Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, segala puji

bagi Allah Tuhan semesta alam yang dengan petunjuk dan pertolonganNya kami

dapat menyelesaikan pembuatan Rencana Strategis 5 Tahunan UPTD Puskesmas

Perawatan Ratu Agung Kota Bengkulu.

Sengaja kami buat Rencana Strategis Lima Tahunan ini sebagai acuan

pelaksana kegiatan pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Perawatan Ratu

Agung. Selain itu sebagai gambaran situasi dan suasana kerja prediksi kebutuhan

pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung di

tahun yang akan datang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota

Bengkulu yang telah membimbing dan mengarahkan dalam pelaksanaan tugas di

UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung selama ini. Juga kepada rekan kerja di

UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung kami mengucapkan terima kasih atas kerja

sama selama ini dan semoga dapat terus meningkatkan kinerjanya.

Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pelaksanaan

kegiatan di Puskesmas Kuala Lempuing ini, untuk itu besar harapan kami Bapak

Kepala Dinas Kesehatan Kota dan jajarannya dapat memberikan arahan, bimbingan,

kritik dan ataupun saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan

penyempurnaan di masa yang akan datang.

Mudah-mudahan Rencana Strategis Lima Tahunan ini bermanfaat bagi kita

semua praktisi kesehatan umumnya dan petugas di UPTD Puskesmas Perawatan

Ratu Agung Kota Bengkulu khususnya.

Bengkulu, Desember 2016


Ka. UPTD Puskesmas
Perawatan Ratu Agung

dr. RA. Yeni Warningsih

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan

merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pemerintah yang berfungsi

memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Puskesmas

berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh

derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi

sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat

pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan

strata pertama.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari Upaya

Kesehatan Wajib dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya kesehatan

wajib merupakan upaya kesehatan yang harus dilaksanakan oleh seluruh

puskesmas di seluruh Indonesia. Upaya ini memberikan daya ungkit paling

besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan melalui pendekatan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), serta merupakan kesepakatan global

maupun nasional.

Yang termasuk dalam Upaya Kesehatan Wajib adalah Promosi Kesehatan,

Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana,

Perbaikan Gizi Masyarakat, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

serta Pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan adalah upaya

kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang

ditemukan di wilayah kerja puskesmas serta disesuaikan dengan kemampuan

2
puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan antara lain Upaya Kesehatan

Sekolah, Kesehatan Olah Raga, Perkesmas, Kesehatan Gigi dan Mulut,

Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut dan Pengobatan Tradisional.

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan

pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara

terpadu yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,

keterpaduan dan rujukan.

Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas

harus melaksanakan kegiatan manajemen dengan baik. Manajemen

puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematis

untuk menghasilkan

luaran (output) puskesmas secara efektif dan efisien. Kegiatan manajemen

puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta

pengawasan dan pertanggung jawaban. Seluruh kegiatan tersebut merupakan

satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.

Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan puskesmas tersebut, maka

UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung menyusun Rencana Strategi

(Renstra) sebagai kerangka acuan dan pedoman dalam melaksanakan

kegiatan di puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan

selama kurun waktu lima tahun ke depan (2016 2020).

Dengan berpedoman pada renstra maka diharapkan semua kegiatan akan

lebih terencana, lengkap dan akurat sehingga dapat mencapai target baik

dalam kualitas maupun kuantitas program kegiatan serta memenuhi kebutuhan

dan harapan masyarakat pada umumnya. Penyusunan renstra ini mengacu

pada Sistem Kesehatan Nasional, Rencana Strategis Kementerian Kesehatan,

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Utara dan Rencana

Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan. Adapun

penetapan kegiatan dalam renstra didasarkan pada pemenuhan Standar

Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.


3
B. Maksud dan Tujuan

Maksud

1. Menjabarkan gambaran umum dan upaya kesehatan UPTD Puskesmas

Perawatan Ratu Agung dalam rangka mewujudkan visi dan misi

Puskesmas.

2. Mewujudkan keterpaduan arah, strategi, keselarasan program dan

kegiatan sesuai dengan target dan sasaran yang ditetapkan.

3. Sebagai kerangka acuan dalam melaksanakan operasionalisasi kegiatan

Puskesmas guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan secara

terpadu, terarah dan terukur.

4. Adanya tolok ukur sebagai bahan evaluasi kinerja tahunan program

kegiatan Puskesmas Kuala Lempuing.

Tujuan

1. Menjabarkan visi, misi, program kerja puskesmas ke dalam program

kegiatan untuk periode waktu 2016 2020.

2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang

dituangkan dalam Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP).

3. Memberikan pedoman atau kerangka acuan dalam penyusunan

instrument pengendalian, pengawasan dan evaluasi program kegiatan

guna pencapaian program, sasaran dan kegiatan.

C. Landasan Hukum

1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004).

2. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah

( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 124, tambahan Lembaran

Negara Nomor 4437).

3. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


4
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran

Negara tahun 2004 Nomor 126, tambahan Lembaran Negara Nomor

4438).

4. Undang Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 2025 (Lembaran

Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 33 , tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4700).

5. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Pembangunan Kesehatan Menuju

Indonesia Sehat 2010.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

128/MENKES/SK//2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan

Masyarakat.

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementrian Kesehatan

Tahun 2010 2014.

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/V/2008 tentang

Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten dan Kota.

5
D. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika rencana strategis adalah sebagai berikut :

Bab I. Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan
tujuan, landasan hukum
Bab II Tugas Pokok dan Fungsi UPTD Puskesmas Kuala Lempuing
Bab ini berisi tentang struktur organisasi, susunan

kepegawaian
dan kelengkapan, tugas pokok dan fungsi UPTD Puskesmas
Perawatan Ratu Agung serta upaya kesehatan yang

dilaksanakan.
III. Gambaran Pelayanan UPTD Puskesmas Perawatan Ratu

Bab Agung
Bab ini berisi tentang gambaran umum puskesmas, kinerja
pelayanan kesehatan (capaian indikator SPM bidang

Kesehatan )
dan status kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Perawatan Ratu Agung.
Bab IV. Isu Isu Strategis
Bab ini berisi tentang kendala eksternal, kendala internal,
peluang eksternal, peluang internal serta rumusan
permasalahan strategis UPTD Puskesmas Perawatan Ratu

Agung.
Bab V. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan
Bab ini berisi tentang Visi, Misi, Sasaran, Strategi dan

Kebijakan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk tahun 2016
2020.
Bab VI. Penutup

Lampiran

Pada Lampiran ini berisikan Program Kerja Tahunan UPTD Puskesmas

Perawatan Ratu Agung tahun 2016 2020.

6
7
BAB II

TUGAS POKOK DAN FUNGSI UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG

A. STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan menteri kesehatan Nomor 75 tahun 2015 tentang

Pembentukan Organisasi Puskesmas, disebutkan bahwa Susunan Organisasi

Puskemas Perawatan/Non Perawatan terdiri dari :

a. Kepala Puskesmas

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Penanggung jawab UKM dan keperawatan kesehatan masyarakat

d. Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium dan

e. penganggung jawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring pelayan

kesehatan

B. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN KELENGKAPAN

Sumber Daya Manusia

Jumlah seluruh karyawan UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung adalah 24

orang terdiri dari 24 PNS dan honorer daerah 11 orang TKS 6 Orang.

a. Berdasarkan Pendidikan
1. S1 Kedokteran Umum : 1 orang
2. S1 Kedokteran Gigi : 1 orang
3. S1 Farmasi : 1 orang
3. S1 Keperawatan : 4 orang
3. S1 Kesehatan Masyarakat : 2 orang
4. D3 Keperawatan : 2 orang
5. D3 Perawat Gigi : 1 orang
6. D3 Analis : 1 orang
7. D4 Kebidanan : 2 orang
8. SPK : 0 orang
9. SPAG : 1 orang
10 SMK Farmasi : 1 orang
11 SMK Analis : 1 orang
12 D3 kesling : 1 orang

8
b. Berdasarkan Golongan :
Golongan IID : 4 orang
Golongan IIIC : 3 orang
Golongan IIIB : 3 orang
Golongan IIIA : 5 orang
GolonganIII D : 2 orang

d. Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung

No Jenis Sarana Jumlah Keterangan / Kondisi

1. Puskesmas Induk 1 Baik


2. Ambulance 1 Baik
3. Puskesdes 1 Baik

e. Pembiayaan Kesehatan

Pembiayaan kesehatan masyarakat menggunakan BPJS dan

UMUM. Retribusi sesuai dengan peraturan daerah kota Bengkulu.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/MENKES/SK/2004

tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa fungsi

Puskesmas adalah:

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

c. Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader

pembangunan bidang kesehatan di wilayah, pengembangan kegiatan

swadaya masyarakat.

d. Pengelolaan ketatausahaan

Penjabaran tugas pokok pada masing masing unit adalah sebagai berikut :
9
1. Kepala Puskesmas :

1) Kepala Puskesmas, mempunyai tugas :

a. Mengkoordinir penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas

berdasarkan data program Dinas Kesehatan.


b. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang pelayanan kesehatan

masyarakat.
c. Memberikan tugas pada staf dan unit-unit, Puskesmas Pembantu, dan

Ponkesdes.
d. Memimpin urusan Tata Usaha, unit-unit pelayanan, Puskesmas

pembantu dan staf dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan

masyarakat agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan rencana

kerja yang telah ditetapkan.


e. Menilai prestasi kerja staf sebagai bahan pertimbangan dalam

peningkatan karier.
f. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan

realisasi program kerja dan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku sebagai bahan dalam menyusun program kerja berikutnya.


g. Mempunyai tugas pokok dan fungsi memimpin, mengawasi dan

mengkoordinir.
h. Kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan

jabatan fungsional.
i. Menyusun rencana kerja dan kebijakan teknis Puskesmas.
j. Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi

program/kegiatan Puskesmas.
k. Memimpin pelaksanaan kegiatan di Puskesmas penyelenggaraan

pertemuan berkala (Mini Lokakarya bulanan dan tribulanan).


l. Bertanggung jawab atas penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

melalui analisis dan perumusan masalah berdasarkan prioritas.


m.Bertanggung jawab atas Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) secara

terinci dan lengkap.


n. Mendelegasikan wewenang apabila meninggalkan tugas.
o. Membina petugas Puskesmas.
p. Bertanggung jawab mengenai pendidikan berkelanjutan, orientasi dan

program pelatihan staf untuk menjaga kemampuan dan meningkatkan

pelayanan sesuai kebutuhan.

10
q. Membangun kerjasama dengan berbagai pihak terkait di kecamatan,

Lintas Sektor, penyedia pelayanan kesehatan tingkat pertama swasta,

perorangan serta masyarakat dalam pengembangan UKBM.


r. Memfasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat.
s. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelaksanaan program-

program di Puskesmas.
t. Memberikan umpan balik hasil kegiatan kepada semua staf Puskesmas.
u. Melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala.
v. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan sebagai bahan informasi dan

pertanggung jawaban kepada Kepala Dinas Kesehatan.


w. Mengolah dan menganalisa data, untuk selanjutnya diinformasikan atau

dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota, serta pihak yang berkepentingan

lainnya.
x. Membuat Surat Keputusan tentang pengelola keuangan, penanggung

jawab barang inventaris, tim manajemen mutu Puskesmas, dan lain-lain.


y. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan

Kota.

2) Sub Bagian Tata Usaha :

a. Menyusun rencana kegiatan urusan Tata Usaha berdasarkan data

program Puskesmas.
b. Membagi tugas kepada staf agar pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan.
c. Mengkoordinasikan para staf dalam menyusun program kerja

Puskesmas agar terjalin kerjasama yang baik.


d. Memberi petunjuk kepada staf dengan petunjuk kerja yang diberikan

agar tercapai keserasian dan kebenaran kerja.


e. Mengkoordinasikan berbagai kegiatan administratif dan manajemen di

Puskesmas. Untuk mendukung Kepala Puskesmas menjalan tugas

dan fungsinya mengelola Puskesmas.


f. Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.
g. Bertanggung jawab atas administrasi, membantu pengelolana keuangan,

dan pengelolaan sumberdaya lainnya.


a) Menyiapkan SK bendahara barang, SK penanggung jawab pengelola

barang, SK penanggung jawab kendaraan.


b) Membuat perencanaan kebutuhan dan Pemeliharaan Barang Unit.
c) Membuat data stok barang.
d) Menjaga kelengkapan alat-alat yang diperlukan.
11
e) Membuat data aset di masing-masing ruangan.
f) Melaksanakan up dating daftar inventaris sebagai bahan laporan.
g) Melakukan evaluasi perawatan alat kesehatan.
h) Melaporkan fungsi dan kondisi alat kesehatan.
i) Melaporkan seluruh inventarisasi alat kesehatan.
h. Melakukan evaluasi hasil kegiatan urusan Tata Usaha secara

keseluruhan.
i. Menyediakan dan menyimpan data umum Puskesmas serta data

kesehatan yang diperlukan untuk kepentingan semua pihak yang

membutuhkan:
a) Data pencapaian cakupan kegiatan pokok tahun lalu dan visualisasi

datanya.
b) Data 10 penyakit terbanyak.
c) Data RKBU (Rencana Kebutuhan Barang Unit) dan RPTBU (Rencana

Pengadaan Triwulan Barang Unit).


d) Data lain.
j. Membuat laporan kegiatan dibidang tugasnya sebagai bahan

informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala Puskesmas.


k. Melaksanakan pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan,

perlengkapan, surat menyurat, hubungan masyarakat dan urusan umum,

perencanaan serta pencatatan dan pelaporan.

l. Mempunyai tugas pokok di bidang kepegawaian:

a) Membuat struktur organisasi UPTD.

b) Membuat daftar/catatan kepegawaian petugas.

c) Membuat uraian tugas dan tanggung jawab setiap petugas.

d) Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai dengan

tugas, wewenang dan tanggung jawab.

e) Membuat penilaian DP3 tepat waktu berdasarkan konsultasi dengan

Kepala Puskesmas.

f) Melakukan file kepegawaian.

g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas.

D. UPAYA KESEHATAN

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan


12
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari

sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama.

Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Upaya Kesehatan Wajib

Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan

global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat

kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus diselenggarakan oleh

setiap Puskesmas. Meliputi:

a. Upaya Promosi Kesehatan

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f. Upaya Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang

ditemukan di masyarakat dan disesuaikan dengan kemampuan yang ada di

Puskesmas Kuala Lempuing meliputi :

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

c. Upaya Kesehatan Kerja

d. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

e. Upaya Kesehatan Jiwa ( Rujukan )

f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

g. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta

upaya pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini

13
merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya

pengembangan Puskesmas.

14
BAB III
GAMBARAN PELAYANAN UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG

Gambaran tentang pelayanan Puskesmas Kuala Lempunig meliputi kondisi


umum, upaya kesehatan yang dilaksanakan, capaian kinerja dan derajat
kesehatan tahun 2015 , adalah sebagai berikut :

I. GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Umum

1. Geografis

UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung memiliki wilayah kerja di


Kecamatan Muara Bangkahulu yang terdiri dari dua Kelurahan yaitu Kelurahan
Bentiring Permai dan Kelurahan Pematang Gubernur. Luas wilayah kerja
sebanyak 9,7 km2 .

Keadaan topografi diwilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Ratu


Agung adalah 60% datar dan 40% berbukit dan rawa-rawa dengan suhu udara
normal. Jumlah luas wilayah kerja, jumlah desa/kelurahan di wilaya kerja
Puskesmas Ratu Agung dapat dilihat pada lampiran Tabel 1.

2. Kependudukan dan Sosial Ekonomi

a. Kependudukan.

Jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Ratu

Agung tahun 2016 berjumlah 15.692 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki

berjumlah 7.903 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 7.789 jiwa.

Distribusi penduduk di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan Ratu

Agung tahun 2016 menurut kelompok umur adalah berusia muda (0-14)

berjumlah 2232 jiwa, usia produktif (15-59) berjumlah 12.727 jiwa dan berusia

lanjut (60-75+) berjumlah 733 jiwa. Rincian penduduk menurut golongan umur

dan jenis kelamin. Komposisi penduduk diwilayah kerja UPTD Puskesmas

Perawatan Ratu Agung pada Grafik 1.

15
Grafik.1 Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur

Dari data kependudukan, penduduk berumur 10 tahun keatas yang melek hidup
adalah sebanyak 14.829 jiwa. Hal ini sebanding dengan jumlah penduduk 10
tahun keatas. Yang artinya 100% penduduk diatas 10 tahun melek huruf. Data
penduduk 10 tahun keatas yang melek huruf dan persentase pendidikan tertinggi
dapat dilihat pada

b. Sosial Ekonomi

Mata pencaharian penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan

Ratu Agung, yakni dengan buruh sebesar 26,34%, Pegawai Negeri Sipil 14,86%,

swasta 12,36%, pedagang 1,74%, pensiunan, 0,39% dan TNI 0,68%.

Sedangkan Agama yang paling banyak dianut penduduk adalah Islam

sebesar 95%, disusul Kristen 4,55%, Budha 0,25% dan Hindu 0,20%.TK :

c. Sarana Dan Prasarana Kesehatan

Sarana pendukung di dalam menjalankan operasional UPTD Puskesmas

Perawatan Ratu Agung dibantu dengan kendaraan roda dua sebanyak 6 (Enam)

unit dengan kondisi 4 (dua) baik, 1 ( satu ) rusak ringan dan 1 (satu) lagi rusak

berat. Sedangkan kendaraan roda Empat berjumlah 2 (Dua) unit dengan kondisi

satu rusak berat, satu rusak ringan.

Sarana pendudukung lainnya adalah Puskesmas Pembantu (PUSTU)

yang berjumlah dua Unit dan Posyandu berjumlah 6 (Enam) unit. Sedangkan

sarana pendidikan terdiri dari enam unit PAUD, empat unit Taman kanak-kanak

16
(TK), lima unit Sekolah Dasar, dua unit SLTP dan dua unit SLTA.

d. Ketenagaan Puskesmas

No Jabatan/Program Nama/penanggung Jawab

1 Kepala UPTD Puskesmas dr.RA.Yeni Warningsih

Kepala Tata Usaha dan pengelola


2
inventaris barang Libertina Saragih, S.AP

3 Bendahara BPJS Wahyuningsi,Amd.AK

4 Bendahara Operasional Siti Maria Agustina

5 Bendahara BOK Desti Kurniati

6 Penanggung Jawab Loket Desi Marlina

7 Penanggung Jawab Poli Umum dr.Wiliam Korompis

8 Penanggung Jawab Poli Gigi drg. Eladini

9 Bidan Koordinator Suwarti Somad,SST

10 Penanggung Jawab Gudang Obat Ilfi Rahmi

17
11 Penanggung Jawab Apotek Ilfi Rahmi

12 Penanggung Jawab Laboratorium Wahyuningsih, Amd.AK

13 Penanggung Jawab Persalinan/PONED Sasmayana,Amd.Keb

14 Penanggung Jawab Perawatan Iid Yulfitri,S.Kep

15 Penanggung Jawab Pusling dr.RA.Yeni Warningsih

16 Pengelola Kesehatan Haji -

Pengelola Penyakit Jiwa dan Penyakit


17
khusus Yuhartini,SKM

18 Pengelola Kesehatan Usila Yuhartini,SKM

19 Pengelola Program TB Paru Ida Royani,Amd.Kep

Pengelola Program DBD, Malaria dan


20
Filariasis Yuhartini,SKM

21 Pengelola Program Imunisasi Tati Yunidarti

22 Pengelola Program Kusta Yuhartini

18
25 Pengelola ISPA dan Diare Yuhartini,SKM

26 Pengelola Program Promosi Kesehatan Jhonri Halizan,S.Kep

27 Pengelola Program UKS Siti Maria Agustina

28 Pengelola Program Kesling Lusi Hidayati

29 Pengelola Gizi Masyarakat Wanrawati

30 Pengelola Program kesehatan Ibu Suwarti Somad,SST

31 Pengelola Program kesehatan Anak Desti Kurniati

32 Pengelola Program KB Sasmayana,Amd.Keb

33 Pelaporan SP2TP Susilawati

34 Penanggung Jawab Pustu Pinang Mas Fitriyanti,Amd.Kep

35 Penanggung Jawab Pustu BTN UNIB Mely Putri Yanti,Amd.Keb

36 Pembersih/Cleaning service Elman Prayogi/Desmaniar

37 Penjaga Malam Zarkasih

BAB IV
ISU ISU STRATEGIS

19
A. KENDALA

Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas UPTD

Puskesmas Perawatan Ratu Agung terdapat beberapa kendala, antara lain :

1. Kendala Eksternal

a. Adanya penyakit yang berpotensi wabah dan daerah endemis penyakit

masih ditemukannya kasus demam berdarah di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Perawatan Ratu Agung.

b. Perilaku masyarakat dan kesadaran masyarakat menerapkan perilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan status ekonomi menengah ke

bawah masih rendah terutama kebiasaan cuci tangan dengan sabun,

kebiasaan merokok, pemberian ASI Eksklusif pada bayi dan belum

membudayanya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk.

c. Masih rendahnya kualitas kesehatan lingkungan.

Pada beberapa desa di wilayah UPTD Puskesmas Perawatan Ratu

Agung masih rendahnya keluarga yang memiliki jamban sehat dan

pengelolaan limbah.

g. Kesadaran masyarakat terhadap pembiayaan jaminan pemeliharaan

kesehatan secara mandiri melalui dana sehat belum berkembang

dengan baik, masih rendahnya cakupan dana sehat di masyarakat.

Pelaksanaan desa siaga belum berjalan secara mandiri, masih terus

mengandalkan Puskesmas sebagai penggerak kegiatan.

h. Pembiayaan jaminan kesehatan (BPJS) banyak yang tidak tepat

sasaran, sehingga tidak dapat sepenuhnya diterimakan kepada

masyarakat miskin.

2. Kendala Internal

a. Jumlah dan kualitas tenaga kesehatan yang kurang mendukung serta

jumlah tenaga administrasi belum terpenuhi sehingga masih banyaknya


20
rangkap tugas.

b. Petunjuk teknis pelaksanaan beberapa program kegiatan belum jelas

sehingga belum terlaksana dengan baik dan laporan kegiatan belum

menghasilkan data yang akurat. Contoh: Upaya Kesehatan Usila,

Upaya Kesehatan Remaja, Upaya Kesehatan Kerja.

c. Sistem Informasi Kesehatan untuk mendukung manajemen kesehatan

masih belum optimal terutama akses informasi, ketepatan, akurasi,

kelengkapan yang berkaitan dengan lintas sektor.

B. PELUANG

1.Peluang Eksternal

a. Terdapat peraturan perundangan yang terkait pelayanan kesehatan

yaitu :

1. Undang Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (1) mengamanatkan

bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, ayat (2)

menyebutkan bahwa negara mengembangkan sistem jaminan sosial

bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah

dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, ayat (3)

Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan

umum yang layak. Berkaitan dengan Undang Undang Dasar 1945

tersebut selanjutnya dijabarkan dalam Undang Undang Nomor 40

Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional ( SJSN ) pasal

14 ayat (1) menyebutkan bahwa Pemerintah secara bertahap

mendaftarkan penerima bantuan iuran sebagai peserta kepada

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Ayat (2) bahwa penerima

bantuan iuran sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah fakir miskin

dan orang tidak mampu. Peraturan perundangan tersebut

merupakan peluang untuk mengembangkan sistem pembiayaan

pemeliharaan kesehatan.
21
2. Perundangan yang terkait dengan kewenangan Pemerintah Daerah

terhadap bidang kesehatan yaitu: Undang Undang Nomor 32

Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah pasal 13 ayat (1)e, yang

menyebutkan bahwa penanganan bidang kesehatan merupakan

salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah

Provinsi dan Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

terutama pasal 2 ayat (3), bahwa Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah dan Pemerintahan Daerah merupakan suatu sistem yang

menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan asas

Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas Pembantuan. Kemudian

dalam pelaksanaan kedua undang undang tersebut dijabarkan

melalui Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan.

b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

128/MENKES/SK/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan

Masyarakat sebagai acuan dalam penyelenggaraan Puskesmas

dalam mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan agar

terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya.

c. Terdapat komitmen global, regional, nsional yang menyangkut

masalah kesehatan, mewajibkan pemerintah memberi perhatian

terhadap pemecahan masalah kesehatan. Pembangunan Millenium

(Millenium Development Goals MDGs) bertujuan mengatasi

delapan tantangan utama pembangunan, tiga diantaranya adalah

masalah kesehatan yaitu (1) penurunan angka kematian anak, (2)

peningkatan kesehatan ibu dan (3) Upaya menghentikan penyebaran

terhadap penyakit (khususnya HIV malaria, Tuberkulosis dan

penyakit lainnya). Komitmen global terhadap dunia bebas penyakit

polio. Badan Kesehatan Dunia (WHO,1988) mencanangkan program


22
eradikasi polio (The Global Polio Eradication initiative. Komitmen

pemerintah terhadap pembangunan kesehatan diimplementasikan

pada pelaksanaan pembangunan nasional dengan menggunakan

konsep paradigma sehat yang dicanangkan oleh Presiden RI pada

bulan Maret 1999 sebagai Gerakan Pembangunan yang

Berwawasan Kesehatan. Paradigma sehat merupakan cara

pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang

melihat masalah kesehatan saling berkait dan mempengaruhi

dengan banyak faktor yang bersifat lintas sektor dan upayanya lebih

diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan

kesehatan, bukan hanya penyembuhan orang sakit atau pemulihan

kesehatan. Secara makro berarti bahwa pembangunan semua sektor

harus memperhatikan dampaknya di bidang kesehatan minimal

memberikan sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan

perilaku sehat. Secara mikro berarti bahwa pembangunan kesehatan

harus menekankan pada upaya promotif dan preventif tanpa

mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif.

2. Peluang Internal
a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang semakin baik dan
mencukupi.
b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang berjalan dengan baik sesuai dengan

perencanaan kegiatan baik upaya kesehatan perorangan maupun upaya

kesehatan masyarakat.

c. Ketersediaan obat yang mencukupi baik dalam jenis dan jumlahnya.

d. Terdapat berbagai sumber alokasi anggaran dalam pelaksanaan

pembangunan keshatan baik melalui Pemerintah Kabupaten (APBD,

Pemerintah Pusat, DAK, BOK, BPJS).

e. Peningkatan pengelolaan manajemen Puskesmas agar penyelenggaraan

berbagai upaya kesehatan sesuai dengan visi, misi, terarah dan terukur.
23
C. RUMUSAN PERMASALAHAN

Dari hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan

di Puskesmas, maka permasalahan yang dihadapi UPTD Puskesmas

Perawatan Ratu Agung adalah:

1. Meskipun pada tahun 2015 tidak ditemukan adanya kematian ibu, namun

masih tetap menjadi persoalan utama sebab angka kematian ibu di tingkat

provinsi masih tinggi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, kematian ibu

lebih banyak disebabkan oleh penyakit yang bukan akibat langsung

kehamilan namun telah ada sebelum kehamilan. Ini perlu mendapat

perhatian bagi pemberi pelayanan bagi ibu hamil terutama dalam

penapisan resiko yang ada bukan saja yang berkaitan langsung dengan

kehamilannya namun juga terhadap penyakit penyerta lainnya yang

diderita. Permasalahan lain yang juga dapat berpotensi menimbulkan

kematian ibu adalah perilaku dari ibu maupun lingkungan keluarganya

yang seringkali menolak bila dibutuhkan rujukan baik selama masa

kehamilan, persalinan maupun nifas.

2. Angka kematian bayi menunjukkan adanya peningkatan. Terdapat 3 kasus

kematian bayi dengan penyebab kematian yaitu IUFD 2, asfiksia 2.

3. Angka kesakitan dan kematian penyakit menular dan tidak menular masih

tinggi. Terutama kewaspadaan pada penduduk pendatang yang membawa

penyakit DBD, malaria.

4. Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah. Cakupan rumah sehat

masih rendah. Cakupan sanitasi dasar seperti cakupan jamban keluarga,

cakupan sarana pembuangan air limbah (SPAL) masih rendah .

5. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah.

Kebiasaan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah

buang air juga masih rendah.

24
25
BAB V
VISI, MISI, STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN

A. VISI

Sejalan dengan Visi Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, maka Visi UPTD

Puskesmas Perawatan Ratu Agung Masyarakat yang hidup dalam

lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan

merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

B. MISI

Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas

adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi

tersebut adalah:

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembngunan sektor lain yang

diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek

kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan dampak

negative terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan

prilaku masyarakat.

b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di

wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat

yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang

kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan, menuju

kemandirian untuk hidup sehat.

c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

26
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat,

mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan

efisiensi pengelolaan dana, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh

anggota masyarakat.

d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan

kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan

yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa diskriminasi dan

dengan penerapan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan sesuai.

Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan puskesmas

mencakup pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

A. STRATEGI PUSKESMAS
Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola

dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya

yang digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan

bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan 2 Standar Akreditasi Puskesmas

mereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan

keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam

memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat

melalui upaya pemberdayaan masyarakat dan swasta.


Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi

Puskesmas itu sendiri, yaitu dengan Penilaian Kinerja Puskesmas, yang

mencakup manajemen sumber daya termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga,

serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan, disebut

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS). Untuk menjamin bahwa

perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko


27
dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, maka perlu dilakukan

penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan

yaitu melalui mekanisme akreditasi. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75

Tahun 2014 Pasal 39 ayat (1) juga mewajibkan Puskesmas untuk diakreditasi

secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali, demikian juga akreditasi

merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan

kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat (2).

BAB VI
PENUTUP

28
A. KESIMPULAN

Pembuatan Rencana Strategi 5 tahunan merupakan suatu proses kegiatan

yang sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh Puskesmas dalam jangka 5 tahun ke depan untuk mengatasi

masalah-masalah kesehatan yang ada pada tahun sebelumnya, sehingga

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat akan lebih optimal.

Rencana Strategi 5 tahunan UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung Kota

Bengkulu ini berguna sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan program

kerja Puskesmas Sukamerindu dalam jangka 5 tahun yang akan datang, sebagai

upaya peningkatan pelaksanaan upya kesehatan terutama di wilayah kerja UPTD

Puskesmas Perawatan Ratu Agung Kota Bengkulu.

Rencana Strategi 5 Tahunan ini memberikan gambaran yang jelas

mengenai seluruh kegiatan setiap program kerja yang akan dilaksanakan dalam

jangka 5 tahun yang akan datang, sesuai dengan Visi dan Misi yang ingin

diwujudkan dalam bidang kesehatan.

B. SARAN

Berkenaan dengan pembuatan Rencana Kegiatan Tahunan ada beberapa

saran yang dapat kami sampaikan, antara lain:

1. Diharapkan hasil penyusunan Rencana Strategi 5 Tahunan Tingkat Puskesmas

ini dapat menjadi acuan bagi pengelola Program di Tingkat Kabupaten/Kota

dalam Penyusunan Program Kerja di Dinas Kesehatan Kota.


2. Pembuatan Rencana Strategi 5 Tahunan ini hendaklah berkelanjutan dan dapat

berkembang dari tahun ke tahun sehingga di harapkan akan dapat menjawab

kebutuhan masyarakat akan kesehatan yang diperlukan.


3. Guna meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas, khususnya

kemampuan Staf Puskesmas dalam membuat suatu perencanaan perlu

dilakukan Pelatihan Pembuatan Perencanaan Tingkat Puskesmas.


29
30

Anda mungkin juga menyukai