Anda di halaman 1dari 2

2.

In an era of global competition, what is the case for antitrust authorities to permit the formation
of large domestic firm through mergers and acquisitions?

Dalam era persaingan global, kompetitor luar negeri dapat menggunakan pasar luar negeri yang
besar untuk memperoleh economies of scale yang kemungkinan mengancam posisi perusahaan
domestik yang tidak mempunyai kemampuan untuk memperoleh economies of scale dan
menyerang frekmentasi pasar di negara lainya. marger dan akusisi memberikan manfaat bagi
perusahaan melalui penciptaan economies of scale. Artinya melalui economies of scale, mereka
dapat meningkatkan nilai jasa hasil produksi mereka secara lebih efisien, sehingga berdmpak pada
keuntungan yang diterima oleh client dalam jangka panjang. Selain itu, economies of scale dapat
menciptakan keuntungan seluruh stakeholders, termasuk karyawan (Miller, 2008)

Di sisi lain, di dalam pasar global perusahan yang melakukan marger dan akusisi memperoleh
keuntungan synergi sebagai hasil dari proses akusisi dan marger atau dikenal sebagai M&A deals,
yakni melalui peningkatan efesiensi biaya. Keuntungan tersebut disebabkan oleh beberapa hal: 1.
M&A deals dapat memperbaiki kemampuan teknikal perusahaan, keuntungan tersebut sebagai cara
bagi perusahaan untuk memperbaiki posisi kompetitif di dalam sebuah pasar. 2. Dapat
meningkatkan market reach perusahaan dan memperbaiki visibilitas perusahaan di dalam industri.
Artinya, memberikan keuntungan karena marger dan akusisi dapat memberikan penetrasi
perusahaan pada pasar yang sebelumnya sulit dijangkau dan perusahaan memperoleh keuntungan
melalui distribusi channels yang lebih luas.

Marger dan akusisi juga dapat meningkatkan image perusahaan di mata para investor karena adanya
kecenderungan perusahaan yang marger akan memiliki posisi yang lebih kuat dari sebelumnya.
sehingga perusahaan dapat memperoleh dana investasi menjadi relatif lebih mudah dari
sebelumnya. Oleh sebab itu, dapat ,meningkatan invovasi produk menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, antitrust authorities tidak hanya mempertimbangkan kompetisi dinamis lokal dan
market share saja, tetapi harus mempertimbangkan apa yang dibutuhkan bagi perusahaan lokal
untuk bersaing dalam global market.

3. Why did the US Government decide to reopen the long running trade dispute between Boeing and
Airbus in 2004? Do you think th US position is reasonable? What about the EUs countercharges? Are
they reasonable?

Pemerintah US memutuskan untuk membuka kembali perselisihan trade agreement karena


pemerintah merasa bahwa Airbus telah menerima subsidi untuk membangun A350 dan jumlah
subsidi yang Airbus terima terlalu banyak, sebesar $1,7 mirial bantuan untuk mengembangkan A350,
tujuannya dalah untuk bersaing melawan Boing 787 (Hill,2011). Selain itu US juga menyebutkan
bahwa Airbus menerima subsidi $6,5 milliar dalam bentuk lainnya. Selain itu, ketika Airbus dibentuk
40 tahun yang lalu, subsidi tersebut seharusnya digunakan untuk membantu industri infant. Akan
tetapi, EU menggunakannya untuk meningkatkan nilai market sharenya yang dalam hal ini
melanggar peraturan yang telah dibuat. Oleh karena itu, dalam hal ini posisi pemerintah US menjadi
masuk akal berdasarkan informasi yang mereka peroleh untuk melakukan penyerangan pada Airbus.
Kemudian pemerintah EU melakukan tindakan serupa yakni menyerang pihak Boeing bahwa mereka
juga menerima subsidi langsung dan tidak langsung secara berlimpah. Subsidi tersebut berasal
dalam bentuk kontrak pertahanan dan NASA untuk penelitian militer, dan EU berargumen bahwa
bantuan terseubt kebanyakan masuk kedalam pengembangan commercial jet aircraft (Hill, 2011).
Selain itu adanya kemudahan dalam pengenaan pajak dan R&D dari pemerintah US.dan posisi EU
dalam hal ini juga masuk akal untuk melakukan penyerangan balik.

Anda mungkin juga menyukai