Anda di halaman 1dari 3

KERETA TERAKHIR

Film Kereta Terakhir mengisahkan tentang seorang tentara bernama Firman


yang mendapat tugas untuk mengamankan kereta-kereta dari Purwokerto menuju
Yogyakarta. Ketika itu negara sedang dalam kondisi pasca kemerdekaan (1945-1950)
yang masih labil. Dengan latar belakang gagalnya Perjanjian Linggarjati, Belanda yang
belum rela Indonesia merdeka, terus menggempur dan ingin menguasai beberapa kota
penting di Indonesia. Salah satu yang menjadi incaran Belanda adalah jalur perkereta-
apian yang melintas di pulau Jawa. Masa itu Kereta Api adalah transportasi yang sangat
penting dan menjadi pilihan utama untuk pergerakan masyarakat dari satu daerah ke
daerah yang lain. Maka, jika jalur-jalur kereta diberangus, akan terjadi kelumpuhan
secara sigfinikan di Indonesia kala itu.

Tugas Letnan Firman, Letnan Sudadi dan Sersan Tobing adalah tidak hanya
mengawal kereta-kereta dari Purwokerto hingga Yogya. Mereka juga harus mengawal
para penumpang yang mengungsi menuju Yogya. Ada isu bahwa Belanda akan
menyerang kota mereka sehingga pengungsian pun dirasa sangat perlu dilakukan,
terutama bagi masyarakat yang mudah termakan isu. Letnan Sudadi berangkat bersama
kereta pertama, sementara Letnan Firman dan Sersan Tobing mengawal kereta
terakhir. Di kereta terakhir ini tidak hanya ditumpangi oleh para pengungsi namun juga
ada berkas-berkas penting negara yang harus diamankan di ibu kota. Banyak halangan
selama perjalanan. Ternyata mengawal kereta tidak semudah yang dibayangkan apalagi
dengan musuh yang selalu mengintai. Berkali-kali kereta dihujani peledak dan peluru
dan bahkan ada gerbong yang sempat terbakar. Dengan peristiwa-peristiwa yang
terjadi itu, maka banyak pejuang, pegawai kereta api dan masyarakat yang gugur.

Kisah heroik tidak hanya mewarnai film yang disutradarai oleh Moechtar
Soemodimedjo ini, namun juga kisah cinta. Karena pada dasarnya film ini memang
termasuk jenis film romansa. Sepanjang perjalanan menuju Yogya, Letnan Firman
bertemu dengan Retno, perempuan yang disangka sebagai adik dari Kapten Pujo yang
ditemuinya beberapa jam sebelum keberangkatan. Namun ternyata ia salah, Retno yang
ditemuinya adalah Retno yang berbeda meski berparas sama. Di akhir cerita ia pun
mengetahui jika Retno adalah kembar. Dan disini ia sempat mengalami dilema, Retno
mana yang harus ia pilih.
KERETA TERAKHIR

DISUSUN OLEH :

FITRI BR. ARITONANG

IRINEDIAN SRIBUDAYA

XI 1 IPA
KERETA TERAKHIR

DISUSUN OLEH :

DHEA ASTRIA RAHAYU

FITRI BR. ARITONANG

IRINEDIAN SRIBUDAYA

NASYIFA NURUL FITRIANY

XI 1 IPA / 15

Anda mungkin juga menyukai