Pengertian
1. Menampung air hujan dan aliran permukaan ( run off) pada wilayah
sekitarnya serta sumber air lainnya yang memungkinkan seperti mata
air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya.
2. Menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi di musim kemarau
untuk tanaman palawija, hortikultura semusim, tanaman perkebunan
semusim dan peternakan.
A. Persyaratan Lokasi
D. Pencatatan Koordinat
2. Menggali Tanah
Penggalian dapat pula dilakukan di dekat alur alami/saluran drainase/mata
air untuk dapat dijadikan sebagai sumber pengisian air ke dalam embung.
Dinding pagar embung dibuat miring atau tegak dengan kedalaman 2 s/d
2,5 m (tergantung kondisi lapangan). Tanggul dibuat agak tinggi untuk
menghindari kotoran yang terbawa air limpasan.
a. Prinsip tahapan ini adalah agar embung tidak mudah retakdan air yang
telah berada embung tidak bocor. Jika struktur tanah yang ada kuat dan
memungkinkan air di embung tidak bocor, maka kegiatan ini tidak
diperlukan. Penguatan dinding embung ini juga dapat dilakukan pada
bagian-bagian tertentu yang rawan bocor, seperti pada Gambar 3.
c. Jika diperlukan dasar embung dapat dipasangi batu bata/batu kali yang
dilapisi semen agar tidak bocor.
Pelimpas air sangat diperlukan bagi embung yang dibuat pada alur alami
atau saluran drainase. Hal ini untuk melindungi bendung sekaligus
mengalirkan air berlebih. Demikian pula pembuatan saluran pembuangan
bagi embung. Secara skematis embung dapat direpresentasikan pada
gambar berikut: