Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah
Kewirausahaan dengan judul TEKNIK PEMASARAN SUATU PRODUK
Terima kasih disampaikan kepada Dosen yang telah membimbing dan
memberikan kuliah demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat bagi pembaca dan
dapat memenuhi tugas mata kuliah.

Jakarta, 17 Oktober 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................


Daftar Isi.........................................................................................................................
BAB I
Pendahuluan ...................................................................................................................
A. Latar Belakang ..........................................................................................................
B. Tujuan ........................................................................................................................
BAB II
Isi ...................................................................................................................................
A. Teknik Penjualan ....................................................................................................
B. Distribusi Produk ....................................................................................................
C. Kerjasama Distribusi dan Penjualan .......................................................................
D. Promosi ...................................................................................................................
E. Sarana Promosi .......................................................................................................
F. Merancang Iklan yang Menarik ..............................................................................
G. Customer Service dalam Praktik Keperawatan
BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................
Daftar Pustaka ................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang perawat yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai
wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian
menjual, mulai menawarkan ide hingga komoditas yakni layanan jasa. Sebagai
pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk
mengetahui dengan baik manajemen usaha. Perawat sebagai pelaku usaha mandiri
dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana
usaha, di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan personal selling
yang baik guna meraih sukses. Diharapkan perawat nantinya mampu memberikan
pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan
secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
B. Tujuan
Untuk mengetahui teknik penjualan, distribusi produk, kerjasama distribusi
dan penjualan, promosi, sarana promosi, merancang iklan yang menarik dan
customer service dalam praktik keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Teknik Penjualan
Teknik penjualan merupakan cara-cara atau kiat-kiat yang dilakukan oleh
penjual dalam rangka meraih konsumen. Ada lima langkah dalam melakukan
teknik penjualan, yaitu:
1. Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk menentukan kebutuhan konsumen haruslah terlebih dahulu
diadakan semacam pengamatan atau penelitian sederhana terhadap kebutuhan
konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan
konsumen? Berapa jumlahnya, siapa yang membutuhkan dan kapan mereka
memerlukan?
2. Pilihlah Pasar Sasaran Khusus
Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
a. Pasar individual, adalah pasar yang memberikan layanan kepada
individu-individu tertentu untuk memenuhi kebutuhan secara
individual. Jenis pasar ini sangat cocok untuk perusahaan kecil dan
menengah.
b. Pasar khusus, yaitu pasar yang memberikan pelayanan khusus untuk
konsumen tertentu, misalnya petani, pegawai negeri, pedagang dan
sebagainya. Jenis pasar khusus sangat cocok untuk perusahaan kecil.
c. Pasar tersegmentasi, yaitu pasar yang menyediakan pelayanan bagi kelas
konsumen tertentu, misalnya untuk pelanggan kelas berpendapatan tinggi,
kelas pelanggan berpendapatan sedang dan kelas pelanggan
berpendapatan rendah.
Konsumen dikelompokan berdasarkan geografis (desa, kota),
demografis (jenis kelamin, usia, pendapatan, tingkat pendidikan) dan kelas
sosial (tingkat sosial, gaya hidup), serta faktor perilaku.
3. Tetapkan Posisi Pasar
Setelah menentukan segmentasi pasar, perusahaan harus menentukan
posisi yang ingin diduduki segmen tersebut. Menetapkan posisi pasar ialah
menyusun produk ditempat yang lebih jelas, khas, sehingga menimbulkan
hasrat terhadap produk tersebut dalam pikiran konsumen daripada produk
sejenis yang lain.
4. Tempatkan Strategi Penjualan dalam Persaingan
Perusahaan harus lebih siap untuk melakukan bauran pemasaran sebagai
strategi dalam pengelolaan perusahaan. Bauran pemasaran adalah kombinasi
penawaran produk,penetapan harga, metode promosi, dan sistem distribusi
untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu.
5. Pilih Strategi Penjualan yang Paling Tepat.
Memilih strategi dengan menempatkan keempat bauran pemasaran,
produk, harga, promosi, dan distribusi tadi.

Untuk melakukan program penjulan harus dilakukan tahapan-tahapan sebagai


berikut.
1. Persiapan sebelum penjualan
Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan tenaga penjualan dengan
memberikan pengertian tentang barang yang akan dijual, pasar yang akan
dituju,dan teknik penjualannya.
2. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
Tahap kedua adalah menentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi
sasarannya. Dari lokasi inilah dapat disusun daftar calon pembeli atau pembeli
potensial.
3. Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua
masalah tentang calon pembelinya. Selain itu, perlu juga mengetahui tentang
produk atau merk apa yang sedang digunakan dan bagaimana reaksi pembeli?
Beberapa informasi perlu dikumpulkan untuk mendukung penawaran produk
kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan membeli, kegemaran dan
kesukaan konsumen. Semuanya merupakan pendekatan pendahuluan terhadap
pasarnya.
4. Melakukan Penjualan
Penjualan permulaan dilakukan untuk memikat calon
konsumen, kemudian diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka, dan
pada akhirnya penjual melakukan penjualan kepada pembeli.
5. Pelayanan Sesudah penjualan (Purna jual)
Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pembeli
membeli dan membayar barang yang dibelinya, tetapi perlu dilanjutkan
dengan memberikan pelayanan purna jual. Pelayanan purna jual diberikan
untuk barang-barang tahan lama seperti elektornika, lemari es, kendaraan
bermotor, televisi. Pelayanan purna jual ini banyak macamnya, seperti
garansi, reparasi dan pengantaran barang. Contohnya: dalam kendaraan
bermotor adalah Pembelian Mobil Toyota Kijang, diberikan service gratis dan
oli gratis sampai dengan 30.000 km.
B. Distribusi Produk
Distribusi yaitu rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan usaha
penyampaian/penyaluran barang atau jasa produsen kepada konsumen.
Sedangkan orang yang melakukan distribusi disebut distributor.
Apabila kegiatan distribusi berhenti penyaluran barang tidak akan berjalan
lancar dan harga barang-barang di daerah konsumen menjadi meningkat. Jadi
kebutuhan tidak dapat terpenuhi dan masyarakat menjadi resah. Demikian
produsen barang-barang akan menumpuk dan tidak laku produsen pun akan
bangkrut. Distribusi bertujuan untuk:
1. Pemerataan pemenuhan masyarakat di berbagai daerah,
2. Menstabillkan harga barang/jasa,
3. Menjaga kelangsungan hidup perusahasaan,
4. Menjaga kesinambungan kegiatan produksi, serta
5. Mempercepat sampainya produksi ke tangan konsumen
Dalam melakukan distribusi, diperlukan sistem yang tepat. Berikut
diuraikan macam-macam sistem distribusi serta cara pendistribusian di
masyarakat.
1. Sistem Distribusi
a. Sistem distribusi
Sistem distribusi adalah usaha yang ditempuh produsen maupun
distributor melalui unsur-unsur yang terkait dalam penyaluran barang atau
jasa agar sampai ke konsumen. Sistem distribusi dapat di bedakan
menjadi 3 macam
b. Distribusi langsung
Sistem distibusi langsung yaitu menjual atau menyalurkan barang
maupun jasa secara langsung misalnya patani sayur menjual sayrunya
tanpa menggunakan pedagang, dokter menjual jasanya langsung kepada
pasiennya di tempat praktek jadi produsen langsung berhubungan
langsung dengan konsumen.
PRODUSEN

KONSUMEN
c. Sistem distribusi semi langsung
ada sistem distribusi ini produsen menjual hasil produksinya
melalui toko miliknya sendiri

PRODUSEN TOKO MILIK PRODUSEN KONSUMEN


d. Sistem distribusi tak langsung
Sistem distribusi tak langsung, yaitu produsen menjual barang atau
jasa hasi produksinya ke konsumen melalui lembaga atau pedagang
perantara misalnya melalui agen, pedagang besar atau grosir, dan
pedangang eceran.

PRODUSEN KONSUMEN

PENGECER AGEN

2. Cara-cara Distribusi
Untuk menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara. Yaitu :
a. Penyaluran Barang/Jasa Melalui Pedagang.
Barang yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu
pedagang besar menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang
kecil menjualnya ke konsumen.
b. Penyalur Barang/Jasa Melalui Koperasi
Koperasi berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat
disekelilingnya.
c. Penyaluran Barang/Jasa Melalui Toko Milik Produsen Sendiri.
Produsen yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya
kepada konsumen melalui toko tersebut.
d. Penyaluran Barang/Jasa melalui penjualan Dari Rumah Kerumah.
Barang hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling
dari rumah kerumah.
e. Penyaluran Barang/Jasa Melalui Penjualan di Tempat Tertentu yang
Ditetapkan Pemerintah.
Pemerintah juga membuat tepat untuk menyalurkan barang atau jasa hasil
produksi tertentu, misalnya pasar, dan tempat pelelangan ikan.
f. Tempat Lain yang Dipakai untuk Menyalurkan Barang/Jasa

Ada faktor yang mempengaruhi produsen memilih dan menentukan saluran


distribusi, yakni:
1. Sifat barang dan Jasa yang diperjualkan.
2. Daerah penjualan
3. Modal yang disediakan, yang berkait dengan hak dan kewajiban dalam
perjualan barang.
4. Alat komunikasi
5. Biaya angkutan
6. Keuntungan
C. Kerjasama Distribusi dan Penjualan
1. Promosi jasa keperawatan
Promosi jasa keperawatan adalah upaya untuk mempromosikan jasa
keperawatan kepada masyarakat (klien) yang membutuhkan pelayanan /
asuhan keperawatan.
Pelayanan/asuhan keperawatan termasuk dalam pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan memiliki karakteristik yang spesifik karena berhadapan
langsung dengan individu
Karakteristik promosi jasa dalam pelayanankesehatan antara lain :
1. Bersifat sukarela. Tidak memaksa klien untuk menggunakan layanan yang
ditawarkan. Klien bebas menentukan pilihan layanan.
2. Kontak secara personal. Dalam pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan harus
melakukan kontak langsung secara personal dengan klien melalui
pendekatan sosial budaya.
3. Berpacu dengan waktu. Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera
dengan mempertimbangkan keadaan klien.
4. Sensitif (terutama kesehatan reproduksi)kesehatan reproduksi merupakan hal
yang sangat pribadi dan sensitif sehingga sering kali klien enggan
berkunjung ke pelayanan kesehatan dan membicarakan masalah tersebut.
Sikap yang menghormati privasi klien dan tidak menghakimi dari seorang
perawatakan membuat klien bersikap positif terhadap layanan kesehatan
yang kita berikan
Promosi jasa dalam pelayanan kesehatan memiliki empat komponen utama,
yaitu:
1. Klien/pelanggan
Klien/Pelanggan merupakan konsumen dari pelayanan kesehatan yang
memiliki kedudukan sangat penting.
2. Kompetisi
Melalui keberadaan profesi lain akan tercipta iklim kompetisi yang apabila
dikelola dengan baik maka akan memotivasi perawat untuk mengevaluasi dan
mengembangkan diri.
3. Jaringan
Jaringan diperlukan untuk memperluas cakupan pemasaran pelayanan kesehatan yang akan
membantu kelancaran kegiatan pemasaran. Jaringan tersebut dapat berbentuk klinik,
pelayanan di rumah,rujukan, dan perusahaan/asuransi.
4. Klinik
Dalam mengelola klinik diperlukan beberapa pertimbangan mencakup kekuatan merek,
proses pelayanan, keuggulan kompetitif, dan tarif pelayanan
Dalam proses pemasaran, yang harus diperhatikan adalah ada
tidaknya ancaman, tidak melakukan
promosi yang terlalu berlebihan, dan tidak mempromosikan sesuatu yang
tidak bisa diandalkan.
D. Sarana Promosi
Berikut berbagai sarana promosi, yaitu:
1. Leaflet (selebaran) : lembaran kertas cetak yang dilipat menjadi dua
halaman satu lebih.
2. Folder : lembaran bahan cetakan yang dilipat menjadi dua seperti map agar
mudah dibawa. Atau bisa juga dilipat dengan gaya concertina sehingga
membentuk beberapa halaman terpisah tanpa perlu dipotong. Folder
diperlukan untuk memudahkan pengeposan material yang menggunakan
amplop atau untuk dimasukkan ke dalam saku.
3. Brosur (booklet) : bahan cetakan yang terdiri dari beberapa halaman yang
dijilid sehingga menyerupai buku.
4. Katalog : sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk dan layanan usaha
yang kadang-kadang dilengkapi gambar. Ukurannya bermacam-macam,
mulai dari sebesar saku sampai sebesar buku telepon tergantung
keperluannya.
5. Kartu pos : publisitas yang bermanfaat, bisa didapat dengan menghadiahkan
kepada klien atao konsumen dalam bentuk kartu pos ( post card) yang
menarik.
6. Alat tulis menulis : amplop, kop surat, bolpoint, yang ditempatkan di kamar
hotel, yang berfungsi bukan hanya sebagai pelayanan dari hotel tersebut
tetapi termasuk bahan promosi juga karena didalamnya terdapat nama
produk lengkap dengan alamat dan nomor telepon.
7. Sisipan (stufer) : leaflet yang disisipkan atau ditempatkan di dalam kotak
kemasan suatu produk yang biasanya berupa penjelasan pengggunaan
produk tersebut, atau produk-produk lain yang diproduksi oleh perusahaan
yang sama.
8. Hanging mobile : alat pajangan yang bergerak jika penempatannya
dilakukan dengan cara digantung agar terkena angin. Biasanya berupa
gambar gambar dari produk tersebut bisa berbentuk dua atau tiga dimensi.
9. Wobler : alat pajangan yang ditempel di dinding atau rak penjualan dengan
menggunakan plastik mika atau bahan sejenis sehingga gambar menjadi
lentur dan bergerak. Biasanya dalam bentuk dua dimensi.
10. Self Talker : media cetak yang mempromosikan suatu produk dengan cara
penempatan langsung di rak tempat produk tersebut berada.
11. Flag chain : rangkaian bendera kecil dengan menampilkan gambar produk,
merek, slogan, atau gabungan dari semua itu. Bahan yang digunakan bisa
dari kertas, plastik, PVC, atau bahan yang sejenis.
12. Poster : poster bergambar dan full color biasanya dipakai sebagai dekorasi
ruangan untuk ditempel di dinding, pintu, jendela toko, atau dinding ruang
pamer.
13. Stiker : bahan promosi yang paling banyak dan paling sering digunakan oleh
perusahaan-perusahaan untuk berpromosi karena bentuknya yang fleksibel
dan bisa ditempel dimana saja.
14. Kotak dispenser : berkaitan dengan leaflet atau brosur karena dipakai
sebagai tempat barang-barang tersebut biasanya terbuat dari acrylic, straw
board, atau kayu tripleks. Bisa juga untuk produk-produk dengan kemasan
yang praktis, seperti rokok, permen, dan lain-lain.
15. Model : lebih cenderung berfungsi sebagai hiasan yang biasanya berbentuk
miniatur.
16. Kemasan (packaging) : Kemasan yang biasanya dipergunakan sebagai
pembungkus suatu barang. Kemasan ini ada beberapa macamnya yaitu
kemasan kertas, kemasan karton, ada juga kemasan dari plastik serta
aluminium foil.
E. Merancang Iklan Yang Menarik

1. BuatLah Sederhana
Yup, iklan yang sederhana akan memberikan perasaan
penasaran bagi user atau pengunjung yang melihat iklan anda. Semakin
sederhana iklan anda, maka semakin besar penasaran bagi pengunjung. Anda
bisa membuat teks yang sedikit ataupun gambar yang kreatif untuk iklan
anda.

2. Target Market Yang Tepat


Target market yang tepat menentukan kesuksesan promosi dari iklan
anda. Anda harus promosi sesuai dengan target market produk anda.
Contohnya anda mempromosikan produk penurun berat badan, tentu anda
harus promosi ke market yang sedang mencari solusi menurunkan berat
badan, dan bukan promosi ke market selain itu seperti market cara
membuat Website. Ini tidak nyambung tentunya.

3. Test Iklan Anda


Dan terakhir adalah Test Iklan Anda. Anda tidak akan pernah tahu
seberapa efektifkah atau seberapa berhasilkah iklan anda. Untuk
mengetahuinya tidak ada cara lain yaitu dengan mengetestnya.
Testlah beberapa iklan teks atau iklan gambar anda, lalu lihat mana yang
paling bagus konfersi penjualan atau hasilnya. Dengan melakukan itu, anda
akan mendapatkan iklan yang terbaik untuk bisnis anda.
BAB III
PENUTUP

Teknik penjualan merupakan cara-cara atau kiat-kiat yang dilakukan oleh


penjual dalam rangka meraih konsumen. Ada lima langkah dalam melakukan teknik
penjualan.
Distribusi yaitu rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan usaha
penyampaian/penyaluran barang atau jasa produsen kepada konsumen. Sedangkan
orang yang melakukan distribusi disebut distributor.
Apabila kegiatan distribusi berhenti penyaluran barang tidak akan berjalan lancar dan
harga barang-barang di daerah konsumen menjadi meningkat. Jadi kebutuhan tidak
dapat terpenuhi dan masyarakat menjadi resah. Demikian produsen barang-barang
akan menumpuk dan tidak laku produsen pun akan bangkrut.
Karakteristik promosi jasa dalam pelayanankesehatan antara lain :
1. Bersifat sukarela. Tidak memaksa klien untuk menggunakan layanan yang
ditawarkan. Klien bebas menentukan pilihan layanan.
2. Kontak secara personal. Dalam pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan harus
melakukan kontak langsung secara personal dengan klien melalui pendekatan
sosial budaya.
3. Berpacu dengan waktu. Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera
dengan mempertimbangkan keadaan klien.
4. Sensitif (terutama kesehatan reproduksi)kesehatan reproduksi merupakan hal
yang sangat pribadi dan sensitif sehingga sering kali klien enggan berkunjung ke
pelayanan kesehatan dan membicarakan masalah tersebut. Sikap yang
menghormati privasi klien dan tidak menghakimi dari seorang perawatakan
membuat klien bersikap positif terhadap layanan kesehatan yang kita berikan

Anda mungkin juga menyukai