Anda di halaman 1dari 9

VI.

BUDIDAYA TANAMAN KUNYIT

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kunyit merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain
sebagai bahan baku obat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan zat
warna alami. Berdasarkan hasil survei tahun 2003, kebutuhan rimpang
kunyit berdasarkan jumlahnya yang diserap oleh industri obat tradisional
di Jawa Timur menduduki peringkat pertama dan di Jawa Tengah
termasuk lima bessar bersama bahan baku obat lainnya. Rimpangnya
sangat bermanfaat sebagai antikoagulan, menurunkan tekanan darah,
obat cacing, obat asma, penambah darah, mengobati sakit perut,
penyakit hati, karminatif, stimulan, gatal-gatal, gigitan serangga, diare
dan rematik.
Kandungan utama dalam rimpang kunyit adalah minyak atsiri (ar-
tumeron, I+ dan 12 tumeron, tumerol, I+atlanton, 12 kariofilen, linalol,
1,8 sineol), kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksi kurkumin,
bidesmetoksi kurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor,
dan besi. Zat warna kuning (kurkuminoid) pada kunyit dimanfaatkan
sebagai pewarna untuk makanan manusia dan ternak. Kunyit juga dapat
digunakan sebagai pengawet makanan pengganti formalin dan untuk
memperpanjang masa simpan makanan.
Dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi
maka industri farmasi pun semakin berkembang seiring dengan
pertambahan jumlah penduduk yang kian pesat. Namun dalam keadaan
krisis ekonomi saat ini tidak semua lapisan masyarakat mampu membeli
produk farmasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu pengobatan dengan
tanaman secara tradisional merupakan salah satu pilihan yang bijaksana.
Dengan hal itu, kebutuhan akan tanaman obat-obatan juga semakin
meningkat. Untuk itu budidaya tanaman obat-obatan sangat menjajikan
salah satunya budidaya tanaman kunyit.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Acara VII tentang Budidaya Tanaman
Kunyit ini adalah untuk mengetahui pengaruh berat rimpang terhadap
pertumbuhan tanaman kunyit.
3. Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum Acara VII tentang Budidaya Tanaman
Kunyit ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana membuat media tanam tanaman kunyit
2. Mengetahui bagaimana budidaya tanaman kunyit
3. Mengetahui manfaat/khasiat dan penggunaan dari tanaman kunyit
B. Tinjauan Pustaka
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan
(perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Diperkirakan berasal dari
Binar pada ketinggian 1300-1600 mdpl, ada juga yang mengatakan kunyit
berasal dari India. Kata curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan
Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini
Cyprus menyerupai jahe, pahit, kelat dan sedikit pedas, tapi tidak beracun.
Tanaman ini dibudidayakan di Asia selatan khususnya India, Cina Selatan,
Taiwan, Indonesia (Jawa) dan Filipina (Arisandi Yohana 2002).
Kunyit mempunyai naman latin Curcuma domestica Val. Merupakan
tanaman yang mudah diperbanyak dengan stek rimpang dengan ukuran 20-25
gram stek. Bibit rimpang harus cukup tua. Kunyit tumbuh dengan baik di
tanah ynag tata pengairannya baik, curah hujan 2000 mm sampai 4000 mm
tiap tahun dan di tempat yang sedikit terlindung. Tapi untuk menghasilkan
rimpang yang lebih besar diperlukan tempat yang lebih terbuka. Rimpang
kunyit berwarna kuning sampai kuning jingga (Ernita 2000).
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan ketinggian 40-100
cm.batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan
warna hijau kekuniangan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun
tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5
cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk,
berambut, dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan
mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, serta berwarna putih/kekuingan.
Ujung dan pangkal daun runcing serta tepi daun rata. Kulit luar ripang
berwarna jingga kecoklatan dan daging buah merah jingga kekuning-
kuningan (Johani 2002).
Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan obat tradisional,
bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dan
lain-lain. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaaat sebagai
anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kangker, anti tumor, dan
menurunkan kadar lemak dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
Untuk dibuat simplisia dan atau bubuk minuman/jamu, lulur (kosmetik), pil
(obat), bumbu masak, zat pewarna makanan nasi/lauk pauk dan tekstil
(Syukur 2001).
Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui
adalah minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa
monoterpen dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-
turmeronen), zat pewarna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5%,
protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Dari senyawa kurkuminoid,
senyawa kurkumin kandungannya paling besar. Karena alasan tersebut
beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan
pada kurkumin (Sumiati 2004).
C. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Acara VII tentang Budidaya Tanaman Kunyit
dilaksanan pada hari Senin 27 Oktober 2014 pukul 10.00 WIB, yang
bertempat di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
2. Alat dan Bahan
a. Alat :
1) Polybag,
2) Timbangan
3) Cethok
4) Cangkul
5) Penggaris
6) Kertas label
7) Alat tulis
b. Bahan :
1) Benih Tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val.)
2) Tanah
3) bahan organik/pupuk kandang.
3. Cara Kerja
a. Menyiapkan benih kunyit dengan berat 5, 10, 15 gram. Setelah
disemaikan ditempat teduh dan telah bertunas kemudian ditanam.
b. Menyiapkan media dengan bahan dan membasahi media dengan air
secukupnya.
c. Menanam benih kunyit sesuai perlakuan yang ada.
d. Memelihara tanaman dengan menjaga kelembapan pada media tanam.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
Tabel 7.1 Pengamatan Tanaman Kunyit
Minggu ke
Pengamatan Perlakuan rata-rata
1 2 3 4 5 6 7
A 1 1 2 2 2 3 3 2
Jumlah Tunas B 1 1 2 2 3 3 4 2
C 1 3 3 4 4 4 5 3
A 0.8 2 2,3 2,4 12,5 15 16,25 7,32
Panjang Tunas B 0.3 1 1,75 2 8 13,2 15 5,89
C 0.05 2,08 7 8,98 18,6 20,59 25,64 11,84
A 0 0 0 2 2 2 3 1
Jumlah Daun B 0 0 0 2 3 3 5 2
C 0 0 0 1 1 2 2 1
A 0 0 0 0 0 0 20 2,85
Berat
B 0 0 0 0 0 0 21 3
Tanaman
C 0 0 0 0 0 0 25,5 3,64
Sumber : Data Rekapan
2. Pembahasan
Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu
karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan,
menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama
tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri
jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dan lain-lain.
Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti
inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan
menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih
darah.
Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan bahan baku obat
alami asli dari wilayah Asia Tenggara. Karena manfaatnya yang cukup
besar serta permintaan banyak, budidaya kunyit pun mampu
mendatangkan omzet hingga puluhan juta rupiah sebulan. Kebutuhan
bahan baku kunyit untuk industri jamu tradisional makin meningkat setiap
tahun. Dengan harga jual sebesar Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per kilogram
(kg). Sehingga peluang pasar tanaman obat khususnya kunyit masih
cukup luas, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor
(Fitri N 2011) .
Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki
intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik
hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan. Pertumbuhan
terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000
mm/tahun. Bila ditanam di daerah curah hujan kurang dari 1000
mm/tahun, maka system pengairan harus diusahakan cukup dan tertata
baik. Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai kurang dari 240 m
dpl) sampai dataran tinggi (lebih dari 2000 m dpl). Produksi optimal + 12
ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl. Tanaman ini dapat
dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah
pada penanaman awal musim hujan. Kunyit tumbuh subur pada tanah
gembur, pada tanah yang dicangkul dengan baik akan menghasilkan umbi
yang berlimpah. Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dengan
bahan organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari
genangan air/sedikit basa. Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini
antara 19-300C.
Berdasarkan data rekapan dapat diketahui pertumbuhan tanaman
kunyit mulai dari jumlah tunas yang tumbuh, panjang tunas, jumlah daun
pertanaman, sampai berat rimpang dari berbagai perlakuan seperti
perlakuan kunyit dengan berat 5 gram, 10 gram, dan 15 gram.
Berdasarkan data di atas rata-rata jumlah tunas dengan perlakuan berat
kunyit 5 gram menghasilkan tunas sebanyak 2, untuk perlakuan berat
kunyit 10 gram menghasilkan tunas rata-rata sebanyak 2, dan untuk
perlakuan berat kunyit 15 gram menghasilkan sebanyak 3. Rata-rata
panjang tunas yang dihasilkan selama 7 minggu untuk perlakuan berat
kunyit 5 gram adalah 7,32 cm, 5,89 cm untuk perlakuan 10 gram, dan 11,
84 cm untuk perlakuan 15 gram. Rata rata jumlah daun perlakuan berat
kunyit 5 gram adalah sebanyak 1, untuk perlakuan berat kunyit dengan
perlakuan 10 gram adala 2 dan 1 helai daun untuk rata-rata perlakuan
berat kunyit 15 gram. Rata-rata berat tanaman setelah di panen untuk
perlakuan 5 gram sebesar 2,85 gram, perlakuan 10 gram sebesar 3 gram,
dan perlakuan 15 gram sebesar 3,64 gram. Jadi dapat disimpulkan
pertumbuhan tanaman dari semua kelompok mengalami pertumbuhan ini
terbukti dari jumlah tunas, panjang tunas setiap minggunya semakin
meningkat. untuk jumlah daun minggu ke 1 sampai minggu ke 3 belum
menunjukkan pertumbuhan, sedangkan minggu ke 4 sampai ke 7 sudah
mulai tumbuh daun. Tumbuhnya tanaman kunyit ini dikarenakan
pemeliharaan yang baik oleh praktikan dan adanya kesesuaian lingkunagn
tumbuh kunyit. Menurut teori tanaman kunyit dapat tumbuh baik di
daerah yang memiliki intensiti cahaya penuh atau sederhana, sehingga
tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit
naungan.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pokok kunyit adalah 1)
tanaman kunyit dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki intensiti
cahaya penuh atau sederhana, sehingga tanaman ini sangat baik hidup
pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan, 2) Pertumbuhan terbaik
dicapai pada daerah yang memiliki curahan hujan 1000-4000 mm/tahun.
Bila ditanam di daerah curahan hujan, 3) Suhu udara yang optimum bagi
tanaman ini antara 19-30 oC. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua
faktor: Faktor dalam (internal factor) yaitu faktor tanaman itu sendiri/sifat
yang terdapat dalam tanaman (benih) Faktor dalam atau faktor genetik
adalah faktor tanaman itu sendiri, yaitu sifat yang terdapat di dalam bahan
tanam/benih yang digunakan dalam budidaya tanaman. Faktor lingkungan
(environmental factors) adalah faktor yang ada di sekeliling tanaman. Ada
beberapa ilmuwan yang mengelompokkan faktor lingkungan ini menjadi
dua kelompok, yaitu kelompok abiotik (iklim, tanah) dan kelompok biotik
(makluk hidup) yaitu biotis (tanaman dan hewan) dan anthrofis (manusia)
(Kardinan A 2014).
DAFTAR PUSTAKA

Arisandi Yohana 2002. Khasiat Tanaman Obat. Jakarta: Pustaka Buku Murah.
Ernita D dan R Rosyidah 2000. Kunyit (Curcuma domestica Val.)
www.asiamaya.com/jamu/isi/kunyit_curcumaedomistica.htm. Diakses pada
tanggal 9 November 2014.
Fitri N 2011. Budidaya Junyit Semakin Menggiurkan.
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/budidaya-kunyit-makin-menggiurkan-1.
Diakses pada tanggal 21 Desember 2014.
Johani, Erman 2002. Tanaman Pekarangan. Bandung : Karya Kita.
Kardinan A dan FR Kusuma 2004. Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh Alami.
Tangerang : Agromedia Pustaka.
Sumiati A 2004. Effek attapulgit, ekstrak daun Psedium guajava, dan ekstrak akar
Curcuma domestica terhadap diare akut nonspesifik. Majalah Kedokteran
Indonesia 46 (4): 199-200.
Syukur dan Hermani 2001. Budidaya Tanaman Obat. J. farmasi. 16(2): 114-119.

Anda mungkin juga menyukai