DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO....................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... v
KATA PENGANTAR....................................................................................... vi
ABSTRAK........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Definisi Operasional.................................................................. 9
C. Identifikasi Masalah................................................................... 11
D. Permasalahan dan Rumusan Masalah........................................ 12
E. Tujuan Penelitian........................................................................ 13
F. Manfaat Penelitian...................................................................... 13
G. Sistematika Skripsi.................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESA........................................ 17
A. Tinjauan Tentang Perhatian Orang Tua.................................... 17
B. Tinjauan terhadap Masalah Minat Belajar............................... 31
C. Tinjauan Terhadap Masalah Prestasi Belajar........................... 39
D. Kerangka Berfikir..................................................................... 51
E. Pengujian Hipotesis................................................................. 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 56
A. Metode Penentuan Subyek Penelitian...................................... 57
B. Metode Pengumpulan Data..................................................... 65
C. Instrumen Penelitian................................................................ 71
D. Teknik Analisis Data................................................................. 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 84
A. Persiapan Penelitian................................................................. 84
B. Pelaksanaan Penelitian............................................................ 86
C. Pengumpulan Data dan Penyajian Data.................................. 88
D. Penyajian Persyaratan Analisis................................................. 95
E. Pengajuan Hipotesis................................................................. 98
F. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................. 102
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 105
A. Kesimpulan............................................................................... 105
B. Saran........................................................................................ 107
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 108
DAFTAR TABEL
Halaman
Tahun Pelajaran..................................................................................... 59
DAFTAR GAMBAR
Halam
an
2. Paradigma Penelitian......................................................................... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran
ABSTRAK
PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MINAT BELAJAR DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA.
(Penelitian Yang Dikhususkan Pada Prestasi Belajar Pilihan Program Ilmu
Pengetahuan Alam Kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun
Pelajaran 2004/2005)
Oleh :
MAYIS CASDARI
perawatan dan perlindungan anak sejak bayi hingga remaja. Pengenalan anak
yang sempurna dan serasi, mereka harus tumbuh dalam lingkungan keluarga
dalam suatu iklim kebahagiaan, penuh kasih saying dan pengertian. Menurut Siti
Partini ( 1977 : 11 ) Keluarga adalah sekelompok manusia yang terdiri atas suami,
istri, anak-anak ( bila ada ) yang terikat atau didahului dengan perkawinan.
Keluarga Merupakan lembaga sosial yang paling kecil, yang terdiri
atas ayah, ibu dan anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah
potensi nalar, dan potensi nurani / qalbu (Muhammad Tholchah Hasan 1990 : 39).
Dengan pendidikan yang utuh tersebut akan mengembangkan kualitas
tinggi, kepribadian yang tangguh, kesadaran sosial yang besar, keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa ( Muhammad Tholchah Hasan 1990 : 43
).
Siswa Sekolah Menengah Atas ( SMA ) sebagai salah satu unsur
sosial yang menjadi ruang lingkup kehidupan manusia. Secara garis besar proses
pendidikan dapat terjadi dalam tiga lingkungan pendidikan yang terkenal dengan
setelah anak lahir, pengenalan diantara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi
rasa cinta kasih, ketentraman dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang kearah
kedewasaan dengan wajar di dalam lingkungan keluarga segala sikap dan tingkah
laku kedua orang tuanya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak, karena
ayah dan ibu merupakan pendidik dalam kehidupan yang nyata dan pertama
sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak baik disengaja
maupun tidak disengaja sebagai pengalaman bagi anak yang akan mempengaruhi
pendidikan selanjutnya.
Maka, keluarga yang baik di dalamnya akan terjadi interaksi diantara
saling berhubungan dengan orang lain, khususnya pada waktu berhadapan muka. (
Komunikasi orang tua dengan anak memegang peranan penting dalam
membina hubungan keduanya, hal ini dapat dilihat dengan nyata, misalnya :
Proses Kegiatan terencana dan terorganisir, yang terdiri atas kegiatan mengajar
dan belajar.
Pendidikan di sekolah merupakan intesifikasi dan modifikasi dasar-
dasar Kepribadian dan pola-pola sikap anak yang dipelajarinya di rumah. Artinya
memperkuat dasar-dasar dan pola-pola sikap anak yang positif dan mengubah
dasar-dasar kepribadian dan pola-pola sikap anak yang negatip yang dipelajari
dilua sekolah.
Tugas pokok SMP dan SMA adalah mendidik dalam arti luas.
Sedangkan fungsi pokok SMP dan SMA adalah dalam arti mengajar, melatih dan
seseorang.
Disamping tugas pokok sekolah tersebut diatas, maka dapat dijelaskan
pula tentang tujuan institusional SMA sebagai lembaga pendidikan formal tingkat
atas, sesuai dengan fungsi SMA dalam rangka keseluruhan pendidikan, yaitu :
1. Menjadikan para siswa untuk menjadi manusia Indonesia seutuhnya, sebagai
rangka keseluruhan proses pendidika pada khususnya dala salah satu tugas
kecenderungan merosotnya minat belajar dan prestasi belajar yang dicapai siswa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siwa tentunya
beraneka ragam, tetapi secara garis besar ada dua faktor yaitu Faktor-faktor pada
Ada tiga factor yang menimbulkan minat yaitu : Faktor yang ditimbulkan dari
dalam diri sendiri, faktor motif sosial dan faktor emosional yang ketiganya
kejiwaan.
2). Faktor motif sosial
Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu
ia berada
3). Faktor emosional
Faktor yang merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian
dalam hal ini minat untuk belajar ada tiga yaitu ; dorongaan dari diri individu,
dorongan sosial dan dorongan emosional. Timbulnya minat untuk belajar pada
perhatian orang tua, maka keduanya menjadi perlu untuk dibahas dan diteliti. Hal
yang baik ( bukan broken home ), cenderung mempunyai kesanggupan yang lebih
problem yang dihadapi secara cepat dan tepat, termasuk problem-peoblem dalam
penelitian tentang Pengaruh Perhatian Orang tua dan Minat belajar dengan
segala jenjang pendidikan formal yang ada di Indonesia termasuk SMA sehingga
tersebut.
3. Salah satu indicator yang menyebabkan prestasi belajar siswa menurun adalah
dan perlu untuk dibahas dan diteliti. Karena Minat Belajar mempunyai hubungan
merupakan hal yang sangat pokok untuk diperhatikan, karena dengan mengetahui
prestasi belajar siswa kita akan mengetahui pula efektifitas proses belajar dan
diatas, maka akan penulis kemukakan arti daripada judul penelitian tersebut,
dengan maksud memberi gambaran secara jelas dan tidak terjadi salah tafsir
terhadapjudul penelitian tersebut. Adapun penjelasan judul yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. Pengaruh, yang dimaksud disini mempunyai arti yang sama dengan Hubungan
hubungan yang timbal balik antara dua variabel atau lebih. Sedangkan yang
dimaksud hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu variabel dapat
seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu,
memberikan motivasi atau dorongan yang positif terhadap anaknya dalam usaha
adalah suatu kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai prestasi
Tirtonegoro, 1984 : 14 )
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan prestasi belajar disini
adalah hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar siswa dalam satu
semester untuk semua bidang studi kelompok pilihan program. Indikasi hasil
belajar yang akan digunakan adalah angka hasil tes prestasi belajar semester
belajar pilihan program Ilmu Pengetahuan Alam Kelas II SMA PGRI 2 Kajen
penelitian tentang pengaruh perhatian orang tuan dan minat belajar dengan
prestasi belajar siswa dikhususkan pada siswa SMA PGRI 2 Kajen yang duduk di
kelas II pilihan program Ilmu Pengetahuan Alam, untuk mendalam mata pelajaran
Fisika, Biologi, Kimia dan Matematika sebagai pilihan progran yang diambil.
D. Rumusan Masalah
Dalam latar belakang telah dijelaskan tentang pengaruh perhatian
orang tua dan minat belajar dengan prestasi belajar siswa. Dari masalah-masalah
belajar siswa
3. Apakah benar ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
E. Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang
belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah perbendaharaan penelitian dalam dunia pendidikan, khususnya
belajar.
G. Batasan Istilah
1. Perhatian orang tua adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu agar
siswa dan bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih memuaskan dari
sebelumnya.
H. Sistematika Skripsi
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami alur penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dikemukakan uraian yang berhubungan dengan
A. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan minat Belajar dengan Prestasi Belajar
perlu kiranya dibicarakan tentang makna perhatian dan orang tua itu sendiri.
tertuju pada suatu objek yang datang dari dalam dam luar diri individu. Dengan
corak bahkan arah tingkah laku seseorang. Dengan perhatian, seseorang akan
a. Pengertian Perhatian
Ketidakmudahan itu disebabkan antara lain oleh beberapa hal yaitu penggunaan
jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang ada
di dalam maupun yang ada di luar individu sedangkan pendapat senada
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungan nya dengan
pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya.
pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek yang datang dari dalam dan
yang dimaksud dengan orang tua adalah orang yang dihormati di kampung, tetua.
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian orang tua
dalam penelitian ini adalah ayah dan ibu dari anak ( jika anak itu tinggal bersama
ayah dan ibu ) atau orang lain yang bertanggung jawab atas pendidikan anak
tersebut / wali siswa / orang tua asuh atau jika anak tersebut tinggal bersama wali.
bahwa perhatian orang tua adalah pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu
abjek yang dilakukan oleh ayah dan ibu atau wali terhadap anaknya dalam suatu
aktivitas.
adanya macam-macam perhatian dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang yang
1). Macam-macam perhatian orang tua menurut cara kerjanya, dibedakan menjadi :
a). Perhatian spontan, yaitu perhatian yang tidak disengaja atau tidak sekehendak
subjek.
b). Perhatian refleksi, yaitu perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek.
a). Perhatian intensif, yaitu perhatian yang banyak menyertakan aspek kesadarannya.
b). Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian yang tidak banyak menyertakan aspek
kesadaran.
a). Perhatian Terpusat, yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang sangat
b). Perhatian Terpencar, yaitu perhatian yang tertuju kepada macam-macam objek.
(1). Perhatian spontan dan perhatian paksaan, bila kita senang terhadap
suatu perhatian kita tercurah secara spontan. Sebaliknya apabila kita
tidak senang kepada sesuatu, kita harus memaksakan perhatian
kepadanya.
(2). Perhatian Konsentratif dan perhatian distributif, bila kita
memusatkan perhatian kepada satu hal saja, maka kita
menggunakan perhatian konsentratif. Dan manakala kita
memperhatikan beberapa hal maka kita menamakan perhatian
tersebut distributif.
(3). Perhatian sembarangan ( random attention ) yaitu perhatian
semacam ini tidak tepat, berpindah-pindah dari objek yang satu
kepada yang lain dan tidak tahan lama.
aktivitas. Dalam penelitian ini perhatian orang tua terhadap anak disimpulkan
sebagai pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek yang dilakukan
oleh orang tua ( ayah, ibu atau wali ) yang berupa : perhatian spontan, perhatian
1). Ditinjau dari hal-hal yang bersifat objektif, yaitu rangsangan yang kuat
2). Ditinjau dari hal-hal yang secara subjektif, yaitu hal-hal yang bersangkut paut
mempengaruhi perhatian ada dua faktor yaitu faktor objektif dan faktor subjektif.
(c). Minat
(d). Perasaan
(f). Kebiasaan
Berdasarkan pendapat di atas dapat dijabarkan bahwa faktor yang mempengaruhi
Orang tua memiliki perasaan yang sangat peka terhadap anaknya. Apabila
anak dirasa sedang kelihatan lain daripada keadaan biasanya, maka orang
b. Kualitas Rangsangan
Orang tua dalam memberikan perhatian kepada anak tidak bersifat terus
membutuhkan perhatian. Hal ini dapat terjadi pada saat anak sedang
pada saat itu sangat membutuhkan perhatian agar anak dapat belajar
memberikan perhatian.
Setiap orang memiliki emosi atau dorongan yang tersimpan dalam hati,
hal ini dapat muncul jika ada objek yang dapat menarik perhatian
hal-hal yang positif, maka orang tua akan memberikan perhatian pula
Orang tua pada era sekarang cenderung sangat sibuk dengan pekerjaan. Ini
misalnya, Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang, hal ini dapat
Antara ayah dan ibu dalam mendidik anak-anaknya harus bersikap harmonis,
sehingga menimbulkan konflik, yang jika tidak dapat diselesaikan dengan segera
dapat mengancam keluarga dan menjadi broken home. Ini berakibat anak bingung
c. Minat
Keadaan orang tua suka berlebihan atau tidak sesuai dengan minat dapat membuat
orang tua kecewa, cemas dan sebagainya. Apabila tidak dapat terlaksana, hal ini
akan mengganggu atau mempengaruhi perhatian orang tua terhadap minat belajar
anak.
d. Perasaan
Keadaan perasaaan orang tua sangat berpengaruh terhadap minat belajar anak. Hal
ini dapat terjadi jika orang tua yang bekerja perasaan gembira akan membuat
suasana rumah yang menyenangkan. Sebaliknya, orang tua yang bekerja dengan
e. Mode
Keadaan mode sekarang berkembang sangat pesat. Orang tua yang selalu
mengikuti mode akan disibukkan dengan mode-mode baru, baik mode rumah,
f. Kebiasaan
Kebiasaaan orang tua yang tidak baik seperti minum-minuman keras, berjudi, free
sex, sangat berpengaruh terhadap minat belajar. Hal ini disebabkan keadaan orang
tua yang tidak memberikan contoh kehidupan yang baik, sehingga anak kurang
kebiasaan yang baik, seperti rajin beribadah, olahraga, membaca buku, maka akan
perhatian orang tua, maka dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua dapat
individu, sedangkan faktor subjektif cenderung timbul dari luar diri individu.
Kedua faktor tersebut bagi orang tua dapat muncul dengan sendiri ataupun
bersama-sama tergantung pada objek yang sedang dihadapi. Perhatian orang tua
khususnya pada minat belajar dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat memberikan
sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek ( Sumadi Suryabrata, 1988 : 109 ).
Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan seseorang
Killis, 1988 : 26 )
Berdasarkan pendapat Crow and Crow dapat diambil pengertian bahwa individu
yang mempunyai minat terhadap belajar, maka akan terdorong untuk memberikan
sesuatu yang menjadi minatnya. Ahli lain mengatakan bahwa minat sebagai
sesuatu hasil pengalaman yang tumbuh pada dan dianggap bernilai oleh individu
adalah kekuatan yang mendorong seseorang itu untuk berbuat sesuatu ( Winarno
Surachmad, 1980 : 90 )
Jadi pengalaman yang dianggap bernilai merupakan faktor yang turut membuat
minat pada diri individu. Pengalaman memberikan motivasi serta kekuatan pada
adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, suatu masalah atau situasi yang
mengandung kaitan dengan dirinya. (1983 : 100 ). Batasan ini lebih memperjelas
adalah pemilihan suatu perangsang dari sekian banyak perangsang yang dapat
pada suatu waktu tertentu hanya satu perangsang yang dapat disadari. Maka dari
sekian banyak perangsang tersebut harus dipilih salah satu. Perangsang ini dipilih
Berdasarkan pengertian dimuka maka unsur minat adalah perhatian, rasa senang,
Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang menimbulkan minat
yaitu Faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor motif sosial dan faktor
(1). Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang
berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
(2). Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh
motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, perhargaan dari
lingkungan dimana ia berada.
(3). Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam
menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu ( 1980 : 12 )
minat ada tiga yaitu dorongan dari diri individu, dorongan sosial dan motif dan
dorongan emosional. Timbulnya minat pada diri individu berasal dari individu,
sebagai berikut : Pada awalnya sebelum terlibat di dalam suatu aktivitas, siswa
memberikan daya tarik yang ada atau ada pengalaman yang menyenangkan denga
sebagai berikut :
Perhatian Keterlibatan Minat
d. Fungsi Minat
may be used to the motivatoring force which courses and individual to give
kurang atau bahkan tidak menaruh perhatian terhadap seseorang , sesuatu atau
terhadap seseorang, sesuatu atau aktivitas yang lain. Dari uraian tersebut dengan
adanya minat memungkinkan adanya keterlibatan yang lebih besar dari objek
dibandingkan aktivitas yang lain karena ada perhatian, rasa senang dan
pengalaman.
e. Pengertian Belajar
belajar, karena aktivitas belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang
Menurut Winkel :
Belajar adalah proses mental yang mengarah pada penguasaan pengetahuan,
kecakapan skill, kebiasaan atau sikap yang semuanya diperoleh, disimpan dan
dilakukan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.
proses, baik proses mental, proses adaptasi dengan lingkungan, proses melalui
bahwa ,Belajar adalah perubahan dalam diri individu yang dapat dinyatakan
belajar tersebut diatas maka penulis berpendapat; Bahwa belajar adalah suatu
tetap baik melalui pengalaman, latihan maupun praktek. Perubahan itu bisa
sesuatu yang baru atau hanya penyempurnaan terhadap hal-hal yang sudah
dipelajari yang segera nampak dalam perilaku nyata atau yang masih tersembunyi.
berlangsung dengan disertai kesadaran dan intensi, tetapi itu tidak mutlak perlu. (
: )
diri siswa, maka kegiatan belajar akan dilakukan dengan penuh kesadaran,
individu, tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses. Seseorang mempunyai
minat dari pembawaanya, minat tersebut akan menetap dan berkembang pada
Dan faktor yang dapat menimbulkan minat belajar dalam hal ini
adalah dorongan dari dalam individu, dorongan motif sosial dan dorongan
emosional.
untuk memiliki rasa senang terhadap suatu objek dan dalam penelitian ini objek
ada delapan macam model belajar yang disebut : Cumulative Learning Model
stimulus respon S R )
3). Stimulus Respon Learning : belajar memberikan respon yang tepat terhadap
stimulus tertentu.
4). Verbal Assaciation learning : Belajar memahami pengertian verbal jenis ini
7). Principle learning : Belajar prinsip, belajar memahami prinsip antara dua
aktivitas belajar. Hal ini dapat dipengaruhi oleh delapan macam model belajar
yakni belajar dengan tanda, belajar merangkai, belajar memberikan respon, belajar
belajar konsep, belajar prinsip dan memecahkan masalah, sehingga minat belajar
1). Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang labih luas.
2). Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan keinginan untuk maju
3). Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru dan teman-
temannya
4). Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang
5). Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.
3). Adanya kebutuhan dan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang
lain.
5). Sesuai dengan sifat seseorang untuk mengemukakan atau mengetengahkan diri.
berminat belajar ditandai adanya sifat ingin tahu, adanya kreativitas, adanya
simpati dari orang lain, memperbaiki kegagalan, adanya rasa aman dan adanya
diri untuk melaksanakan pengamatan satu objek atau pelaksanaan satu perbuatan.
Perhatian orang tua terhadap minat belajar anak dapat dilakukan dengan berbagai
macam tergantung sudut objek atau sudut pandang. Hal ini karena masing-masing
orang tua mempunyai perbedaan sendiri-sendiri, antara yang satu dengan yang
terhadap anak dalam hal belajar maka aktivitas belajar dapat menumbuhkan minat
Adanya perhatian dari ayah, ibu atau wali yang berupa perhatian
terpencar maka anak merasa dilindungi dan diperhatikan oleh orang tua sehingga
anak berpengaruh terhadap minat belajar anak. Semakin baik perhatian yang
diberikan kepada anak, maka akan semakin berpengaruh terhadap minat belajar.
Dan sebaliknya semakin kurang perhatian orang tua terhadap anak, maka semakin
Yang dimaksud prestasi belajar adalah peningkatan hasil usaha kegiatan belajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. (
: 80 )
selanjutnya siswa dihadapkan pada suatu test yang biasa disebut Tes Hasil Belajar.
Dari hasil test tersebut dapat diukur prestasi belajar siswa dengan standar tertentu.
Biasanya ukuran prestasi belajar siswa dilambangkan dalam bentuk angka, huruf
atau kata.
sebagai berikut :
d. Prestasi belajar menunjukkan pula pada hasil kegiatan yang disengaja dan
belajar dan hasil atau prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan lebih terinci tentang
penting dalam proses belajar mengajar. Berhasil tidaknya proses belajar bagi diri
siswa akan tampak pada perubahan yang terjadi pada diri siswa.
Diantara faktor-faktor yang perlu diperhatikan dari segi siswa ini adalah :
dan sejenisnya.
(b). Faktor psikologis, baik yang bersifat pembawaan atau bukan pembawaan seperti :
sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi, rasa aman, penyesuaian diri, perhatian,
Faktor eksternal ini sering pula menjadi salah satu sumber / faktor
yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar, karena dalam proses belajar
mengajar siswa selalu terkait dengan faktor eksternal ini. Termasuk faktor ini
halnya dengan proses belajar yang merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia
dan positiflah kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa. Hal ini dapat
laku siswa. Oleh sebab itu faktor guru merupakan faktor penting dalam proses
kestabilan emosi, minat dan sikap terhadap profesinya serta terhadap materi yang
belajar yang dicapai siswa. Keadaan fisik sekolah yang baik akan lebih
memungkinkan siswa belajar dengan tenang, teratur dan lancar, demikian pula
sebaliknya. Faktor lingkungan fisik dan luar ini meliputi antara lain : bentuk dan
ukuran ruangan dan suasana prasarana belajar lainnya yang diperlukan dalam
belajar.
(d). Faktor-faktor Sosial di Sekolah, yang meliputi : system sosial yang ada di
sekolah, status sosial siswa dan interaksi antara guru dan siswa baik dalam proses
efektifitas proses belajar mengajar dan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
mencapai hasil yang diharapkan dari hasil belajarnya perlu diadakan evaluasi
belajar.
alat evaluasi yang biasanya disusun oleh guru mata pelajaran itu sendiri dan biasa
Di Indonesia THB ada dua macam yaitu THB yang disusun oleh guru untuk
kelasnya sendiri dan disusun oleh sejumlah guru secara bersamaan yang disebut
macam THB tersebut mempunyai peranan besar sebagai alat evaluasi dalam
bidang pendidikan.
pernyataan-pernyataan yang diajukan dalam THB ini, siswa diberi nilai tertentu
Dalam Tes Hasil Belajar saat ini, dapat dibedakan antara Tes Formatif dan
Tes Sumatif.
Menilik pendapat di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ada
bentuk THB, yaitu : Formatif, misalnya : Tes Akhir Unit Bahan, Tes Latihan
dalam Kelas, sedangkan Tes Sumatif misalnya : Tes Ulangan yang dilakukan pada
Dari uraian dimuka, maka berhubungan erat dengan Prestasi Belajar siswa.
Tes hasil belajar akan menggambarkan sejauh mana siswa telah mencapai hasil
yang diharapkan dari proses belajar mengajar dan prestasi yang telah dicapai
siswa.
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara Pengaruh Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa
Menjadi orang tua tidak berarti menjadi arif, serba tahu dan serba
benar. Mencari dan menyayangi anak adalah suatu naluri tetapi bagaimana
menyatakan rasa sayang dan cinta adalah suatu ketrampilan yang bisa dipelajari
dan dilatih.
dan perkembangan anak. Empati perlu dipertajam sehingga orang tua bisa
menempatkan pikiran dan perasaannya ke dalam pikiran dan perasaan anak dalam
kondisi khusus misalnya si anak sedang belajar maka dibutuhkan lebih banyak
perhataian dari orang tua. Pola hidup sibuk dapat menjadi model bagi anak yntuk
utama bagi anak dan seluruh anggota keluarga. Dari keluarga seharusnya anak
memperoleh pendidikan, apa saja yang seharusnya boleh dilakukan dan apa saja
yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Membiasakan anak hidup teratur, tertib,
disiplin, sopan, santun baik dalam keluarga maupun dengan lingkungan diluar
keluarga. Semua ini diarahkan pula untuk menanamkan jiwa kemandirian dan
Pengaruh Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa pada siswa kelas II
sesuatu tidap dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik dalam
penuh minat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik. Karena itu
persoalan yang biasa timbul ialah bagaimana mengusahakan agar hal yang
disajikan sebagai pengalaman belajar itu menarik para siswa, atau bagaimana
caranya menentukan agar para siswa itu mengenai hal-hal yang memang menarik
minat mereka. Dalam hubungan yang terakhir ini misalnya persoalan mengenai
pendidikan formal. Sebaliknya pilihan program terhadap bidang studi itu dipilih
yang benar-benar dengan minat para siswa, karena dengan demikian dapat
3. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Siswa
tua dan anak yang pada akhirnya diharapkan dapat menumbuhkan, membina dan
terhadap anak.
harapan semua pihak, baik pihak siswa sendiri, guru, orang tua bahkan
pemerintah.
Pada dasarnya prestasi belajar yang diraih siswa merupakan hasil suatu
proses dalam suatu sistem yang saling berhubungan, sehingga faktor-faktor yang
yang satu dengan faktor yang lain. Dan minat memiliki daya prediksi yang tinggi
orang tua dilaksanakan di rumah secara efektif dan adanya minat belajar yang
tinggi pada siswa, maka akan diperoleh hasil dan prestasi belajar juga tinggi.
Begitu pula sebaliknya apabila pengaruh perhatian orang tua tidak dilaksanakan
secara efektif, baik di rumah dan rendahnya minat belajar, maka hasil dan prestasi
C. Paradigma Penelitian
Gambar 2.
Paradigma Penelitian
Keterangan :
X2 : Minat Belajar
H1 : Hipotesis Pertama
H2 : Hipotesis Kedua
H3 : Hipotesis Ketiga
D. Pengajuan Hipotesis
dimuka, dan agar kegiatan penelitian tetap terarah secara jelas sesuai dengan
1. Ada hubungan yang positif antara intensitas perhatian orang tua dengan prestasi
2. Adanya hubungan yang positif antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa
3. Ada hubungan yang positif antara intensitas perhatian orang tua dan minat belajar
dengan Prestasi belajar siswa pada siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten
Pekalongan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam
kesimpulan.
penelitian yang berujud data, diukur dan dikonversikan dahulu dalam bentuk
Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa pada siswa
kelas II SMU PGRI 2 Kajen Pekalongan tahun pelajaran 2004 / 2005, maka
berusaha menelaah hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
korelasional adalah untuk menemukan ada tidaknya hubungan, dan apabila ada,
seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu ( Suharsini
Arikunto, 1991 : 21 )
Penelitian ini bila dilihat dari hadirnya variabel maka disebut penelitian
deskriptif, karena variabel yang dipakai menggambarkan variabel yang sudah ada
Sifat dari penelitian adalah ex post facto karena pengumpulan data dilakukan
setelah kejadian berlangsung. Hal ini sesuai dengan kutipan Suriswo, ( 2005 : 35 )
facto. Artinya, data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dikumpulkan telah
selesai berlangsung.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
2. Waktu penelitian
C. Variabel Penelitian
dalam jenis kelamin, insaf dalam kesadaran menurut F.N. Kerlinger yang dikutip
oleh Suriswo ( 2005 : 65 ) pendapat senada diberikan oleh Sutrisno Hadi, yang
dikutip oleh Suriswo, bahwa variabel adalah sebagai gejala yang bervariasi ( 2005
: 65 ).
pendapat Sutrisno Hadi bahwa variabel atau gejala yang dapat digolong-
golongkan menurut tingkat besar kecilnya disebut gejala kontinum ( 1990 :
224 ). Sedangkan ditinjau dari jenisnya maka variabel dalam penelitian ini dapat
sama.
1. Populasi Penelitian
Sutrisno Hadi ( 1990 : 70 ) adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran
dengan kurikulum yang sama, usia yang hampir sama, dimana mereka telah
diasumsikan mereka akan lebih banyak memikirkan tentang apa yang akan dipilih
c. Mereka telah mencapai suatu taraf perkembangan kepribadian yang relatif sama
d. Pada kelas II siswa SMA harus memilih program pengajaran khusus, yaitu IPA,
e. Masalah yang mendasar dalam minat untuk belajar, siswa timbul pada awal naik
kelas III
Dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 150 siswa. Distribusi siswa untuk
Tabel 01
NO Kelas
1 II / 1 46
2 II / 2 43
3 II / 3 46
4 Kelas Khusus 15
2. Sampel Penelitian
diibuat oleh Harry King. Berdasarkan tabel tersebut untuk mengambil atau
menentukan besarnya sampel penelitian bagi populasi 150 siswa dengan taraf
kesalahan 25 % berada pada posisi 37,5. Jadi jumlah sampel yang diambil adalah
Sampling merupakan penelitian yang tidak memiliki seluruh subyek yang ada
sebagian dari populasi, mengambil bagian yang lebih kecil, dan kemudian
Kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan terdiri dari 3 kelas dan 1 kelas khusus,
pengambilan sampel ditentukan secara random. Hal ini disebabkan karena metode
random memberi kemungkinan pada semua siswa sebagai subyek dalam populasi
penentuan sampelnya, peneliti menggunakan cara undian, karena cara undian ini
lebih mudah dan menghindarkan dari faktor-faktor subyektifitas peneliti. Dalam
Tabel 02
2 II / 2 43 11
3 II / 3 46 12
4 Kelas Khusus 15 3
Jumlah 150 38
1993 : 121-122 )
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket atau
yang peneliti gunakan, maka untuk lebih jelasnya akan peneliti uraikan sebagai
berikut :
1. Metode Angket ( Kuisioner )
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dann arti larti laporan
124 ). Menurut Suharsini Arikunto, angket dapat dibedakan atas beberapa jenis
berbentuk skala bertingkat. Alasan pemilihan metode angket dalam penelitian ini
data mengenai Pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar. Angket juga
memiliki beberapa kelemahan sebagaimana dikemukakan oleh Suharsini
a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang
terlewati / tidak dijawab, padahal sukar dikembalikan padanya.
b. Sering sukar dicari validitasnya
c. Walaupun dibuat secara anonim kadang-kadang responden memberikan jawaban
yang tidak jujur.
d. Seringkali tidak kembali terutama jika dikirim lewat pos
e. Waktu pengembalian tidak sama-sama dan bahkan ada yang terlalu lama sehingga
terlambat. ( 1992 : 126 )
mengadakan uji coba angket yang benar-benar valid dan reliabel. Sedangkan
untuk mengatasi persoalan tehnis yang berkaitan dengan waktu pengumpulan dan
seperlunya sehingga angket tidak dikerjakan dengan terlalu tergesa-gesa dan agar
mengalami kesulitan dan kalau ada hal-hal yang kurang jelas. Dengan demikian
maka diharapkan dari angket tersebut dapat diperoleh data yang benar-benar telah
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu
angket yang menghendaki jawaban pendek, dan tertentu yang telah disediakan
oleh peneliti dengan cara memberikan tanda-tanda pada alternatif jawaban yang
dipilih.
2. Metode Dokumentasi
Dalam penelitian ini yang dimaksud dokumentasi menurut Winarno
Surakhmad adalah Suatu metode pengumpulan data dengan jalan melihat catatan
yang sudah ada ( 1985 : 100 ). Untuk melihat catatan yang sudah ada peneliti
dapat mengambilnya dari nilai tes, surat kabar, traskrip, agenda rapat, nilai raport,
dan sebagainya.
golongan yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer
adalah sumber asli yang diambil atau diperoleh secara langsung dari pihak
pertama, sedangkan sumber data sekunder adalah sumber yang diperoleh dari
pihak lain. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu dengan jalan
menyalin dari dokumen hasil belajar siswa atau daftar nilai siswa dan diambilkan
dari pengelolaan semester genap kelas II yang terdapat pada buku legger tahun
F. Instrumen Penelitian
angket, oleh karena itu instrumen yang dibuat berupa angket. Menurut Suharsini
Arikunto, prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik secara
Pengaruh perhatian orang tua terhadap anak adalah sebagai pemusatan tenaga
psikis yang tertuju pada suatu objek yang dilakukan oleh ayah dan ibu atau wali
Kisi-kisi tentang variabel Pengaruh Perhatian Orang Tua dapat dilihat pada tabel
04 halaman 63
adalah untuk alternatif A dengan skor 4, B dengan skor 3, C dengan skor 2, dan D
2. Penyuntingan
Penyuntingan yang dimaksud meliputi melengkapi instrumen dengan
jawaban.
Uji coba instrumen dikenakan bagi siswa yang nantinya bukan menjadi
sampel tetapi masih merupakan satu populasi. Untuk melakukan uji coba
karena dengan jumlah minim 30 orang ini maka distribusi skor akan mendekati
kurve normal. Dalam hal ini, peneliti mengambil 30 siswa untuk dikenai uji coba.
yaitu : face validity, Logical validity, factorial validity, Content validity dan
moment dari Karl Pearson. Rumus korelasi product yang dimaksud adalah :
rxy =
{(
Keterangan :
: Banyaknya subyek
pq =
: SDt - SDp
2 2
{(SDt +SDp ) ( : SDt SDp )}
Keterangan :
skor item bukan nol atau satu. Sebagaimana penjelasan Suharsini Arikunto bahwa
rumus alpha digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan
nol atau satu, misalnya angket atau soal bentuk uraian ( 196 : 190 )
rii =
Keterangan :
k : banyaknya item
SEmeas = SD
Keterangan :
SD : Standart Deviasi
SD =
Keterangan :
SD : Standart deviasi
SD, dengan kriteria bahwa instrumen itu reliabel apabila harga SEM kurang dari
SD, dan sebaliknya jika harga SEM lebih dari SD maka instrumen itu
tidak reliabel.
Tabel 03
orang tua
Minat
Prestasi
Tabel 05
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini disajikan dalam bentuk mean (M), Median (Me), Modus
(Mo) dan standar Deviasi (SD), distribusi frekuensi serta histogram data dari
masing-masing variabel.
2. Analisis Statistik
Pengujian prasyarat analisis tersebut meliputi tiga syarat yang harus dipenuhi :
1). Sampel yang digunakan dalam penelitian harus sampel yang diambil secara
2). Hubungan antara variabel X dengan variabel Y merupakan hubungan garis lurus
3). Bentuk didistribusi variabel X dan variabel Y dalam populasi adalah mendekati
distribusi normal.
Syarat ini sudah terpenuhi yaitu setiap subyek dalam populasi diberi kesempatan
yang sama untuk dijadikan anggota sampel penelitian yaitu dengan cara undian.
terdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas ini menggunakan rumus chi
-kuadrat yaitu :
Keterangan :
: Chi kuadrat
fo : Frekwensi Observasi
membandingkan antara chi kuadrat hasil perhitungan dengan chi kuadrat tabel.
Untuk uji signifikan nilai chi kuadrat digunakan taraf 5 % dengan db jumlah
kelas interval dikurangi satu ( db = k 1 ). Bila harga hitung lebih kecil dari
harga pada tabel maka data dari variabel tersebut terdistribusi normal. Jika
harga hitung lebih besar dari harga tabel maka distribusinya tidak normal.
mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan ubahan terikat ( kritereum ),
maka harus diadakan pengujian lineritas. Adapun rumus yang digunakan untuk uji
lineritas adalah :
Keterangan :
variabel bebas dan variabel terikat adalah linier bila diperoleh harga F hitung lebih
b. Pengujian Hipotesis
1). Analisis Bivariat
kedua. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment.
Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka kedua variabel tersebut mempunyai
hubungan yang positif dan berarti hipotesis alternatif yang digunakan dapat
diterima.
menguji hipotesis ketiga yaitu : mencari koefisien keorelasi antara dua variabel
bebas dengan satu variabel terikat. Berkaitan dengan masalah analisis data ini
Sutrisno Hadi mengatakan bahwa tugas pokok analisis regresi ganda adalah :
Keterangan :
: Koefisien predikator X 1
: Koefisien predikator X 2
besar dari v tabel maka kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang
Untuk menguji korelasi tersebut maka dicari analisis regresi ( F ), rumus yang
digunakan adalah :
Keterangan :
N : Cacah kasus
M : Cacah prediktor
Y = a1 X1 + a2 X2 +K
Keterangan :
Y : Kriterium
X1 : Prediktor Pertama
X2 : Prediktor Kedua
a1 : Koefisien prediktor pertama
K : Bilangan Konstan
kriterium adalah :
SR % = SR % X1 x R2
SE % = SR % X2 x R2
BAB IV
I. Deskripsi Data
diperoleh dari sampel penelitian. Adapun distribusi sampelnya dapat dilihat pada
Tabel 08
Kelas
II/1 46 12
II/2 43 11
II/3 46 12
Kelas Khusus 15 3
Jumlah 150 38
dan simpangan baku serta disajikan pula mengenai distribusi frekuensi data dan
berikut :
Data tentang perhatian orang tua diperoleh melalui angket yang bersifat
tertutup dengan jumlah item 20 butir, skor yang digunakan dalam angket tersebut
ini diperoleh skor 39 dan skor tertinggi 85. Adapun distribusi frekuensi data dari
variabel Perhatian Orang Tua dapat dilihat pada table 9 berikut ini.
Tabel 09
Interval Frek. ABS Frek. Rel Frek. Kum F. Kum Relatif 100%
39 47 5 13 5 13
48 56 7 18 12 32
57 65 8 21 20 53
66 74 15 39 35 92
75 83 2 5 37 97
84 92 1 3 38 100
Jumlah 38 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka histogram data
kategori perhatian orang tua kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan tekun
Tabel 10
adalah sedang dengan jumlah responden 30 siswa, Rendah yaitu 13,2 % dengan
jumlah responden 5 siswa dan Tinggi yaitu 7,9 % dengan responden 3 siswa. Jadi
Data tentang minat belajar dalam penelitian ini diperoleh melalui angket
yang bersifat tertutup dengan jumlah item sebanyak 20 butir, adapun skor yang
Tabel 11
Interval Frek ABS Frek Rel Frek Kum F. Kum Relatif 100 %
60 66 2 5 2 5
67 73 1 3 3 8
74 80 11 29 14 37
81 87 12 32 26 68
88 94 11 39 37 97
95 101 1 3 38 100
Jumlah 38 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka histogram
Dengan jasa komputer SPS diperoleh mean (M) 82,97 dan Simpangan
minat belajar siswa kelas II SMA PGRI Kajen Pekalongan tahun pelajaran 2004 /
adalah tinggi 92,1 %, dengan jumlah responden 35 siswa, sedang yaitu 7,9 %
dengan jumlah responden 3 siswa, jadi dapat disimpulkan bahwa minat belajar
Data tentang Prestasi Belajar siswa dalam penelitian ini diperoleh dari
dokumen nilai semester genap siswa kelas II SMA PGRI Kajen Pekalongan tahun
pelajaran 2004 / 2005. Berdasarkan data induk penelitian diperoleh skor terendah
6 dan skor tertinggi 8,5. Distribusi frekuensi skor prestasi belajar siswa dapat
Tabel 13
Dengan jasa komputer SPS diperoleh data mean (M) 7,6579 dan
Belajar siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan tahun Pelajaran 2004 /
Tabel 14
siswa adalah Sedang yaitu 63,1 % dengan jumlah responden 24 siswa, Rendah
21,1 % dengan jumlah responden 8 siswa dan Tinggi 15,8 % dengan jumlah
responden 6 siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa Prestasi Belajar Siswa rata-rata
hubungan antara Variabel bebas dengan Variabel terikat. Sebelum dilakukan uji
hipotesis dengan teknik analisis regresi ganda yang digunakan. Maka ada
1). Sampel diambil secara random. 2). Distribusi skor harus normal. 3). Hubungan
anatara variabel bebas dengan variabel terikatnya harus linier dan tidak terjadi
multikolinier.
uji persyaratan yang ke dua dan ketiga dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
terdistribusi normal atau tidak . Adapun teknik yang digunakan dalam uji
Interprestasi hasil uji normalitas adalah jika harga Chi Kuadrat lebih kecil dari
harga Chi kuadrat dalam table / p < 0,05, maka distribusi skornya normal,
Tabel 15
variabel penelitian adalah normal. Adapun hasil uji normalitas dapat dilihat pada
lampiran.
2. Uji Linieritas
masing-masing variabel bebas dan variabel terikat bersifat linier. Untuk menguji
a. Uji Linieritas hubungan antara pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi
belajar siswa
11,623 sedangkan F tabel pada taraf signifikan 5 % adalah 3,05. Jadi F hitung
maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel minat belajar ( X2 ) dengan prestasi
K. Pengujian Hipotesis
kebenarannya. Hipotesis terdiri dari dua macam, yaitu hipotesis Nihil ( Ho)
yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan antara variabel satu dengan
intensitas perhatian orang tua dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMA
menjadi hipotesis nihil yang berbunyi : tidak ada hubungan yang positif antara
pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas II SMA PGRI 2
perhatian orang tua dengan prestasi belajar belajar siswa (rX 1Y) sebesar .
adalah 0,320. Hasil tersebut menunjukkan bahwa harga r hitung (rh) lebih besar
dari r tabel (rt) atau 0,381 > 0,320. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
tersebut adalah hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatife (Ha) yang
berbunyi : ada hubungan yang positif antara intensitas perhatian orang tua
dengan prestasi belajar siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan tahun
minat belajar dengan prestasi belajar siswa pada siswa kelas II SMA PGRI 2
alternatife tersebut harus diubah menjadi hipotesis nihil yang berbunyi : tidak
ada hubungan yang positif antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa pada
siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan tahun pelajaran 2004 / 2005.
bahwa harga r hitung (rh) lebih besar dari r tabel (rt) atau 0,532> 0,305.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil tersebut adalah hipotesis nihil (Ho)
ditolak dan hipotesis alternatife (Ha) yang berbunyi Adanya hubungan yang
positif antara minat belajar dengan prestasi belajr siswa pada siswa kelas II SMA
PGRI 2 Kajen Pekalongan tahun pelajaran 2004 / 2005 diterima pada taraf
signifikan 5 %.
intensitas perhatian orang tua dan minat belajar dengan prestasi belajar dengan
prestasi belajar siswa pada siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan tahun
alternatife tersebut harus diubah menjadi hipotesis nihil yang berbunyi : tidak
ada hubungan yang positif antara intensitas perhatian orang tua dan minat belajar
dengan prestasi belajar siswa pada siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan
dari pengaruh variabel bebasnya. Berdasarkan analisis data yang diperoleh harga
sebesar Ry (1,2) =0,618 koefisien determinan (R2) = 0,381 dan Freg hitung =
10,786 Hasil F hitung ini kemudian dikonsultasikan dengan F tabel pada taraf
bahwa harga F hitung lebih besar dari F tabel (10,786>3,05 sehingga harga F
hitung signifikan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil di atas adalah hipotesis
nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatife (Ha) yang berbunyi : ada hubungan
yang positif antara intensitas perhatian orang tua dan minat belajar dengan prestasi
belajar siswa pada siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan tahun pelajaran
2004 / 2005 diterima pada taraf signifikan 5 %. Rangkuman hasil analisis regresi
Sumber JK Db R2( 2
) F
Regresi 5,168 2 42.427 10.786
Residu 8,385 35 -
Total 13,553 37 -
bahwa :38,1% variabel prestasi belajar siswa dapat diterangkan oleh variabel
perhatian orang tua dan minat belajar. Hal ini berarti ada sejumlah 619% yang
tidak dapat dijelaskan pada penelitian ini yang berasal dari faktor lain.
variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
positif dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa
pada siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan tahun pelajaran 2004 / 2005.
Dari hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk memprediksi bahwa semakin
baik perhatian orang tua maka semakin tinggi pula prestasi belajar siswa. Hal ini
didukung oleh sumbangan efektif perhatian orang tua terhadap prestasi belajar
siswa. = 49,4%
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini disebabkan dengan adanya perhatian
orang tua maka siswa akan memiliki pemahaman diri sehingga mempunyai
visi atau pandangan yang cukup baik kemasa depan, serta berinisiatif untuk
mengembangkan potensinya.
positif dan signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa pada
siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan tahun pelajaran 2004 /
2005. Hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk memprediksi bahwa semakin
baik minat belajar yang dimiliki siswa maka semakin tinggi pula pencapaian
prestasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh sumbangan efektif perhatian orang
akan sangat membantu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
tanggung jawab, berkemauan keras, tidak minder, serta percaya diri untuk
3. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Siswa
positif dan signifikan antara Perhatian orang tua dan minat belajar dengan prestasi
belajar siswa pada siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten Pekalongan
terikatnya adalah 49,4%, dari variabel perhatian orang tua dan 53,2% dari variabel
minat belajar. Jadi kedua variabel bebas tersebut memberi sumbangan efektif
perhatian orang tua yang kontinyu dan didukung minat belajar yang dimiliki siswa
cukup tinggi akan mempengaruhi prestasi belajar siswa pada siswa kelas II SMA
F. Kesimpulan
1. Perhatian orang tua mempunya hubungan yang positip dan signifikan dengan
prestasi belajar siswa pilihan program IPA kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten
Pekalongan Tahun Ajaran 2004/2005. Hal ini berarti bahwa semakin baik atau
positip perhatian orang tua maka akan semakin tinggi prestasi belajar yang
2. Minat belajar mempunyai hubungan yang positip dan signifikan dengan prestasi
belajar siswa pilihan program IPA kelas II SMA PGRI 2 Kajen Kabupaten
Pekalongan Tahun Ajaran 2004/2005. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi minat
belajar yang dimiliki siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar pada siswa,
sebaliknya.
3. Perhatian orang tua, dan minat belajar mempunyai hubungan yang positip dan
signifikan dengan prestasi belajar siswa pilihan program IPA kelas II SMA PGRI
2 Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 2004/2005. Hal ini berarti bahwa
semakin baik atau positip perhatian orang tua dan minat belajar yang dimiliki oleh
siswa semakin tinggi pula prestasi belajar siswa tersebut, demikian pula
sebaliknya.
sebesar 49,4 % dan sumbangan efektif minat belajar sebesar 53,2 % Faktor
perhatian orang tua dan minat belajar secara bersama-sama dapat memberikan
sumbangan efektif terhadap minat belajar sebesar 42,2%. Dari hasil ini dapat
diketahui bahwa faktor perhatian orang tua dan minat belajar mempunyai peranan
G. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat dikemukakan implikasi
sebagai berikut :
1. Adanya Pengaruh positip dan signifikan antara perhatian orang tua dengan
prestasi belajar siswa, hal ini memberikan petunjuk kepada guru pembimbing
untuk lebih meningkatkan hubungan dengan orang tua. Dengan perhatian orang
tua akan menkadikan siswa lebih memahami diri sehingga siswa percaya terhadap
2. Adanya Pengaruh positip signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar
siswa. Hal ini memberikan petunjuk kepada siswa untuk meningkatkan minat
belajar yang dapat digunakan untuk mencapai prestasi belajar dalam meniti karir
dimasa depan setelah lulus dari sekolah. Dengan minat belajar yang dimiliki siswa
akan menjadikan siswa lebih percaya diri dalam meraih cita-citanya dan
pemilihan program atau jurusan yaitu IPA dan IPS sesuai dengan kemampuan dan
ketrampilan belajar yang dimiliki. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan acuan
dengan kepala sekolah dan guru pembimbing dalam mendatangkan nara sumber
untuk berceramah. Jadi siswa dapat memadukan teori yang di dapat di sekolah
H. Saran
Mengingat pentingnya faktor perhatian orang tua dan faktor minat
1. Bagi Siswa
sukses dalam belajar dan juga memberikan simulasi- simulasi yang dapat
prestasi yang optimal. Guru bidang studi dapat bekerjasama dengan guru
sekolah.
bekerjasama dengan instansi lain, misalnya dalam alih tangan kasus kepada yang
belajar anaknya kearah yang lebih baik, dengan selalu membina hubungan yang
harmonis dengan anaknya, artinya orang tua harus mengerti dan memahami
I. Keterbatasan Penelitian
program Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) karena dikelas III ada ujian kompetensi
dan praktek dari kelas I sampai kelas III, dan pada bulan Juni sampai dengan Juli
siswa kelas III sudah tamat, sehingga dipilihlah kelas II yang lebih matang dan
prestasi belajar siswa cukup penting untuk diketahui dalam rangka untuk
memantau efektifitas dan efisiensi proses belajar mengajar yang harus dimiliki
DAFTAR PUSTAKA
Robert Gague, 1988, Prinsip-prinsip Belajar Untuk Pengajaran di Sekolah, Surabaya : Usaha
Nasional
Slaneto, 1988, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT. Bina Aksara
Sutrisno Hadi, 1987, Metodologi Reseach II, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM.
_________, 1990, Metodologi Reseach III, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM
_________, 1993, Statistik III, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM
_________, 1994, Metodologi Reseach II, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi
UGM
Thomas Gordon, 1983, Menjadi Orang Tua Efektif, Jakarta : PT. Gramedia
Winkel W. S. 1983, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Jakarta : PT. Gramedia.