas Sosial Kabupaten Lamongan.
5. Segala keperluan BAKHP, obat-obatan dan penanganan yang
telah dilakukan harus dilaporkan ke Bidang Pelayanan.
6. Pasien gelandangan atau terlantar dirawat dengan fasilitas kelas
III dan untuk rawat jalan sama dengan pasien Bpjs kelas III.
7. Pasien gelandangan atau terlantar setelah mendapatkan
penanganan dan diperbolehkan pulang akan di kembalikan ke
dinas sosial setempat.
8. Pasien gelandangan atau terlantar yang meninggal akan
disimpan di kamar mayat RSUD Ngimbang maksimal 3 hari dan
selanjutnya dikembalikan ke wilayah tempat ditemukan untuk
dimakamkan.
Perbaikan ke 1
Pengertian Tindakan yang diberikan pada pasien dengan menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dengan tanpa membedakan.
Pasien gelandangan/terlantar adalah pasien yang memerlukan
perawatan dan pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah
Ngimbang , namun selama 2x24 jam :
1. Tidak ada keluarga/penanggung jawab
2. Tidak ada tempat tinggal dan pekerjaan tetap
3. Tidak mampu dari segi keuangan dalam biaya Rumah Sakit
4. Bukan pemegang Kartu Jaminan Kesehatan Nasional