Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Manajemen Lingkungan

Sistem Manajemen Lingkungan adalah sistem yang


digunakan oleh perusahaan untuk mengelola lingkungan.
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh suatu perusahaan
untuk melakukan sistem manajemen lingkungan adalah
identifikasi isu lingkungan dan kecenderungannya dalam
dugaan publik, evaluasi dampak isu, penelitian dan analisa,
pengembangan posisi, pengembangan strategi, implementasi
dan evaluasi (Chandra et al., 2002). Definisi Sistem
Manajemen Lingkungan (SML) menurut pedoman BPMIGAS
(2007) yaitu kumpulan dari unsur-unsur yang saling
berhubungan yang digunakan untuk menetapkan kebijakan dan
tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut. Sistem manajemen
lingkungan dikembangkan untuk memberikan panduan dasar
agar kegiatan operasional perusahaan berada dalam koridor
yang aman bagi lingkungan.
Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan perlu
didahului dengan adanya persiapan penerapan yaitu dengan
merancang langkah-langkah penerapan SML, lalu masuk ke
tahap penyiapan tahap perencanaan. Penyiapan tahap
perencanaan meliputi persiapan komitmen manajemen, sistem
mutu proyek dan juga garis besar perencanaan proyek. Tahapan
selanjutnya setelah melewati penyiapan tahap perencanaan
yaitu memperoleh komitmen manajemen dengan melakukan
pendekatan PDCA (Plan, Do, Check, Action). Tahap
selanjutnya adalah perencanaan tindakan yang dilakukan
dengan tim proyek untuk selanjutnya dilakukan pengkajian
awal dengan teknik analisis SWOT (Hermana, 20).
Persiapan penerapan yang telah dilakukan, diteruskan
dengan pembuatan kebijakan lingkungan. Kebijakan
lingkungan yang dibuat dapat bersifat umum ataupun spesifik.
Tahapan berikutnya yaitu perencanaan SML yang bertujuan
untuk menciptakan kondisi sedemikian sehingga perusahaan
dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan kebijakan
lingkungan yang telah dibuat. Perencanaan SML yang telah
dibuat selanjutnya diterapkan dan dioperasikan di lapangan.
Pemeriksaan dan juga tindakan koreksi penting untuk
dilakukan terhadap efisiensi kegiatan SML yang dilakukan di
perusahaan tersebut supaya hal-hal yang tidak sesuai dapat
segera dikoreksi. Manajemen harus mengkaji SML yang telah
diterapkan pada perusahaanya agar dapat disempurnakan lagi
apalagi dirasa belum efisien (Hermana, 20..).
2.2 ISO 14001
ISO 14001 merupakan standar internasional untuk
system manajemen lingkungan yang memungkinkan organisasi
mengembangkan dan menerapkan kebijakan dan tujuan-tujuan
yang berkaitan dengan system manajemen lingkungan. Tujuan
ISO 14001 adalah untuk membantu organisasi untuk
melindungi lingkungan dan meningkatkan kinerja lingkungan
organisasi.
Tahapan penerapan system manajemen lingkungan
menurut ISO 14001 diawali dari perancangan penerapan, untuk
selanjutnya dibentuk suatu kebijakan lingkungan dan dibuat
rancangan system yang sesuai dengan kebijakan lingkungan
yang telah dibuat sebelumnya. Rancangan yang telah sesuai
akan diimplementasikan dan dioperasikan.
Pengimplementasian rancangan harus diperiksa untuk
mengetahui apakah rancangan system tersebut tepat dan sesuai
dengan sasaran perusahaan dan system manajemen lingkungan
yang dibuat. Hasil pemeriksaan selanjutnya menjadi tinjauan
bagi manajemen apakah ada yang perlu dikoreksi dari
rancangan atau pelaksanaan system tersebut sehingga dapat
disempurnakan lagi.

Gambar 1. Model Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001

Prinsip sistem manajemen lingkungan yang harus


diterapkan oleh industri-industri yang ada di dunia agar
kegiatan bisnis yang dilakukan dikelola secara akrab
lingkungan menurut Sunu (2011) yaitu:
1. Menyadari bahwa manajemen lingkungan menempati
prioritas utama pada organisasi
2. Menetapkan dan memelihara komunikasi dengan
pihak internal dan eksternal oganisasi.
3. Menentukan persyaratan legislative dan aspek
lingkungan yang terkait dengan aktivitas organisasi,
produk dan jasa.
4. Mengembangkan manajemen dan komitmen karyawan
untuk melindungi lingkungan dengan pendeskripsian
tugas dan tanggung jawab yang akurat dan jelas.
5. Mendukung rencana lingkungan yang diterapkan
dalam produk dan proses daur hidupnya
6. Menyusun sebuah proses untuk menetapkan level
kinerja yang telah ditargetkan
7. Menyediakan sumber daya yang cukup dan tepat
termasuk pelatihan untuk mencapai perbaikan pada
bagian yang tepat
8. Mengevaluasi kinerja lingkungan dengan kebijakan
lingkungan organisasi, sasaran dan target dan mencari
perbaikan pada bagian yang tepat.
9. Menetapkan sebuah proses manajemen untuk
mengaudit dan mengkaji ulang sisem manajemen
lingkungan dan untuk mengidentifikasi kesempatan
untuk perbaikan sisem dan hasil kinerja lingkungan
10. Mendorong kontraktor dan pemasok untuk
menetapkan sisem manajemen lingkungan
Sistem manajemen lingkungan didasarkan atas
klausul-klausul. Klausul 4 berisikan persyaratan sistem
manajemen lingkungan dengan perincian sebagai berikut:
- Klausul 4.1 menyatakan tentang persyaratan umum
sistem manajemen lingkungan yaitu kontraktor
membuat, mendokumentasikan, menerapkan,
memelihara dan menyempurnakan SML secara
berkelanjutan sejalan dengan persyaratan standar
internasional dan menentukan bagaimana dipenuhinya
persyaratan-persyaratan tersebut. Persyaratan lain yaitu
kontraktor menentukan dan mendokumentasikan ruang
lingkup dari SML.
- Klausul 4.2 mendefinisikan kebijakan lingkungan
- Klausul 4.3 menjelaskan tentang tahap perencanaan
seperti aspek lingkungan, persyaratam hukum yang
dibutuhkan dan tujuan-tujuan, target dan program yang
akan dilakukan.
- Klausul 4.4 membahas tentang penerapan dan operasi
yang akan dilakukan meliputi sumber daya, peran,
tanggungjawab dan kewenangan pihak terkait;
kompetensi; komunikasi; dokumentasi, pengendalian
dokumen; pengendalian operasional dan juga kesiagaan
dan tanggap darurat.
- Klausul 4.5 menjelaskan tentang tahap pemeriksaan.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemantauan dan
pengukuran, evaluasi kepatuhan, ketidaksesuaian,
tindakan perbaikan daan pencegahan, pengendalian
rekaman dan juga audit internal.
- Klausul 4.6 membahas tentang tinjauan manajemen
2.3 Minyak Bumi
Minyak bumi adalah hasil proses alami berupa
hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperature
atmosfer berupa fasa cair atau padat termasuk aspal lilin
mineral atau ozokerit dan bitumen yang diperoleh dari proses
penambangan tetapi tidak termasuk batubara atau endapan
hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang diperoleh dari
kegiatan yang tidak terkait dengan kegiatan usaha minyak dan
gas bumi (UU No. 22 Tahun 2008 tentang Minyak dan Gas
Bumi).
Komposisi minyak bumi yaitu terdiri dari karbon,
hydrogen, nitrogen, oksigen dan sulfur. Komponen minyak
bumi terbagi menjadi dua komponen yaitu komponen
hidrokarbon dan komponen non-hidrokarbon. Komponen
hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan menjadi tiga
golongan yaitu:
a. Golongan parafinik, yaitu golongan senyawa
hidrokarbon jenuh dengan rantai lurus atau cabang dan
tanpa struktur cincin.
b. Golongan napthenik, yaitu golongan senyawa
hidrokarbon jenuh yang mempunyai satu cincin atau
lebih.
c. Golongan aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon yang
memiliki satu inti benzen atau lebih.

2.4 Limbah Minyak Bumi

Limbah yang dihasilkan pada proses produksi minyak


yang berasal dari minyak mentah terdiri dari beberapa bentuk,
antara lain lumpur berminyak (sludge). Lumpur berminyak
atau sludge terdiri dari minyak, air, abu, karat tangki, pasir dan
juga residu lain yang ikut terproses. limbah cair yang dihasilkan
dalam proses produksi minyak bumi adalah air limbah yang
berasal dari buangan sisa pengolahan minyak dan gas pada unit
kilang.
Pengolahan air limbah sisa buangan produksi minyak
sebelum dialirkan ke dalam badan air terjadi melalui beberapa
tahap dengan berbagai jenis instalasi pengolahan limbah
(IPAL), di antaranya adalah CPI (Corrugated Plate
Interceptor) dan API (American Petroleum Industry). CPI
berfungsi untuk memisahkan air dengan minyak berdasarkan
specific gravity. Air limbah dengan kandungan minyak tinggi
dialirkan ke CPI guna memisahkan partikel dan emulsi halus
berukuran kurang dari 60 mikrometer. Instalasi pengolahan
limbah lain yang digunakan adalah API. API merupakan bak
penampung untuk pemisahan minyak dengan air. Air akan
terpisah dari minyak dan meninggalkan minyak pada bagian
permukaan. Minyak pada bagian permukaan selanjutnya akan
mengalir berdasarkan adanya gravitasi. Air hasil pemisahan
pada API dan CPI selanjutnya akan masuk ke bak penampung
untuk diolah lagi menggunakan prinsip flotasi dengan cara
memisahkan minyak dan air berdasarkan perbedaan berat jenis.
Air hasil pemisahan tersebut lalu akhirnya dialirkan ke sungai
(Mawarni, 2010).
Air yang telah dipisahkan dan berada dalam
penampungan akan diuji sekali dalam satu bulan. Parameter
yang diuji terdiri dari parameter fisik dan kimia. Parameter fisik
yang diuji meliputi

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab-V Sarah
    Bab-V Sarah
    Dokumen2 halaman
    Bab-V Sarah
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Media Fermentasi
    Media Fermentasi
    Dokumen39 halaman
    Media Fermentasi
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen73 halaman
    Bab Iv
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Homeostasis 1
    Homeostasis 1
    Dokumen2 halaman
    Homeostasis 1
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen7 halaman
    Bab 2
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Homeostasis Blok 1-2-2010
    Homeostasis Blok 1-2-2010
    Dokumen25 halaman
    Homeostasis Blok 1-2-2010
    Yhenni Octaviana
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen7 halaman
    Bab 2
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Fismik
    Fismik
    Dokumen5 halaman
    Fismik
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Hewan Suhu
    Fisiologi Hewan Suhu
    Dokumen5 halaman
    Fisiologi Hewan Suhu
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Hardware Jaringan
    Hardware Jaringan
    Dokumen1 halaman
    Hardware Jaringan
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Iklim dan Tumbuhan
    Iklim dan Tumbuhan
    Dokumen3 halaman
    Iklim dan Tumbuhan
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Resume 7-JARINGAN NIRKABEL
    Resume 7-JARINGAN NIRKABEL
    Dokumen1 halaman
    Resume 7-JARINGAN NIRKABEL
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Resume
    Resume
    Dokumen1 halaman
    Resume
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Sistem Operasi (OS)
    Sistem Operasi (OS)
    Dokumen1 halaman
    Sistem Operasi (OS)
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Resume
    Resume
    Dokumen1 halaman
    Resume
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Sistem Operasi (OS)
    Sistem Operasi (OS)
    Dokumen1 halaman
    Sistem Operasi (OS)
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Uang Dan Perbankan
    Sejarah Uang Dan Perbankan
    Dokumen5 halaman
    Sejarah Uang Dan Perbankan
    Sarah Nurainina
    Belum ada peringkat