Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU SOSIAL dan BUDAYA DASAR

TENTANG

MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN

KELOMPOK :

MELIZA AGUSTIN
FINA
MARTINA SURYANAMI
DIAN PERMATA SARI
WIDIA
FITRIA AZIZAH
MERIANA SEFLIWANTERA
RIZE AZIZI A. M
ANDRI CANDRIKA
BAB II

PEMBAHASAN

MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN

A. Makna Keragaman dan Kesederajatan

1. Makna Keragaman

Berasal dari kata ragam

Tingkah laku

Macam, jenis

Lagu, musik, langgam

Warna, corak, rapi

Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam, berjenis-jenis perihal


ragam, hal jenis.Yang dimaksud adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan, ideologi, adat, kesopanan, serta situasi ekonomi.

2. Makna Kesederajatan

Berasal dari sederajat : sama tingkatan (pangkat, kedudukan).

Yang dimaksud adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman
yang ada manusia tetap memilih satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan
hierarki

B. Unsur Keragaman dan Kesejahteraan di Masyarakat Indonesia yang Meliputi:


1. Suku bangsa dan ras

Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke
sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan
besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut,
warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.

2. Agama dan keyakinan

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut.

Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta gama yang berarti "tradisi".
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari
bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat
kembali". Maksudnya dengan bereligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia.
Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia
sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Dalam
peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :

Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi menyuruh dan


melarang

Berfungsi penyelamat

Berfungsi sebagai perdamaian

Berfungsi sebagai Social control

Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas

Berfungsi transformatif

Berfungsi sublimatif
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam
kehidupan manusia, antara lain adalah:

Karena agama merupakan sumber moral

Karena agama merupakan petunjuk kebenaran

Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.

Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala


suka,maupun di kala duka

3. Ideologi dan politik

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang
ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi
politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran
politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme) menurut para ahli:

Karl Marx:

Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan


bersama dalam masyarakat. Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan
yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan
kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam


masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam
negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang
berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
4. Tatakrama

Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti adat sopan santun,
basa basi pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa,
ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.

5. Kesenjangan ekonomi dan sosial

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan


bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial.

Kesenjangan ekonomi antara masyarakat level atas dan bawah yang cukup
lebar. Hal ini menjadi salah satu sumber konflik dan mudah sekali tersulut di
masyarakat. "Ada stagnasi perkembangan ekonomi mikro karena kebijakan yang
belum berpihak ke masyarakat bawah. Anggaran negara itu belum sepenuhnya
menetes ke masyarakat level bawah seperti nelayan, petani, masyarakat pesisir, dan
pedagang kecil.

C. Makna Keragaman dan Kesederajatan dalam Masyarakat

Masyarakat terbentuk dari individu yang terdiri atas berbagai latar belakang
yang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yan terdiri atas kelompok-
kelompok sosial yang beragam. Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai
masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat negara yang terdiri atas beberapa suku
bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional.

Kesederajatan terwujud dalam jaminan hak yan diberikan dalam berbagai


sektor kehidupan. Di Indonesia, kesederajatan termuat dalam UUD 1945 yang sudah
tercantum dengan jelas. Kesamaan derajat warga negara di dalam hukum dan di muka
pemerintah pada pasal 27 ayat 1 menetapkan bahwa segala warga negara bersama-
sama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintah dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

D. Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam

Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap


seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok,
golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi
seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang.

Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa Setiap orang
berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.

Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan


bahwa Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan
sederajat

Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi


diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali kesepakatan
antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian.

1. Diskriminasi di antara Demokrasi dan Hak Asasi


Manusia memiliki seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia, hal ini
disebut Hak Asasi Manusia. Seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan,
tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia disebut sebagai
Kewajiban Dasar Manusia. Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau
pengucilan yang langsung ataupun tidak didasarkan pada pembedaan manusia atas
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, bahasa, dan keyakinan politik.
2. Integrasi dan Disintegrasi

Integrasi : proses penyatuan dan perpaduan berbagai macam unsur


masyarakat berbeda, menjadi satu kesatuan saling berhubungan organis dan sama
kedudukannya, sederajad / sejajar. Makin komplek tingkat keberagamanya :
problem serius & rumit bagi proses integrasi.

Integrasi butuh kerjasama & akomodasi. Kerja bersama sama, saling pahami
dan terima kelebihan dan kekurangan setiap unsur masyarakat. Integrasi mutlak butuh
konsensus nilai, dijadikan pedoman hidup bersama. Butuh komitmen semua
anggota masyarakat. Jauhi prasangka negatif, egoisme, diskriminasi dan dominasi.
Proses integrasi butuh kesadaran esensi keberagaman, kesederajadan kodrati &
pengendalian diri.

Perpecahan / disintegrasi : kehendak atau keinginan berpisah dan lepaskan


diri dari ikatan kesatuan. Ada berbagai macam alasan dan kepentingan : perbedaan.

Spirit primordialisme, pluralisme, fanatisme, rasisme dan egoisme akar


fundamental perpecahan. Keinginan untuk lebih baik dan unggul dari yang lain :
potensi perpecahan & disintegrasi yang implikasinya sangat besar.

3. Bhinneka Tunggal Ika Upaya Mengatasi Keragaman Sosiokultural

Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang melekat pada bangsa itu
sendiri. Nilai-nilai kenegaraan itu terletak pada sila-sila Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika.

4. Problematika Keragaman Kultural dalam Perkembangan Peradaban dan Hidup


Beradab

Keragaman kultural seringkali menyebabkan munculnya permasalahan-


permasalahan dan kesalahpahaman antarsuku tersebut. Contohnya konflik berbau
SARA dan konflik bersenjata di beberapa daerah, teror bom, dan lainnya.

5. Pengaruh Keragaman dan Globalisasi terhadap Pengembangan Kepribadian


Masyarakat
Keragaman dan globalisasi terhadap pengembangan kepribadian masyarakat
dapat menimbulkan pengaruh dalam kehidupan. Pengaruh tersebut dapat
mendatangkan hal posotif dan negatif. Pengaruh positifnya yaitu adanya IPTEKS
yang sangat berguna dalam globalisasi dunia, sedangkan pengaruh negatifnya adalah
kebudayaan luar yang masuk secara langsung atau dapat menggeser kebudayaab asli.

6. Kesederajatan versus Diskriminasi

Kesederjatan artinya setiap orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak


dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun pemerintah dan Negara.
Diskriminasi lebih menunjukan kepada suatu tindakan dalam kehidupan sehari-hari.
Diskriminasi dihubungkan dengan prasangka dan seolah-olah menyatu. Seseorang
yang mempunyai prasangka rasial biasanya bertindak diskriminansi terhadap ras yg
diprasangkainya.

7. Diskriminasi sebagai Realitas yang Problematika

Dalam kehidupan bermasyarakat ada sesuatu yang dihargai yaitu kekayaan,


kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Hal itu merupakan awal terbentuknya
pelapisan sosial yang dapat menimbulkan diskrimisnasi sosial. Mereka yang banyak
memiliki sesuatu yang dihargai dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang
menduduki lapisan atas, begitu pula sebaliknya.

8. Persaingan, Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan sebagai Faktor


Terjadinya Diskriminasi Sosial

Diskriminasi terjadi karena faktor persaingan. Diskriminasi karena faktor


tekanan atau intimidasi biasanya terjadi karena pihak yang lemah cenderung menjadi
pihak yang ditekan oleh pihak yang kuat. Dan karena merupakan pihak yang tertekan,
umumnya tidak berdaya sehingga tidak dapat melepaskan belenggu diskriminasi
tersebut dari kehidupan mereka.

E. Manusia Beradab dalam Keragaman

1. Keragaman Budaya dan Peradaban

Menurut pendapat Prof. Sutan Takdir Alisyahbana, apabila perwujudan


budaya itu penekanannyapada akal, akan timbul peradaban yan berbeda, akal biasanya
selalu dihubungkan dengan peradaban bukan kebudayaan. Apabila perwujudan
budaya itu penekanannya pada tiga unsur akal, perasaan, dan kehendak, akan timbul
tingkat kebudayaan yan berbeda, akan timbul pernyataan bahwan ada peradaban
rendah karena diukur dengan faedah bagi manusia.

2. Faktor Penyebab Munculnya Keragaman Peradaban

Faktor Lingkungan

Faktor Filsafat dan Peradaban

Faktor Perekonomian

3. Sikap Manusia Beradab dalam Keragaman

Sebagai manusia beradab, sikap kita terhadap kebudayaan yang beragam


adalah mengikuti perkembangan kebudayaan di daerahnya dan apabila kebudayaan
itu tidak sesuai dengan kita, tidak boleh menganggap rendah kebudayaan tersebut,
walaupun kita tidak harus mengikutinya, tetapi kita wajib menghormatinya.

Untuk saha mengurangi atau menghilangkan prasangka dan diskriminasi


antara lain dengan cara :

Untuk Perbaikan kondisi sosial ekonomi

Untuk Perluasan kesempatan belajar

Untuk Sikap terbuka dan sikap lapang

Untuk Menghilangkan sikap etnosentrisme

F. Pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragam, Bermasyarakat,


Bernegara, dan Kehidupan Global

Pengaruh keragaman diantaranya adalah:


Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki
kebudayaan yang berbeda.

1. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang


bersifat non komplemeter.
2. Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang
nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
3. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan
yang lainnya.
4. Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling
ketergantungan didalam bidang ekonomi.
5. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.

Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan


tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti
:

1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara


manusia dengan dunia lingkungannya.
2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan
memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang
yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara.
3. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat
bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya
kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang
diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :

1. Semangat Religius

2. Semangat Nasionalisme

3. Semangat Fluralisme

4. Dialog antar umat beragama

5. Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi


hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan
arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa indonesia yang
memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya
peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal
sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai
dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai nilai budaya lokal yang ada di
negara ini
Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua
kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta
menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk
ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain.
Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki
oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris
budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
DAFRAR PUSTAKA

Apter.devid. 1987. Politik modernisasi. Jakarta: PT gramedia.

Setiadi, dkk. 2006. Ilmu sosial Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Predana
media group

http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokoh-
ketahanan-budaya-bangsa-2/

http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kualitas-
pembelajaran-sejarah-dan/

http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-
eksistensi-kebudayaan-daerah/

Anda mungkin juga menyukai