Anda di halaman 1dari 8

BUPATI BANGKA TENGAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

SALINAN
PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH
NOMOR 17 TAHUN 2015

TENTANG

INSENTIF BAGI DOKTER DAN DOKTER GIGI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan dan motivasi


kerja dalam memberikan pelayanan langsung kepada
masyarakat khususnya di bidang pelayanan kesehatan
secara maksimal di lingkungan Dinas Kesehatan, perlu
didukung dengan kinerja dan kualitas dokter dan dokter gigi
Pegawai Tidak Tetap Daerah;

b. bahwa untuk mendukung kinerja dan kualitas dokter dan


dokter gigi Pegawai Tidak Tetap Daerah sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dapat terwujud, Pemerintah
Daerah memandang perlu memberikan Insentif;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Insentif bagi Dokter dan Dokter Gigi Pegawai
Tidak Tetap Daerah di lingkungan Dinas Kesehatan Tahun
Anggaran 2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang


Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4033);

1
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah,
Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang


Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);

2
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 24
Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2015
(Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2014
Nomor 208);

13. Peraturan Bupati Bangka Tengah Nomor 64 Tahun 2009


tentang Disiplin Jam Kerja bagi Pegawai di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Berita Daerah
Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2009 Nomor 155),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor
27 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati
Bangka Tengah Nomor 64 Tahun 2009 tentang Disiplin Jam
Kerja bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bangka Tengah (Berita Daerah Kabupaten Bangka Tengah
Tahun 2010 Nomor 185);

14. Peraturan Bupati Bangka Tengah Nomor 31 Tahun 2014


tentang Standar Biaya di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Bangka Tengah Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah
Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2014 Nomor 420);

15. Peraturan Bupati Bangka Tengah Nomor 40 Tahun 2014


tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2015
(Berita Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2014
Nomor 429);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG INSENTIF BAGI DOKTER DAN


DOKTER GIGI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH DI
LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2015.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Bangka Tengah.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Bangka Tengah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Bangka Tengah.
4. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka
Tengah yang dalam hal ini bertindak sebagai koordinator
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangka Tengah.

3
6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
yang selanjutnya disingkat DPPKAD adalah Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bangka Tengah.
7. Pegawai Tidak Tetap Daerah adalah Pegawai Tidak Tetap
yang mengabdi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangka Tengah.
8. Insentif adalah penghasilan dalam bentuk sejumlah uang
tunai yang diterima oleh Pegawai Tidak Tetap Daerah
berdasarkan beban kerja, kondisi kerja dan kelangkaan
profesi.
9. Masa Kinerja adalah hari kerja efektif dalam kurun waktu
satu bulan mulai tanggal 1 (satu) sampai dengan akhir bulan
yang bersangkutan dalam rangka pemberian tambahan
penghasilan.

BAB II
PENERIMA DAN BESARAN INSENTIF

Pasal 2

(1) Insentif diberikan kepada dokter dan dokter gigi Pegawai


Tidak Tetap Daerah untuk menyelesaikan tugas yang
melampaui beban kerja normal.

(2) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan


dalam suatu masa kinerja.

(3) Rincian dan besaran Insentif sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 3

Insentif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, diberikan


terhitung mulai tanggal 2 Januari 2015.

BAB III
TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 4

(1) Kepala Dinas menandatangani daftar permintaan


pembayaran Insentif untuk suatu masa kinerja bagi setiap
dokter dan dokter gigi Pegawai Tidak Tetap Daerah.

(2) Daftar permintaan pembayaran Insentif sebagaimana


dimaksud pada ayat (1), harus melampirkan daftar
kehadiran dokter dan dokter gigi Pegawai Tidak Tetap Daerah
pada suatu masa kinerja sebagai dasar pengajuan kepada
Kepala DPPKAD.

4
Pasal 5

Kepala Dinas mengajukan Surat Permintaan Pembayaran


Langsung (SPP-LS) melalui Bendahara Dinas Kesehatan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.

Pasal 6

Insentif yang dibayarkan kepada setiap dokter dan dokter gigi


Pegawai Tidak Tetap Daerah, dikenakan pajak penghasilan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB IV
KEKURANGAN PEMBAYARAN INSENTIF

Pasal 7

(1) Kekurangan Pembayaran Insentif tahun anggaran 2014


dapat diberikan pada tahun anggaran 2015 apabila:
a. anggaran pada tahun 2014 tidak tersedia dan/atau tidak
mencukupi untuk melakukan pembayaran; dan/atau
b. telah mendapat persetujuan Bupati.

(2) Besaran pembayaran Insentif sebagaimana dimaksud


pada ayat (1), diberikan sebesar kekurangan yang belum
diterima pada tahun anggaran 2014 yang besarannya
berpedoman pada Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2014
tentang Tata Cara Pembayaran dan Pemotongan Insentif bagi
Dokter/Dokter Gigi Pegawai Tidak Tetap Daerah di
Lingkungan Dinas Kesehatan Tahun Anggaran 2014.

BAB V
TATA CARA PEMOTONGAN

Pasal 8

(1) Insentif bagi dokter dan dokter gigi Pegawai Tidak Tetap
Daerah dalam 1 (satu) masa kinerja, akan dipotong apabila:
a. mengabsensi setelah waktu toleransi pada pukul 07.45
WIB, yaitu:
1. lebih dari 1 (satu) menit dipotong sebesar 3%
(tiga persen);
2. lebih dari 2 (dua) menit dipotong sebesar 6%
(enam persen);
3. lebih dari 3 (tiga) menit dipotong sebesar 9%
(sembilan persen);
4. lebih dari 4 (empat) menit dipotong sebesar
12% (dua belas persen);

5
5. lebih dari 5 (lima) menit dipotong sebesar
15% (lima belas persen);
6. lebih dari 6 (enam) menit dipotong sebesar
18% (delapan belas persen);
7. lebih dari 7 (enam) menit dipotong sebesar
21% (dua puluh satu persen);
8. lebih dari 8 (delapan) menit dipotong sebesar
24% (dua puluh empat persen);
9. lebih dari 9 (sembilan) menit dipotong
sebesar 27% (dua puluh tujuh persen);
10. lebih dari 10 (sepuluh) menit dipotong
sebesar 30% (tiga puluh persen);
11. lebih dari 11 (sebelas) menit dipotong sebesar
33% (tiga puluh tiga persen);
12. lebih dari 12 (dua belas) menit dipotong
sebesar 36% (tiga puluh enam persen);
13. lebih dari 13 (tiga belas) menit dipotong
sebesar 39% (tiga puluh sembilan persen);
14.lebih dari 14 (empat belas) menit dipotong sebesar
42% (empat puluh dua persen); dan
15.lebih dari 15 (lima belas) menit dan/atau tidak masuk
kerja tanpa keterangan yang sah dipotong sebesar
45% (empat puluh lima persen).
b. tidak mengikuti satu kali apel mingguan dan/atau upacara
bendera dalam 1 (satu) masa kinerja, tanpa keterangan
yang sah dipotong sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen);
c. tidak mengikuti satu kali senam pagi setiap hari jumat
dalam 1 (satu) masa kinerja, tanpa keterangan yang sah
dipotong sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen);
d. tidak mengikuti satu kali apel pagi dan atau sore dalam 1
(satu) masa kinerja, tanpa keterangan yang sah dipotong
sebesar 3,75% (tiga koma tujuh lima persen);
e. tidak melakukan 1 (satu) kali absensi pulang tanpa
keterangan yang sah dipotong sebesar 7,5% (tujuh koma
lima persen);
f. tidak melaksanakan absensi setelah jam istirahat lebih
dari 5 (lima) kali dalam 1 (satu) masa kinerja, tanpa
keterangan yang sah dipotong sebesar 3% (tiga persen);
g. izin untuk keperluan pribadi lebih dari 3 (tiga) kali dalam 1
(satu) masa kinerja dipotong sebesar 10% (sepuluh
persen); dan
h.meninggalkan kantor pada jam kerja tanpa keterangan
yang sah dari atasan langsung dan sesuai ketentuan,
dipotong sebesar 10% (sepuluh persen).

(2) Kelebihan jam kerja dari jam kerja efektif, tidak dapat
diakumulasikan untuk menutupi kekurangan dari jam kerja
dalam 1 (satu) masa kinerja.

Pasal 9
6
Insentif bagi dokter dan dokter gigi Pegawai Tidak Tetap Daerah
dalam 1 (satu) tahun dapat ditambah apabila memenuhi kriteria
yang akan diatur lebih lanjut olehBupati.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Bangka Tengah.

Ditetapkan di Koba
pada tanggal 11 Maret 2015

BUPATI BANGKA TENGAH,

Cap/dto

ERZALDI ROSMAN
Diundangkan di Koba
pada tanggal 11 Maret 2015

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANGKA TENGAH,

Cap/dto

IBNU SALEH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH TAHUN 2015 NOMOR 465

7
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH
NOMOR : 17 Tahun 2015
TANGGAL : 11Maret 2015

INSENTIF BAGI DOKTER DAN DOKTER GIGI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2015

HARGA SATUAN
NO JABATAN
(Rp /OB)

1. Dokter Umum 2.261.500,00

2. Dokter Gigi 2.261.500,00

BUPATI BANGKA TENGAH,

Cap/dto

ERZALDI ROSMAN

Anda mungkin juga menyukai