OLEH :
NUR RAHMA
(A31114034)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia, sebagai suatu negara berkembang pun tidak ketinggalan dalam mengadopsi
IFRS. Adopsi PSAK ke IFRS pun semakin menggaung ketika IAI mencanangkan konvergensi
penuh IFRS ke PSAK pada tahun 2012. Diharapkan, dengan adanya konvergensi ini dapat
memudahan pemahaman terhadap laporan keuangan yang dikenal secara internasional serta
dapat meningkatkan arus investasi
Dalam tahap konvergensi ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti perlunya
penyesuaian standar internasional terhadap aspek hukum di Indonesia, penyesuaian terhadap
aturan perpajakan, kesiapan sumber daya manusia yang belum matang, serta masalah keberadaan
lembaga standar akuntansi Indonesia yang belum independen.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud IFRS dan GAAP.
2. Untuk mengetahui perbedaan-perbedaan yang mendasar dari SAK GAAP-US dengan
SAK IFRS.
3. Untuk mengetahui kerangka konseptual GAAP dan IFRS.
PEMBAHASAN
A. Pengertian IFRS
Standar ini berlaku apabila sebuah perusahaan menerapkan IFRS untuk pertamakalinya
melalui suatu pernyataan eksplisit tanpa syarat tentang kesesuaian dengan IFRS. Tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan yang pertamakalinya berdasarkan
IFRS (termasuk laporan keuangan interim untuk periode pelaporan tertentu ) menyediakan titik
awal yang memadai dan transparan kepada para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang
seluruh periode disajikan
C. Struktur IFRS
Kerangka kerja guna Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan untuk menyampaikan
prinsip-prinsip dasar IFRS. Kerangka kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan
dan perangkuman. Proyek Kerangka Konseptual Gabungan (The Joint Conceptual Framework
project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan konsep- konsep yang telah ada guna
menggambarkan perubahan di pasar, praktek bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul
dalam dua dekade atau lebih sejak konsep pertama kali dibentuk. Tujuan keseluruhan adalah
untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa mendatang yang berbasis prinsip,
konsisten secara internal dan diterima secara internasional. Karena hal tersebut, (dewan) IASB
dan FASB Amerika Serikat melaksanakan proyek secara bersama.
Menurut SAK dalam Harahap (1999: 74) sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah:
1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah
lewat.
Pemakai Kepentingan
Internal (Manajemen) Melihat besar kecilnya laba dan mengevaluasi kinerja keuangan
perusahaan. Dan Informasi dalam laporan keuangan dapat
digunakan untuk menentukan plan dan strategi perusahaan.
Jika kita bandingkan antara semua standar akuntansi yang dimiliki Indonesia dengan
IFRS, dengan jelas kita temukan perbedaan kuantitas sebagai berikut:
PSAK IFRS
Tidak semua standar IFRS tersebut diatas dicontek habis dan dirubah menjadi
PSAK, itulah mengapa IAI memilih konvergensi dari para adaption dan adoption. Sedikit
gambaran saja untuk membedakan ketiga istilah tersebut saya jelaskan dalam tabel
berikut:
2. PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based (sebagaimana USGAAP) berubah
menjadi Prinsiple Based.
Rule based adalah manakala segala sesuatu menjadi jelas diatur batasan
batasannya. Sebagai contoh adalah manakala sesuatu materiality ditentukan misalkan
diatas 75% dianggap material dan ketentuan-ketentuan jelas lainnya.
IFRS menganut prinsip prinsiple based dimana yang diatur dalam PSAK
update untuk mengadopsi IFRS adalah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan
pertimbagan Akuntan / Management perusahaan sebagai dasar acuan untuk kebijakan
akuntansi perusahaan.
Karena proyek yang sudah berjalan lama konvergensi antara IASB dan FASB, sejauh
mana perbedaan spesifik antara IFRS dan GAAP telah mengecil.. Namun perbedaan yang
signifikan lakukan tetap, paling salah satu dari yang dapat menghasilkan hasil yang
dilaporkan sangat berbeda, tergantung pada perusahaan industri dan individu fakta-fakta dan
keadaan.Contoh:
Kerangka konseptual pelaporan keuangan yang kita kenal selama ini sebagaimana
yang diadopsi dalam buku ajar di kampus-kampus adalah kerangka konseptual berdasarkan
USGAAP. Sejalan dengan konvergensi International Financial Reporting Standar (IFRS)
kedalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus
merubah mindset kita mengikuti kerangka konseptual IFRS tersebut.
Ada beberapa perbedaan dasar antara kedua standar tersebut sebagaimana dijelaskan
dalam tabel-tabel dibawah ini. Pada dasarnya batang tubuh kerangka konseptual tersebut
US GAAP IFRS
Menyediakan informasi yang berguna
Menyediakan informasi yang menyangkut
untuk pengambilan keputusan investasi posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
dan kredit. posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Menyediakan informasi yang berguna Pengguna adalah investor, karyawan,
untuk memprediksi jumlah, waktu, dan pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor
ketidakpastian arus kas masa depan usaha lainnya, pelanggan, pemerintah dan
perusahaan masyarakat.
Menyediakan informasi tentang sumber
dayaekonomi, klaim terhadap sumber daya
tersebut, dan perubahan terhadap
keduanya.
US GAAP IFRS
Relevan terdiri dari: Relevan terdiri dari:
Nilai prediksi membantu pengguna Nilai prediksi
memprediksi hasil dari kejadian masa Nilai konfirmasi
lalu, saat ini dan masa depan. Materialitas
Nilai umpan balik membantu
US GAAP IFRS
1. Kelangsungan usaha 1. Kelangsungan usaha
2. Entitas ekonomi 2. Basis akrual
3. Unit moneter
4. Periodisitas
Ekuitas : Laibilitas :
- Ekuitas yang dapat - Laibilitas jangka
diatribusikan ke pemilik pendek
entitas induk - Laibilitas jangka
Laibilitas : Ekuitas :
- Laibilitas jangka - Hak nonpengendali
panjang - Ekuitas yang dapat
- Laibilitas jangka diatribusikan ke
pendek pemilik entitas
induk
3. Istilah minority Istilah minority interest Menggunakan istilah
interest (hak minoritas) diganti hak Minoritas
menjadi non controlling
interest (hak
nonpengendali) dan
disajikan dalam Laporan
perubahan ekuitas.
4. Pos luar biasa Tidak mengenal istilah Masih memakai
(extraordinary pos luar biasa istilah pos luar biasa
item) (extraordinary item) (extraordinary item)
5. Penyajian Laibilitas jangka panjang Tetap disajikan
laibilitas jangka disajikan sebagai laibilitas sebagai Laibilitas
panjang yang akan jangka pendek jika akan jangka panjang
dibiayai kembali jatuh tempo dalam 12
bulan meskipun perjanjian
pembiayaan kembali
sudah selesai setelah
periode pelaporan dan
sebelum penerbitan
laporan keuangan
US GAAP IFRS
1. Biaya historis 1. Biaya historis
2. Pengakuan pendapatan 2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar
3. Kesesuaian hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering
4. Pengungkapan penuh diperoleh dalam penilaian yang sama
dengan nilai wajar)
3. Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat
diperoleh saat ini jika asset dilepas
4. Nilai wajar
5. Pengakuan pendapatan
6. Pengakuan beban
7. Pengungkapan penuh
Efek
No Perbedaan IFRS PSAK
konvergensi
1. Perubahan Dicatat secara Sama seperti IFRS,
kebijakan atau retrospektif dan dicatat secara
prinsip akuntansi dilakukan penyajian retrospektif dan
kembali terhadap laba dilakukan penyajian
ditahan serta adanya kembali terhadap
penjelasan efek laba ditahan serta
kumulatif perubahan adanya penjelasan
pada saat periode efek kumulatif
dilakukan perubahan perubahan pada saat
periode dilakukan
perubahan
US GAAP IFRS
1. Biaya dan manfaat 1. Keseimbangan antara biaya dan
2. Materialitas manfaat
3. Praktik Industri 2. Tepat waktu
4. Konservatisme 3. Keseimbangan antara karakteristik
kualitatif
1. IFRS dan GAAP untuk debt securities memiliki perlakuan akuntansi yang sama
2. IFRS dan GAAP menggunakan pengujian yang sama untuk menentukan apakah
methode equity digunakan yaitu berdasarkan pengaruh yg signifikan dg patokan
lebih dari 20% kepemilikan.
3. Reklasifikasi securities adalah sama antar keduanya.
4. Dasar konsolidasi, IFRS dan GAAP mendasarkan pada persentasi kepemilikan
(50%)
5. IFRS dan GAAP sama dalam akuntansi untuk pemilihan Fair Value yaitu pilihan
menggunakan fair value harus dilakukan di awal pengakuan.
6. GAAP tidak mengizinkan reversal untuk beban impairment yang telah terjadi
untuk available for sale debt and equity securities.
7. IFRS tidak mengizinkan hal yg sama untuk available for sale equity , namun
mengizinkan reversal untuk available for sale debt securities dan held-
tomaturity securities.
PENUTUP
KESIMPULAN :
internasional secara penuh tanpa adanya perubahan-perubahan untuk diterapkan di suatu negara.
Adopsi dan implementasi standar akuntansi internasional (IAS) yang sekarang menjadi
International Financial Reporting Standard (IFRS) bukanlah suatu yang mudah, beberapa
permasalahan akan dihadapi oleh tiap negara. Adanya IFRS banyak mendapat penolakan yang
disebabkan karena latar belakang nasional, keunikan iklim bisnis tiap negara, dan perbedaan
kebutuhan dari pemakai laporan keuangan. Meskipun banyak penolakan tetapi banyak pula
tekanan untuk mengadopsi IFRS, dengan demikian perlu ada yang menjembatani agar Standar
Akuntansi Keuangan sejalan dengan IFRS yaitu dengan melakukan harmonisasi bahkan
diharapkan informasi akuntansi memiliki kualitas utama yaitu komparabilitas dan relevansi.
Kualitas tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan perbandingan laporan keuangan antara