Anda di halaman 1dari 5

Manifestasi Klinis

Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan isolasi sosial :

a. Kurang spontan

b. Apatis (acuh terhadap lingkungan)

c. Ekspresi wajah kurang berseri

d. Tidak merawat diri dan tidak memperlihatkan kebersihan

e. Tidak ada dan tidak memperhatikan kebersihan

f. Tidak ada atau kurang komunikasi verbal

g. Mengisolasi diri

h. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitar

i. Asupan makanan dan minuman terganggu

j. Retensi urin dan feses

k. Aktivitas menurun

l. Kurang energi (tenaga)

m. Rendah diri

n. Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus atau janin (khususnya pada posisi

tidur)

Perilaku ini biasanya disebabkan karena seseorang menilai dirinya rendah,

sehingga timbul perasaan malu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bila tidak

dilakukan intervensi lebih lanjut, maka akan menyebabkan perubahan persepsi

sensori : halusinasi dan risiko mencederai diri, orang lain, bahkan lingkungan.

Perilaku yang tertutup dengan orang lain juga bisa menyebabkan intoleransi

aktivitas yang akhirnya bisa berpengaruh terhadap ketidakmampuan untuk


melakukan perawatan secara mandiri.Seseorang yang mempunyai harga diri

rendah awalnya disebabkan oleh ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah

dalam hidupnya, sehingga orang tersebut berperilaku tidak normal (koping

individu tidak efektif). Peranan keluarga cukup besar dalam mendorong klien

agar mampu menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, bila sistem pendukungnya

tidak baik (koping keluarga tidak efektif) maka akan mendukung seseorang

memiliki harga diri rendah (Ade Herman S.D., 2011)

Menurut Purba dkk, 2008 tanda dan gejala isolasi social yang dapat

ditemukan dengan wawancara adalah :

1. Pasien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain

2. Pasien merasa tidak aman berada dengan orang lain

3. Pasien mengatakan tidak ada hubungan yang berarti dengan orang lain

4. Pasien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu

5. Pasien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan

6. Pasien merasa tidak berguna

7. Pasien tidak yakin dapat melangsungkan hidup


Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada klien dengan isolasi sosial adalah sebagai berikut :

a. Penatalaksanaan Medis (Dalami, et.all, 2009 : hal.120)

Isolasi sosial termasuk dalam kelompok penyakit skizofrenia tak tergolongkan

maka jenis penatalaksanaan medis yang bisa dilakukan adalah :

1) Electro Convulsive Therapy (ECT)

Electro Convulsive Therapy (ECT) adalah suatu jenis pengobatan dimana arus

listrik digunakan pada otak dengan menggunakan 2 elektrode yang ditempatkan

dibagian temporal kepala (pelipis kiri dan kanan). Arus tersebut menimbulkan

kejang grand mall yang berlangsung 25-30 detik dengan tujuan terapeutik. Respon

bangkitan listriknya di otak menyebabkan terjadinya perubahan faal dan biokimia

dalam otak.Indikasi :

a) Depresi mayor
(1) Klien depresi berat dengan retardasi mental, waham, tidak ada perhatian lagi

terhadap dunia sekelilingnya, kehilangan berat badan yang berlebihan dan adanya

ide bunuh diri yang menetap

2) Klien depresi ringan adanya riwayat responsif atau memberikan respon

membaik pada ECT.

(3) Klien depresi yang tidak ada respon terhadap pengobatan antidepresan atau

klien tidak dapat menerima antidepresan.

b) Maniak

Klien maniak yang tidak responsif terhadap cara terapi yang lain atau terapi lain

berbahaya bagi klien.

c) Skizofrenia

Terutama akut, tidak efektif untuk skizofrenia kronik, tetapi bermanfaat pada

skizofrenia yang sudah lama tidak kambuh.

2) Psikoterapi

Membutuhkan waktu yang relatif cukup lama dan merupakan bagian penting

dalam proses terapeutik, upaya dalam psikoterapi ini meliputi: memberikan rasa

aman dan tenang, menciptakan lingkungan yang terapeutik, bersifat empati,

menerima klien apa adanya, memotivasi klien untuk dapat mengungkapkan

perasaannya secara verbal, bersikap ramah, sopan dan jujur kepada klien.

3) Terapi Okupasi

Adalah suatu ilmu dan seni untuk mengarahkan partisipasi seseorang dalam

melaksanakan aktivitas atau tugas yang sengaja dipilih dengan maksud untuk
memperbaiki, memperkuat dan meningkatkan harga diri seseorang (Dalami, dkk.,

2009 : hal.120)

Anda mungkin juga menyukai