TENTANG
KELOMPOK :
MELIZA AGUSTIN
FINA
MARTINA SURYANAMI
DIAN PERMATA SARI
WIDIA
FITRIA AZIZAH
MERIANA SEFLIWANTERA
RIZE AZIZI A. M
ANDRI CANDRIKA
BAB II
PEMBAHASAN
1. Makna Keragaman
Tingkah laku
Macam, jenis
2. Makna Kesederajatan
Yang dimaksud adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman
yang ada manusia tetap memilih satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan
hierarki
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke
sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan
besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut,
warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya.
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta gama yang berarti "tradisi".
Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari
bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat
kembali". Maksudnya dengan bereligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia.
Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia
sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Dalam
peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah :
Berfungsi penyelamat
Berfungsi transformatif
Berfungsi sublimatif
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam
kehidupan manusia, antara lain adalah:
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang
ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi
politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran
politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir
yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme) menurut para ahli:
Karl Marx:
Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti adat sopan santun,
basa basi pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa,
ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu.
Kesenjangan ekonomi antara masyarakat level atas dan bawah yang cukup
lebar. Hal ini menjadi salah satu sumber konflik dan mudah sekali tersulut di
masyarakat. "Ada stagnasi perkembangan ekonomi mikro karena kebijakan yang
belum berpihak ke masyarakat bawah. Anggaran negara itu belum sepenuhnya
menetes ke masyarakat level bawah seperti nelayan, petani, masyarakat pesisir, dan
pedagang kecil.
Masyarakat terbentuk dari individu yang terdiri atas berbagai latar belakang
yang tentu akan membentuk suatu masyarakat heterogen yan terdiri atas kelompok-
kelompok sosial yang beragam. Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai
masyarakat majemuk, yaitu suatu masyarakat negara yang terdiri atas beberapa suku
bangsa atau golongan sosial yang dipersatukan oleh kekuatan nasional.
Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa Setiap orang
berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak
mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
Integrasi butuh kerjasama & akomodasi. Kerja bersama sama, saling pahami
dan terima kelebihan dan kekurangan setiap unsur masyarakat. Integrasi mutlak butuh
konsensus nilai, dijadikan pedoman hidup bersama. Butuh komitmen semua
anggota masyarakat. Jauhi prasangka negatif, egoisme, diskriminasi dan dominasi.
Proses integrasi butuh kesadaran esensi keberagaman, kesederajadan kodrati &
pengendalian diri.
Faktor Lingkungan
Faktor Perekonomian
1. Semangat Religius
2. Semangat Nasionalisme
3. Semangat Fluralisme
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari Penulisan Makalah ini saya dapat menyimpulkan Bahwa Perubahan Dinamis dan
arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa indonesia yang
memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya
peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Padahal
sesungguhnya Budaya Lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai
dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai nilai budaya lokal yang ada di
negara ini
Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua
kebudayaan yang ada di indonesia ini. Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta
menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk
ketahanan budaya bangsa.Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain.
Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki
oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris
budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
DAFRAR PUSTAKA
Setiadi, dkk. 2006. Ilmu sosial Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Predana
media group
http://tiuii.ngeblogs.com/2009/10/23/peran-budaya-lokal-memperkokoh-
ketahanan-budaya-bangsa-2/
http://staff.undip.ac.id/sastra/dhanang/2009/07/23/peningkatan-kualitas-
pembelajaran-sejarah-dan/
http://rendhi.wordpress.com/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-
eksistensi-kebudayaan-daerah/