Anda di halaman 1dari 4

Tugas.

Tipe Perkuat Lereng yang pernah dibangun dengan hasil yang cukup baik.

1. Tipe Pondasi Rendah


Tipe ini merupakan tipe yang paling umum dipergunakan dan dapat dianggap sebagai tipe yang
standar karena pelaksanaannya mudah, terutama pada lokasi yang mudah dikeringkan hanya
dengan kist dam yang sederhana atau dengan mengalihkan aliran sungai. Pada tipe ini tidak
diperlukan adanya pelindung kaki atau pelindung pondasi, karena pondasinya telah diletakkan
pada posisinya yang aman dan tidak akan terjangkau oleh gerusan arus sungai. Walaupun
demikian pada sungai-sungai dengan arus yang deras atau pada bagian-bagian yang
kemungkinan terjadi pukulan air, dapat dibuat konsolidasi pondasi ringan guna mencegah
kerusakan-kerusakan akibat gerusan untuk masa-masa yang akan datang.

Gambar 3.1.Tipe Pondasi Rendah

2. Tipe Pondasi Tinggi


Tipe ini dipergunakan pada sungai-sungai yang sukar dikeringkan, sehingga pekerjaan
penggalian dan pembuatan pondasi perkuatan lereng tidak dapat dikerjakan dalam keadaan
kering. Dalam hal ini pelindung kaki berfungsi pula sebagai landasan pondasi dan konstruksi
pondasinya terdiri dari turap pancang beton atau baja. Selain itu dilengkapi pula dengan
konsolidasi pondasi di depan pelindung kaki yang berfungsi untuk memperkuat pelindung kaki
tersebut dan melindungi permukaan dasar sungai di depan kaki perkuatan lereng.

Gambar 3.2. Tipe Pondasi Tinggi


3. Tipe Turap
Dibandingkan kedua tipe di atas, biaya untuk pembuatan tipe turap (plank hurdle work type)
lebih tinggi, karenanya tipe ini hanya dipergunakan jika sulit dikerjakan dengan kedua tipe di
atas. Tipe perkuatan tebing dengan turap pancang ini ada beberap jenis, yaitu :

1. Turap Pancang Baja (Steel Sheet Pile)


Sheet pile baja sangat umum digunakan, baik digunakan untuk bangunan
permanen maupun sementara, karena lebih menguntungkan dan mudah penanganannya.
Keuntungan-keuntungannya antara lain:

Tebal sheet pile baja berkisar antara 10-13 mm. Penampang sheet pile bisa berbentuk Z,
lengkung dalam (deep arch), lengkung rendah (low arch) atau sayap lurus (straight web).
Interlok pada sheet pile dibentuk seperti jempol-telunjuk atau bola-keranjang yang bisa
dihubungkan sehingga dapat menahan air.

2. Turap Kayu/Papan (Wooden plank hurdle work)


Sheet pile kayu digunakan untuk dinding penahan tanah yang tidak begitu tinggi. Karena
tidak kuat menahan beban-beban lateral yang besar. Sheet pile kayu ini tidak cocok
digunakan pada tanah yang berkerikil karena sheet pile cenderung retak bila dipancang.
Bila sheet pile kayu digunakan untuk bangunan permanen yang berada diatas muka air,
maka perlu diberikan lapisan pelindung agar tidak mudah lapuk. Sheet pile kayu banyak
digunakn pada pakerjaan-pekerjaan sementara, misalnya untuk penahan tebing galian.

Tiang sheet pile yang digunakan adalah papan kayu atau beberapa papan yang digabung
(wakefield piles). Papan kayu kira-kira dengan ukuran penampang 50 mm x 300 mm
dengan takik pada aujung-ujungnya seperti terlihat pada gambar 3(a). Tiang wakefield
dibuat dengan memakukan tiga papan seca bersama-sama dimana papan tengahnya
dioffset sejauh 50-75 mm seperti pada gambar 3(b). Papan kayu juga bisa ditatik dalam
bentuk tatik lidah seperti pada gambar 3(c). Atu dengan menggunakanbesi yang
ditanamkan pada masing-masing papan setelah tiang dimasukan kedalam tanah seperti
pada gambar 3s(d).

3. Turap Beton (Concrete plank hurdle work)


Umumnya dibuat fabrikasi
Stabilitas : momen akibat tekanan tanah dan momen pengangkatan
Tebal minimum 20 cm

4. Turap Pancang Beton (Concrete sheet pile)


Sheet pile beton merupakan balok-balok beton yang telah dicetak sebelum dipasang
dengan bentuk tertentu. Balok-balok sheet pile dibuat saling mengkait satu sama lain.
Masing-masing balok, kecuali dirancang kuat menahan beban-beban yang akan bekerja
pada waktu pengangkatannya.
Sheet pile beton ini biasanya digunakan untuk konstruksi berat yang dirancang dengan
tulangan untuk menahan beban permanen setelah konstruksi dan juga untuk menangani
tegangan yang dihasilkan selama konstruksi. Penampang tiang-tiang ini adalah sekitar
500-800 mm lebar dan tebal 150-120 mm. Ujung bawah turap biasanya dibentuk
meruncing untuk memudahkan pemancangan.

Perkuatan lereng turap pancang baja dapat dilaksanakan dengan mudah pada sungai yang airnya
cukup dalam dan sulit dikeringkan. Selain itu kekedapannya hampir sempurna, sehingga tidak
ada kekawatiran tersedotnya butiran tanah dari belakang turap tersebut. pada umumnya untuk
perkuatan lereng tipe ini terdiri dari turap pancang baja yang berdiri sendiri. (self standing type).
Untuk sungai-sungai yang airnya dalam dan tekanan tanah di belakang turap cukup besar, maka
turap dilengkapi dengan angker yang kadang-kadang lebih dari satu, sehingga sebagian dari
tekanan tanah dapat ditampung oleh angker tersebut.

( (
a b
) )

(a) Perkuatan dengan Turap Pancang Baja

(b) Perkuatan dengan Turap Kayu/Papan


Gambar 3.3. Tipe Pekuatan dengan Turap

Anda mungkin juga menyukai