Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang mempunyai pengertian yang
berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat bahkan tidak dapat
dipisahkan antara yang satu dengan lainnya. Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif
yang menunjukkan perubahan yang dapat diamati secara fisik. Sementara itu, perkembangan
merupakan proses kualitatif yang menunjukkan bertambahnya kemampuan (ketrampilan)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang beraturan dan dapat
diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan.

Perkembangan motorik (motor skills) sangat berkaitan erat dengan perkembangan fisik
anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang
terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan syaraf tulang belakang (spinal cord).
Perkembangan keterampilan motorik meliputi keterampilan motorik kasar (gross motor
skills) dan keterampilan motorik halus (fine motor skills). Motorik kasar adalah gerakan
tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh
yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Sedangkan motorik halus adalah
gerakan yang menggunakan menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh
tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Kedua kemampuan
tersebut sangat penting untuk dikembangkan agar anak-anak bisa berkembang dengan
optimal.

Selama masa awal anak-anak, seorang anak mengalami peningkatan yang dramatis pada
keterampilan motorik kasar. Anak-anak menjadi lebih berani ketika keterampilan motorik
kasar mereka meningkat. Selain itu, hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan fisik yang cepat
yang menyebabkan anak semakin tinggi dan semakin besar, maka kemampuan fisik
merekapun meningkat. Beberapa macam kemampuan fisik yang cukup nyata
perkembangannya pada masa ini adalah: kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Oleh
karenanya kehidupan anak-anak sangat aktif, lebih aktif dari pada titik lain manapun pada
siklus kehidupan.

B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
mengenai konsep perkembangan motorik Anak Usia Dini serta prinsip-prinsip
perkembangannya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA DINI

Perkembangan motorik sangat penting dalam perkembangan keterampilan anak secara


keseluruhan. Perkembangan motorik anak dibagi jadi dua komponen, yaitu :
1. Motorik halus
Motorik adalah keseluruhan proses yang terjadi pada tubuh manusia, yang meliputi proses
pengendalian (koordinasi) dan proses pengaturan (kondisi fisik) yang dipengaruhi oleh faktor
fisiologi dan faktor psikis untuk mendapatkan suatu gerakan yang baik. Motorik berfungsi
sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh manusia. Motorik dan gerak tidaklah
sama, namun tetapi berhubungan. Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
motorik ialah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh.
Dalam perkembangan motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah
1. Otot,
2. Saraf, dan
3. Otak.
Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara interaksi positif, artinya
unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsur yang
lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya. Selain mengandalkan
kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut menentukan keadaan. Anak yang
pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil.

2. Motorik kasar
Keterampilan motorik kasar melibatkan koordinasi kelompok otot besar di tubuh, untuk
melakukan gerakan, seperti merangkak, duduk tegak, berdiri, berjalan, berlari, melompat, dan
melempar bola. Perkembangan kemampuan itu tergandung kepada kekuatan otot dan
perkembangan saraf anak. Keterampilan motorik kasar diperlukan sejak bayi, sebagai bagian dari
tumbuh kembangnya, dan akan semakin berkembang seiring pertambahan usianya.
Melalui keterampilan motorik, seorang bayi menunjukkan kemandiriannya bergerak dari satu
tempat ke tempat lainnya. Ini akan memupuk rasa percaya dirinya dikemudian hari.
Keterampilan motorik yang baik juga membuat anak mudah beradaptasi dengan lingkungan
belajarnya. Anak bisa menulis, menggambar, mewarnai, berolahraga, dan lain lain. Lewat
motorik juga anak bisa menemukan kesenangan, dia bisa bermain petak umpet, menari,
bernyanyi, atau melempar dan menangkap bola. Keterampilan ini jugalah yang memudahkan
anak untuk bergaul dengan teman teman sebayanya. Oleh sebab perkembangan motorik sangat
penting untuk kepribadian anak.
B. TAHAPAN PERKEMBANGAN MOTORIK

Dalam buku Balita dan Masalah Perkembangannya (2001) secara umum ada tiga tahap
perkembangan keterampilan motorik anak usia dini, yaitu :
1. TAHAP KOGNITIF
Pada tahap kognitif, anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang
dibutuhkan untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Pada tahap ini,dengan kesadaran
mentalnya anak berusaha mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan serupa
yang pernah dilakukan pada masa yang lalu.
2. TAHAP ASOSIATIF
Pada tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba- coba kemudian meralat ( trial
and error ) olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan
kesalahan kembali di masa mendatang. Tahap ini adalah perubahan strategi dari tahapan
sebelumnya, yaitu dari apa yang harus dilakukan menjadi bagaimana melakukannya.
3. TAHAP AUTONOMOUS
Pada tahap autonomous, gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang lebih
efesien dengan sedikit kesalahan. Anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.
Pada anak- anak tertentu latihan tidak selalu dapat membantu memperbaiki kemampuan
motoriknya. Sebab ada anak yang memiliki masalah pada susunan syarafnya sehingga
menghambatnya melakukan keterampilan motorik tertentu.

C. PRINSIP PERKEMBANGAN MOTORIK

Prinsip utama perkembangan motorik anak usia dini adalah koordinasi gerakan motorik
baik motorik kasar maupun motorik halus. Ada beberapa prinsip utama perkembangan
motorik menurut Malina & Bouchard (1991), yaitu :

1. Kematangan Syaraf
Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan oleh kematangan syaraf
yang mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada dipusat
susunan belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol
gerakan-gerakan motorik. Pada usia kurang lebih 5 tahun, syaraf-syaraf ini sudah mencapai
kematangan dan menstimulasi berbagai kegiatan motorik. Otot-otot besar mengontrol
gerakan motorik kasar, seperti berjalan, berari, melompat dan berlutut, berkembang lebih
cepat bila dibandingkan dengan otot-otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus,
seperti menggunakan jari- jari tangan untuk menyusun puzzle, memegang pensil atau gunting
membentuk dengan plastisin atau tanah liat.
2. Urutan
Pada usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks, yaitu
kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik dengan seimbang, seperti berlari
sambil melompat, mengendarai sepeda, dan lain-lain.
1) Ururtan pertama, disebut pembedaan yang mencangkup perkembangan secara perlahandari
gerakan motorik kasar yang belum terarah ke gerakan yang lebih terarah sesuai dengan
fungsi gerakan motorik.
2) Ururtan kedua, adalah keterpaduan, yaitu kemampuan dalam menggabungkan gerakan
motorik yang saling berlawanan dalam koordinasi gerakan yang baik, seperti berlari dan
berhenti, melempar dan menangkap, maju dan mundur.
3. Motivasi
Teori hedonisme yaitu motivasi yang berhubungan dengan senang atau gembira. Selain
itu ada juga teori naluri yaitu motivasi didalam diri manusia. Motivasi itu bersifat alami,dan
motivasi inilah yang mendorong seseorang untuk berprilaku beraktifitas untuk mencapai
tujuannya. Semakin kuat motivasi sseorang, maka semakin cepat dalam memperoleh tujuan
dan kepuasan.
Begitu juga dengan anak, kematangan motorik memotifasi anak untuk melakukan
aktivutas motorik dalam lingkup yang luas. Hal ini dapat dilihat dari :
1) Aktivitas fisik yang meningkat dengan tajam.
2) Anak-anak seakan - akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik menggunakan otot-
otot kasar atau halus.
Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan morivasi yang datang
dari luar. Misalnya dengan memberi kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai
kegiatan gerak motorik serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan
anak.
4. Pengalaman
Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Latihan dan
pendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi pengayaan gerak, pemberian
pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.
5. Praktik
Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembangan motoriknya
perlu dipraktikkan anak dengan bimbingan guru. Kebutuhan anak- anak tersebut menurut
Bucher dan Reade (1959) adalah sebagai berikut :
1) Ekspresi melalui gerakan.
2) Bermain, sebagai bagian dari perkembangan anak.
3) Kegiatan yang berbentuk drama.
4) Kegiatan yang berbentuk irama.
5) Banyak latihan motorik kasar maupun motorik halus.

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MOTORIK


Usia 0-1 Tahun
Motorik Kasar :
1. Refleks Menggenggam benda yang menyentuh telapak tangan.
2. Menegakkankepala saat ditelungkupkan.
3. Tengkurap.
4. Berguling ke kanan dan kekiri. Meraih benda di depannya.
5. Tengkurap dengan dadadiangkat dankedua tanganmenopang.
6. Duduk dengan bantuan.
7. Melempar benda yang dipegang
8. Merangkak ke segala arah.
9. Duduk tanpa bantuan.
10. Berdiri dengan bantuan.
11. Bertepuk tangan.
12. Menarik benda yang terjangkau.
13. Berjalan dengan berpegangan.
14. Berjalan beberapa langkah tanpa bantuan.
15. Melakukan gerak menendang bola.
Motorik Halus
1. Memainkan jari tangan dan kaki.
2. Memegang benda dengan lima jari.
3. Meraih benda di depannya.
4. Tengkurap dengan dada diangkat dan kedua tangan menopang.
5. Duduk dengan bantuan.
6. Memasukkan benda ke dalam mulut.
7. Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yang lain.
8. Memegang benda dengan ibu jari dan jari telunjuk (menjumput)
9. Meremas.
10. Menggaruk kepala.
11. Memegang benda kecil atau tipis (misal:potongan buah atau biskuit).
12. Memukul-mukul atau mengetukngetuk mainan.
Usia 1-2 Tahun
Motorik Kasar :
1. Berjalan sendiri.
2. Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan merangkak.
3. Menendang bola ke arah depan.
4. Berdiri dengan satu kaki selama satu detik.
5. Melompat di tempat.
6. Naik tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan berpegangan.
7. Berjalan mundur beberapa langkah.
8. Menarik benda yang tidak terlalu berat (kursi kecil).
Motorik Halus :
1. Memegang alat tulis.
2. Membuat coretan bebas.
3. Menyusun menara dengan tiga balok.
4. Memegang gelas dengan dua tangan.
5. Menumpahkan benda-benda dari wadah dan memasukkannya kembali.
6. Meniru garis vertikal atauhorisontal.
7. Memasukkan benda ke dalamwadah yang sesuai.
8. Membalik halaman buku walaupunbelum sempurna.
9. Menyobek kertas.
Usia 2-3 Tahun
Motorik Kasar:
1. Berjalan sambil berjinjit.
2. Melompat ke depan dan ke belakang dengan dua kaki.
3. Melempar dan menangkap bola.
4. Menari mengikuti irama.
5. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi/rendahdengan berpegangan.
Motorik Halus:
1. Meremas kertas atau kain dengan menggerakkan lima jari.
2. Melipat kertas meskipun belumrapi/lurus.
3. Menggunting kertas tanpa pola.
4. Koordinasi jari tangan cukup baik untuk memegang benda pipih seperti sikat gigi, sendok.
Usia 3-4 Tahun
Motorik Kasar:
1. Berlari sambil membawa sesuatu yang ringan (bola).
2. Naik-turun tangga atau tempat yang lebih tinggi dengan kaki bergantian.
3. Meniti di atas papan yang cukup lebar.
4. Melompat turun dari ketinggian kurang lebih 20 cm (di bawah tinggi lutut anak).
5. Meniru gerakan senam sederhana seperti menirukan gerakan pohon, kelinci melompat).
Motorik Halus:
1. Menuang air, pasir, atau biji-bijian ke dalam tempat penampung(mangkuk, ember).
2. Memasukkan benda kecil kedalam botol (potongan lidi, kerikil,biji-bijian).
3. Meronce manik-manik yang tidak terlalu kecil dengan benang yang agak kaku.
4. Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus.
Usia 4-5 Tahun
Motorik Kasar:
1. Menirukan gerakan binatang, pohon tertiup angin, pesawat terbang, dsb.
2. Melakukan gerakan menggantung (bergelayut).
3. Melakukan gerakan melompat,meloncat, dan berlari secaraterkoordinasi.
4. Melempar sesuatu secara terarah
5. Menangkap sesuatu secara tepat
6. Melakukan gerakan antisipasi.
7. Menendang sesuatu secara terarah
8. Memanfaatkan alat permainan di luar kelas.
Motorik Halus:
1. Membuat garis vertikal,horizontal, lengkung kiri/kanan,miring kiri/kanan, dan lingkaran.
2. Menjiplak bentuk.
3. Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit.
4. Melakukan gerakan manipulatif untuk menghasilkan suatu bentuk dengan menggunakan
berbagai media.
5. Mengekspresikan diri dengan berkarya seni menggunakan berbagai media.
Usia 5-6 Tahun
Motorik Kasar:
1. Melakukan gerakan tubuh secara terkoordinasi untuk melatih kelenturan, keseimbangan, dan
kelincahan.
2. Melakukan koordinasi gerakan kaki-tangan-kepala dalam menirukan tarian atau senam.
3. Melakukan permainan fisik dengan aturan.
4. Terampil menggunakan tangan kanan dan kiri.
5. Melakukan kegiatan kebersihan diri.
Motorik Halus:
1. Menggambar sesuai gagasannya.
2. Meniru bentuk.
3. Melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan.
4. Menggunakan alat tulis dengan benar.
5. Menggunting sesuai dengan pola.
6. Menempel gambar dengan tepat.
7. Mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail.

DAFTAR PUSTAKA
Widayatun, Tri Rusmi. 1999. Ilmu Prilaku. Yogyakarta: PT. Fajar Interpratama Sujiono,
Yuliani Nurani, 2009, Konsep Dasar Paud, Jakarta: PT Index.
Desni, M.Psi. 2010. Metode Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini. Pontianak: Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar
Pendidikan Anak Usia Dini. 2009. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

http://plsbersinergi.blogspot.co.id/2014/05/prinsip-prinsip-perkembangan-anak-usia.html
http://haryosrinurhuda.blogspot.co.id/2010/11/makalah-perkembangan-motorik.html

Anda mungkin juga menyukai