DEFINISI
A. Pengertian
Informasi adalah suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan,
yang berupa data, fakta, gagasan, konsep, kebijakan, aturan, standar, norma, pedoman atau
acuan yang diharapkan dapat diketahui, dipahami, diyakini, dan diimplementasikan oleh
komunikan.
Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik
praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat fakta atau kondisi nyata,
dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan diri, aktif memberikan informasi-
informasi atau ide baru (Craven dan Hirnle, 1996 dalam Suliha, 2002).
B. Tujuan
Sebagai pedoman dalam melakukan edukasi kesehatan.
Memahami bagaimana cara dan proses melakukan edukasi kesehatan di rumah sakit.
Sehingga pendidikan kesehatan dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur yang ada.
Agar pasien dan keluarga berpartisipasi dalam keputusan perawatan dan proses
perawatan. Sehingga dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat.
Pasien/dan keluarga memahami penjelasan yang diberikan, memahami pentingnya
mengikuti rejiemen pengobatan yang telah ditetapkan sehingga dapat meningkatkan
motivasi untuk berperan aktif dalam menjalani terapi obat.
Aktualisasi diri
Harga diri
Kasih sayang
Aman / nyaman
Biologis / Fisiologi
Ganguan
5 Panduan Komunikasi Efektif
b. Unsur-Unsur/Elemen dalam Komunikasi Efektif
1. Sumber/pemberi pesan/komunikator (dokter, perawat, administrasi dan lain-lain), adalah
orang yang memberikan pesan.
Sumber (yang menyampaikan informasi): adalah orang yang menyampaikan isi
pernyataannya kepada penerima/komunikan. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab
pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas, memilih media yang sesuai, dan
meminta kejelasan apakah pesan tersebut sudah di terima dengan baik. (konsil
kedokteran Indonesia, hal.8).
Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi, pengetahuannya
luas dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan, cara berbicaranyanya
jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi oleh si penerima pesan
(komunikan)
2. Isi Pesan, adalah ide atau informasi yang disampaikan kepada komunikan.
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu di sesuaikan dengan tujuan komunikasi, media
penyampaian, penerimanya.
3. Media/saluran pesan (Elektronic,Lisan,dan Tulisan) adalah sarana komunikasi dari
komunikator kepada komunikan.
Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan
pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima. Pesan dapat berupa berita lisan,
tertulis, atau keduanya sekaligus. Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan
oleh pengirim yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang
mungkin terjadi berupa perubahan sikap. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8). Media
yang dapat digunakan: melalui telepon, menggunakan lembarlipat, buklet, vcd, (peraga).
4. Penerima pesan/komunikan (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter, Administrasi.) atau
audience adalah pihak/orang yang menerima pesan.
Penerima pesan berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran pengirim
dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan. Tanggung jawab penerima adalah
berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik kepada
pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunkasi berlangsung dua
arah. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8).
5. Umpan Balik, adalah respon/tindakan dari komunikan terhadap respon pesan yang
diterimanya
A Alfa N November
B Bravo O Oscar
C Charlie P Papa
D Delta Q Quebec
E Echo R Romeo
F Foxtrot S Sierra
G Golf T Tango
H Hotel U Uniform
I India V Victor
J Juliet W Whiskey
K Kilo X X ray
L Lima Y Yankee
M Mike Z Zulu
6. Panduan komunikasi efektif berisi tentang komunikasi secara verbal/lisan, tulisan, dan
elektronik, Teknik komunikasi yang efektif menggunakan 2 macam yaitu : 1) SBAR
(Situation Background Assessment Recommendation) da, 2) TBaK ( Tulis Baca
dan Konfirmasi kembali).
7. TEKHNIK KOMUNIKASI EFEKTIF
8. Komunikasi efektif terdiri dari :
9.
10. Teknik SBAR
11. Teknik SBAR (Situation Background Assessment Recommendation) merupakan
pola pikir dalam menyampaikan informasi agar terstruktur. Komunikasi secara SBAR
dipergunakan saat: melakukan timbang terima pasien, melaporkan kondisi pasien kepada
dokter/DPJP, konsultasi kepada DPJP serta transfer pasien antar ruangan.
12. Pasien kritis adalah pasien yang mengalami disfungsi atau gagal pada satu atau lebih
sistem tubuh, dimana pasien memerlukan pemantauan yang canggih dan terapi yang
BAB IV
DOKUMENTASI