Anda di halaman 1dari 22

5 Jenis Penyakit Yang Paling Sering Diderita Manusia

Dari ribuan penyakit yang telah dikenal manusia, ada beberapa diantaranya yang paling
populer karena lebih sering diderita oleh umat manusia. Berdasarkan data terkini yang
diterbitkan oleh lembaga kesehatan dunia, tercatat ada 5 jenis penyakit yang paling banyak
diidap.
Penyakit ini sering pula dinamakan dengan gangguan organ dalam karena memang
menyerang bagian dalam tubuh seperti darah, sel-sel tubuh maupun sisitem imun
seseorang.
Berikut adalah 5 macam penyakit yang paling sering diderita manusia seperti yang kami
kutip dari jurnal kesehatan dunia.
1. Penyakit jantung
Nama ini digunakan untuk semua gangguan yang terjadi pada organ jantung,
gangguan terebut tentunya berbeda dan memiliki efek yang berlainan antara satu
dengan lainnya.
Salah satu contohnya adalah kardiovaskular, merupakan kondisi dimana terjadi
penyempitan arteri dan penyumbatan pada pembuluh darah. Gangguan ini dapat
memicu stroke, angin duduk dan nyeri dada.
Selain itu ada pula aritmia, suatu kondisi dimana detak jantung terlalu cepat, lambat
atau tidak beraturan. Semua gangguan pada organ tersebut lebih sering dinamakan
dengan penyakit jantung. Penyakit ini dilaporkan menjadi pembunuh nomor satu
manusia di dunia dan paling banyak diderita oleh penduduk bumi.
2. Kanker
Gangguan kesehatan ini memiliki banyak jenis, tergantung dimana sel kanker
tersebut tumbuh dan berkembang. Jika tumbuh dan menyerang bagian lidah
dinamakan kanker lidah, jika menyerang tenggorokan maka para ahli
menamakannya dengan kanker tenggorokan.
Kanker sendiri merupakan pembunuh normor dua setelah jantung. Merupakan
penyakit yang diawali dengan berkembangnya sel tidak normal pada bagian tubuh
atau organ tertentu. Perkembangan relatif cepat dan dapat menyebar serta
menginfeksi bagian lainnya.
3. Radang sendi
Termasuk dalam radang sendi seperti osteoarthritis, asam urat, ankylosing
spondylitis, rheumatoid arthritis dan lain sebagainya. Mereka memiliki penyebab
dan faktor pemicu masing-masing.
Namun apapun penyebabnya, gangguan ini biasanya ditandai dengan peradangan
yang terjadi pada persendian.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health menemukan,
osteoarthritis merupakan radang sendi yang paling sering diidap oleh manusia
dibanding jenis radang lainnya.
Osteoarthritis memicu rasa sakit di bawah punggung, lutut, pinggul, tangan dan
leher. Hal ini biasanya disebabkan karena terjadi pengkristalan asam urat.
4. PMS
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah herpes, sifilis, AIDS dan lain sebagainya.
Hampir semuanya berbahaya dan menyebabkan pasien merasa minder di depan
orang banyak.
Penyakit tersebut mempengaruhi organ tertentu penderitanya seperti tenggorokan,
rektum, uretra dan leher rahim seorang wanita.
5. Hipertensi
Penyakit yang biasanya dipicu karena adanya penyempitan pada pembuluh darah.
Tekanan darah tinggi dapat menyerang siapa saja dan faktor resiko akan meningkat
seiring bertambahnya usia, (sumber : www.janggleng.com).

http://dinkes.sumbarprov.go.id/berita-58-5-jenis-penyakit-yang-paling-sering-diderita-
manusia.html

Penanggulangan Pencemaran Udara

Program Penanggulangan Pencemaran Udara

Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya atau tercampurnya polutan (unsur-unsur

berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya

kualitas udara (lingkungan).

Pada dasarnya, secara alamiah, alam mampu mendaur ulang berbagai jenis limbah yang

dihasilkan oleh makhluk hidup, namun bila konsentrasi limbah yang dihasilkan sudah tak

sebanding lagi dengan laju proses daur ulang maka akan terjadi pencemaran. Pencemaran

lingkungan yang paling mempengaruhi keadaan iklim dunia adalah pencemaran udara.

Di Universitas Indonesia diperkirakan pencemaran udara yang terjadi berasal dari polutan

yang dihasilkan kendaraan bermotor, asap rokok, dan sampah yang telah membusuk.

Pencemaran udara ini menimbulkan berbagai dampak negative bagi kehidupan di muka

bumi. Semakin menipisnya lapisan ozon, dan pemanasan global merupakan dampak

yang harus diwaspadai karena ini berarti menyangkut lestarinya keanekaragaman hayati,

kelangsungan makhluk hidup di bumi dan keberadaan bumi itu sendiri.

Universitas Indonesia telah memiliki kebijakan tentang transportasi dan larangan merokok

di kampus yaitu dengan adanya Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor: 1303/SK/

R/UI/2011 tentang kebijakan transportasi di kampus Universitas Indonesia yang


ditetapkan
pada tanggal 20 Juni 2011.

1. Terwujudnya kebijakan transportasi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

2.Mengembangkan Tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat yang terkait dengan transportasi yang berwawasan lingkungan

dan berkelanjutan di lingkungan Universitas Indonesia

3. Terwujudnya udara bersih, segar dan sehat di kampus Universitas Indonesia

4. Melaksanakan uji emisi kendaraan motor di kampus Universitas Indonesia

5. Mendorong penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang bersih bagi kendaraan di

kampus Universitas Indonesia

6. Melakukan peningkatan jumlah penggunaan transportasi masal seperti bis kampus

7. Perlunya kampanye penggunaan sepeda, bis kuning dan upaya-upaya lainnya yang

berwawasan lingkungan sebagai sarana transportasi di lingkungan Universitas Indonesia

8. Memperhatikan perbandingan jumlah lahan yang digunakan kendaraan bermotor untuk

parkir dengan jumlah pohon di lingkungan Universitas Indonesia

9. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengaturan kebijakan transportasi akan diatur


kemudian

10.Keputusan ini berkalu sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian

hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana

mestinya.

Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor: 1805/SK/R/UI/2011 tentang Kawasan

Tanpa Rokok UI, maka di lingkungan kampus UI:

1. Dilarang menghisap atau menikmati rokok, kcuali di tempat yang telah disediakan
khusus

untuk merokok.

2. Perusahaan rokok atau institusi yang citranya terkait dengan rokok dilarang menjadi

sponsor yang terkait dengan kegiatan mahasiswa, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan
di KTR UI.

3. Universitas Indonesia tidak menerima beasiswa yang berasal dari Perusahaan Rokok
atau

institusi yang citranya terkait dengan rokok.

4. Penerima beasiswa di Universitas Indonesia adalah bukan perokok aktif

5. Petugas Satuan Pengamanan dilarang merokok saat melaksanakan tugas.

6. Petugas Satuan Pengamanan berhak menegur warga UI yang merokok di area kampus UI

Berikut ini adalah beberapa permasalahan mengenai pencemaran udara di kampus

Universitas Indonesia yaitu:

1. Banyaknya kendaraan bermotor yang memasuki area kampus UI, dikarenakan:

• Tidak adanya larangan bagi civitas (mahasiswa/i, staff, dosen, dll) untuk tidak

membawa kendaraan pribadi.

• Adanya pihak yang kurang berkepentingan masuk wilayah kampus untuk kegiatan

sosial pribadi.

• Tidak adanya peraturan yang mengatur tata tertib berkendara maupun tata tertib bagi

masyarakat sekitar yang ingin masuk ke kawasan komplek kampus.

• Sosialisasi penjadwalan Bis Kuning yang kurang dipahami oleh rata-rata mahasiswa.

Solusi:

• Menggalakkan penggunaan Public Transportion ‡ bis kuning, sepeda kampus.

• Mencanangkan program Car Pooling.

• Pembatasan penggunaan kendaraan (motor, mobil) untuk mahasiswa tingkat 1 dan 2

• Membuat gedung integrasi parkir.

2. Kurangnya kesadaran untuk tidak merokok di area kampus UI.

Solusi:

• Membuat peringatan yang dapat membuat orang tersadar akan bahaya yang
ditimbulkan dari aktivitas merokok.

• Terus mensosialisasikan adanya SK Rektor Nomor: 1805/SK/R/UI/2011 tentang

Kawasan Tanpa Rokok UI dan menjalankan peraturan tersebut.

http://green.ui.ac.id/Penanggulangan%20Pencemaran%20Udara
Dampak Dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara

http://balitbang.kemhan.go.id/?q=content/dampak-dan-upaya-penanggulangan-
pencemaran-udara

Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial


bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan
campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon;
0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4)
dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia
apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-
gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan
udara sudah tercemar/terpolusi.

Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan


kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan
kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia
yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas
udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan
disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi
kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau
angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

Penulisan ini kami susun sebagai berikut :

 Pencemaran udara

 Dampak pencemaran udara

 Penanggulangan pencemaran udara

PENCEMARAN UDARA

Pencemaran Udara adalah kondisi udara yang tercemar de-ngan adanya bahan, zat-zat
asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara mempengaruhi
sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan
dengan manusia

Jenis-jenis pencemaran udara

 Menurut bentuk : Gas, Pertikel

 Menurut tempat : Ruangan (indoor), udara bebas (outdoor)


 Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia, toksis

 Menurut asal : Primer, sekunder

Bahan atau Zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel :

Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :

 Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat
Aerosol.

 Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen


Monoksida (NO), Amoniak(NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).

 Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon


Monoksida (CO), Hidrokarbon .

 Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.

Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :

 Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.

 Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.

 Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

Pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua :

Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara bebas :

 Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.

 Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap
kendaraan, dll.

Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-a-
ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.

Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan


dibedakan menjadi 3 jenis :

Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada
saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai

dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak,
debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-
paru sendiri.
Asfiksia . Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen
atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon
Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga
kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilahAsfiksia. Yang termasuk
golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.

Anestesia . Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran,


misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.

Toksis . Titik tangkap terjadinya berbagai jenis, yaitu :

 Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol,


toluen danxylene.

 Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.

Pencemaran udara dapat pula dikelompokkan kedalam :

Pencemar primer . Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika
dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon,
SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.

Pencemar Sekunder. Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain
menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini
dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar
matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar
sekunder adalah Ozon, formal dehida, danPeroxy Acyl Nitrate (PAN).

DAMPAK/PENGARUH PEN-CEMARAN UDARA

Dampak/pengaruh pencemaran udara bisa mempengaruhi terhadap makhluk hidup baik


secara langsung maupun tidak langsung

dapat di ihat Tabel 1 dan Tabel 2

Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan secara tidak langsung.

Pencemaran udara disamping berdampak langsung bagi kesehatan manusia/individu, juga


berdampak tidak langsung bagi kesehatan. Efek SO2 terhadap vegetasi dikenal dapat
menimbulkan pemucatan pada bagian antara tulang atau tepi
daun. Emisi oleh Fluor (F), Sulfur Dioksida (SO2) dan Ozon (O3) mengakibatkan gangguan
proses asimilasi pada tumbuhan. Pada tanaman sayuran yang terkena/mengandung
pencemar Pb yang pada akhirnya me-miliki potensi bahaya kesehatan masyarakat apabila
tanaman sa-yuran tersebut di konsumsi oleh manusia.

PENANGGULANGAN PEN-CEMARAN UDARA


Penanggulangan pencemaran udara dapat dilakukan dengan cara
mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan dan
mendispersikan polutan, Penang-gulangan pencemaran udara berbentuk gas di lihat pada
tabel 3

Penanggulangan Polusi udara dari ruangan

Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran asap dapur,
bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan.
Pencegahan pen-cemaran udara yang berasal dari ruangan bisa dipergunakan :

Ventilasi yang sesuai, yaitu :

 Usahakan polutan yang masuk ruangan seminimum mungkin.

 Tempatkan alat pengeluaran udara dekat dengan sumber pencemaran.

 Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-
ruangan sesuai dengan kebutuhan.

Filtrasi . Memasang filter dipergunakan dalam ruangan dimaksudkan untuk


menangkap polutan dari sumbernya dan polutan dari udara luar ruangan.

Pembersihan udara secara elektronik. Udara yang mengan-dung polutan dilewatkan


melalui alat ini sehingga udara dalam ruangan sudah berkurang polutan-nya atau disebut
bebas polutan.

PENUTUP

Upaya penanggulangan terhadap pencemaran udara diberitahukan tentang berbagai cara


untuk penanggulangan dan pencegahan Pencemaraan udara yang tergantung pada sifat
dan sumber polutan udara, seperti mengurangi polutan, mengubah polutan, melarutkan
polutan dan mendisfersikan polutan. Diharapkan agar keadaan lingkungan tetap sehat dan
bersih dari pencemaran udara.

DAFTAR PUSTAKA

 Fuad Amsyari.

 Prinsip-prinsip Masalah Pencemaran Lingkungan.

 Fardiaz, S. 1992.

 Polusi Air & Udara. Yogyakarta : Kanisius.

 Ryadi, A.S.1982.
 Pencemaran Udara. Penerbit Usaha Nasional Surabaya Indonesia.

Tabel 1 Dampak pencemaran udara berupa gas

NO BAHAN SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA


PENCEMAR INDIVIDU/MASYARAKAT

1. Sulfur Dioksida Batu bara atau bahan Menimbulkan efek iritasi pada
(SO2) bakar minyak yang saluran nafas sehingga menimbulkan
mengandung Sulfur. gejala batuk dan sesak nafas.

Pembakaran limbah
pertanah.

Proses dalam
industri.

2. Hidrogen Sulfa Dari kawah gunung Menimbulkan bau yang tidak sedap,
(H2S) yang masih aktif. dapat merusak indera penciuman
(nervus olfactory)

3. Nitrogen Oksida Berbagai jenis Menggangu sistem pernapasan.


(N2O) pembakaran.
Melemahkan sistem pernapasan paru
Nitrogen Gas buang kendaran dan saluran nafas sehingga paru
Monoksida (NO) bermotor. mudah terserang infeksi.

Nitrogen Dioksida Peledak, pabrik


(NO2) pupuk.

4. Amoniak (NH3) Proses Industri Menimbulkan bau yang tidak


sedap/menyengat.

Menyebabkan sistem pernapasan,


Bronchitis, merusak indera
penciuman.
5. Karbon Dioksida Semua hasil Menimbulkan efek sistematik, karena
(CO2)Karbon pembakaran.Proses meracuni tubuh dengan cara
Monoksida Industri pengikatan hemoglobin yang amat
(CO)Hidrokarbon vital bagi oksigenasi jaringan tubuh
. akaibatnya apabila otak kekurangan
oksigen dapat menimbulkan
kematian.

Dalam jumlah kecil dapat


menimbulkan gangguan berfikir,
gerakan otot, gangguan jantung.

Tabel 2 Penanggulangan pencemaran udara benbentuk gas

NO BAHAN PENCEMAR PENANGGULANGAN KETERANGAN

Sulfur Dioksida
1. (SO2) Absorbsi Dalam proses adsorbsi dipergunakan
bahan padat yang dapat menyerap
Hidrogen Suldfida polutan. Berbagai tipe adsorben yang
(H2S) dipergunakan antara lain karbon aktif
Nitrogen Oksida dan silikat. Adsorben mempunyai
(N2O) daya kejenuhan sehingga selalu
Nitrogen Monoksida diperlukan pergantian, bersifat
(NO) disposal (sekali pakai buang) atau
Nitrogen Dioksida dibersihkan kemudian dipakai
(NO2) kembali.
Amoniak (NH3)
Karbondioksidak
(CO2)Karbon
Monoksida
(CO)Hidrokarbon

Pembakaran Mempergunakan proses oksidasi


panas untuk menghancurkan gas
hidrokarbon yang terdapat didalam
polutan. Hasil pembakaran berupa
(CO2) dan (H2O). Alat pembakarannya
adalah Burner dengan berbagai tipe
dan temperaturnya adalah 1200o—
1400o F

Reaksi Kimia Banyak dipergunakan pada emisi


golongan Nitrogen dan golongan Be-
lerang. Biasanya cara kerja ini
merupakan kombinasi dengan cara -
cara lain, hanya dalam pembersihan
polutan udara dengan reaksi kimia
yang dominan. Membersihkan gas
golongan nitrogen , caranya dengan
diinjeksikan Amoniak (NH3) yang
akan bereaksi kimia dengan Nox dan
membentuk bahan padat yang
mengendap. Untuk menjernihkan
golongan belerang dipergunakan
Copper Oksid atau kapur dicampur
arang.

Tabel 3 Dampak Pencemaran udara berupa partikel

NO BAHAN SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA


PENCEMAR INDIVIDU/MASYARAKAT

1. Debu - partikel Debu domestik Menimbulkan iritasi mukosa, Bronchitis,


maupun dari menimbulkan fibrosis paru.
industri
Dampak yang di timbulkan amat
Gas buang membahayakan, karena dapat meracuni
kendaraan sistem pembentukan darah merah .
bermotor
Menimbulkan gangguan pembentukan sel
Peleburan timah darah merahPada anak kecil
hitamPabrik menimbulkan penurunan kemampuan
battere otakPada orang dewasa menimbulkan
anemia dan gangguan tekanan darah
tinggi.
2 Benzen Kendaraan Menimbulkan gangguan syaraf pusat.
bermotor.Daerah
industri.

3 Partikel polutan Daerah yang Pada pencemaran udara ruangan yang ber
bersifat biologis kurang bersih AC dijumpai beberapa jenis bakteri yang
berupa : Bakteri, lingkungannya mengakibatkan penyakit pernapasan.
jamur, virus, telur
cacing.

Tabel 4 Penanggulangan pencemaran udara berbentuk partikel

NO BAHAN PENANG-GULANGAN KETERANGAN


PENCEMAR

1. Debu - Membersihkan(Scrubbing)Menggunakan Mempergunakan


partikelTimah filterMempergunakan Kolektor cairan untuk
hitam MekanisProgram langit memisahkan
(Pb)BenzenPartikel biruMenggalakkan penanaman polutan, dalam
polutan bersifat Tumbuhan keadaan alamiah
biologis berupa (turun hujan)
:Bakteri, jamur, maka polutan
virus, telur cacing. partikel dapat
turut dibawa
bersama air hujan.
Alat scrubbing ada
berbagai jenis,
yaitu berbentuk
plat, masif, fibrous
dan spray.

Dengan filtrasi
dimaksudkan
menangkap
polutan partikel
pada permukaan
flter. Filter yang
digunakan
berukuran sekecil
mungkin.

Dengan
menggunakan
tenaga gravitasi
dan tenaga kinetis
atau kombinasi
untuk
mengendapkan
polutan partikel.
Sebagai kolektor
dipergunakan
gaya sentripetal
yang memakai
silikon. Semakin
besar partikel
secepat mungkin
proses
pembersihan

Program langit
biru yang
dikumandangkan
oleh pemerintah
Indonesia adalah
mengurangi
pencemaran
udara, khususnya
dari akibat
transportasi. Ada
3 tindakan yang
dilakukan
terhadap
pencemaran
udara akibat
transportasi yaitu
mengganti bahan
bakar, mengubah
mesin kendaraan,
memasang alat-
alat pembersih
polutan pada
kendaraan.

Mempertahankan
“paru-paru” kota
dengan
memperluas
pertamanan dan
penanaman
berbagai jenis
tumbuh-
tumbuhan sebagai
penangkal
pencemaran
udara.

 Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup


sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya. Menanam dan merawat tumbuhan
di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas area kosong di rumah atau di tempat kerja kita,
tanamilah dengan tumbuhan. Hal ini berguna untuk menyejukkan dan mengurangi jumlah
polusi udara di sekitar kita. Jika lahan kosong benar-benar tidak ada, Anda bisa memelihara
tanaman dalam pot dan meletakkannya atau bisa juga menggantungnya di teras atau
beranda rumah.
 Gunakan kendaraan bermotor Anda, mobil ataupun motor, seefisian mungkin. Jika
Anda memiliki 2 mobil, satu untuk Anda dan satu lagi milik pasangan Anda, kenapa tidak
menggunakan satu saja? Anda bisa mengantar jemput pasangan sambil berangkat dan
pulang kantor bukan?
 Gunakan transportasi umum. Jika tidak perlu sekali, simpan kendaraan pribadi
Anda di rumah dan gunakan transportasi umum yang ada. Ini akan membantu mengurangi
jumlah kendaraan yang membuang polusinya setiap hari ke angkasa.
 Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan seperti
sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih dengan
bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus untuk jantung.
 Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau
delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan pengecekan supaya
mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara dengan memastikan emisi
pembuangan di kendaraan Anda baik.
 Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil terutama yang mengandung asap serta
gas-gas polutan lainnya agar tidak mencemarkan lingkungan.
 Melakukan penyaringan asap sebelum asap dibuang ke udara dengan cara
memasang bahan penyerap polutan atau saringan.
Mengurangi Polusi dengan Taman Vertikultur

Tanaman adalah penyerap emisi CO2 yang efektif. Namun penanaman tanaman penyerap
polusi menghadapi kendala semakin sempitnya lahan. Masalah itu kini bisa teratasi dengan
TVS.

Penyempitan lahan terutama terjadi di wilayah perkotaan. Untuk itu, diperlukan inovasi
cerdas yang bisa menghemat lahan sekaligus mengurangi emisi CO2. Media taman
vertikultur adalah solusinya.

Taman vertikultur adalah taman yang disusun secara vertikal yang berisi tanaman
penyerap polutan (karbondioksida, karbonmonoksida, dan emisi lainnya).

Ada beberapa tanaman yang dapat memenuhi fungsi tersebut, antara


lain Sansevieria, Clorophytum, Aglaonema, Dracaena, Phylodendron, dan Syngonium (Henley
et al, 2006).
Sansevieria sp (tanaman lidah mertua) adalah tanaman yang sangat efektif menyerap emisi
CO2. Atas dasar inilah penanaman Sansevieria sp perlu digalakkan agar emisi gas buang
kendaraan dapat segera diserap secara alami dan maksimal sehingga tercipta konsep
Taman Vertikultur Sansevieria sp (TVS).

TVS terdiri dari dua bagian utama yaitu rangka penopang dan rangka untuk pot tanaman.
Rangka penopang terbuat dari 2 besi sebagai kerangka penopang utama dan kerangka
pengunci yang sekaligus berfungsi menjadi tempat menggantung pot-pot tanaman. Sebagai
penguat, digunakan baut-mur silinder pada setiap sisi kerangka penopang dan karet pada
lengkung kerangka (Gambar 1).

Bahan-bahan yang dibutuhkan bagi pembuatan TVS sangat sederhana, meliputi besi
ukuran 2 x 3 cm, baut-mur silinder, karet penyekat, kaleng bekas, pelat strip, cat
, thinner dan media tanam.

Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah mesin las listrik tipe BX-160 220V,
gunting pelat, tang, rivet, palu, meteran, jangka besi, gergaji besi, alat tulis, alat ukur
(meteran) dan busur derajat.

Untuk pot tanaman kita bisa memanfaatkan kaleng-kaleng bekas seperti kaleng oli.
Sebanyak 4 buah pot tanaman atau lebih bisa digantungkan pada sisi-sisi kerangka
tergantung dari perbandingan diameter pot dengan ukuran tiang. Misal, tiang berdiameter
20 cm ideal digunakan untuk 4 pot tanaman berdiameter 15 – 20 cm.
Pot tanaman yang digantung membentuk sudut 30 derajat relatif terhadap tiang untuk
menambah efektifitas pemanfaatan ruang dan nilai estetika (Gambar 3) dan (Gambar 4).
Sistem ini juga mudah untuk dibongkar-pasang, sehingga mudah melakukan perawatan
atau penggantian pot tanaman.

Gambar 1. Prinsip dasar kerangka pengunci.

Gambar 2. Penempatan pot tanaman di kerangka utama.


Gambar 3. Penempatan tanaman

Gambar 4. Pot saling-silang

Cara Kerja TVS

Kerangka utama TVS dipasang mengapit tiang, dalam kasus ini adalah tiang lampu jalanan.
Setelah kerangka utama dipasang, langkah selanjutnya adalah memasang kerangka pot
serta pot yang telah diisi oleh media tanam – yaitu campuran zeolit dan merang – serta
tanaman yang memiliki kemampuan menyerap polutan (lidah mertua).
TVS menggunakan campuran arang sekam dan zeolit sebagai media tanam. Dua bahan
tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah (Pusat Penelitian Tanah, 1983 ).

Penggunaan zeolit sebagai media tanam akan meningkatkan jumlah basa-basa K, Na, Ca
dan Mg serta meningkatkan KTK (Kapasitas Tukar Kation) tanah, walaupun media tanam
tersebut sudah dipakai oleh tanaman selama masa pertumbuhannya.

Zeolit juga mengandung unsur-unsur hara makro dan mikro yang dapat disumbangkan ke
dalam anah (Pusat Penelitian Tanah 1983). Penambahan zeolit dapat memperbaiki
agregasi tanah sehingga meningkatkan pori-pori udara tanah yang merangsang
pertumbuhan akar tanaman (Soepardi 1983). Luas permukaan akar tanaman yang
bertambah akan meningkatkan fungsi penyerapan unsur hara oleh tanaman. Zeolit juga
tidak meningkatkan pH tanah dan keberadaan zeolit di Indonesia cukup melimpah.

Pemilihan tiang lampu jalanan sebagai media taman dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi proses fotosintesis dari Sansevieria sp. Pada malam hari, Sansevieria sp dapat
mengggunakan cahaya lampu jalan sebagai sinar tambahan untuk proses fotosintesis,
sehingga tanaman lidah mertua ini bisa menyerap lebih banyak CO2 dan menghasilkan
lebih banyak O2.

Dengan keberadaan cahaya, bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau bisa


menghasilkan bahan organik dan oksigen yang merupakan hasil olahan dari
karbondioksida dan air. Menurut Campbell et al. (2002) O2 adalah produk hasil fotosintesis
yang bisa menggantikan oksigen di atmosfer yang telah dikonsumsi selama respirasi
seluler.
Gambar 5. Lokasi ideal di tepi jalan yang sarat emisi

Gambar 6. Perbandingan kondisi lampu jalan yang telah dilengkapi dengan TVS pada siang
dan malam hari

Selain menyerap emisi CO2, TVS juga bisa membantu mendaur ulang sampah dengan
memanfaatkan kaleng bekas dan sekam padi yang banyak dibuang oleh masyarakat.

Kaleng bekas adalah bahan yang sulit terurai karena tergantung pada proses pengaratan
yang membutuhkan waktu ratusan tahun (Fontana 1978). Karat pada kaleng bekas juga
bisa merusak mutu dan keseimbangan tanah. Tumpukan kaleng bekas bisa menjadi sarang
nyamuk yang menyebarkan berbagai macam penyakit. Kaleng yang berkarat juga bisa
memicu tetanus jika melukai tubuh. Penggunaan kaleng bekas sebagai pot alternatif pada
Taman Vertikultur Sansievera sp (TVS) bisa mengurangi biaya dan berdampak positif bagi
lingkungan.

Sementara sekam padi adalah limbah pertanian yang sulit diurai oleh mikroba karena
mengandung serat kasar (Munarso, 1995). Ketersediaan sekam padi di Indonesia cukup
melimpah yaitu mencapai 20-30 % dari bobot total gabah kering yang dihasilkan oleh
lahan pertanian.

Dengan semua manfaat tersebut, TVS bisa menjadi produk terobosan baru yang mudah
diaplikasikan untuk mengurangi polusi di perkotaan.

Catatan Redaksi:
Artikel ini adalah hasil penelitian tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang turut serta
dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis tahun 2010 (PKM GT 2010).
Anggota tim terdiri dari:Ketua : Guntur Rudy Hartono (Arsitektur Lanskap IPB 2007)
Anggota 1 : Wondo Hendratmo (Arsitektur Lanskap IPB 2007)
Anggota 2 : Atika Luthfiyyah (Ilmu dan Teknologi Pangan IPB 2007)

Anda mungkin juga menyukai