NIM: 2111111220025
Apa Aja Sih Dampak Negatif Merokok pada Kesehatan Gigi dan Mulut?
Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita temui di
kehidupan sekitar kita, perilaku merokok yang sering dan terus menerus akan menjadi suatu
kebiasaan. Merokok tidak hanya orang tua, remaja saat ini juga sudah menikmati rokok.
Merokok telah lama menjadi bagian kehidupan masyarakat, baik pada orang dewasa maupun
remaja. Rokok merupakan salah satu ancaman besar bagi kesehatan masyarakat dunia. Sekitar
tiga juta manusia di dunia meninggal akibat merokok (Subiyantoro, 2002).
Merokok merupakan kegiatan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Karena menurut
Badan Kesehatan Dunia (WHO) rokok merupakan zat aditif yang memiliki kandungan kurang
lebih 4000 elemen, dimana 200 elemen di dalamnya berbahaya bagi kesehatan tubuh (Abadi,
2005, dalam Kumboyono, 2010, hlm. 2). Walaupun sudah diinformasikan melalui berbagai
media bahwa membahayakan Kesehatan, namun jumlah perokok menunjukkan angka yang
memprihatinkan.
Menurut Aris selaku Ketua Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), hingga saat ini
ada 69% remaja di Indonesia menjadi perokok aktif. Mereka tinggal dalam lingkungan dan
keluarga perokok. Selain itu, ada 89 juta anak yang terpapar asap rokok dan terancam rusak
kesehatannya. Dari jumlah tersebut ada 230 ribu anak yang di bawah usia 10 tahun sudah
menjadi perokok aktif.
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar Indonesia) tahun 2018 juga menunjukkan ada tren
peningkatan proporsi perokok di Indonesia dari tahun ke tahun. Berdasarkan uraian hasil Riset
Kesehatann Dasar (RKD) tahun 2018 mengenai prevalensi merokok pada penduduk umur 10-18
tahun menyebutkan bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok dari tahun 2013- 2018. Hal
ini dapat dilihat di tahun 2013 menurut hasil riset kesehatan dasar sebanyak 7,2 %, 8,8% di tahun
2016 menurut hasil survei indikator kesehatan nasional, dan di tahun 2018 sebanyak 9,1%
menurut hasil riset kesehatan dasar. Revalensi penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas yang
merokok tiap hari sebesar 28,2%. Secara nasional, menurut data Riset Kesehatan Dasar
(Riskedas) tahun 2010, perokok di Indonesia pada umumnya mulai merokok pertama kali pada
umur 15-19 tahun. Dapat disimpulkan bahwa usia remaja merupakan usia umum individu mulai
merokok.
Dampak negatif merokok bagi Kesehatan gigi dan mulut
Merokok merupakan kebiasaan yang memiliki daya merusak cukup besar terhadap
kesehatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lingkungan asap rokok adalah
penyebab berbagai penyakit, pada perokok aktif maupun pasif. Merokok menyebabkan
timbulnya kondisi patologis di rongga mulut. Gigi dan jaringan lunak rongga mulut, merupakan
bagian yang dapat mengalami kerusakan akibat rokok. Penyakit periodontal, karies, kehilangan
gigi, resesi gingiva, lesi prekanker, kanker mulut, serta kegagalan implan, adalah kasus-kasus
yang dapat timbul akibat kebiasaan merokok. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa merokok
dapat memberikan pengaruh langsung terhadap jaringan periodontal. Perokok memiliki peluang
lebih besar menderita penyakit periodontal seperti kehilangan tulang alveolar, peningkatan
kedalaman saku gigi serta kehilangan gigi, dibandingkan dengan yang bukan perokok.Skor plak
juga terbukti lebih tinggi pada perokok, dibanding bukan perokok.
Menurut (Siregar dan Susanti, 2010). Merokok dapat menunda penyembuhan jaringan
lunak rongga mulut anda karena rokok mengurangi pengiriman oksigen dan nutrisi ke jaringan
gusi. Pada perokok yang mengalami perlukaan pada gusi akibat peradangan (gusi mudah
berdarah) akan lebih lambat proses penyembuhannya. Kebiasaan merokok akan menyebabkan
penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) dan sekresi kelenjar liur. Jika pembuluh darah
menyempit maka supply oksigen dan nutrisi ke jaringan menjadi terhambat, termasuk
penyembuhan luka akibat pencabutan.
Jadi, merokok merupakan perilaku yang berdampak buruk baik terhadap kesehatan
maupun lingkungan. Pada saat ini banyak remaja yang merokok padajhal hasil pembakaran
rokok mengandung berbagai jenis toksin dan agen karsinogen yang dapat membahayakan
kesehatan gigi dan mulut.
Sumber:
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/187/1/1.%20Sumerti.pdf
https://www.tcsc-indonesia.org/remaja-dominasi-perokok-aktif-di-indonesia/
https://media.neliti.com/media/publications/220138-pengaruh-merokok-terhadap-kesehatan-
gigi.pdf
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/2105/2/K11116002_skripsi%201-2.pdf