SALINAN
PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH
NOMOR 17 TAHUN 2015
TENTANG
INSENTIF BAGI DOKTER DAN DOKTER GIGI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2015
1
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan
Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah,
Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);
2
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 24
Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2015
(Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2014
Nomor 208);
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3
6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
yang selanjutnya disingkat DPPKAD adalah Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Bangka Tengah.
7. Pegawai Tidak Tetap Daerah adalah Pegawai Tidak Tetap
yang mengabdi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Bangka Tengah.
8. Insentif adalah penghasilan dalam bentuk sejumlah uang
tunai yang diterima oleh Pegawai Tidak Tetap Daerah
berdasarkan beban kerja, kondisi kerja dan kelangkaan
profesi.
9. Masa Kinerja adalah hari kerja efektif dalam kurun waktu
satu bulan mulai tanggal 1 (satu) sampai dengan akhir bulan
yang bersangkutan dalam rangka pemberian tambahan
penghasilan.
BAB II
PENERIMA DAN BESARAN INSENTIF
Pasal 2
Pasal 3
BAB III
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 4
4
Pasal 5
Pasal 6
BAB IV
KEKURANGAN PEMBAYARAN INSENTIF
Pasal 7
BAB V
TATA CARA PEMOTONGAN
Pasal 8
(1) Insentif bagi dokter dan dokter gigi Pegawai Tidak Tetap
Daerah dalam 1 (satu) masa kinerja, akan dipotong apabila:
a. mengabsensi setelah waktu toleransi pada pukul 07.45
WIB, yaitu:
1. lebih dari 1 (satu) menit dipotong sebesar 3%
(tiga persen);
2. lebih dari 2 (dua) menit dipotong sebesar 6%
(enam persen);
3. lebih dari 3 (tiga) menit dipotong sebesar 9%
(sembilan persen);
4. lebih dari 4 (empat) menit dipotong sebesar
12% (dua belas persen);
5
5. lebih dari 5 (lima) menit dipotong sebesar
15% (lima belas persen);
6. lebih dari 6 (enam) menit dipotong sebesar
18% (delapan belas persen);
7. lebih dari 7 (enam) menit dipotong sebesar
21% (dua puluh satu persen);
8. lebih dari 8 (delapan) menit dipotong sebesar
24% (dua puluh empat persen);
9. lebih dari 9 (sembilan) menit dipotong
sebesar 27% (dua puluh tujuh persen);
10. lebih dari 10 (sepuluh) menit dipotong
sebesar 30% (tiga puluh persen);
11. lebih dari 11 (sebelas) menit dipotong sebesar
33% (tiga puluh tiga persen);
12. lebih dari 12 (dua belas) menit dipotong
sebesar 36% (tiga puluh enam persen);
13. lebih dari 13 (tiga belas) menit dipotong
sebesar 39% (tiga puluh sembilan persen);
14.lebih dari 14 (empat belas) menit dipotong sebesar
42% (empat puluh dua persen); dan
15.lebih dari 15 (lima belas) menit dan/atau tidak masuk
kerja tanpa keterangan yang sah dipotong sebesar
45% (empat puluh lima persen).
b. tidak mengikuti satu kali apel mingguan dan/atau upacara
bendera dalam 1 (satu) masa kinerja, tanpa keterangan
yang sah dipotong sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen);
c. tidak mengikuti satu kali senam pagi setiap hari jumat
dalam 1 (satu) masa kinerja, tanpa keterangan yang sah
dipotong sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen);
d. tidak mengikuti satu kali apel pagi dan atau sore dalam 1
(satu) masa kinerja, tanpa keterangan yang sah dipotong
sebesar 3,75% (tiga koma tujuh lima persen);
e. tidak melakukan 1 (satu) kali absensi pulang tanpa
keterangan yang sah dipotong sebesar 7,5% (tujuh koma
lima persen);
f. tidak melaksanakan absensi setelah jam istirahat lebih
dari 5 (lima) kali dalam 1 (satu) masa kinerja, tanpa
keterangan yang sah dipotong sebesar 3% (tiga persen);
g. izin untuk keperluan pribadi lebih dari 3 (tiga) kali dalam 1
(satu) masa kinerja dipotong sebesar 10% (sepuluh
persen); dan
h.meninggalkan kantor pada jam kerja tanpa keterangan
yang sah dari atasan langsung dan sesuai ketentuan,
dipotong sebesar 10% (sepuluh persen).
(2) Kelebihan jam kerja dari jam kerja efektif, tidak dapat
diakumulasikan untuk menutupi kekurangan dari jam kerja
dalam 1 (satu) masa kinerja.
Pasal 9
6
Insentif bagi dokter dan dokter gigi Pegawai Tidak Tetap Daerah
dalam 1 (satu) tahun dapat ditambah apabila memenuhi kriteria
yang akan diatur lebih lanjut olehBupati.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
Ditetapkan di Koba
pada tanggal 11 Maret 2015
Cap/dto
ERZALDI ROSMAN
Diundangkan di Koba
pada tanggal 11 Maret 2015
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANGKA TENGAH,
Cap/dto
IBNU SALEH
7
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH
NOMOR : 17 Tahun 2015
TANGGAL : 11Maret 2015
INSENTIF BAGI DOKTER DAN DOKTER GIGI PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH
DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2015
HARGA SATUAN
NO JABATAN
(Rp /OB)
Cap/dto
ERZALDI ROSMAN