Surveilans Campak
Surveilans Campak
Umur Meninggal
Kurang 1 tahun 3
1-4 tahun 2
5-9 tahun 2
10-14 tahun 0
Lebih 14 tahun 0
Total 8
Jumlah kasus campak dan status imunisasi (2007)
Penajian Data
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
Total kasus campak terbanyak di provinsi Sulawesi Tengah dengan 411 kasus, disusul
Gorontalo dengan 354 kasus. Kematian akibat Campak terjadi di provinsi Gorontalo, Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Tenggara dengan 2 kasus kematian. Sedangkan Maluku Utara dan
Sulawesi Selatan melaporkan 1 kematian akibat campak. Penyakit campak lebih banyak pada
umur 5-9 tahun. Pada umur lebih dari 14 tahun sangat sedikit mungkin karena daya tahan
tubuhnya lebih tinggi. Kelompok umur kurang dari 1 tahun relatif lebih sedikit menderita
campak mungkin karena kekebalan bawaan yang bertahan relatif lama yaitu hingga bayi berumur
9 bulan. Tingkat kematian umur kurang dari 1 tahun lebih tinggi mungkin karena lebih rentan
bila dibandingkan dengan kelompok umur lain.
Tingkat kesakitan campak di antara yang telah divaksinasi cukup tinggi yaitu 20% (tabel
3). Hal ini mungkin karena banyak faktor seperti status gizi, faktor usia saat imunisasi, faktor
vaksin atau mungkin juga karena adanya mutasi dari virus campak liar yang ada di Indonesia,
mengingat di Indonesia telah ditemukan 3 genotipe virus campak yaitu G2, G3 dan D9.4
Pengobatan campak
Penobatan campak berupa perawatan umum seperti pemberian cairan dan kalori yang
cukup. Obat simtomatik yang perlu diberikan antara lain:
1. Antidemam
2. Antibatuk
3. Vitamin A
4. Antibiotic diberikan bila ada indikasi, misalnya jika campak disertai dengan komplikasi.
Pasien tanpa komplikasi dapat berobat jalan dipuskesmas atau unit pelaanan kesehatan
lain, sedangkan pasien campak dengan komplikasi memerlukan rawat inap dirumah sakit.