Dari ribuan penyakit yang telah dikenal manusia, ada beberapa diantaranya yang paling
populer karena lebih sering diderita oleh umat manusia. Berdasarkan data terkini yang
diterbitkan oleh lembaga kesehatan dunia, tercatat ada 5 jenis penyakit yang paling banyak
diidap.
Penyakit ini sering pula dinamakan dengan gangguan organ dalam karena memang
menyerang bagian dalam tubuh seperti darah, sel-sel tubuh maupun sisitem imun
seseorang.
Berikut adalah 5 macam penyakit yang paling sering diderita manusia seperti yang kami
kutip dari jurnal kesehatan dunia.
1. Penyakit jantung
Nama ini digunakan untuk semua gangguan yang terjadi pada organ jantung,
gangguan terebut tentunya berbeda dan memiliki efek yang berlainan antara satu
dengan lainnya.
Salah satu contohnya adalah kardiovaskular, merupakan kondisi dimana terjadi
penyempitan arteri dan penyumbatan pada pembuluh darah. Gangguan ini dapat
memicu stroke, angin duduk dan nyeri dada.
Selain itu ada pula aritmia, suatu kondisi dimana detak jantung terlalu cepat, lambat
atau tidak beraturan. Semua gangguan pada organ tersebut lebih sering dinamakan
dengan penyakit jantung. Penyakit ini dilaporkan menjadi pembunuh nomor satu
manusia di dunia dan paling banyak diderita oleh penduduk bumi.
2. Kanker
Gangguan kesehatan ini memiliki banyak jenis, tergantung dimana sel kanker
tersebut tumbuh dan berkembang. Jika tumbuh dan menyerang bagian lidah
dinamakan kanker lidah, jika menyerang tenggorokan maka para ahli
menamakannya dengan kanker tenggorokan.
Kanker sendiri merupakan pembunuh normor dua setelah jantung. Merupakan
penyakit yang diawali dengan berkembangnya sel tidak normal pada bagian tubuh
atau organ tertentu. Perkembangan relatif cepat dan dapat menyebar serta
menginfeksi bagian lainnya.
3. Radang sendi
Termasuk dalam radang sendi seperti osteoarthritis, asam urat, ankylosing
spondylitis, rheumatoid arthritis dan lain sebagainya. Mereka memiliki penyebab
dan faktor pemicu masing-masing.
Namun apapun penyebabnya, gangguan ini biasanya ditandai dengan peradangan
yang terjadi pada persendian.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health menemukan,
osteoarthritis merupakan radang sendi yang paling sering diidap oleh manusia
dibanding jenis radang lainnya.
Osteoarthritis memicu rasa sakit di bawah punggung, lutut, pinggul, tangan dan
leher. Hal ini biasanya disebabkan karena terjadi pengkristalan asam urat.
4. PMS
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah herpes, sifilis, AIDS dan lain sebagainya.
Hampir semuanya berbahaya dan menyebabkan pasien merasa minder di depan
orang banyak.
Penyakit tersebut mempengaruhi organ tertentu penderitanya seperti tenggorokan,
rektum, uretra dan leher rahim seorang wanita.
5. Hipertensi
Penyakit yang biasanya dipicu karena adanya penyempitan pada pembuluh darah.
Tekanan darah tinggi dapat menyerang siapa saja dan faktor resiko akan meningkat
seiring bertambahnya usia, (sumber : www.janggleng.com).
http://dinkes.sumbarprov.go.id/berita-58-5-jenis-penyakit-yang-paling-sering-diderita-
manusia.html
Pada dasarnya, secara alamiah, alam mampu mendaur ulang berbagai jenis limbah yang
dihasilkan oleh makhluk hidup, namun bila konsentrasi limbah yang dihasilkan sudah tak
sebanding lagi dengan laju proses daur ulang maka akan terjadi pencemaran. Pencemaran
lingkungan yang paling mempengaruhi keadaan iklim dunia adalah pencemaran udara.
Di Universitas Indonesia diperkirakan pencemaran udara yang terjadi berasal dari polutan
yang dihasilkan kendaraan bermotor, asap rokok, dan sampah yang telah membusuk.
Pencemaran udara ini menimbulkan berbagai dampak negative bagi kehidupan di muka
bumi. Semakin menipisnya lapisan ozon, dan pemanasan global merupakan dampak
yang harus diwaspadai karena ini berarti menyangkut lestarinya keanekaragaman hayati,
Universitas Indonesia telah memiliki kebijakan tentang transportasi dan larangan merokok
di kampus yaitu dengan adanya Keputusan Rektor Universitas Indonesia Nomor: 1303/SK/
5. Mendorong penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang bersih bagi kendaraan di
7. Perlunya kampanye penggunaan sepeda, bis kuning dan upaya-upaya lainnya yang
10.Keputusan ini berkalu sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
1. Dilarang menghisap atau menikmati rokok, kcuali di tempat yang telah disediakan
khusus
untuk merokok.
2. Perusahaan rokok atau institusi yang citranya terkait dengan rokok dilarang menjadi
sponsor yang terkait dengan kegiatan mahasiswa, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan
di KTR UI.
3. Universitas Indonesia tidak menerima beasiswa yang berasal dari Perusahaan Rokok
atau
6. Petugas Satuan Pengamanan berhak menegur warga UI yang merokok di area kampus UI
• Tidak adanya larangan bagi civitas (mahasiswa/i, staff, dosen, dll) untuk tidak
• Adanya pihak yang kurang berkepentingan masuk wilayah kampus untuk kegiatan
sosial pribadi.
• Tidak adanya peraturan yang mengatur tata tertib berkendara maupun tata tertib bagi
• Sosialisasi penjadwalan Bis Kuning yang kurang dipahami oleh rata-rata mahasiswa.
Solusi:
Solusi:
• Membuat peringatan yang dapat membuat orang tersadar akan bahaya yang
ditimbulkan dari aktivitas merokok.
http://green.ui.ac.id/Penanggulangan%20Pencemaran%20Udara
Dampak Dan Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara
http://balitbang.kemhan.go.id/?q=content/dampak-dan-upaya-penanggulangan-
pencemaran-udara
Pencemaran udara
PENCEMARAN UDARA
Pencemaran Udara adalah kondisi udara yang tercemar de-ngan adanya bahan, zat-zat
asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak
dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara mempengaruhi
sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan, ekosistem yang berkaitan
dengan manusia
Bahan atau Zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel :
Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat
Aerosol.
Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara bebas :
Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap
kendaraan, dll.
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-a-
ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
Irintasia. Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada
saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai
dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak,
debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-
paru sendiri.
Asfiksia . Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen
atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon
Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga
kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilahAsfiksia. Yang termasuk
golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
Pencemar primer . Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika
dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon,
SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
Pencemar Sekunder. Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain
menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini
dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar
matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar
sekunder adalah Ozon, formal dehida, danPeroxy Acyl Nitrate (PAN).
Sumber dari pencemaran udara ruangan berasal dari asap rokok, pembakaran asap dapur,
bahan baku ruangan, kendaraan bermotor dan lain-lain yang dibatasi oleh ruangan.
Pencegahan pen-cemaran udara yang berasal dari ruangan bisa dipergunakan :
Usahakan menggantikan udara yang keluar dari ruangan sehingga udara yang masuk ke-
ruangan sesuai dengan kebutuhan.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Fuad Amsyari.
Fardiaz, S. 1992.
Ryadi, A.S.1982.
Pencemaran Udara. Penerbit Usaha Nasional Surabaya Indonesia.
1. Sulfur Dioksida Batu bara atau bahan Menimbulkan efek iritasi pada
(SO2) bakar minyak yang saluran nafas sehingga menimbulkan
mengandung Sulfur. gejala batuk dan sesak nafas.
Pembakaran limbah
pertanah.
Proses dalam
industri.
2. Hidrogen Sulfa Dari kawah gunung Menimbulkan bau yang tidak sedap,
(H2S) yang masih aktif. dapat merusak indera penciuman
(nervus olfactory)
Sulfur Dioksida
1. (SO2) Absorbsi Dalam proses adsorbsi dipergunakan
bahan padat yang dapat menyerap
Hidrogen Suldfida polutan. Berbagai tipe adsorben yang
(H2S) dipergunakan antara lain karbon aktif
Nitrogen Oksida dan silikat. Adsorben mempunyai
(N2O) daya kejenuhan sehingga selalu
Nitrogen Monoksida diperlukan pergantian, bersifat
(NO) disposal (sekali pakai buang) atau
Nitrogen Dioksida dibersihkan kemudian dipakai
(NO2) kembali.
Amoniak (NH3)
Karbondioksidak
(CO2)Karbon
Monoksida
(CO)Hidrokarbon
3 Partikel polutan Daerah yang Pada pencemaran udara ruangan yang ber
bersifat biologis kurang bersih AC dijumpai beberapa jenis bakteri yang
berupa : Bakteri, lingkungannya mengakibatkan penyakit pernapasan.
jamur, virus, telur
cacing.
Dengan filtrasi
dimaksudkan
menangkap
polutan partikel
pada permukaan
flter. Filter yang
digunakan
berukuran sekecil
mungkin.
Dengan
menggunakan
tenaga gravitasi
dan tenaga kinetis
atau kombinasi
untuk
mengendapkan
polutan partikel.
Sebagai kolektor
dipergunakan
gaya sentripetal
yang memakai
silikon. Semakin
besar partikel
secepat mungkin
proses
pembersihan
Program langit
biru yang
dikumandangkan
oleh pemerintah
Indonesia adalah
mengurangi
pencemaran
udara, khususnya
dari akibat
transportasi. Ada
3 tindakan yang
dilakukan
terhadap
pencemaran
udara akibat
transportasi yaitu
mengganti bahan
bakar, mengubah
mesin kendaraan,
memasang alat-
alat pembersih
polutan pada
kendaraan.
Mempertahankan
“paru-paru” kota
dengan
memperluas
pertamanan dan
penanaman
berbagai jenis
tumbuh-
tumbuhan sebagai
penangkal
pencemaran
udara.
Tanaman adalah penyerap emisi CO2 yang efektif. Namun penanaman tanaman penyerap
polusi menghadapi kendala semakin sempitnya lahan. Masalah itu kini bisa teratasi dengan
TVS.
Penyempitan lahan terutama terjadi di wilayah perkotaan. Untuk itu, diperlukan inovasi
cerdas yang bisa menghemat lahan sekaligus mengurangi emisi CO2. Media taman
vertikultur adalah solusinya.
Taman vertikultur adalah taman yang disusun secara vertikal yang berisi tanaman
penyerap polutan (karbondioksida, karbonmonoksida, dan emisi lainnya).
TVS terdiri dari dua bagian utama yaitu rangka penopang dan rangka untuk pot tanaman.
Rangka penopang terbuat dari 2 besi sebagai kerangka penopang utama dan kerangka
pengunci yang sekaligus berfungsi menjadi tempat menggantung pot-pot tanaman. Sebagai
penguat, digunakan baut-mur silinder pada setiap sisi kerangka penopang dan karet pada
lengkung kerangka (Gambar 1).
Bahan-bahan yang dibutuhkan bagi pembuatan TVS sangat sederhana, meliputi besi
ukuran 2 x 3 cm, baut-mur silinder, karet penyekat, kaleng bekas, pelat strip, cat
, thinner dan media tanam.
Alat-alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah mesin las listrik tipe BX-160 220V,
gunting pelat, tang, rivet, palu, meteran, jangka besi, gergaji besi, alat tulis, alat ukur
(meteran) dan busur derajat.
Untuk pot tanaman kita bisa memanfaatkan kaleng-kaleng bekas seperti kaleng oli.
Sebanyak 4 buah pot tanaman atau lebih bisa digantungkan pada sisi-sisi kerangka
tergantung dari perbandingan diameter pot dengan ukuran tiang. Misal, tiang berdiameter
20 cm ideal digunakan untuk 4 pot tanaman berdiameter 15 – 20 cm.
Pot tanaman yang digantung membentuk sudut 30 derajat relatif terhadap tiang untuk
menambah efektifitas pemanfaatan ruang dan nilai estetika (Gambar 3) dan (Gambar 4).
Sistem ini juga mudah untuk dibongkar-pasang, sehingga mudah melakukan perawatan
atau penggantian pot tanaman.
Kerangka utama TVS dipasang mengapit tiang, dalam kasus ini adalah tiang lampu jalanan.
Setelah kerangka utama dipasang, langkah selanjutnya adalah memasang kerangka pot
serta pot yang telah diisi oleh media tanam – yaitu campuran zeolit dan merang – serta
tanaman yang memiliki kemampuan menyerap polutan (lidah mertua).
TVS menggunakan campuran arang sekam dan zeolit sebagai media tanam. Dua bahan
tersebut dapat meningkatkan kesuburan tanah (Pusat Penelitian Tanah, 1983 ).
Penggunaan zeolit sebagai media tanam akan meningkatkan jumlah basa-basa K, Na, Ca
dan Mg serta meningkatkan KTK (Kapasitas Tukar Kation) tanah, walaupun media tanam
tersebut sudah dipakai oleh tanaman selama masa pertumbuhannya.
Zeolit juga mengandung unsur-unsur hara makro dan mikro yang dapat disumbangkan ke
dalam anah (Pusat Penelitian Tanah 1983). Penambahan zeolit dapat memperbaiki
agregasi tanah sehingga meningkatkan pori-pori udara tanah yang merangsang
pertumbuhan akar tanaman (Soepardi 1983). Luas permukaan akar tanaman yang
bertambah akan meningkatkan fungsi penyerapan unsur hara oleh tanaman. Zeolit juga
tidak meningkatkan pH tanah dan keberadaan zeolit di Indonesia cukup melimpah.
Pemilihan tiang lampu jalanan sebagai media taman dimaksudkan untuk meningkatkan
efisiensi proses fotosintesis dari Sansevieria sp. Pada malam hari, Sansevieria sp dapat
mengggunakan cahaya lampu jalan sebagai sinar tambahan untuk proses fotosintesis,
sehingga tanaman lidah mertua ini bisa menyerap lebih banyak CO2 dan menghasilkan
lebih banyak O2.
Gambar 6. Perbandingan kondisi lampu jalan yang telah dilengkapi dengan TVS pada siang
dan malam hari
Selain menyerap emisi CO2, TVS juga bisa membantu mendaur ulang sampah dengan
memanfaatkan kaleng bekas dan sekam padi yang banyak dibuang oleh masyarakat.
Kaleng bekas adalah bahan yang sulit terurai karena tergantung pada proses pengaratan
yang membutuhkan waktu ratusan tahun (Fontana 1978). Karat pada kaleng bekas juga
bisa merusak mutu dan keseimbangan tanah. Tumpukan kaleng bekas bisa menjadi sarang
nyamuk yang menyebarkan berbagai macam penyakit. Kaleng yang berkarat juga bisa
memicu tetanus jika melukai tubuh. Penggunaan kaleng bekas sebagai pot alternatif pada
Taman Vertikultur Sansievera sp (TVS) bisa mengurangi biaya dan berdampak positif bagi
lingkungan.
Sementara sekam padi adalah limbah pertanian yang sulit diurai oleh mikroba karena
mengandung serat kasar (Munarso, 1995). Ketersediaan sekam padi di Indonesia cukup
melimpah yaitu mencapai 20-30 % dari bobot total gabah kering yang dihasilkan oleh
lahan pertanian.
Dengan semua manfaat tersebut, TVS bisa menjadi produk terobosan baru yang mudah
diaplikasikan untuk mengurangi polusi di perkotaan.
Catatan Redaksi:
Artikel ini adalah hasil penelitian tiga mahasiswa Institut Pertanian Bogor yang turut serta
dalam Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis tahun 2010 (PKM GT 2010).
Anggota tim terdiri dari:Ketua : Guntur Rudy Hartono (Arsitektur Lanskap IPB 2007)
Anggota 1 : Wondo Hendratmo (Arsitektur Lanskap IPB 2007)
Anggota 2 : Atika Luthfiyyah (Ilmu dan Teknologi Pangan IPB 2007)