KEGIATAN Tidak
Ya Tidak
(Apakah............) Berlaku
1. Dokter/petugas yang diberi kewenangan memanggil pasien
2. Dokter/petugas yang diberi kewenangan melakukan
anamnesis tambahan yang dapat membantu menegakkan
diagnosis yang meliputi batuk (berdahak maupun tidak
berdahak) selama 2-3 minggu, dahak berwarna jernih, putih,
kekuning-kuningan atau kehijauan, demam (biasanya
ringan), rasa berat dan tidak nyaman di dada, sesak nafas dan
rasa berat bernapas.
3. Dokter/petugas yang diberi kewenangan melakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosis bronkitis akut.
4. Dokter/petugas yang diberi kewenangan menuliskan hasil
anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemerikaan penunjang,
diagnosis serta terapi kedalam buku rekm medik pasien.
5. Dokter/petugas yang diberi kewenangan memberikan terapi
yang dituliskan dalam resep. Adapun terapi yg diberikan
adalah pemberian obat antitusif (penekan batuk): DMP
(dekstromethorfan) 15 mg, diminum 2-3 kali sehari. Kodein
(obat Doveri) dapat diberikan 10 mg, diminum 3 x/hari,
pemberian ekspektoran: GG (Glyceryl Guaiacolate),
bromheksin, atau ambroksol, pemberian antipiretik:
parasetamol (asetaminofen), pemberian bronkodilator :
salbutamol, terbutalin sulfat, teofilin, atau aminofilin, serta
pemberian antibiotika jika dijumpai tanda-tanda infeksi.
6. Dokter/petugas yang diberi kewenangan memberikan edukasi
kepada pasien berupa informasi tentang bronkitis akut yaitu
memotivasi pasien untuk menghindari merokok, menghindari
iritan lainnya yang dapat terhirup, mengontrol suhu dan
kelembaban lingkungan, nutrisi yang baik, dan cairan yang
adekuat.
7. Dokter/petugas yang diberi kewenangan menyerahkan resep
dan mempersilahkan pasien untuk mengambil resep di
apotek.
Palu,
Pelaksana / Auditor