SMA NEGERI 1 WIDODAREN Tahun Ajaran 2010-2011 A. Latar Belakang Bukti bangsa Quraisy berusaha melumpuhkan gerakan Nabi Muhammad SAW, yaitu dengan pemboikotan terhadap bani Hasyim dan bani Muthalib. Beberapa pemboikotan tersebut antara lain : 1. Memutuskan Hubungan Perkawinan 2. Memutuskan Hubungan Jual-Beli 3. Memutuskan Hubungan Ziarah-Menziarahi 4. Tidak ada Tolong-Menolong Pemboikotan tersebut tertulis di atas selembar kertas plakat yang digantung di Kabah dan tidak akan dicabut sebelum Nabi Muhammad SAW menghentikan gerakannya. Ujian bagi Rasulullah SAW juga bertambah berat dengan wafatnya paman dan istrinya beliau. Peristiwa tersebut dan sejarahnya disebut Umul Husni (Tahun Kesedihan/Tahun Duka Cita). Dengan meninggalnya dua tokoh tersebut orang Quraisy makin berani dan leluasa mengganggu dan menghalangi Rasulullah SAW, mereka melemparkan kotoran ke punggung Nabi, bahkan beliau hampir meninggal karena beliau hendak ditekik. Ketika menghadapi ujian yang demikian berat dan tingkat perjuangan sudah berada pada puncaknya. Rasulullah SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk Isra dan Mirajnya dari Makkah menuju Baitul Magdis di Palestina dan selanjutnya naik ke langit hingga Sidratul Muntaha. Hikmah dari Isra dan Miraj Nabi yaitu : 1. Karunia dan keistimewaan tersendiri bagi Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah diberikan oleh Allah SWT kepada manusia dan Nabi sebelumnya. 2. Menambah kekuatan keimanan beliau sebagai Rasul untuk terus menyerukan agama Allah SWT kepada seluruh umat manusia. 3. Menjadi ujian bagi kaum muslim. Peristiwa ini dijadikan olok-olok oleh kaum Quraisy dan menuduh Nabi Muhammad SAW sudah gila. B. Hijrah Nabi Muhammad SAW Ke Yastrib (Madinah) Faktor-faktor yang mendorong hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Yastrib (Madinah) antara lain : 1. Ada tanda-tanda perkembangan dawah islam yang baik di Yastrib karena hal-hal berikut : a. Pada tahun 621 M. telah datang 13 penduduk Yastrib menemui Nabi Muhammad SAW di perbukitan Aqabah, mereka berikhrar masuk islam dan kejadian tersebut disebut Perjanjian Aqabah. b. Pada tahun berikutnya 622 M. datang lagi 73 orang Yastrib ke Makkah terdiri dari suku Aus dan Khazraj untuk menemui Rasulullah SAW dan mengundang agar pindah ke Yastrib. Mereka berjanji akan membela serta melindungi Rasulullah SAW. c. Ada rencana pembunuhan terhadap Rasulullah SAW oleh orang kafir Quraisy yang kesepakatannya diputuskan oleh pemuka-pemuka Quraisy di Darun Nadwah, mereka menyatakan bahwa : 1) Mereka sangat kawatir apabila Nabi Muhammad dan pengikutnya telah berkuasa di Yastrib. 2) Mereka akan membunuh Nabi Muhammad sebelum pindah ke Yastrib. 3) Mereka menyusun rencana pembunuhan Nabi Muhammad SAW. Rencana tersebut diketahui oleh Rasulullah SAW, kemudian beliau mengatur strategi dengan meminta Ali Bin Abu Thalib untuk tidur di tempat beliau dan Rasulullah meninggalkan rumah yang selanjutnya menuju rumah Abu Bakar Sidik, kemudian menuju gua di bukit Tsur. Pemuda-pemuda Quraisy terkecoh ketika menemukan bahwa yang sedang tidur ternyata Ali Bin Abu Thalib. Mereka mencari Rasulullah di seluruh kota, tetapi hasilnya nihil. Mereka menyusul kearah Yastrib dan sampai juga di gua Tsur tempat Rasulullah SAW dan Abu bakar bersembunyi, tetapi mereka tidak menemukannya disana. Mereka pun kembali dengan tangan hampa karena tidak berhasil menemukan Rasulullah SAW. Tiga hari lamanya Rasulullah SAW bersembunyi di dalam gua itu. Setelah merasa aman, beliau bersama Abu bakar kemudian meneruskan perjalanan. C. Akhir Periode Dawah Rasulullah SAW Di Kota Makkah Dengan hijrahnya Rasulullah SAW. Di Makkah ini berakhirlah periode pertama sejarah risalahnya di kota Makkah. Kurang lebih 13 tahun lamanya, beliau berjuang menyerukan islam di tengah masyarakat Makkah dengan jihad dan sabar mengorbankan jiwa tanpa menggunakan kekerasan. Sebelum memasuki kota Yastrib, Rasulullah SAW singgah di Quba kira-kira 10 km jauhnya dari Yastrib. Di sini Rasulullah SAW mendirikan masjid yang dinamakan Masjid Quba. Tepat pada hari jumat, 12 Rabiul Awal tahun Hijriyah. Kemudian mereka memasuki kota Yastrib . mereka mendapat sambutan penuh haru, hormat dan kerinduan diiringi pujian dari seluruh masyarakat Madinah. Pada hari itu juga Rasulullah SAW mengadakan sholat jumat yang pertama kali dan berkhutbah dihadapan kaum Mujahirin dan kaum Ansar. Sejak saat itu kota Yastrib berubah namanya menjadi Madinah Nabi (Madinah Rasul) selanjutnya kota itu disebut Madinah sebutan bagi orang-orang yang pindah (Mujahirin). Sebutan penduduk asli (Ansar). Penduduk Madinah terdiri dari 2 golongan yaitu : 1. Golongan Arab 2. Golongan Yahudi Strategi Rasulullah SAW untuk membentuk masyarakat muslim yang bebas dari ancaman dan tekanan yaitu : 1. Mengadakan perjanjian saling membantu antara kaum muslim dengan orang non muslim 2. Membangun kerjasama di bidang politik, ekonomi, sosial dll.
D. Substansi Dan Strategi Rasulullah SAW Periode Madinah
Substansi dan strategi Rasulullah SAW periode Madinah : 1. Membina masyarakat muslim melalui persaudaraan antara kaum Mujahirin dan kaum Ansar 2. Memelihara dan mempertahankan masyarakat muslim 3. Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat islam.
E. Hikmah Sejarah Dawah Rasulullah SAW Peroide Madinah
Hikmah sejarah dawah Rasulullah SAW periode Madinah antara lain : 1. Terjalin persaudaraan antara kaum Mujahirin dan kaum ansar 2. Sikap saling menghargai antara sesama pemeluk agama 3. Menumbuh kembangkan sikap tolong-menolong antara yang kaya dengan yang miskin 4. Memahami bahwa umat islam harus berpegang teguh pada aturan Allah SWT 5. Kita mendapat warisan yang menetukan keselamatan yaitu Al Quran dan Al Hadist/Sunah Rasul.
F. Sikap Dan Perilaku
Sikap dan perilaku yang mencerminkan sikap penghayatan terhadap sejarah dawah Rasulullah SAW pada periode Madinah antara lain : 1. Memelihara silaturahmi yang rukun antar sesama manusia 2. Mencintai Rasulullah SAW dengan melaksanakan dan mengamalkan Al Quran dan Al Hadist atau Sunah Rasul. 3. Gemar membaca buku khususnya sejarah Rasulullah SAW 4. Mempelajari dan memahami Al Quran dan Al Hadist. 5. Senantiasa berjihad dijalan Allah SWT.