Anda di halaman 1dari 21

Sistem Pemerintahan

Indonesia
Disusun oleh :
1. Cattleya Dilia Riyadh
2. Mira Nurlaila
3. Risa Zahara
4. Tasya Alifah Jamharah
5. Teti Suryati
6. Vilya Rizkianti Alita
SISTEM PEMERINTAHAN
Sistem Pemerintahan
INDONESIAIndonesia

PARLEMENTER TERPIMPIN DEMOKRASI

Efek Efek Efek


Sistem Pemerintahan di Indonesia
Sistem berarti suatu keseluruhan yang terdiri
atas beberapa bagian yang mempunyai
hubungan fungsional.

Pemerintahan dalam arti luas adalah


pemerintah/ lembaga-lembaga Negara yang
menjalankan segala tugas pemerintah baik
sebagai lembaga eksekutif, legislative maupun
yudikatif.
Tahun 1949 1950
Didasarkan pada konstitusi RIS. Pemerintahan
yang diterapkan saat itu adalah system
parlementer cabinet semu (Quasy
Parlementary). Sistem Pemerintahan yang
dianut pada masa konstitusi RIS bukan cabinet
parlementer murni karena dalam system
parlementer murni, parlemen mempunyai
kedudukan yang sangat menentukan terhadap
kekuasaan pemerintah.
Tahun 1945 1949
Terjadi penyimpangan dari ketentuan UUD 45
antara lain:
Berubah fungsi komite nasional Indonesia pusat
dari pembantu presiden menjadi badan yang
diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan
GBHN yang merupakan wewenang MPR.
Terjadinya perubahan sistem kabinet presidensial
menjadi kabinet parlementer berdasarkan usul BP
KNIP.
Tahun 1950 1959
Sistem Pemerintahan yang dianut adalah
parlementer cabinet dengan demokrasi liberal
yang masih bersifat semu. Ciri-ciri:
presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu
gugat.
Menteri bertanggung jawab atas kebijakan
pemerintahan.
Presiden berhak membubarkan DPR.
Perdana Menteri diangkat oleh Presiden.
Tahun 1959 1966 (Demokrasi Terpimpin)

Presiden mempunyai kekuasaan mutlak dan


dijadikannya alat untuk melenyapkan
kekuasaan-kekuasaan yang menghalanginya
sehingga nasib parpol ditentukan oleh
presiden (10 parpol yang diakui). Tidak ada
kebebasan mengeluarkan pendapat.
Tahun 1966 1998
Orde baru pimpinan Soeharto lahir dengan
tekad untuk melakukan koreksi terpimpin
pada era orde lama. Namun lama kelamaan
banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Soeharto mundur pada 21 Mei 98.
Tahun 1998 Sekarang (Reformasi)
Pelaksanaan demokrasi pancasila pada era
reformasi telah banyak memberikan ruang
gerak pada parpol maupun DPR untuk
mengawasi pemerintah secara kritis dan
dibenarkan untuk unjuk rasa.
I. Sistem Pemerintahan Parlementer
Ciri-ciri dan syarat system pemerintahan
Parlementer:
1.Pemerintahan Parlementer didasarkan pada
prinsip pembagian kekuasaan.
2.Adanya tanggung jawab yang saling
menguntungkan antara legislatif dengan eksekutif,
dan antara presiden dan kabinet.
3.Eksekutif dipilih oleh kepala pemerintahan
dengan persetujuan legislatif.
Efek Sistem Pemerintahan parlementer
Dampak positif:

1. Meningkatnya partisipasi demokrasi.


2. masyarakat lebih banyak berperan dalam pembangunan.

Dampak negatif :
1. pemerintahan kurang stabil.
2. partai cenderung membangun kelompoknya ketimbang
masyarakat umum
3. Banyaknya partai
4. kental kepentingan kelompok partai tanpa peduli nasib rakyat
II. Sistem Pemerintahan Terpimpin /
Presidensil
Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala
pemerintahan sekaligus kepala negara.
Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasi
rakyat
Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untuk mengangkat
dan memberhentikan menteri -menteri yang
memimpin departemen dan non-departemen.
Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaan
eksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).
Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaan
legislatif.
Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.
Efek Sistem Pemerintahan Terpimpin/
Presidensil
Dampak Positif:
Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu
tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat
adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan
jangka waktu masa jabatannya.

Dampak Negatif:
Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif
sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
III. Sistem Pemerintahan Demokrasi

Suara rakyat dijamin dan dilindungi oleh undang-undang.


Kekuasaan tertinggi ada pada rakyat.
Memiliki lembaga perwakilan rakyat.
Mengadakan pemilihan umum langsung.
Rakyat dijamin keleluasaan untuk berserikat.
Adanya kesetaraan di depan hukum.
Piranti hukum seperti, polisi, hakim dan jaksa bersifat netral.
Sumber-sumber ekonomi yang berkaitan dengan kepentingan rakyat diatur
penuh oleh negara.
Efek Sistem Pemerintahan Demokrasi

Korupsi
Otoriter
Separatisme
Pelanggaran HAM
# Perbandingan Sistem Indonesia dengan Sistem Negara Lain
Berdasarkan penjelasan UUD 45, Indonesia menganut sistem Presidensia. Tapi
dalam praktiknya banyak elemen-elemen Sistem Pemerintahan Parlementer. Jadi
dapat dikatakan Sistem Pemerintahan Indonesia adalah perpaduan antara
Presidensial dan Parlementer.

# kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia


Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak
dibayangi krisis kabinet.
Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.

# Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia


Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di
tangan Presiden.
Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.
Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai